kesedihan kau semayamkan dalam dada
sungguh meluapkan airmataku berderai basah
seiring kau tudingkan relung berpisah sudah
dalam dunia fana yang kelam
meskipun demikian diriku berdekap dengan pelukan selalu
bahwa kau adalah bulu perindu dalam kalbu
cinta kau eluskan dan kita semai bersama melukiskan kenangan
sepanjang hayat bertamasya dalam taman sementara
bunga-bunga berkembang menyelimuti kerinduan dalam
cinta menghempaskan kebencian di malam rembulan
sampai kehampaan perasaan berbayang sudah bahwa kau
dan aku berdekap dalam surga walaupun hanya sebatas dunia
fana yang kelam
akibatnya aku menatap awan di langit biru mengendap dalam
jiwa sampai akhir zaman
Oleh : siamir marulafau
sm/13092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar