LUKISAN JEJAKKU
Karya Suneni
Setiap pagi aku melintasi jalan penuh padang pasir, penuh gurun dan pohon kurma berbaris rapi menghiasi jalan raya. Alam di sini tak sesubur negeriku Indonesia hijau penuh hutan hujan tropis. Di sini tanah kering bebatuan tanpa hutan meneduhkan pikiran.
Bukit batu berwarna keemasan, menjulang di gigir jalan menyapaku setiap hari. Panasnya angin memukulku setiap malam. Udara di sini membuat peluh bercucuran dan sendi-sendi tubuhku membeku merindukan hutan, gunung dan lautan.
Lukisan jejakku akan aku kenang, bahwa aku pernah berada di tanah Arab. Aku rela jadi pahlawan devisa mengunjungi Ka'bah. Tempat yang diyakini sebagai kiblat orang muslim. Tanah suci penuh cahaya, akan aku jadikan sejarah dalam hidupku.
Saudi Arabia, 22 November 2022
Puisi Prosais
·
MENDAMBAKAN HUJAN
Karya Suneni
Sudah lima bulan aku di tanah Arab, belum kujumpai setetes air turun dari langit. Di sini sedang musim panas. Alam mendambakan hujan pun aku ingin melihat hujan dan bianglala terbit mewarnai negeri padang pasir.
Tanaman gersang dipanggang terik mentari, batu-batu berdoa memohon hujan. Sederet pohon kurma bertanya: "Kapan hujan turun? Wahai manusia siram kami! Kami akan berbuah manis untuk kaumakan."
Lalu, aku berdoa dalam salatku: "Ya Allah...turunkanlah hujan untuk tanah kering bebatuan, di sini ada kehidupan, tak hanya manusia, tumbuhan dan hewan pun membutuhkan air."
Saudi Arabia, 29 November 2022
Puisi Prosais
SENJA DI PADANG PASIR
Karya Suneni
Langit biru membentang indah, awan menggumpal berwarna keabua-abuan, sinar mentari berona jingga di atas padang pasir, melukiskan keindahan pada alam yang penuh bebatuan dan hamparan gurun.
Senja di padang sinar panorama mengagumkan. Di sini padang tanpa pohon di setiap bangunan. Tanahnya penuh pasir tak serupa tanah negeriku subur hijau mewarnai alam.
Senja di padang pasir memiliki keindahan tersendiri, mengukir kisah di balik hadirnya, lekas pergi menjemput malam mengandung makna bahwa hidup di dunia tidak abadi.
Saudi Arabia, 20 Desember 2022
Puisi Prosais
RINAI DI PADANG PASIR
Karya Suneni
Setiap hari mentari memanggang negeri padang pasir. Air dari dalam tanah bagaikan malaikat penyelamat membubuhkan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Gurun membentang luas tanpa rumput dan ilalang menari menghijaukan alam. Percikan air dari langit begitu menyejukan serupa turun dari Surga, seluruh makhluk hidup tersenyum bersyukur: "Alhamdulillahi Rabbal Alamin."
Pukul sembilan pagi, langit mendung rinai pun turun membasahi alam gersang, yang penuh bebatuan. Rinai menyapu debu berhamburan. Pohon kurma berbunga-bunga. Rinai percikannya menyentuh kaca, sejuknya menyegarkan hatiku yang layu.
Saudi Arabia, 9 Desember 2022
Puisi Prosais
Tidak ada komentar:
Posting Komentar