ZAMAN ONLINE
Manusia dijadikan robot
Robot menggantikan manusia
Hitam putih tak terlihat
Panggung virtual terpahat
Esok aneka wajah berubah pekat
Menyongsong pasar kilat
Sekarputih, 122022
SAAT SAKIT
"Pak, buk, cak, nak apa yang bisa kau sembunyikan saat sakit?"
Tak ada jawaban meski sedikit
Hanya aku yang bisa membayangkan saat sakitmu
Sebab aku selalu terkenang encokku
Apalagi tulang-tulangku tiap detik butuh asupan kesehatan qolbu
Hingga aku harus menghindari terlalu minum susu
Maka merdekalah jiwa ragaku, merdekalah hati dan pikiranku
Sebelum aksaraku menantikan kelahiran peradaban baru
Sekarputih, 2822022
BASMALAH
Kasih sayang adalah muara
Mim adalah telaga
Sumbernya manusia dahaga
Kasih sayang adalah muara
Di dalamnya ada cinta
Membalut jiwa ragaku yang renta
Kasih sayang adalah sumbernya cinta
Dan titiknya adalah waktu tak tereja
Membuatku lebur dalam detiknya
Batu, 1822020
DI TAMAN BIDADARI
kutulis puisi ini kala jiwaku yang gaduh di taman bidadari
dan sepi mengantar kata-kataku yang kopi
Sekarputih, 522022
AKU BERSAKSI
atas nama topeng agama
aku bersaksi ruang rindu diisi doa-doa orang jumawa
kejujuran hilang rupa
kebenaran dijual demi mengasah kebohongannya
selain kelompoknya dianggap kafir dan nista
dunia dibuatnya bopeng oleh topeng dusta yang digoreng mereka
membuat wajahku bercermin pada luka cuka
Sekarputih, 2122022
SUARA BIOLA
suara biola itu
seperti tangismu menyelusup ke kalbu
hingga air mataku tak berjeda
mengaliri sungai jiwa
merasuk dan merenangi gelombang alam di laut semestamu
Sekarputih, 1622022
MELALUI PUISI
melalui puisi aku bisa mengerti bahasa ramadan-Mu
lewat puisi aku menyampaikan isi dunia dari cinta-Mu
dalam puisi aku mengerti komposisi tujuan-Mu
melalui puisi aku mengerti ibu
selalu memeluk waktu di hari kemenangan tanpa ragu
meski anak-anak berlagu di antara hatinya yang pilu
kerja ibu tak menghitung waktu
setia dan siap sedia setiap waktu
melalui puisi bahasa puasa menuju
mencari arti Fitri dalam kalbu
meski musim pandemi belum terlampaui
aku tidak akan diam mengartikan-Mu dalam hati
sebab beragama bukan hanya menepati janji
tapi harus dilaksanakan sepenuh hati untuk mencapai inti
melalui puisi hari lebaran adalah kata-kata seperti bahasa alam semesta
menyampaikan tujuan hidup sesungguhnya
melalui puisi lebaran tahun ini adalah cahaya pandemi
patut kita syukuri
sebab teknologi menjadi solusi
Bali, 2152020
SAJAK PANDEMI
Pandemi membawa perubahan dunia
Obligasi pandemi bank dunia merubah perilakunya
Gaya hidup pesta pora terpenjara
Para medis berjuang di hutan belantara
Batasan antara rumah dan pekerjaan menjadi kabur selamanya?
Ataukah berakhirnya karantina toko-toko menurunkan harga?
Atau teknologi menjadi pilihan satu-satunya?
Yang jelas esok hari dunia digital makin merajalela
Jam sibuk hilang dan merana
Berbagai langkah darurat dilakukan dengan terpaksa
Sementara banyak orang mengalami pemutusan hubungan kerja
Kantor-kantor di pusat para stafnya bergantung pada sarana
Perusahaan ketar-ketir dibuatnya
Pandemi membawa perubahan, kesadaran dan kepedulian sosial budaya
Maskapai penerbangan takan bertahan lama
Karena banyak warga berolahraga dengan sepeda
Anak-anak remaja menunda keinginannya
Di antara kegilaan dunia mengurangi produksi bahan bakar fosilnya
Pandemi corona membuat dunia usaha dan rumah tangga terpenjara
Di masa depan dunia seni dan hiburan menjadi pelopor kebangkitan bangsa di dunia
Di antara perang dagang Amerika dan China
Bali, 3152020
DEMI WAKTU
waktu adalah iman dan amal salehku
waktu terlahir tanpa pilihanku
bagai air sungai waktu tak bisa berputar kembali
dari menit ke menit hidup tak bisa kutawar lagi
demi waktu aku tak bisa membela diri
meski di sana-sini isolasi terjadi
demi waktu duri dan penyakit hati menjemput api
sedang dunia baru menanti dikuliti
demi waktu jaga jarak untuk melindungi jiwa
kala puisi menciptakan doa di segala zamannya
Batu, 2952018
AKU KELIRU
aku mengharap kelepasan dan tidak menjalani jalan-jalannya
serta mengharapkan pemaafan tanpa penyesalan
ah...ternyata aku keliru mengharap kedekatan denganmu tanpa ketaatan
menunggu balasan dengan keteledoran
seperti orang yang selalu buruk sangka
dan tidak percaya pada pemimpinnya
padahal aku tahu kapal itu tak pernah berlayar di daratan dan menyalahi aturan mereka
Bali, 2852020
SASTRA
Sastra adalah kehidupan kata
Seperti dunia virtual melipat ruang dan waktu
Ia juga serupa rel kereta
Menebar kekuatan cinta sepanjang masa
Serupa samudera
Mengalir apa adanya
Bali, 2652020
SAMSARA
hari raya yang berbeda
jalan lenggang tak berdaya
gedung-gedung merana
alam semesta menjahit luka
melahirkan kemenangan jiwa
di depan mata
bunga membaca
kematian menggema
dunia baru terbuka
air mata tiada bermakna
Bali, 26520200
PUISI
kutemukan puisi di atas batang padi
di bacakan angin sepoi
burung-burung bercerita bahasa petani
aku belajar dari bunyi pematang yang indah ini
tarian ramban-ramban menggurui gerakkanku membumi berulang kali
dengan hentakan gendang alam semesta ini
aku petik namamu dalam tarian puisi hati
pelengkap al fatihahku yang tersaji
Batu, 262018
MELIHAT BULAN DI MATAMU
setiap aku melihat bulan di matamu
aku takjub pada bintang-bintang bermetamorfosa menjadi grativasi
memainkan cahaya di antara taram dan terang hatiku
aku menduga angin mengobarkan napasku merasuki nyanyianmu
memantulkan gema ke udara menciptakan komposisi yang merdu
sebagai penyataan cintaku padamu
aku menduga langit biru menenangkan pikiranku
menjadikan kerinduanku mengendalikan semesta heningmu
hingga peristiwa malam purnama menyatukan warna dalam hatiku
Batu, 562018
DI TEPI MALAM
di tepi malam ini
aku dengarkan kesiur angin memainkan sunyi dalam hati
cahaya bulan yang bening berkaca di mataku
hingga kolam sukmaku mencucup amin cintamu
di tubuh langit biru
nyanyian sepi membisikkan lagu merdu ke dalam renunganku
sedang mimpiku menyisir jejak malammu
sepanjang sirku menempuh kehidupan yang terjal dan curam itu
di dalam sukmaku
sajak-sajak melelapkan irama bulan separuh yang rebah dalam mata cahayaku
Batu, 762018
ALAM ADA DALAM HATI DAN PIKIRAN
Alam di sekelilingku telah begitu banyak memberi masukan dan membuka pandangan tentang kehidupan dalam tubuhku terutama alam fikir dan alam hati. Ternyata semua itu adalah kerja sama antara alam dan kehidupanku yang pada intinya adalah sebagai hipotesis indera yang berpusat di hati.
Alam ternyata juga mampu melembutkan hati dalam mencapai pengetahuan supranatural. Sebab hati menghasilkan rasa yang mengalir mengarungi perjalanan filsafat seperti puisi-puisi ekologi menempuh perjalanan alam filsafat.
Batu, 1332018
MEMANDANG WAJAHMU
betapa keindahanmu tak bisa kupungkiri
wajahmu serasa halnya putik bunga matahari
selalu bergerak ditiup angin lupa jalan kembali
memandang wajahmu seakan melihat hatiku sendiri
sebab aku adalah daun-daun kering jatuh di tanah gundukan sunyi
menyaksikan debu menjadi saksi bisu catatan kaki
Batu, 1722018
MENGENALMU
suaramu digemakan angin dan udara
membuatku selalu termangu merasuki panca indera
sinar matamu memancarkan cahaya
membuat hatiku tak bisa berkata-kata
aku mendengar dan mengenal langkah-langkahmu
sehabis iqro lentur dan lisut ke dalam sunyiku paling syahdu
Batu, 2222018
DALAM TUBUHMU
setiap kupandang daun-daun runcing berserak dalam tubuhmu
pematang hatiku memetik hangat mentarimu
yang bergerak ke arah padang ilalang itu
sepanjang aku menjelajahi kemolekan tubuhmu dengan jiwa
kutemukan keajaiban-keajaiban doa
mengalirkan waktu dengan mesra
dalam tubuhmu, teritorial rindu membentuk kaligrafi
sebagai orkestra sunyi dalam ladang-ladang hati
hingga bunga padiku tak kuasa berpaling darimu yang paling hakiki
Batu,2712018
SENJA
kabut senja melayang di pematang
saat daun-daun melenting
memuisikan pucuk-pucuk padi pada warna kemuning
di rembang petang kutemukan ibu puisi memeluk sepi
di pucuk-pucuk ranting kering sendiri
membaca semburat merah saga dan angin sepoi
di antara deretan randu tua
daun-daun runcing berserakan di alam terbuka
menunjukkan bahwa senja adalah rindu ibu
yang terus disimpan waktu
senja terus bergerak dan bulir-bulir embun menetes merasuki nyanyianmu
seperti kabut lembut digemakan angin tanpa mengusik kerinduanku
Batu.362018
ANDAI KAU BERSAMAKU
Andai kau bersamaku malam ini
Betapa indahnya berbagi
Kubayangkan bintang-bintang mengintai malam mempelai
Ketika hati melukis hati sendiri
Saat tenggelam dalam hati
Ada kaki-kaki birahi seperti bola api membakar lemari sepi
Tiba-tiba di ranjang itu ada bunyi nyaring sekali
Mencari tambatan di atas seprei
Derit ranjang pun ikut berlayar menuju dermaga
Di mana gelombang samudera menunggu nyiur melambai berpakaian cinta
Bali, 1862020
DUHAI KEKASIH
duhai....kekasih
lewat kilau cahaya desah
bintang-bintang tegak menjaga keheningan kesah
bulan menaungi rahasia di lapisan sajadah
sebelum malam bercerita tentang rindu yang menyimpan sunyi meluah
oh.... kekasih
ziarah sunyi ini menyerupai cakrawala membaca batu bertuah
hingga langkahku sempoyongan menerjemahkan kecupan basah
Batu.472017
Puisiku ini juara 1 di Singapura
AKU PUISI
Karya: Eko Windarto
aku ingin hidup seperti puisi
selalu vulgar, bebas, bermakna belati
meski terperangkap kesetiaan hakiki
aku tetap berani memberi warna tersendiri
puisi bukan berarti hidup memperkosa diri
bukan juga belenggu beranak pinak dalam pikiran ini
tapi memerdekakan makna dalam janji
sebab cacian dan makian tak laku lagi
hidup adalah waktu
puisi adalah kesetiaan arti yang menyatu
dalam mencari sesuatu
yang bukan milikmu milikku
Batu. 09.01.2017.
My poem is 1st place in Singapore
I'M POETRY
Work: Eko Windarto
I want to live like a poem
always vulgar, free, meaning dagger
despite being trapped in true loyalty
I still dare to give its own color
poetry does not mean life rapes oneself
nor the fetter in this mind
but free the meaning in the promise
because insults and insults don't sell anymore
life is time
poetry is the loyalty of a unified meaning
in searching for something
which is not yours of mine
Stone. 09.01.2017
ANAKKU
anakku syafaat syahadad dan sholawat
meski sesaat
ia mengaji ayat-ayat
anakku dari barat laut
mengenal perahu nuhku sekelebat
bersandar di dermaga yang lembut
sebelum nasib terombang ambing laut itu
kutemukan anakku menangkap ikan-ikan di pantai laku
ketika aku mengerti makna dua selat
anakku bercerita dalam surat
yang luka oleh riwayat meloncat-loncat
Batu, 1662018
SAAT SHOLAT
ketika azan berkumandang
aku lihat tanganmu lebih dekat dari bayangan
saat takbir kubayangkan senyummu lebih dari yang kubayangkan
ketika rukuk badanku lebih ringan dari badan
tanganmu membelai kepalaku dan suaramu berbisik syahdu di kedua telingaku
ketika aku duduk di antara dua sujud, kau berdiri gagah di depanku
saat aku memberi salam, kau selalu menjawab dengan mesra dan merdu
Batu, 962018
MENYELAMI KOPI
sehabis menyelami kopi
sepi dipelintir kicau kenari
angin sepoi-sepoi dipernis hati
pikiran jernih melenting pada daun mati
ketika rindu terjaring laba laba hari
aku diam mencecap tajamnya kuku matahari
Batu 1132016
SAJAKKU
sajakku tidak hanya sekedar berwacana
ia bicara apa adanya dan mengalir begitu saja
seperti air kali melewati batu-batu dan sampah-sampah yang kau buang seenak udelnya
sajakku tidak hanya sekedar berwacana
ia tahu akan melahirkan anak cucunya
sekali waktu nanti anak cucu itu akan bercerita
tentang sajak-sajak nenek moyangnya
sajakku tidak hanya sekedar berwacana
baik tentang kebahagiaan atau bersukaria melumat untaian kata-kata permata saja
sebab ia mempunyai tanggung jawab cinta
sajakku tidak hanya sekedar berwacana
ia lahir dan mengalir begitu saja
seperti sunyi yang lahir dari tanya
tanpa keluh kesah dari tanah yang merdeka
Sekarputih, 1462019
DI KEBUN KOPI
di kebun kopi
doa anak-anak lereng gunung merapi
bergerak mendaki
berlari sambil memukul-mukul simponi pohon kopi
teriakannya bagai nyanyian daun-daun yang menari
serupa diksi
bersahut-sahutan di batang hari
menusuk hati
Sekarputih.1062017
SAJAK BUAT DINDA
Kukecup rindu di matamu
Sebelum kubelai hening rambutmu
Oh dinda
Kacamatamu penuh misteri
Sepoi angin sepi itu
Membaca putik-putik bunga randu di dadamu
Sebelum rindu berenang di dalam kesiur hatiku
Batu.2342017
MEMASUKI PINTU
memasuki pintu
kubayangkan maut mengintai
gerimis sempurna mengusap hening semesta
dari balik jendela hati paling rindu
kusedu seribu bulan paling menghidu
mengisi sajak-sajak cinta paling tertuju
oh....cahaya cinta
lihat puisiku bercahaya di dalam cahaya
menyala zikir daun-daun tua
Bali. 862029
PADA PANGGUNG POLITIK
politik seperti bermain judi dan dadu
ada kalah dan menang itu biasa
yang menang dikatakan curang itu hal biasa saja
yang kalah bermain curang juga mudah terbaca
yang paling mengerikan orang-orang yang mudah dihasut dan diadu domba
orang tolol biasanya mudah diperalat dan ditipu
wajar jika menang dianggap mujur, dan yang kalah dianggap celaka
wajar jika orang-orang yang suka berebut kekuasaan mudah terlempar seperti dadu
Sekarputih, 762019
AKU TEMUKAN HIKAYAT
telah kutelusuri jejak pematang langkahmu
pohon-pohon randu menjulur menimang waktuku
dalam bahasa kakimu kidung padi menyentuh hatiku
dari bunyi burung seriti langit biru membentuk suaramu
hingga rasa adalah muasal cerita laku
menyimpulkan upacara yang mengarah padamu
dari kata-kata pantun dan gurindammu
aku temukan hikayat saling selang seling membentuk maklumat dalam sawahku
hingga tulah melemah dan pergi mengalir di arus sungai waktu
menuntun upacara doaku yang merdu
Batu, 162018
TAK ADA YANG BERBOHONG
tak ada penyair atau penulis mau berbohong tentang sejarah negerinya sendiri
sebab kejadian gestapo di orde lama, pemberontakan permesta, kejadian Tri Sakti sampai kejadian tahun politik 2019 tak bisa dipungkiri
semua itu bukan isapan jempol belaka
fakta dan kenyataan tak bisa menutup mata
segala yang telah terjadi tak bisa dikebiri
sejarah kehidupan telah mencatat dirinya sendiri
tanpa tanda tanya dan tanpa jeda menjadi saksi yang tak bisa dihapus dari mata hati
meski kejadian serupa di orde lama akan terulang lagi
rakyat takan berdiam diri seperti diisolasi
karena udara pagi berseri di antara dunia sains dan teknologi
Bali, 762020
MENGENANG WAJAHMU
I
setiap kukenang wajahmu
aku melihat pemberontakan itu
menyanyi dan menari di antara politisi
yang tak mengerti kerinduan hati
sambil onani kau mengukir sejarah sendiri
kau tak mau tahu uang siapa yang dibawa lari
yang penting bisa menyelamatkan diri
dari kepentingan-kepentingan musuh pribadi
semua aku lakukan demi esok hari yang tak pasti
kini aku seakan menjadi pahlawan sambil menipu sana-sini
II
kenalkan, "namaku Sengkuni. lahir dari bapak ibu pertiwi".
" aku adalah ahli strategi politik dari guru di Turki! yang kini kuterapkan di sini."
banyak orang mengelu-elukan keberanianku mengolah panggung sandiwara yang licin dan berani
padahal mereka gak tahu kalau aku adalah raja kurusetra kurawa paling disegani akal bulusnya demi nafsu sendiri
Sekarputih-jambangan, 2652019
NEGERI DEMOKRASI
negeri persatuan telah jadi negeri kleptokrasi
para pencuri bersatu dengan penipu sejati
demokrasi hanya jadi gincu birahi
rakyat dijadikan pembeli
sang perusak negeri ini
keserakahan gentayangan di antara kebijakan-kebijakan ilusi
muda mudinya tersekam diam dalam harmoni mimpi
para raja suka mengeruk bumi
uang menjadi pengendali
perut melarat tak terkendali
kemerdekaan sejatinya teroris ilusi
kecuali aku sendiri mencari arti
Sekarputih,1952018
WAHAI AKU
wahai aku! aku terima anugerah yang Ku-berikan dengan lapang dada, agar aku tidak berharap pemberian orang lain.
aku tinggalkan rasa dengki,agar aku terhindar akan berharap hidup dari kegelisahan.
aku hindari perbuatan haram, biar aku aman dalam beragama dan terhindar dari kerancuan.
aku harus mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, agar aku mendapatkan kecintaan-Ku.
wahai aku! jika aku tak melaksanakan ilmu yang telah aku ketahui, maka bagaimana mungkin aku akan dapat mencari ilmu yang belum aku ketahui.
wahai aku! bekerjalah di dunia seakan aku tidak akan mati esok hari.
wahai duniaku! jangan beri aku teman yang memburu dirimu. carilah teman yang menghindar darimu.
jadikan duniaku laksana manisan bagi mata orang yang memandangmu.
Jambangan Indah, 352019
congrats atas kumpulan puisinya, sobat Eko Windarto
BalasHapus