UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 12 September 2013

RUPIAH YANG MELEMAH


bertahun sudah rupiahku tertanam di tong sampah
sepertinya sehelai kertas bermakna tidak bila dolar
menaiki tangga kehidupan bagaikan awan menyisir
langit gelap dengan desir angin menakutkan

kelaparan merajalela bertaburan di tepi sungai tanpa
muara seiring hati terasa pilu perih akan nilai hidup
terperosok ke dalam parit busuk berkepanjangan

nilai rupiah anjelok sementara dolar anak emas sebanding
tidak dengan biaya hidup melarat sampai terkapar
di tepi kota kumu yang tak keruan

rupiah melemah sementara dolar dengan emas naik
gunung tanpa batas, penderitaan rakyat terbeli tidak akan
isi kantong perut terbentang dengan telapak tangan hangat
sepertinya minta sedekah

apa yang kubuat?berkutik tak mampu menelan makanan
denga ikan asin berbau garam kurang sepertinya kehidupan
terhempas di tepi kutub mengasingkan

nilai rupiah bernilai tidak,ulah manusia dengan pribadi
menonjol dipentingkan ketimbang rakyat senang bahagia
pimpinan negeri terkesima akan kebodohan diemban
dalam tanggung jawab terkendali tidak, meskipun era
berubah

siapa salah? jawaban tak ada sepanjang hasrat tak tergugat
dunia makin menyeram dan geram dengan kebijakan wakil
rakyat di dalam rumah mewah bagaikan istana
sungguh memprihatinkan sekelumit isu tersebar di penjuru
dunia bahwa negeriku krisis uang bekepanjangan

Oleh: siamir marulafau
sm/11/092013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar