UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 06 Februari 2020

Kumpulan Puisi Muhammad Jayadi - PENGALAMAN ADALAH KEKAYAAN



PENGALAMAN ADALAH KEKAYAAN
Muhammad Jayadi


Pengamalan-pengalaman lewat adalah kekayaan tak pudar
Bersama penghayatan terhadap kehidupan
Luka dan duka adalah keindahan, sepucuk kabar gembira pembuka kesadaran
Tuhan berikan sebagai hadiah berupa keadaan-keadaan
Menampar sikap kemanjaan
Menyalakan api perjuangan jiwa menggapai tujuan
Segenap harap tumbuh mekar memanggil mimpi-mimpi jadi nyata
Mereguk waktu memijar cahaya gemilang di antara bengisnya kenyataan dunia menipu daya dengan kejamnya.

Halong 04-02-2020



KEMBANG KEHIDUPAN
Muhammad Jayadi


Di sela waktu
Ada pikir menyeruak ke permukaan bumi
Tentang kehidupan, yang terkilir di tepi jalanan
Namun terus berpacu menghadapi kenyataan
Menyegar bersama daun-daun hijau
Mekar bersama kembang-kembang rindu

Burung-burung meluas geraknya di atas samudera
Mengukir cinta dan menyerap air mata dunia jadi makna-makna
Pun demikian dengan aku, sepotong-sepotong cahaya bulan kukumpulkan di sisi wajahku
Menyempurnakan peradaban yang pernah beku diremukkan kelam masa lalu.

Halong 04-02-2020



KUTUNGGU KAMU
Muhammad Jayadi


kutunggu kamu di bangku taman ini
setangkup sunyi dan gerimis bernyanyi
sampai saat kamu datang menaburkan aroma bunga di dada
luaslah dunia yang memenjara jiwa dalam bekunya
dan aku berkata: aku demam rasa padamu
indah dunia yang tak terbayar oleh apapun juga.

Halong 02022020



LAGU KEMBARA MALAM
Muhammad Jayadi


Dalam malam, percakapan mengasah fikir dalam nyanyian angin menderu
pecahkan segala rasa dalam jiwa kepada untaian kata menabur makna
jalan-jalan telah terlalui dari waktu yang berwajah sendu
sebab kita menanti matahari esok pagi, harapan orang-orang yang membumi
menyemai makna
menggores warna nurani
di nadi langit, kita lantunkan doa-doa dalam diam hening.

Kalsel 18 Agustus 2019



HUJAN YANG MEMBERI ARTI
Muhammad Jayadi

Hujan dan dingin, satu lipatan dalam aroma hari-hari murung dan beku. Liukan hari-hari bermain di ujung mata dan sepasang tangan berdoa, meminta ampun dosa, meminta rahmat masuk di dada.

Kuyup jiwa dibasahi noda-noda, menyelimut ribuan mimpi yang kotorkan suasana hari-hari terbata. Remang. Ribuan kali mencoba mandi di sumur cahaya, ribuan kali noda menyiram dada. Bertarung dua jiwa di dalam diri. Perih dan pedih.

Waktu adalah wadah menimang usia. Hari-hari berlalu menyisihkan kemudaan, jadi tua dan kering badan. Lama mencari arti diri di balik kekosongan pandang yang selalu lalai dan berjalan tak tentu arah ditipu mimpi-mimpi.

Loa Buah Samarinda, Maret 2007



DUNIA YANG TUA
Muhammad Jayadi

Hari panas, seperti sarapan dengan menu matahari terhidang di meja. Jendela terbuka menunggu angin masuk menyejukkan badan. Sunyinya daerah ini seperti sunyinya jiwaku yang telah beku beradu dengan terjangan igauan mimpi-mimpi dunia penuh tipu. Angkasa terik matahari terjerat titik air mata kebisuan.
Jadi basah hari. Jadi buyar lamunan.

Detak jam, detak waktu, detak hari-hari ini, hari-hari berlalu. Kududuk terbius angin senja merah. Lambaian pohon-pohon dan bisik kerinduan pada hati makin bertengger, makin berkutat erat. Mimpi dan hanyalah mimpi di angkasa paling jauh, gemetar jiwa mengayuh mabuk racau sandiwara ini. Bersusun barisan ketakutan pada hidup berdebu. Meskipun kata-kata bukanlah apa-apa tapi bisa jadi hibur pada saat-saat duka, sebagai kenangan untuk sunggingkan senyum secuil di bibir yang mengatakan perih pada derita yang panjang.

Loa Buah Samarinda, Maret 2007



SUARA-SUARA KESADARAN
Muhammad Jayadi

Gigil pagi
Di badanmu terbawa angin musim semi
Peradaban manusia berubah secepat kilat
Noktah-noktah perjalanan di iringi kabut, kabur dalam pandangan
Gerak perubahan merobek budaya cinta dan kasih sayang
Yang ada, hanya sisa rasa tega mengisap darah sesama saudara
Pun demikian, masih ada suara-suara bercahaya
Melawan kemunafikan dan dusta, di satu sisi yang penuh luka
Memberontak dari kekangan mereka yang buta aksara kebenaran
Yang tuli dari mendengar panggilan keinsafan.

Masih ada
Dan akan selalu ada.
Halong 25 Januari 2020



CINTA
Muhammad Jayadi


Tiba-tiba aku adalah cinta
memetik bunga di tepi senja
harumnya mengerling seindah matamu
menikam sukma sunyi dalam diriku
menyuguhkan dawai indah pada malam-malam berdebu,
dan aku rindu padamu, dinda.

Halong 22 Januari 2020



LESTARI JIWA
Karya : Muhammad Jayadi


Kalaulah malam jadi perhiasan keindahan
Pastilah bintang-bintang dan rembulan mengisyaratkan lestari jiwaku dengan senyuman nurani
Sebagai hasil dari renungan ke renungan dalam perjalanan ini.

Halong 21-01-2019



DI RADIO MALAM HARI
Muhammad Jayadi


Di radio malam hari aku mendengar suara rindu dari pintu-pintu terbuka menawarkan rasa seumpama surga di bilik jiwa
Damai ia, menyanyikan tembang kenangan tempo hari beberapa butir waktu yang manis menjadi hujan rinai di hatiku

O alangkah indahnya kehidupan rupa makna di wajah usia meniti jalan kembali
Biar puas jiwa melenggang memasuki ribuan makna tak terduga pada permainan rasa yang menggema cinta di dalamnya.

Di radio malam hari itu, aku mendengar jiwa menerangkan serpihan arti yang tercecer minta dipungut kembali
Lantas dibingkai dan ditaruh di dinding hati sebagai kenang tempatku bercermin diri
Pada nilai masa laluku yang sering berbuat tanpa arti.

Halong 22 Februari 2020



PENGAJARAN SEMESTA
Muhammad Jayadi


Semesta mengajarkanku bahwa kehidupan manusia tak ada yang tanpa makna
Mengalun di tiap keadaan, percikan air telaga menyejukkan mata hati yang rindu kedamaian
Raut wajah keadaan itulah tempat kita menangkap isyarat Tuhan di riuh nyanyian merdu sang waktu
Alam sebagai hadiah untuk disyukuri, dirawat sebagai merawat diri sendiri
Akan terbukalah dengannya nilai kasih sayang dan kesempurnaan dalam bentuk nilai hakiki
Menjaga peradaban manusia sebagai wujud pengabdian pada Tuhan.

Halong 22 Februari 2020



NAFAS RINDUKU
Muhammad Jayadi


Sebentar saja
Kuungkapkan kata ke udara
Nafasku terperangkap di lorong-lorong
Nada rinduku bernyanyi penuh harap

Titik-titik gerimis membuka selubung waktu
Bahwa ada hari kita yang manis, terlewati dengan indah di nada senyummu
Alunkan melodi pada malam penuh kenangan
Di tepi sendu angin daun-daun luruh bergema menitipkan kata-kata
Menjadi nafasku di sini, rumah kesadaran yang menenangkan diri dalam sepi.

Halong 13 Februari 2020



MENULIS SEBUAH KENANGAN
Muhammad Jayadi


Menuliskannya
Kehidupan itu
Memberikan ruang lapang
Di dalam sanubari
Menyerap ihwal malam dan siang
Pentas hari-hari berenang
Yang akan kukenangkan esok, mungkin
Sambil mengecup panas matahari
Sebagai bukti perjalanan diri
Berjuang dan menapak keras cadas
Segala rintang halang yang setia menemani.

Halong 13 Februari 2020



YANG BERJIWA
Muhammad Jayadi

Yang berjiwa di sisi malam dengan tangis piatu rontokkan dosa-dosa
Menatap hening sukma terjaga ketika kesadaran mengiris kenyataan di hadapan mata

Lentera mulai dinyalakan ketika kegelapan akrab menyulam usia
Langkah-langkah menuju kepastian diarahkan peradaban yang masih berdiri tegak di sendi-sendi nilai kemuliaan
Dan itu modal bagi kita menjalani hidup yang fana
Dengan gerak sederhana tulus ikhlas meraga dunia.

Halong 11 Februari 2020



MENATAP INGIN
Muhammad Jayadi


Baru saja aku keluar, menatap ingin
segala misteri tersembunyi harus dibuka
memugar kenyataan yang pernah koyak dirobek sangsi dan air mata
sehingga hidup adalah ruang paling niscaya menembus batas semesta
mengecup bening makna di raga usia berjalan menuju nyala lentera di malam sunyi tempat merenung sepi
meneropong jauh ke dalam diri sendiri
itu keindahan juga buatku.

Halong 10 Februari 2019



DI LIPATAN ZAMAN
Muhammad Jayadi


Tahun-tahun berlalu melipat zaman berganti warna
Sengketa-sengketa membelah bumi dan rasa kemanusiaan hilang perlahan
Ditelan oleh angkara murka dan keserakahan perut-perut rakus

Yang tersisa dari itu, rintik air mata menetes di lembah-lembah
Dari tangisan sekarat orang-orang yang dikalahkan para serigala pemangku kekuasaan yang menghisap darah-darah rakyatnya

Dan kami berkata, robohkan segala daya negatif di sisi redup cahaya
Menyalakan harapan dengan semangat bara membara
Peradaban manusia yang dibimbing Tuhan yang maha esa.

Halong 7 Februari 2020



MATAHARI RINDU
Muhammad Jayadi


Seiring matahari menyembul di antara urat nadi
Di timur, ia yang pernah sepi disergap malam
Menari antara rumbai impian yang tak pernah padam cahaya
Selalu, dalam diamku ada perenungan
Kurasakan mengayakan jejak perjalanan
Pengalaman penuh gejolak yang harganya tak tergantikan
Kutuliskan rindu di bumi ini
Tempatku menyelam ke dalam jauh relung nurani.

Halong 27 Desember 2019



NOCTURNO
Muhammad Jayadi

Menembus dingin
Di gelap malam
Jalan sunyi lengang
Jangkrik bernyanyi sehabis hujan
Kodok pun memekik sesekali
Hawa dingin merasuki sukma
Sambil menepi di tepi jalanan
Kuguratkan keindahannya
Menengok ke dalam diri
Bercermin pada masa lalu
Mempelajari kembali jalan yang telah dilalui
Memperbaiki risalah hati yang pernah hampir mati
Terkotori kejemuan duniawi.

Halong 25 Desember 2019



PADA SETANGKAI BUNGA
Muhammad Jayadi


Pada setangkai bunga merah
Kutitipkan pesan rindu untukmu
Lambang pertautan hati
Dalam debur ombak asmara
Kepadamu, mata indah akhlak lembut ramah
Kusambangi malam
Mengenangmu dalam kegetiranku
Sepucuk harap yang kutanam
Dalam pengembaraan di jalan Tuhan
Biar saja Dia tentukan
Akhir kisah perjalanan hatiku
Mengalir murni isyaratkan hakikat kesejatian cinta
Menahan segala goda dan bisik fana zaman
Agar tak terjebak noda asmara tak bertuan.

Halong 25 Desember 2019



SYUKUR MENENTRAM JIWA
Muhammad Jayadi


Damai jiwa yang kurasa di sini
Permainan bentuk rupa angin
Lambaian dedaun dan gemericik sungai mengalir dalam
Sebagai sisa hujan lebat semalam
Riang menyambut pagi yang masih dingin
Menyembunyikan matahari malu-malu di balik kelambu awan
Burung-burung berkicau dalam embun
Nun hari ini, aku mensyukuri jejak langkah diri
Menyulam pasti wujud diri sebagai hamba yang mengingat selalu akan kemurahan yang maha pemberi rezeki
Alhamdulillah kuucap di balik segala kelegaan terobatinya dahaga hati.

Halong 24 Desember 2019



BAYANGAN TABIR JIWA
Muhammad Jayadi


Aku yang merenung pagi ini
Antara lembaran hati menulis puisi juga menghapus sangsi
Menghamparkan kata mewujud nyata mata nurani
Menampar keping dusta dunia
Yang munafik tak bersahaja
Aku hadapi itu
Kemungkinan yang juga berada dalam batinku
Kepalsuan yang menabir dari jarak kedekatanku pada Tuhan
Berjalan tanpa kutoleh bayangan yang menyita masaku
Memperoleh kesejatian dan kebenaran sepanjang jalanku
Tersebab ia mengecoh, bayang itu
Dunia itu.

Halong 24 Desember 2019



MENEMPUH LEZAT RASA HATI
Muhammad Jayadi


Aku selalu bersemangat memungut arti
Mengumpulkan jejak untuk mengerti
Menulis sajak-sajak
Di antara tumpukan pikiran yang terserak
Di awan
Di sungai
Di matahari
Di rembulan
Di jiwa
Di indah mata gadis belia

Aku menikmati hidup ini
Sedalam kelezatan hatiku menyelami lautan misteri fikirmu, kekasih.

Halong 2 Januari 2020



RAGAKU MENULIS TENTANGMU
Muhammad Jayadi


Aku ingin melukis wajahmu di kala rembulan tiba dengan syahdu
ungkapan tulusku dari batin diliputi rindu
nada-nada kata menyentuh langit perenungan
jari jemari menuliskan wangi jejakmu yang indah itu
kemanisan bergumul cahaya akrab melingkari sudut mata hatimu
indah, menyadarkanku bahwa engkau pun salah satu yang terindah yang pernah Tuhan cipta
dalam segala daya memikat sukmaku
rebah dalam rasa, fana melebur dalam usia yang menua.

Halong 5 Januari 2020



RAJAWALI
Muhammad Jayadi


Terbang bagai rajawali
Mengarungi udara lembah
Hari-hari cerah
Di tengah doa orang-orang kalah
Harapan
Impian
Melebur bersama makna
Menampik resah yang sumbat aliran darah.

Januari 2020



CERMIN KEHIDUPAN
Muhammad Jayadi


Aku membaca nasib di kaca retak
malam yang digunting sepotong bulan perak
membuatku terdiam, hening
membuka tabir kesadaran
bahwa di balik kefanaan
ada jalan menuju abadinya sebuah nilai kehidupan
ya, di sisi Tuhan kita serahkan segala hasil juang pengembaraan panjang ini
terus berlaku dalam kebajikan, biaskan sinar mentari di jalan suci murni
menggapai makna nafas yang sejati.

Balangan 18 September 2019



PERADABAN HITAM
Muhammad Jayadi


Daun sepi menatap langit
menadah hujan
menggores impian
nada sumbang kehidupan
mesti dilawan
sebab
mata hati akan hidup
ketika kebenaran disuarakan
dan keadilan ditegakkan

masihkah terlihat hal itu di masa ini?
sedang nurani tak lagi dihargai
keping-keping hati ternodai
kepalsuan menenggelamkan jiwa-jiwa mati
ditusuk-tusuk pisau peradaban hitam
hitam
hitam
hitam,
ah sudahlah.

3 Januari 2020



BULAN MALAM
Muhammad Jayadi


Tuhan menciptakan bulan itu
Yang terlihat indah, malam ini.
Mudah-mudahan, hati juga
Diberikan indah meniti
Perjalanan hidup ini.

Kalsel 17 Desember 2014



KEPASTIAN
Muhammad Jayadi


Beringsut dari cara lama
Waktu membawaku ke arah yang lebih sederhana
Tapi lebih pasti dalam langkah jiwa
Menjejaki ribuan makna dalam diri
Serpihan bingkai mimpi yang terjalani

Pun aku telah leluasa
Dengan unggunan kata-kata
Aku merenungi kehidupan ini
Pikiran yang mengalir membawaku bertafakur
Kepada rimba sunyi bening hati.

Halong Kalsel 2018



LOMPATAN WAKTU
Muhammad Jayadi


Zaman berzaman
bunga-bunga mekar di taman
sibukkan matahari menyinar
menghangatkan imaji dingin di bibir kesadaran

Pun aku
telah terbiasa menenun keadaan
berjalan di lorong-lorong tua
mencari serpihan harapan

Jejak kaki masih hangat
berwarna hitam ia
ingin kuhapuskan
menggantinya permata
sebab kesempatan masih ada
selama nafas menggema di rongga usia.

Halong 11 Januari 2020



HIKMAH KEHIDUPAN
Karya : M. Jayadi

Pengajaran ada di mana saja
Pada malam yang sunyi
Pada siang yang terang
Pada alam semesta dan segala tragedinya

Karena hikmah selalu Tuhan selipkan
Di setiap kita punya gerak badan
Meskipun kadang
Kita tak pernah menyadarinya
Karena jarang kita merenungkan.

Halong Januari 2019.



MAWAR HITAM
Karya : M. Jayadi


Kudekap malam
Dengan sentuhan mawar hitam
Sunyi yang berupa lembaran-lembaran
Menjadi kata-kata di ujung pena
Berpuisi menembang hidup
Lentera yang menyalakan keindahan.

Halong Januari 2019



MATA AIR JIWA
Karya : M. Jayadi


Betapa mengejutkan kehidupan
Yang tak pernah kita duga alur cerita di depan mata
Apapun bisa berubah
Hanya saja, mata hati kita
Harap selalu terjaga
Menjadi telaga bening
Yang selalu memancar padanya
Mata air jiwa
Hikmat yang luas, menuju jalan ketinggian
Di sisi Tuhan.

Halong Kalsel 2019



PENTAS USIA DIRI
Muhammad Jayadi

Mengawali kata
Titik usia rimbun rasa
Pahit manis sepi tertata
Di putaran roda-roda

Ya, waktu berputar
Sebagai perjalanan panjang
Namun umur sebentar saja
Akan ada akhirnya
Pentas dunia fana

Sedang yang baka
Kita harapkan ridha Allah ta'ala
Memasukkan kita dalam surganya.

Halong 10 Januari 2020



MEMERIKSA KEADAAN
Karya : M. Jayadi


Satu persatu hal kita
Kita periksa
Dalam diri
Membuka cakrawala

Hitam yang menutup marwah
Mari kita kikis bersama
Telah lama ia menutup nurani
Ketika kita lengah menoleh indah dunia

Kita periksa kembali
Warna perjalanan ini
Menorehkan puisi
Lembar yang mewarnai hati.

Halong Kalsel 10 Januari 2019



SENANDUNG KEHIDUPAN
Karya : M. Jayadi


Pada sendu alam
Hujan adalah teman
Mengusir sunyi di tiap tetesannya
Mengatasi segala keraguanmu
Tentang waktu
Belajar menerima pemberian-Nya
Saat hati sadar akan kelemahannya
Di hadapan Allah Sang Pencipta.

Halong Kalsel Januari 2019



UBAN
Muhammad Jayadi


Jika uban telah melanda
bersiaplah dan bersedia
SMS Tuhan sebagai penanda
perjalanan dunia mesti reda

Namun umur siapa duga
hitam rambut pun tetap waspada
kematian tak bersuara
kesiapan mesti terjaga.

Halong 8 Januari 2020



MUSAFIR
Muhammad Jayadi


Lambaian hari-hari menyapa keinginan menjadi
menemukan jalan dan pijakan sebenar diri mengarungi pijar matahari
di sini, di dalam puisi
kubedah hidup dengan nilai pasti
menyemai bunga-bunga hakikat
menepis tuba mengirama di dada sejak di perjalananku pertama, dunia
membuka pintu seluasnya, agar jalan kembali terbentang jelas
tak ada ragu
tak ada kebimbangan merajai kendara hati
itu rupa yang kugambarkan di bentang langit kesadaran dalam diriku sendiri
menjadi musafir tak terikat keadaan tabir yang musykil di ceruk kelam malam hari.

Halong 8 Januari 2020



KEMBALI KE JIWA SENDIRI
Karya : M. Jayadi


Singgahlah, sebentar saja
Kita renungi kehidupan
Menilik sejarah diri kita
Menoreh jejak, seperti gerimis ini
Untuk lebih mawas diri
Menyikapi keadaan, menjadi kekayaan bagi jiwa
Hikmah yang datang dari duka dan air mata derita.

Halong Kalsel, Januari 2019



CERMIN WAKTU
Karya : Muhammad Jayadi


Tangan mencari di ujung kesibukan yang tak pernah dimengerti bintang. Burung pagi terbang mencari makan ke setiap penjuru arah kehidupan. Melayang, melayang dan melayang.

Hembusan nafas mengiring mata mengais arti seperti seekor ayam mencari makan di pekarangan. Pandang sepi tak bertuan bergumul dalam jiwa, ceritakan setiap kata-kata berkabut putih seperti petatah-petitih dari rintihan sukma yang memar. Hidup bagai camar.

Lalu siapakah yang mulai menua di ujung cermin dengan gemas menuding malam yang dianggapnya nol, tanpa makna? Siapa? Kutatap dengan berat hati, dia adalah wajahku sendiri.

Samarinda, maret 2007



KOPI MALAMKU
Muhammad Jayadi


Kuteguk kopiku di malam ini
Dingin yang tak mau beranjak, jadi teman
Menyimak kembali peristiwa hati
Yang berlalu
Jadi ajar akan diri sendiri
Lebih menimbang-nimbang lagi kala berniat, berbuat, berkata dalam dunia
Mencapai langkah lebih jauh lagi
Membijaksanai gerak kehidupan ini.

Januari 2019



MARI BERSAJAK
Muhammad Jayadi


Masuklah ke heningku
mari kita bersajak
merenung diri terdalam
bentuk dunia kata
meraja dalam jiwa
keindahan seni bergema
di penjuru semesta
sebagai adanya
bening mata air peradaban
yang kian hari kian tandus
sebagai gurun Gobi
sebagai gurun Sahara
tempat orang-orang terdampar kehausan
akan nilai-nilai kehidupan.

Mari, bersajaklah kawan.

Halong 7 Januari 2020



KISAH LANGIT
Muhammad Jayadi


Langit pucat yang lembut
bersama pancaran warna matahari kelabu
hari ini
tegaskan kandung air masih 'kan hujani sang Januari
lukisan kisah pada sebongkah batu di dada
mesti kita pecahkan melunakkan waktu di bibir senja nanti
di kala kesunyian datang pun ia jadi tempat kita merenung diri.

Halong 7 Januari 2020



SUNGAI DALAM DIRI
Karya : Muhammad Jayadi


Malam, dalam jiwa sendiri
Bermenung lagu kembara hidup
Segala pengalaman kuselami
Kusuka ini kehidupan
Betapa pun pahitnya

Sebab,
Hikmah selalu ada
Sehabis kita lewati
Satu persatu nyata diri
Dalam kehidupan ini
Yang ternyata penuh arti.

Kalsel 07-02-2014



DALAM RINDU
Muhammad Jayadi


Yang menghanyutkan hatiku di tepian hari yang kulalui
harum nafas kerinduan pada sosok cantik di balik tirai malam
deru-deru hati menggema dalam kata
menyanyikan nada keindahan cinta
menggapai kebersamaan yang sederhana namun luar biasa
alunan mata indah menawan nan bijaksana
memahami setiap langkahku yang pernah berjalan terbata.

Halong 6 Januari 2020



TERTAWAN RINDU DI MATAMU
Muhammad Jayadi

Aku terkesiap ketika menemu bening matamu
di sudut remang itu
tak menduga pula bahwa kecantikan nan menawan itu
kudapati di negeri terpencil ini
di sudut kampung nan sunyi

Engkau apik menawan
bersih jiwa menenun cahaya
tinggallah di hatiku berlama-lama
biar kita bercengkerama perihal rasa
yang telah menjadikan aku jatuh cinta

Mari kita minum kopi bersama
saat daun-daun pagi ditetesi embun mutiara itu
mari, cintaku.

Halong Januari 2020



SEBENING EMBUN, RASA ITU
Karya : Muhammad Jayadi


Akan kuceritakan indahnya pertemuan kita
Pada embun yang terjaga di pagi tiba
Mengisyaratkan hatiku yang bahagia
Betapa rasa yang membuaiku dalam perjalanan derita
Tak kurasakan,
Sebab ada cinta di dada
Dan kedalaman makna rasaku padamu
Adalah dawai yang terindah melintasi gurun sahara.

Halong 21-01-19



SAJAK ABU-ABU
Muhammad Jayadi


Pagi abu-abu di dekat kerisik pohon jambu
mewarnai jendela hari terbuka di dadaku
ada sajak tergeletak begitu saja di tepi jalanan
kupungut serta kubopong hingga ke dalam rumah
menemani mimpi masa silam yang kesepian
menanti berita esok hari yang cemerlang
tentu, semua bergulir seiring nada juang untuk mencapai harapan
kupetik dari petuah lama para tetua yang bijaksana
mata mereka telah mampu menembus kegaiban dengan cahaya kesadaran.

Halong 21 Januari 2020



KUTULIS SAJAK UNTUKMU
Muhammad Jayadi

Aku menulis sajak untukmu
Tersebab ada cinta hadir di dalam diriku
Mengiring sejak lama rasa itu, terbawa angin
Merasuk di qalbu
Ketika aku Tuhan kenalkan denganmu
Ditimpa sinar indah bola matamu
Dan perangai lembut dan ayu
Bagaimanakah lelaki tak mencintai wanita sepertimu
Yakinlah adindaku
Hidupku dan hidupmu telah diatur dalam satu bahtera
Kita sama-sama mengarungi gelombang dan rintangan laut kehidupan
Janganlah takut, sebab kita masih dijalan-Nya
Pertolongan akan datang senantiasa.

Halong 19-01-2020



TAFAKUR HUJAN
Muhammad Jayadi


Kudengar hujan gemuruh pada senja kelabu hitam
Menitikkan air mata dari limpahan karunia Tuhan
Namun kita mesti memeriksa keadaan dalam diri
Tahun demi tahun terlewati begitu saja
Bahwa begitu banyaknya mengandung dosa
Sudahkah tertaubati, di hari-hari yang hambar cahaya
Sebab bila ini jadi bencana, yang tidak beres bukan di mana
Kita teropong ke dalam diri masing-masing
Adakah aku pelaksana yang mengundang murka Tuhanku?

Kalsel 20 Januari 2020

MUHAMMAD
JAYADI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar