Tembok yang dibangun dipuncak sengketa
menyisakan sunyi paling pekat
begitu dekat tapi tak saling melihat
hilir mudik asa taubat dan kumat
untuk apa mengingkarinya
ranah perdata bukan lingkup pidana
Jika terus saja mengingkari putaran roda pada sumbunya
kapan akar temukan jalan kapan tunas kuncupkan bunga
Kupilih bersahabat dengan nyali
menata hati
jangan tanya rasa ini,
pasti sudah dipahami
kupilih begini, ketimbang luka lagi
Karya : Drs Mustahari Sembiring sang muham.
##Pondok bambu istanaku, Rabu 11 Sept 2013 / 18:45wib
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar