UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 06 Februari 2020

Kumpulan Puisi Penyanjung Sunyi - REMAHAN KENANG



REMAHAN PERASAAN

perih masih merintih
ragu pilu memburu
asa jiwa terluka
diri sepi menepi

kenang tenang membentang
dirimu selalu merindu
cemburu ambigu berseteru
ramai melerai damai

gemerisik asyik mengusik
hujat menyekat hangat
membadai lunglai terbengkalai
muntah merah amarah

tentangmu terpaku waktu
cemburu menyerbu rindu
koar kabar membakar
emosi menguasi sisi

hadirmu mengabu biru
dungu mengadu beradu
prasangka, raja berkuasa
akar tertukar, buyar

sisakan remahan perasaan
kusut menyudut kalut
lepas hempas bebas
sirna, menyapa .... merdeka

penyanjung sunyi
n, 03022020



LARUT DALAM KUSUT


Merenda tanpa jeda
Sejahtera dalam bahtera
Lupakan cidera mendera
Bertaut tiada beringsut

Meski latar terpapar
Lupakan semua ingatan
Memadu sekuntum rindu
Mencapai asa nan damai

Larut dalam kusut
Lalu lepas terbebas
Memuai bersama rinai
Sisakan hangat, semangat

Penyanjung Sunyi
01 Pebruari 2020



TANPA KESUMAT

Tiada dendam merejam
Tanpa kesumat menjerat
Mengalir bening semilir
Kejernihan dalam pikiran

Kecewa terlampaui jiwa
Luka telah terseka
Lirih senandung memilih
Damai hati menyanjung sunyi

Jangan tanya lagi
Biarkan terjadi
Mimpi tinggallah imajinasi
Usah harap lagi, bersama memadu janji

Penyanjung Sunyi
31 Januari 2020



REMAHAN KENANG

kini hadir kembali
menyapa hati ini
tanpa permisi
menerobos ruang diksi

aksara telah sirna
menghilang bersama kalimat luka
menahun tanpa sapa
kemistri binasa

usah lagi kembali
tak ada jejak di lubuk hati
mimpi telah sepi
menyisakan kenang tak berarti

hanyalah remahan kenang
tanpa harus membayang
melayanglah tanpa kekang
dan segeralah hengkang

sunyi telah terpilih jiwa
menemani menyambut senja
hening tanpa riuh sengketa
damai tanpa tanya

Penyanjung Sunyi
30 Januari 2020



MENGHEMPAS BIAS


Rindu tersedu
Bimbang tertimang
Ragu berlagu
Kenang berbayang

Derita bersengketa
Derai teruntai
Luka terbuka
Lebam tergenggam

Tikai membangkai
Caci melaci
Cela berjendela
Menghempas bias

Nyata derita
Nestapa tersapa
Berjabat erat
Sigap mendekap

Menghempas bias
Tegas berampas
Terus menerus
Membeku kaku

Penyanjung Sunyi
29 Januari 2020



DIAM-DIAM BERDIAM


Peluh luruh
Emosi basi
Amarah musnah
Jejak terinjak

Diam meredam
Tunduk menunjuk
Jemari menari
Aksara mengembara

Mengais tepis
Serpihan kegetiran
Merajam tergenggam
Terdekap lesap

Diam-diam berdiam
Mengisi sisi
Hati terhenti
Sunyi bersembunyi

Penyanjung Sunyi
28 Januari 2020



SUNYI DALAM RIUH


Lalu lalang aksara
Mengitari diri
Berhenti di sudut hati
Atau berlalu, tanpa jejak

Riuh tepuk tangan
Berhias acungan jempol
Mencipta senyum, yang entah ...
Membuat hampa rasa jiwa

Selarik kata pedas menyapa
Menyentuh nurani
Jiwa terpana, tersadar
Saatnya introspeksi diri

Ooohhh, inilah sesungguhya
Kejujuran tanpa tirai
Senyum tak berderai
Memacu asa berkarya

Penyanjung Sunyi
27 Januari 2020



KEKASIH AKSARA


Apapun tentangmu
Mengerami jiwaku
Tak habis waktu
Menetas dalam laku

Mengiringi langkah
Tiada jemu, menyulam indah
Benang-benang berkah
Dalam kalimat bermadah

Bagaimanapun adamu, kasih
Engkaulah terpilih
Mengurai ribuan luka, hingga pulih
Tanpa secuilpun menyisih

Kekasih aksara
Hadirmu menguak segala duka
Memaparkan dalam bait-bait makna
Meski hanya sunyi yang yang tersisa

Penyanjung Sunyi
Ngs, 22 Januari 2020



MENAHAN SESAK


Gemuruh dendam terkobar
Nurani terbakar
Diam tak mampu memudar
Berlarian mengejar tanpa takar

Kesumat telah menancap
Dahsyat dalam dekap
Siasat hanyalah kata isap
Berjingkat mengendap

Menahan sesak menyesaki hati
Tergores memoles senyum imitasi
Hanya untuk merunduk tunduk pada busung diri
Menggelepar tepar tiada ampun lagi

Namun lihatlah
Ia tetap bangkit, melangkah
Meski tak tentu arah
Tapi tak mungkin menyerah

Menahan sesak sekuat jiwa
Raga pun terus mengembara
BĂ©rsama puing-puing derita
Meski sunyi, kebanggaan tiada dua

Penyanjung Sunyi
Ngs, 21Januari 2020



BERGELUT CARUT MARUT


kusut semrawut
ribut berebut
hasut sikut

tindih memilih
getih perih
rintih beralih

semu membisu
abu-abu membatu
pilu berseteru

makna teraniaya
lara membara
jiwa terlupa

penyanjung sunyi
ngs, 18022020



PELUKAN MALAM

Sunyi hening
Bergeming hati
Lirih menepi
Rapi bertasbih

Mengurai gejolak
Berpijak gemulai
Alunan kidung
Mengusung kepasrahan

Menerima cobaan
Erangan sirna
Dalam bujukan
Pelukan malam

Penyanjung Sunyi
Ngs, 15 Pebruari 2020



HAMPA


menggapai melambai
memeluk menusuk
menggenggam menikam
mendekap menyekap

melangkah indah
terhenti mati
senyum tersimpul
tangis terkumpul

tiada makna
laku ambigu
hampa menerpa
jiwa merana

kasih tersisih
sayang melayang
asmara pusara
menuai bangkai

penyanjung sunyi
ngs, 14 pebruari 2020



MENGIRIS MIMPI

Gemulai menari
Jemari beraksi
Menulis mimpi
Pada puisi

Indah merekah
Memenuhi madah
Senyum semringah
Tercipta renyah

Sunyi bercerita
Tentang nyata
Berselimut lara
Tawa, hampa

Mengiris mimpi
Janji teringkari
Pedih menemani
Perjalanan diri

Bait aksara
Permainan kata
Indah tertera
Luapan derita

Penyanjung Sunyi
Ngs, 10 Pebruari 2020



TIKAMAN BERANTAI

Berkeliling lingkaran
Tiada ruas mata rantai harapan
Sejauh perjalanan
Tak pernah titik tergapai jangkauan

Berputar mengitari getir
Pahit semakin mengisolir
Saat tikaman terus terukir
Tak terjamah daya pikir

Luka nanah terpanah
Berceceran bercampur darah
Tiada memuai gundah
Tetap bersemanyam merekah

Tikaman selalu berantai
Meski senyum selalu terangkai
Elegi kian membadai
Kala dusta bangga bersantai

Tak bisa jinakkan emosi
Lunglai pada tangan besi
Berkuasa membui hati
Bergeming, memeluk sunyi

Penyanjung Sunyi
08 Pebruari 2020



#EMiMa

Jejakmu tentangnya akan selalu terkenang. Lalu untuk apa hadirku, serupa bayang. Kini biarlah aku pergi, menjemput sunyi. Usah halangi, bahagialah bersama kisah lampau.

Penyanjung Sunyi
22 Januari 2020



TEMBANG KATA :

Peluh mengalir
Terik membakar bumi
Karya tersendat

Penyanjung Sunyi
28 Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar