Memburu angin
Berharap terpeluk
Semilir hadir
Lesap meliuk
Indah angan
Luka menghujam
Bersenandung merdu
Pilu terdengar
Bersama melangkah
Sendiri memikul
Pahit memahat
Manis isapan
Biarkan aku
Sendiri memaknai
Nikmat sunyi
Mengurai hening
Berdiskusi jiwa
Melantunkan doa
Memecah malam
Tanpa penghalang
Berlalulah pendusta
Bawa serta
Usah sisakan
Serpihan lara
Penyanjung Sunyi
07042020
TANPA SKENARIO
Tak mampu berlalu
Selalu tertuju padamu
Riuh seruan kalbu
Memangil pesona syahdu
Jiwa lalai terbelai
Emosi saling melambai
Berdesakan menuntun badai
Punah sudah damai
Waktu menunggu pilu
Terpaku bisu ambigu
Kerinduan membayang kelabu
Mengisi aksara rancu
Engkau durjana cinta
Asmara berselimut dusta
Atau akukah sesungguhnya
Pencipta rangkaian luka
Entah ...
Kisah meluah
Tanpa skenario indah
Berjalan sendiri tanpa arah
Penyanjung Sunyi
07042020
SALAHKU
meninggalkan cintamu
bersembunyi dibalik sunyi
sementara rindu membiru
mewarnai kanvas hati
kian dalam menghujam
semakin jauh kutinggalkan
salahku melukai hingga lebam
mengejar sunyi sebagai pilihan
purna ikatan asmara
terkunci pada kasih sejati
bukan kata bersama
cukup doa termiliki
penyanjung sunyi
ngs, 27 maret 2020
TELAH KUPEJAMKAN SEMUA CINTA YANG GEMERLAPAN
Tak mampu membuka mata
Bagi cinta luka
Biarkan hati rebah
Pada semua resah
Gemerlapan cahaya asmara
Pesona menyilaukan sesaat
Memukau melemahkan jiwa
Singgah sekejap ... lewat
Telah kupejamkan semua
Cinta yang gemerlapan
Kugandeng setia kesunyian
Bersujud berserah pada-Nya
Penyanjung Sunyi
10 April 2020
MASIHKAH BERTANYA
tentang seberapa sabar
bagaimana kabar
tenang berikhtiar
lupakan terbiar
masih terucap semua
setelah apa tercipta
berapa windu mendera
berkelahi melawan dusta
bangga mengukir pilu
memajang pada dinding kelabu
tersaksikan setiap waktu
menikam jantung tiada jemu
masihkah bertanya
perlukah ada jawabnya
sunyi akan lebih sempurna
tanpa sekelebat bayang hampa
berlalu saja
sisakan remahan duka
bekal menunggu senja
hingga detik terakhir, haribaanNya
penyanjung sunyi
08 april 2020
BUKAN AKU
Berlari mengejar emosi
Berteriak mengundang elegi
Bersembunyi di balik mimpi
Lalu luluh pada janji basi
Merajuk merayu berpeluh dusta
Meraung menerkam asmara
Menghiba mengemis cinta
Hanya untuk mendapatkanmu pujangga
Kuku rindu runcing mencakar
Tikaman pilu berdarah segar
Tak akan membuatku terkapar
Lihatlah, aku tetap tegar
Meski cinta mengikat kalbu
Tak mau berlaku dungu
Menunggu sesuatu ambigu
Bukan aku .... begitu
Penyanjung Sunyi
Ngs, 22 April 2020
CECERAN REMAH LUKA
Usah ratapi anarki
Abai tikaman belati
Berlalu memeluk janji
Tinggalkan kepingan hati
Pergi saja sejauh keinginan
Kita tersisa serpihan
Kupunguti sekuat melakukan
Merenda arti ketulusan
Biarkan aku tenang
Menjahit kisah usang
Menyatu berbingkai kenang
Meski perih membayang
Ceceran remah luka
Teraniaya kungkungan dusta
Lepas terberai mengudara
Terkumpul pun tak bermakna
Penyanjung Sunyi
Ngs, 16 04 2020
#EMiMa
Usah merajut rindu, bila laku selalu meragu. Lebih baik berlalu mendekap pilu. Bila bersama, hanyalah menyimpan bara dalam sekam. Mengais cemburu berkobar memberangus kedamaian.
Penyanjung Sunyi
08 April 2020
Usah merajut rindu, bila laku selalu meragu. Lebih baik berlalu mendekap pilu. Bila bersama, hanyalah menyimpan bara dalam sekam. Mengais cemburu berkobar memberangus kedamaian.
Penyanjung Sunyi
08 April 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar