UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 02 Desember 2022

Kumpulan Puisi Ririn Riyanti - TENTANG KITA



TENTANG KITA

Terasing hati dalam keramaian
Sendiri terbelenggu sepi
Mengharap ada yang kembali
Mengganti masa yang terlewati

Masa kita telah usai
Di ujung senja yang menghitam
Kita hanya bisa mengikhlaskannya

Aku merindu
Tapi tidak denganmu
Aku kau lepaskan
Namun cintamu kugenggam

Jangan tanya kembali tentang rindu
Hatiku sudah cukup terluka karenanya
Yah, mencintaimu adalah pilihan
Dan aku pernah memperjuangkanmu

Bertapa ku di ujung waktu
Mencari perumpamaan
Tak jua kutemukan
Keping hatimu yang kupecahkan

Selamat tinggal sayang
Sekeping hatimu kubawa pulang
Agar kelak jika rindu itu bertalu
Aku tahu kepada siapa harus kembali

Karya ; Ririn Riyanti Dan Mata Elang
Bekasi - Lampura, 2 Desember 2022



MAYA DAN NYATA

Dalam masa tertera cerita
Dalam cerita terbentang rasa
Dalam rasa tercipta cinta
Dalam cinta tertuang semua yang ada

Entah mengapa saat ini terasa hampa
Padang belantara kusangka surga
Ternyata terdapat ular kobra juga
Mereka yang tergigit akan terluka lama

Kutanya pada semesta
Dalam nyata ataupun maya
Mengapa ular itu ada
Ia ada supaya kau berjaga

Merdunya aksara dunia maya
Tak bisa kuduga
Tak sebanding yang kukira
Pada pikiran nyata

Antara maya dan nyata
Engkau harus dewasa bila di dalamnya
Engkau harus bisa membedakan keduanya
Ia tampil sebagai nyata atau fatamorgana


Ooh tante meta
Kedatanganmu laksana tambang batu bara
Kearifanmu laksana dewi fortuna
Bagi pengais cinta engkau dipuja
Bagi yang merana engkau dihina
Sungguh kasihan kau tante meta

By Igit U



TANTE META DEWI FORTUNA

Penyaji cerita dusta dan sedikit nyata
Halusinasi semata
Penebar sejuta pesona

Ibarat tangkai mawar kau genggam
Melukai hingga berdarah
Menyiksa batin yang merana
Kerana asmara maya menggelora

Tante meta sang pemilik fatamorgana
Rayuan maut berselimut cinta
Yang nyata ditinggal dalam kecewa
Demi mengejar yang tak kasat mata

Bukan salah Tante Meta bila ada yang terluka
Hanya kurang bijak menyikapinya
Terbuai tertipu manis kata-kata
Akhirnya jatuh dalam duka berlinang air mata

By Ririn Riyanti



JANGAN TAKUT TUK MERINDU
Ririn Riyanti dan Mata Elang

Aku takut dengan kata rindu
Rindu yang bukan pada tempatnya
Bukan seharusnya ada
Menyibak menyingkap kegalauan rasa

Biarlah ia mengalir apa adanya
Jangan engkau meredam apalagi membunuhnya
Sebab rindu adalah anugerah
Yang patut kita syukuri

Jangan sebut lagi kata itu
Tak ingin aku mendengar maupun membacanya
Aku bukan pelabuhan rindumu
Kau tambatkan jangkar dan singgah selamanya

Datang dan pergi adalah kehendak-Nya
Begitupun aku adalah salah satu suratan jalanmu
Sebegitu kuat engkau menahannya
Sebegitu kuat pula cara Tuhan menyapamu

Simpan saja rindumu
Berikan pada yang lain
Wanita yang tak terikat janji untuk setia sehidup semati

Aku tak mampu menyimpannya
Sebab ia laksana gemuruh
Yang setiap saat mengetuk hatiku
Agar rindu ini tersampaikan kepadamu

Hapus saja rindumu padaku
Kita kan terluka akhirnya
Yakini rindu itu bukan kerana cinta
Sekedar rasa kagum saja
Aku bukan pelarian sepimu

Luka dan air mata adalah separuh perjalanan
Tak diundang pun ia tetap datang menghampiri dengan berbagai cara
Meski hanya sebatas kagum saja
Senaif itukah hatimu membunuh rasa

Bandung-Lampura, 12 Desember 2022



NAMAMU
Ririn Riyanti


Di atas kertas putih kuingin menggoreskan namamu
Menjadi bait puisi sederhana
Nama yang kau sembunyikan dari dunia

Apalah arti sebuah nama
Terpenting kita seiya
Mencipta cerita penuh makna membias rasa

Ikatan yang terjalin mengalir apa adanya
Meski tak pernah bersua
Menyatu dalam karya satu suara

Izinkan aku mengukir kisah tentang kita
Sebelum perpisahan datang
Mengubah kita menjadi kenang

Lampura, 10 Desember 2022

RIRIN RIYANTI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar