UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 04 Agustus 2022

Kumpulan Puisi Herawati - RASA KETIKA ITU


 
RASA KETIKA ITU
By Herawati

Senja mulai beranjak
Malam menunggu di kesunyian
Nyanyian jangkrik berjingkrak
Di balik bulir nyeri bersabda kerinduan

Jiwa kaku raga layu
Sekelebat bayang mendesir pikiran
Mengetuk daun pintu kalbu
Memaksa memungut kembali kenangan

Wahai pemahat perpisahan kenapa hadir ketika aku ingin semua berakhir
Tak berharap terulang tapi senyummu tak sanggup terelakkan
Sesakit inikah membunuh rasa yang terlanjur mengakar.

Malam kian gelap bayang itu semakin mendekat
Mencoba pejamkan mata mengapa pikiran bertambah gundah
Tak dapat di percaya
Kehadiran sekadar mimpi seakan nyatanya ada

Duh gusti, ampuni hamba
Cinta ini menyiksa, melupakanmu sungguh aku tak berdaya
Andai ia telah musnah dari bayang mata
Ku harap janganlah tinggalkan luka.

Surakarta, 2 Agustus 2022



PALUNG RINDU
Oleh Herawati


Jika aku merinduimu
Mengapa mesti seperti
Embun di atas dedaunan
Beningnya diserap panas
Terik matahari

Kau biarkan rindu ini
Hilang mengaup ke awan
Menjadi gumpalan hujan
Jatuh di mataku setiap malam

Tercecer tanpa arti
Seperti serpihan putih
Dari pecahnya kaca
Bertuliskan cinta

Kata biarkan berserakan
Mengiris sepanjang jalan kenangan
Sepanjang bayangan masa depan

Sakit ... itu jelas
Pedih ... itu pasti
Sebab luka yang Kau tancapkan
Sebab duka yang awetkan
Dalam riwayat pengkhianatan

Padahal begitu kuat kau kupahat
Sebagai kekasih terpilih
Menjadi insan aku banggakan
Dalam pijak yang kini hanyalah darah
Dan pasir di padang pasir pada siang hari

Kini aku sendiri, merasai luka yang nganga
Di tengah Kau lenyap tanpa bayang

Biar kuakhiri, dan mengubur semua tentang petualangan
Dalam terbang dan ranjang hitam

Sampai jauh kutelusuri makna cinta
Apakah masa ada, atau aku kembalikan pada Yang Maha Satu
Tanpa kau dalam pelukku

Surakarta,1 Agustus 2022




LENTERA CINTA
By Herawati


Takut; mengungkapkan rasa yang masih meletup
Malu; Untuk menyampaikan rasa rindu dalam kalbu
Asmara yang kian menggerogoti semakin menyiksa dalam ulu hati

Tak sanggup berkata aku cinta
Entah..!! Apa engkau merasakan hal sama
Menahan derita yang bergejolak dalam jiwa

Kulihat dari sorot tatapan bola matamu
Memang rasa itu ada dan masih menyala
Namun jiwamu meragukan pendar cahaya itu
Apa yang engkau pikirkan tentang aku
Apa engkau kira, rasaku ini hanya permainan semata
Tidak; rasaku abadi mengalir dalam setiap detak dan benak

Keliru andai anggapanmu rasaku hanya bagian sandiwaraku
Rasa ini begitu tulus takkan pernah pupus meski diterpa badai gersang yang tandus

Memang..!!!
Pernah ada cerita usang
Antara aku dan dia yang samapi saat ini masih kukenang
Namun, semua itu telah terkubur bersama adanya kamu
Hadir di sisa-sisa umur

Kamu, mampu menghiasi raga ini
Dan mampu membuat bibir ini tersenyum kembali

Bersamamu, aku yakin pasti bahagia
Meski prahara datang melanda hari-hari kita
Setiaku takkan sirna meski jauh dari tatapan netra
Hingga nanti kita bersama merajut hari penuh sukacita

Surakarta, 14 Agustus 2022




PAHAMILAH AKU


Masih belum bisa aku pahami sampai detik ini
Entah apa yang tertanam dalam lubuk hatimu
Ingin kulepas tapi dirimu tak mau, setia mendiami palung sukma
Tapi; Aku tetap bertahan bersamamu meski luka mengiasi setiap lekuk jiwa

Bolehkah aku bertanya; wahai tuan sang pemilik wajah secerah purnama
Apa yang ada dalam pikiranmu tentang aku?
Ku anggap aku apa, hingga aku merasa di antara menderita dan bahagia
Aku tak mengerti dengan cara mu ini

Hai engkau sang kumbang jantan
Yang kurasa saat ini sakit karena tuturmu
Luka karna perbuatanmu
Andai engkau jadi aku akan paham
Seperti apa hidup di tengah rindu yang kian menyiksa

Tolong jadilah aku walau hanya sesaat
Agar kau memahami apa arti sebuah ketulusan
Aku bukanlah sang mawar yang selalu ditakdirkan memberi kasih semanis nectar

Surakarta, 22 Agustus 2022



KETIKA RINDU BERSUA
By Herawati


Kisah semalam
Mengukir aksara goresan asmara
Antara kau dan aku kita arungi setapak berdua
Bergandengan jemari di bawah sinar purnama

Ketika rindu tercurah
bertemu atara bahagia dan canda
Seakan enggan untuk berlalu
Sebab ada kisah bahagia menghiasi ruang kalbu

Malam kian menjemput
Kita harus berpisah
Semoga esok akan ada hari untuk bertemu
Meluap kan kasih yang kian menggebu

Tiada penawar atas rindu yang kian menggebu
Melainkan; hanya senyummu yang mampu mengobatinya
Biarlah sang malam untuk sementara memisahkan kita
Hingga esok; kita saling melihat gejolak rindu yang membara dalam hati kita

Surakarta,19 Agustus 2022

HERAWATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar