perih masih merintih
ragu pilu memburu
asa jiwa terluka
diri sepi menepi
kenang tenang membentang
dirimu selalu merindu
cemburu ambigu berseteru
ramai melerai damai
gemerisik asyik mengusik
hujat menyekat hangat
membadai lunglai terbengkalai
muntah merah amarah
tentangmu terpaku waktu
cemburu menyerbu rindu
koar kabar membakar
emosi menguasi sisi
hadirmu mengabu biru
dungu mengadu beradu
prasangka, raja berkuasa
akar tertukar, buyar
sisakan remahan perasaan
kusut menyudut kalut
lepas hempas bebas
sirna, menyapa .... merdeka
penyanjung sunyi
n, 03022020
LARUT DALAM KUSUT
Merenda tanpa jeda
Sejahtera dalam bahtera
Lupakan cidera mendera
Bertaut tiada beringsut
Meski latar terpapar
Lupakan semua ingatan
Memadu sekuntum rindu
Mencapai asa nan damai
Larut dalam kusut
Lalu lepas terbebas
Memuai bersama rinai
Sisakan hangat, semangat
Penyanjung Sunyi
01 Pebruari 2020
TANPA KESUMAT
Tiada dendam merejam
Tanpa kesumat menjerat
Mengalir bening semilir
Kejernihan dalam pikiran
Kecewa terlampaui jiwa
Luka telah terseka
Lirih senandung memilih
Damai hati menyanjung sunyi
Jangan tanya lagi
Biarkan terjadi
Mimpi tinggallah imajinasi
Usah harap lagi, bersama memadu janji
Penyanjung Sunyi
31 Januari 2020
REMAHAN KENANG
kini hadir kembali
menyapa hati ini
tanpa permisi
menerobos ruang diksi
aksara telah sirna
menghilang bersama kalimat luka
menahun tanpa sapa
kemistri binasa
usah lagi kembali
tak ada jejak di lubuk hati
mimpi telah sepi
menyisakan kenang tak berarti
hanyalah remahan kenang
tanpa harus membayang
melayanglah tanpa kekang
dan segeralah hengkang
sunyi telah terpilih jiwa
menemani menyambut senja
hening tanpa riuh sengketa
damai tanpa tanya
Penyanjung Sunyi
30 Januari 2020
MENGHEMPAS BIAS
Rindu tersedu
Bimbang tertimang
Ragu berlagu
Kenang berbayang
Derita bersengketa
Derai teruntai
Luka terbuka
Lebam tergenggam
Tikai membangkai
Caci melaci
Cela berjendela
Menghempas bias
Nyata derita
Nestapa tersapa
Berjabat erat
Sigap mendekap
Menghempas bias
Tegas berampas
Terus menerus
Membeku kaku
Penyanjung Sunyi
29 Januari 2020
DIAM-DIAM BERDIAM
Peluh luruh
Emosi basi
Amarah musnah
Jejak terinjak
Diam meredam
Tunduk menunjuk
Jemari menari
Aksara mengembara
Mengais tepis
Serpihan kegetiran
Merajam tergenggam
Terdekap lesap
Diam-diam berdiam
Mengisi sisi
Hati terhenti
Sunyi bersembunyi
Penyanjung Sunyi
28 Januari 2020
SUNYI DALAM RIUH
Lalu lalang aksara
Mengitari diri
Berhenti di sudut hati
Atau berlalu, tanpa jejak
Riuh tepuk tangan
Berhias acungan jempol
Mencipta senyum, yang entah ...
Membuat hampa rasa jiwa
Selarik kata pedas menyapa
Menyentuh nurani
Jiwa terpana, tersadar
Saatnya introspeksi diri
Ooohhh, inilah sesungguhya
Kejujuran tanpa tirai
Senyum tak berderai
Memacu asa berkarya
Penyanjung Sunyi
27 Januari 2020
KEKASIH AKSARA
Apapun tentangmu
Mengerami jiwaku
Tak habis waktu
Menetas dalam laku
Mengiringi langkah
Tiada jemu, menyulam indah
Benang-benang berkah
Dalam kalimat bermadah
Bagaimanapun adamu, kasih
Engkaulah terpilih
Mengurai ribuan luka, hingga pulih
Tanpa secuilpun menyisih
Kekasih aksara
Hadirmu menguak segala duka
Memaparkan dalam bait-bait makna
Meski hanya sunyi yang yang tersisa
Penyanjung Sunyi
Ngs, 22 Januari 2020
MENAHAN SESAK
Gemuruh dendam terkobar
Nurani terbakar
Diam tak mampu memudar
Berlarian mengejar tanpa takar
Kesumat telah menancap
Dahsyat dalam dekap
Siasat hanyalah kata isap
Berjingkat mengendap
Menahan sesak menyesaki hati
Tergores memoles senyum imitasi
Hanya untuk merunduk tunduk pada busung diri
Menggelepar tepar tiada ampun lagi
Namun lihatlah
Ia tetap bangkit, melangkah
Meski tak tentu arah
Tapi tak mungkin menyerah
Menahan sesak sekuat jiwa
Raga pun terus mengembara
BĂ©rsama puing-puing derita
Meski sunyi, kebanggaan tiada dua
Penyanjung Sunyi
Ngs, 21Januari 2020
BERGELUT CARUT MARUT
kusut semrawut
ribut berebut
hasut sikut
tindih memilih
getih perih
rintih beralih
semu membisu
abu-abu membatu
pilu berseteru
makna teraniaya
lara membara
jiwa terlupa
penyanjung sunyi
ngs, 18022020
PELUKAN MALAM
Sunyi hening
Bergeming hati
Lirih menepi
Rapi bertasbih
Mengurai gejolak
Berpijak gemulai
Alunan kidung
Mengusung kepasrahan
Menerima cobaan
Erangan sirna
Dalam bujukan
Pelukan malam
Penyanjung Sunyi
Ngs, 15 Pebruari 2020
HAMPA
menggapai melambai
memeluk menusuk
menggenggam menikam
mendekap menyekap
melangkah indah
terhenti mati
senyum tersimpul
tangis terkumpul
tiada makna
laku ambigu
hampa menerpa
jiwa merana
kasih tersisih
sayang melayang
asmara pusara
menuai bangkai
penyanjung sunyi
ngs, 14 pebruari 2020
MENGIRIS MIMPI
Gemulai menari
Jemari beraksi
Menulis mimpi
Pada puisi
Indah merekah
Memenuhi madah
Senyum semringah
Tercipta renyah
Sunyi bercerita
Tentang nyata
Berselimut lara
Tawa, hampa
Mengiris mimpi
Janji teringkari
Pedih menemani
Perjalanan diri
Bait aksara
Permainan kata
Indah tertera
Luapan derita
Penyanjung Sunyi
Ngs, 10 Pebruari 2020
TIKAMAN BERANTAI
Berkeliling lingkaran
Tiada ruas mata rantai harapan
Sejauh perjalanan
Tak pernah titik tergapai jangkauan
Berputar mengitari getir
Pahit semakin mengisolir
Saat tikaman terus terukir
Tak terjamah daya pikir
Luka nanah terpanah
Berceceran bercampur darah
Tiada memuai gundah
Tetap bersemanyam merekah
Tikaman selalu berantai
Meski senyum selalu terangkai
Elegi kian membadai
Kala dusta bangga bersantai
Tak bisa jinakkan emosi
Lunglai pada tangan besi
Berkuasa membui hati
Bergeming, memeluk sunyi
Penyanjung Sunyi
08 Pebruari 2020
#EMiMa
Jejakmu tentangnya akan selalu terkenang. Lalu untuk apa hadirku, serupa bayang. Kini biarlah aku pergi, menjemput sunyi. Usah halangi, bahagialah bersama kisah lampau.
Penyanjung Sunyi
22 Januari 2020
Jejakmu tentangnya akan selalu terkenang. Lalu untuk apa hadirku, serupa bayang. Kini biarlah aku pergi, menjemput sunyi. Usah halangi, bahagialah bersama kisah lampau.
Penyanjung Sunyi
22 Januari 2020
TEMBANG KATA :
Peluh mengalir
Terik membakar bumi
Karya tersendat
Penyanjung Sunyi
28 Januari 2020
Peluh mengalir
Terik membakar bumi
Karya tersendat
Penyanjung Sunyi
28 Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar