Hidup merupakan suatu ramalan yang menjadi kenyataan sendiri; kita selalu dapat apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini; akan tetapi dalam jangka panjang biasanya kita akan memperoleh apa yang kita harapkan; dan semua itu merupakan proses perjalanan doa kita yang selalu kita panjatkan kepada-Nya. Takdir bukan menjadi ketetapan yang baku dari Tuhan, bila kita mau merubahnya. Asalkan kita tidak melakukan suatu pengkhianatan terhadap doa kita sendiri.
Dalam diriku ada impian, namun kematianku telah mempersempit jalanku untuk berhasil. Aku berdiri diantara kekasih ketika berbaris batu nisan laksana kuda yang akan digadaikan. Sungguh aku menangis dan bercucuran air mata, pastilah mataku sudah melihat tempatku diantara batu nisan mereka. Bukankah aku akan dipindahkan pada tempat yang biasa engkau lihat. Dan setiap manusia yang bernafaspun akan dipindahkan ke tempat yang sama. Sang waktulah yang pada hakekatnya senantiasa mengiring kita ke jurang kebinasaan.
Hidup dan mati merupakan ajang persaingan amal manusia. Karena manusialah yang diberi beban untuk menjalankan segala aturan yang telah ditetapkan kepadanya oleh Tuhan. Dengan daya nalarnya manusia dapat memilah dan memisahkan antara yang baik dan yang buruk. Dengan begitu Tuhan dapat mengevaluasi yang terbaik amalnya di kalangan manusia.
Dengan mengenal diri sendiri, seseorang akan sadar dan mengerti tentang kemampuan, karakter, potensi dan kekurangan yang dimiliki di bumi mana ia bertempat serta berdiam diri. Dengan pencapaian kesadaran itu pula, setiap individu yakin akan adanya kekuatan, kekuasaan Maha Besar yang berada jauh dibandingkan dengan dirinya.
Cerahkan hati dengan pancaran sinar Illahi
Tebarkan kedamaian dengan cinta kasih dan kelembutan.
Tetaplah berkarya mengisi kreatifistas dengan pancaran cahaya Illahi..........
Oleh : Arsyad Optional Yus
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar