MELODI PAGI
Muhammad Jayadi
Melodi menari riang di pagi hari
Hua Xiang dari Ambrose Hsu, manis kudengar
Diiringi merdu burung kenari indah menyanyi
Pagi, nafasku meraih mimpi hari ini dan esok hari
Bawalah hati selalu
Dengan cinta dan pengorbanan terhadap waktu
Demi kehidupan yang hakiki teraih dengan wajah cerah berseri
Ucap sang bayangan di sudut itu.
Balangan 6 April 2020
CHAIRIL ANWAR IKON SASTRA ANGKATAN '45
Chairil Anwar adalah ikon sastra angkatan '45 dan dia paling dikenal, digandrungi baik puisi maupun sikap jiwanya yang apa adanya, namun penuh semangat juang yang tinggi.
Salah satu kelebihannya adalah sikap mudah bergaulnya dan supel dengan siapapun, dan hampir dipastikan tidak ada yang tidak mengenalnya. Karya-karyanya memang tidak banyak yang ditinggalkannya, namun karyanya terasa hidup, hingga kini kita masih membacanya baik di buku-buku sekolah ataupun acara lomba pembacaan puisi.
Semua menggambarkan bagaimana pengaruhnya menjadi ikon sastra di negara kita Indonesia ini, yang juga mendunia namanya. Dia telah meninggalkan bukan hanya puisi tapi jiwa bagi bangsa Indonesia, mengajarkan semangat juang meski dalam keadaan genting, penuh penderitaan, namun beliau dapat menghasilkan karya yang bisa disebut sebagai abadi, hidup di antara kita.
Muhammad Jayadi
Halong 5 April 2020
GERTAKAN NAFSU
Muhammad Jayadi
Lalu kau, dengan cepat menuding malam
Padahal ia tak bersalah, meski hitam
Tunduknya mata perihal sepi menggila
Alam khayali membumbung tinggi, menggores nurani
Apa ini?
Kekelaman membuatku kehilangan arti dan arah
Menuju jalan sejati yang kuingini
Lantas kutahu
Nafsu-nafsu bebal itu menghantuiku
Memburuku hingga ke jantung langit biru ungu.
Halong 1 April 2020
PADA GEMURUH
pada gemuruh malam
serap daya hidup di ladang Tuhan
menunduk serah diri
mengakui gelapnya perjalanan
dibasuh mandikan di sumur cahaya
menerangi gelapnya mata dalam jiwa.
Kalsel 15 April 2020
NYANYIAN DARI SUNYI
Muhammad Jayadi
di sini, kubiarkan angin lalu lalang melintas batas angan
seribu nuansa menyapa dari keheningan di balik bayang
kuakui, lakon segala pembawa suara di dalam sukma
menemani arakan mimpi seperti awan yang berjalan kembara
lagu hidup, kawan
nyanyikan tentang bentang waktu
dengan jamuan dari serapan nilai nyata menembang di pentas pikirku yang terbata
mengeja huruf-hurup kehidupan menjadi manusia seutuhnya.
Kalsel 16 April 2020
MENEMBANG RASA
Muhammad Jayadi
Tabir telah lepas dari malam yang melenakan
matahari yang terpenjara telah bersinar pula, menebar sentosa
masih bisa kita dengar nyanyian burung-burung
menepi dengan sangat indah ke sanubari terdalam
ada rasa yang terpendam, mengendap ia dan tambah menggema
menumbuhkan lebih banyak rindu lagi di dalam jiwa
waktu ke waktu kubawa serta
mengarungi hidup yang fana, rindu itu.
Kalsel 17 April 2020
HIKMAT DIRI DI LADANG KEHIDUPAN
Muhammad Jayadi
Kadang dalam lembah kehidupan
kita berharap selalu diterangi jalan penuh cahaya
walaupun kenyataan kadang juga berkata lain
perkara gelap dan hitam pekat juga bisa singgah
menguji seberapa besar himmah kita
merebut cahaya itu kembali,
menggapai surga dalam jiwa, ketenangan itu sendiri
dan kadang kepahitan justru memang harus terjadi
kitalah yang diminta memaknai jalan diri ini
menyuburkan ladang hikmah yang indah bersemi
di dada ini
di hadirat Ilahi rabbi.
Halong, Kalsel 6-11-2019
Terima kasih buat bung Setiawan Doni atas pic indahnya, salam.
DI TAMAN MALAM
Muhammad Jayadi
Di taman malam
di bias lampu temaram
memaknai peran
dalam kata
menggoreskan kenang
bahwa kita hidup
dan menemu warna
riwayat sebuah mimpi
dalam jejak jiwa
sandiwara dunia.
Halong 2019
SKETSA ANGIN NOVEMBER
Muhammad Jayadi
Di sela keindahan yang menari
rumput-rumput hijau ditiup angin
mega-mega berarak
matahari emas pancarkan kemilau
juga siul burung di udara
sketsa semesta di jendela mata air jiwa
mensyukuri aliran kesejukan dalam dada
kepada Allah yang maha perkasa.
Halong 6 November 2019
MENYEPI DIRI DI TEPI MALAM
Muhammad Jayadi
Jantung malam
hujan dingin sepi
Stallone hadir di tivi
kumenonton kehidupan
dalam sendiri
Ini caraku
membukukan hati
di dalam riuh angin
menampar kekeringan
dari harga diri yang hampir mati
tertelan dosa
dosa,
yang harus kutebus dengan sesal air mata jiwa.
Halong 9 Oktober 2019
AKU ADALAH PENGEMBARA
Muhammad Jayadi
Aku adalah pengembara. Menembus jeruji waktu. Yang terbakar cinta dan air mata rindu. Tetap kuberjalan menjalani gurun-gurun luas. Merenangi lautan makna yang indah.
Aku adalah pengembara. Yang bersajak bersama sunyi angin dan permainan musim. Di sini ada kata yang tak pernah habis, mata air dari perenungan kehidupan. Kesadaran menjadikanku bertahan atas tiap terjalnya jalan dan ganasnya ranjau mematikan. Keadaan adalah pelajaran, berharga bagi yang menikmati alur jalan kehidupan ini.
Halong 7 Oktober 2019
DINGIN PAGI OKTOBER
Karya : Muhammad Jayadi
Dingin pagi bulan Oktober
menembus tulang, gigilkan jiwa
dalam raut sendu hari yang terbata
wajah-wajah penuh harap di sini
mencari warna sejati untuk negeri
yang lelah melihat merah darah tertumpah
Dingin pagi bulan oktober
bersiul sebagai angin kembara
ke pegunungan Himalaya
mencari hikmat bijaksana
di ranah keegoan manusia yang membahana
menyelimuti rongga-rongga dunia yang tua
Dingin pagi bulan Oktober
sekali lagi menepis kisah romantis
di antara orang-orang menangis
yang menderita dan batinnya teriris
oleh selaksa duka di negeri yang sekarat
yang menunggu datangnya hujan rahmat
ampunan dari Tuhan atas segala dosa dan niat jahat
yang telah mengotori jagat.
Halong 4 Oktober 2019
ONGGOK KATA
Muhammad Jayadi
Kawan,
onggokan kata yang di sudut itu
biar aku yang memungutnya
kubawa pulang untuk kujadikan teman
bersama kawanan bintang dan sepotong bulan
menari dalam jiwa, gembira yang leluasa menggerakkan segala asa
untuk memetik saripati makna
di denyut nadi dunia yang fana.
Halong 2 Oktober 2019
ANAK SEPANJANG SUNGAI
Muhammad Jayadi
Selalu kusingkap kenangan, di indahnya sungai Mahakam
mandi bercengkerama bersama kawan di pelabuhan
juga mitos tentang hantu banyu
juga pesut mahakam yang kata orang suka menolong orang lemas di sungai
terasa sekali dalam relung batinku, indah
'kan kukenang selalu masa itu
di sungai Mahakam yang kucinta
sebagai anak sepanjang sungai.
Halong 30 September 2019
Keterangan:
Hantu banyu: hantu yang konon kata orang suka menarik orang yang mandi di sungai Mahakam ke dalam air hingga mati lemas.
MENETAPKAN JEJAK LURUS
Muhammad Jayadi
Ketika warna-warna memancing kata
di tepi hutan rimba perenungan
agar hidup lebih berkesan, dalam jiwa
kita mengatur peran diri kita
mengisi kekosongan ini
hidup mesti indah
bersama jejak rasul yang kita ikuti
bergema nada harapan
untuk meraih ridha Tuhan
di balik gemuruh dunia yang gemerlapan
tetaplah jadi diri sendiri di lurusnya jalan.
Halong Kalsel 30 September 2019
KEPADA PEREMPUAN
Muhammad Jayadi
engkau telah menjadi indah
dalam hal ini, menjaga kesucian diri
dan aku menyukai itu
mengagumi caramu
bertahan dengan lentera
di antara besarnya gelombang dan badai hidup
pada satu nilai, tetap di jalan Ilahi
lalu bersemi bagai bunga yang menarik hati.
Halong 29 Oktober 2019
SANG PENYAIR ITU
Muhammad Jayadi
Di mana pun
Penyair adalah penikmat
Setiap wahana yang datang
Dalam harinya
Warna hari, warna segala tragedi
Adalah kekayaan jiwa
Merangkul semesta
Untuk larut dalam aksara
Pohon-pohon tumbuh, beserta pikir yang mengalirkan makna indah peradaban.
Halong Kalsel 29 Oktober 2019
ALASAN KITA TERCIPTA
Muhammad Jayadi
soal apa hidup ini sebenarnya
alasan terpenting kita dicipta
tidak lain adalah semata menyembah-Nya
berwujud bakti syukur atas karunia diciptakan-Nya kita sebagai manusia
lalu menjalani amanah yang dibebankan sebaik mungkin
menjadi sempurna dari sisi jiwa.
Halong 23 Oktober 2019
CAHAYA MALAM, BULAN
Muhammad Jayadi
percar cahaya malam yang di tebar rembulan
manis
sendu
pucuk-pucuk pohonan, sunyi
hening yang memberi arti
tebaran kesadaran dalam diri
berharap aku dan berdoa pada Allah
penguasa segalanya
untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
Halong 18 Oktober 2019
SEBUAH SORE DALAM USIA
Muhammad Jayadi
sebuah sore bisa saja adalah warna diri kita
yang pudar dan ditelan makna senja
bagaimana menyikapi kehidupan
sudah semestinya kita pelajari dan terapkan
menetapkan kekokohan diri di balik dera cobaan Tuhan
dan hampir saja kita selalu melupakan
bahwa kenyataan yang kita hadapi akan kita tinggalkan
akan menyimak lagi kenyataan yang hakiki
yang tak pernah kita mampu bayangkan,
akhirat itu.
Halong, Kalsel 2019
KADANG ADA IBA DATANG TIBA-TIBA
Muhammad Jayadi
Kadang di wajah-wajah manusia,
ada rasa iba dan ingin menangis memandangnya
bukan karena ia kaya atau miskinnya
tapi lebih kepada bahwa kita adalah sesama hamba
yang berharap kebaikan dalam setiap ujian luka, duka
dan merasa bahwa sesama kita, memiliki nasib yang sama
sekalipun wujudnya berbeda pada zahir
karena kita telah menanggung amanah
sebuah janji menjaga diri di hadapan-Nya
dahulu, di alam rahim itu
bahwasanya kita akan berada di jalan-Nya
sampai akhir,
meskipun pada kenyataannya di dunia
kita lalai dan terlena dengan eloknya dunia yang menipu daya
dan tidak setiap kita selamat daripadanya
tapi harap akan keselamatan, masih ada
pada sebagian manusia yang dikaruniai petunjuk-Nya
mudah-mudahan itu kita.
Halong 16 Oktober 2019
BULAN PERAK
Muhammad Jayadi
Bulan perak menggantung retak
seperti hatimu yang tergelak
lupa dan terlena dunia
mencari arah dalam kabut
terkungkung sepi
ketika diterjang badai
sebagai tegur sapa Tuhan
untuk menaburkan kesadaran
saat akan berpulang nanti
membuat persiapan,
sudahkah?
tanya bayang di cermin
yang memantul diriku di sana.
Halong 15 Oktober 2019
CORETAN DI DINDING MALAM
Muhammad Jayadi
Pun demikian pula malam itu adalah juga
sebuah lingkar peradaban para perenung dalam heningnya
memilah dari banyaknya yang terlalui
di bentang jalan ini
untuk dinikmati, jadi puisi barangkali
atau sekedar kata yang menghempaskan keresahan imajinasi dalam diri
coretan di dinding malam yang hitam
itu asyik, kawan.
Halong 13-10-2019
LEMBAR SUNYI
Muhammad Jayadi
Tentang sunyi
tak pernah basi untuk dituliskan
karena ia indah
rintik-rintik hujan tawarkan lebih jauh perenungan
ada kata di tiap udara yang membelai malam
membuka ruang pengap jadi kesejukan yang bersahaja
menulis resah
memugar asa baru
biar peradaban berjalan terus
seperti air mengalir
asal tetap sebagai diri sejatinya.
Halong 13-10-2019
TERIMA KASIHKU KEPADA TUHANKU
Muhammad Jayadi
Terima kasihku kepada Tuhan yang menyelamkan nilai dalam hatiku
menanamkan keberadaan waktu berjalan ini
seluas-luas samudera
sepuas-puas jiwa kuhirup segarnya aroma kesederhanaan dalam balutan diri
yang seadanya, yang merasa kaya dengan bagian yang ada
itupun cukup kurasa
karena yang terbaik kuyakinkan adalah pilihan-Nya
bukan pilihan nafsuku.
Halong 13 Oktober 2019
TERIMA KASIHKU KEPADA TUHANKU
Muhammad Jayadi
Terima kasihku kepada Tuhan yang menyelamkan nilai dalam hatiku
menanamkan keberadaan waktu berjalan ini
seluas-luas samudera
sepuas-puas jiwa kuhirup segarnya aroma kesederhanaan dalam balutan diri
yang seadanya, yang merasa kaya dengan bagian yang ada
itupun cukup kurasa
karena yang terbaik kuyakinkan adalah pilihan-Nya
bukan pilihan nafsuku.
Halong 13 Oktober 2019
SADAR DIRI
Muhammad Jayadi
Lalu kita duduk tercenung di malam hari
semenjak kehadiran akal menyadarkan diri
ya, umur yang bertambah membuyarkan lena
dari buaian indah sebuah lamunan yang panjang
sadar bahwa perjalanan ini sebentar saja
namun menentukan segalanya
nanti, di hadapan Tuhan.
Halong, Kalsel 12-10-2019
TENTANG USIA, BAGAIMANA?
Muhammad Jayadi
Sejak ini
usia lebih diperhitungkan lagi
langkah apa dan ke mana telah dan akan dituju
membuka lembar masa lalu untuk diperbaiki
menjalani masa ini, sebagai yang penuh kesyukuran
membuka harap di masa datang
semoga jalan penuh keberkahan
sesimpel itu kurasa yang terkandung dalam ingatan.
Halong 12-10-2019
MENIKMATI ANGIN MALAM
Muhammad Jayadi
Angin membawa hidup dalam semilirnya
mengingatkan segala keadaan yang terlewatkan begitu saja
untuk diraih maknanya
di sejuk jiwa kucoba menekan segala keinginan yang berlebih
karena kadang ia mematikan akal sehat
dan membawa manusia berbuat jahat, nekat
lalu kupandang sekeliling
menghirup udara, melukiskan dengan kata
keadaan ini, meski tak sempurna
untuk dinikmati sebagai mata perenungan
sebuah hidup sederhana yang indah dalam rasa.
Halong 11 Oktober 2019
MEMOTRET JIWA PADA PERJALANANNYA
Muhammad Jayadi
Berjalan sendiri
Mendaki segala kepastian
Dalamku, jiwa yang berharap penuh
Membaja melawan tipu dunia
Namun aku, apa pun yang terjadi
Senantiasa berwajah sentosa
Di balik segala pahit getir
Cerita yang ditawarkan di dada
Berharap hujan yang turun
Basahi kegersangan hati
Rumput kering kemuning
Tanda mata perjalanan penuh duri
Dan itu memang mesti terlewati
Agar segala arti berwujud nada pasti
Kehidupan.
Halong 12-10-2019
REMBULAN MERAH
Muhammad Jayadi
Rembulan merah
kulihat dari sisi kegelapan malam
kulukiskan dalam puisi sunyi diam
temaramnya cahaya melagukan usia
bahwa perjalanan terus berlanjut
menjalani segala renda waktu
Lantas malamku yang kembara
mencari makna di legah lapang dunia
memanah rindu yang bertengger di rembulan
menawar hambar usia dalam kesia-siaan.
Halong Kalsel 6 September 2019
KEMBALI PADA DIRI
Muhammad Jayadi
Kembali pada diri, bertafakur
pada saat terombang-ambing
dalam gelap malam
kehidupan ini penuh dengan pesan
di setiap sengketa dan tetes air mata
karena ia alasan untuk meraih bijaksana
dan kebenaran dapat dipetik di mana pun itu
hikmah yang tersembunyi
bahkan di dalam kabut paling sepi.
Kalsel 4 September 2019
KESAN
Karya: Muhammad Jayadi
Ada kesan tersendiri
ruang hati lapang terbuka
bagi nafas peradaban menyejuk jiwa raga
di lebur kenyataan bumi tempat kita saling sapa
menuju keinsafan bahwa kita ini
tempat menyandang cacat cela dosa
hanya kehati-hatian jadi nafas doa
sehingga pertolongan sesuai harapan dalam dada
di sisi-Nya.
15 Agustus 2019
LANGKAH
Karya : Muhammad Jayadi
Bercermin kata
bercermin waktu
menggores kenang
pada batu
pada langit biru
pada bumi berdebu
juga detak sepatu
melangkah selalu
memasuki peradaban baru
jiwa menderu
melesat ke ujung mimpi ungu.
Balangan 10 Juli 2019
AKU MENULIS SENJA
Muhammad Jayadi
Senja
aroma dalam usia
memotret jejak
daun-daun luruh
menunggu sisa waktu
dengan perbaikan
lurusnya tujuan.
Kalsel 18 Agustus 2019
YANG BERJALAN MALAM
Muhammad Jayadi
Berjalan malam satu keasyikan
bagi sang pengembara jiwa
memetik ranum bulan
bersama rintik rindu di dada
menembus kabut
memugar asa, merangkai kata
menunggu pagi tiba
segelas kopi teman setia.
Kalsel 18 Agustus 2019
SEDIKIT TENTANG SENJA HARI
Karya: Muhammad Jayadi
Jalan membentang
kutulis nada juang
menuju tujuan di senja hari
mengharap ridha Ilahi
Senja membentang
jalan masih terang
sebentar akan gelap
ditelan malam dan lelap
Menulis sisa kehidupan
perjalanan banyak sia-sia
berharap dapat ampunan
dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Balangan 14 Agustus 2019
JELANG MALAM PURNAMA
Karya : Muhammad Jayadi
Sebuah kata sederhana
hadir di jelang malam purnama
kulukis di kanvas itu, kehidupan yang indah selalu
berbingkai hikmah
menyelam gelapnya debu
lalu mandi di sumur cahaya
membasuh jiwa yang bernoda.
Halong 4 Agustus 2019
SIANG DALAM SAJAK
Karya : Muhammad Jayadi
Angin berlari
ke arah jubah matahari
manis rasa
tertumpah di dada
mengalir kehidupan ini
menitipkan ribuan arti
di butir-butir hujan
semerbak wangi menyelimuti hati.
Halong 2 Agustus 2019
CATATAN KEHIDUPAN
Muhammad Jayadi
Seusai berkata dalam jiwa
kuukir jutaan peristiwa yang kulewati
antara cemas dan harap penuh
mengikuti alur nada juang hidup berpeluh
menceritakan riwayat perjalanan yang kutempuh
liku-liku yang betapa sesungguhnya menarik
untuk dituliskan di dinding langit, biar tak jenuh
Berjalan begitu saja
tanpa terduga kehidupan ini
kutemukan nilai-nilai menjadi harum bunga mewangi
potongan-potongan mimpi yang pernah singgah menjadi pelangi
jadi hamparan asa kembali di hambar udara dunia sejak ini
mematrikan pucuk-pucuk keniscayaan dalam dada
bahwa setiap kebaikan takkan pernah sia-sia
juga setiap kejahatan akan diminta pertanggung jawabannya
Di sini terus kurenungkan tentang itu semua
kudengungkan dengan kata sederhana dari balik jendela tua.
Halong-Kalsel 3 Juli 2019
MERENUNGI HIDUP YANG FANA
Muhammad Jayadi
Kita numpang sebentar saja, di sini
di tempat yang fana ini
mencari berbagai arti, menikmati ruang hati
antara berbagai hal yang kita temui
sebab ia jembatan kepada jalan yang abadi
mestilah ia jadi bunga yang harum, memaknai hari-hari bersemi
menerangi akal budi dengan akhlak terpuji.
Halong-Kalsel 14 September 2019
RUANG MALAM
Muhammad Jayadi
Ruang malam tempatku mengumpul imaji yang terlintas di gelap jalan sepi
Namun indah ia, seketika kulihat lampu-lampu jalan berjejeran menyambut hawa dingin yang merajai malam berkabut ini
Adalah keindahan tanpa batas ketika kubiarkan rasa dan kata beradu di lipatan sunyi yang menari
Aku menyukai wahana jiwa yang bermain manja di bawah sinar bulan yang menaburkan bayang diri pada bumi
Dan aku menulis puisi bersama deru angin mengisi detik-detik hari menjadi nada hati indah bersemi
Menghapus sangsi dalam jiwaku.
Kalsel 18 September 2019
KUPU-KUPU PUTIH
Muhammad Jayadi
Datang ia, kupu-kupu putih itu
di malam ketika hendak isya,
mengalir imaji dalam fikirku yang kembara
kutulis sementara waktu beku dalam dada
dan udara menghembuskan simponi keindahan
jadi cerita sepi malam, tentang seorang yang mengunyah renyah makna dalam kelam
dan itu aku orangnya
Sembari meneguk air putih kulukiskan kata-kata di langit penuh bintang
melepaskan beban hari yang berlalu, lekat dan berdebu
namun indah di dalam bingkai hidup ini, di pandangan hati yang meresapi tentunya.
Kalsel 17 September 2019
NYANYIAN SEPTEMBER
Muhammad Jayadi
Kutuliskan puisi di bulan September
yang panas dan kemarau di liputi kabut
menanti luruh hujan di antara kekeringan dalam jiwa
mencari arti sebenar apa yang berlaku dan apa yang mesti dilakukan diri kita
Lalu kami pun menadah tangan, mendoa agar ridha Tuhan selalu teriring
bercucuran rahmat serta basah ranum air hujan yang ditumpahkan
supaya jalan kehidupan akan terasa lebih menyejukkan
di gersang udara membara dalam jiwa yang memang kurang mensyukuri karunia-Nya selama ini
dan itu diakui, terutama oleh diriku sendiri adanya.
Halong-Kalsel 14 September 2019
DALAM DIAM
Muhammad Jayadi
Dalam diam kita memandang diri
Kenyataan yang kita dapati
Tentu membuka jendela baru
Bagi peradaban kehidupan di dada
Menyinar lentera ke penjuru semesta
Harum bunga, sepotong makna di tiap peristiwa.
Halong 17 November 2019
JEJAK RASUL
Muhammad Jayadi
Mencari dan mencari
Mengikuti jejak kaki para pendaki
Ketinggian yang ingin digapai bukan sekedar mimpi
Ada ia,
Sebagai akhlak di jiwa terpuji
Siapa itu?
Rasulullah, jawabku
Menegaskan manusia paling sempurna di dunia dan akhirat.
Halong November 2019
TENTANG JALAN INI
Muhammad Jayadi
Kita menjalani ketentuan
Letakkan hati di dalam keridhaan
Menyeimbangkan diri dengan bagusnya perbuatan
Dalam hidup fana yang sekali saja
Yang jadi bekal hidup selanjutnya dalam ikhlasnya hati
Kekal abadi yang tiada tepi.
Halong 21 November 2019
TAK ADA YANG SIA-SIA
Muhammad Jayadi
Jika matahari dari lembah sana
terbit menampakkan jemari kata
meraba hari yang dingin
menabur harapan bahwa Tuhan masih mengabulkan doa
atas setiap coba yang hampir memutus asa
sebab pahit itu
andai ditelaah lebih dalam
tentu menaburkan aroma bunga semerbak makna
tidak ada yang sia-sia di setiap penciptaan
di setiap yang diresapkan di dalam hidup
dalam jiwa raga kita
tak ada, semua pasti bermakna.
Halong 22 November 2019
MUHAMMAD JAYADI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar