UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 14 Maret 2022

Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - TENUNAN CINTA


 
LUNGUN SUNYI

Lungun mengunggun di ceruk kalbu
Muhabah mengimla ayat-ayat keramat di embun fajar
Mematangkan kata di perapian
Sebih berpilin kesiur bayu
Saat gelebah terbungkus rindu
Setitik tinta menguap ingin
Frekuensi mengirim morse dari detak jantung
Berakhir dengan riuhnya lelaku di lembaran rasa kusebut sunyi

Pds, 01032022
Suyatri Yatri


PELAYARAN

Laut biru tak berkuala tenggelam di deru ombak tak beriak, rindu berpetualang.
Perahu perlahan ke tengah, pergi membawa luka di atas gelombang. Rasa begitu riuh mengasin setiap tetes peluh membasahi sekujur tubuh penuh debu. Sekali sentak oleng dan terjatuh dalam kesia-siaan dan angin berseru memintal waktu kian senja. Pintu malam terbuka dan jendela semesta mulai tertutup.

09032022
Suyatri Yatri



TENUNAN CINTA

Luka semesta, langit mengulurkan benang. Menjahit sobekan tanah karena musim terkoyak gersang. Awan memintal rindu untuk aku dan kau pakai saat pesta puisi. Tak lupa menyulam diksi sebagai renda hiasan di dinding estetika.

Taburlah warna yang kau suka menjadi bianglala dan tenunlah bumi dengan tumbuhan cinta yang bersemi. Aku duduk menyaksikan geliat lincah tanganmu merapikan pesona di rintiknya gerimis.

Lgp, 08032022
Suyatri Yatri




SEMAIAN CINTA TAK BERMUSIM


Kutanam rindu di bedeng hati, kurawat semaian agar tumbuh subur cinta tak bermusim. Mencicipi asin, manis, pedas, asam, pahit, dan hambar dari hidangan kehidupan, sebentuk koma menuju titik. Aku menjeda rasa bila lelahku mengiba dan melanjutkan susuri lorong bila kaki tegarku melangkah perlahan mencari arah dari delapan penjuru mata angin.

Aku bertemu dirimu di koridor sunyi memintal diksi bersitatap netra penuh kasih. Bibir mengatup rapat meskipun hati riuh berucap. Gelenyar aneh mendebarkan jantungku, gemetar suara memberi jawaban atas ungkapan yakinmu mengalirkan sungai air mata haru.

"Kusandarkan harapan di langit kuasa-Nya, menitipkan doa menyatukan jiwaku jiwamu dari payung hakekat cinta bersinar cahaya."
Aku bermula dari alif dan berakhir dengan ya tiada huruf tertinggal dari ingin bukan sekadar angan meskipun angin menerbangkan debu membawa asa melayang entah ke mana.

Batsa, 16032022
Suyatri Yatri



IMLA HATI

Aku mencatat huruf-huruf dari gigil embun dalam hening menahbiskan jiwa padamu menggiring doa ke minda. Sunyi adalah kegembiraan paling riuh dari deretan diksi di kuncup rindu paling palung. Kusandarkan zikir di dinding ancala agar kukuh cinta. Kutasbihkan muhabah di atap cakrawala bersama ayat rindu yang mengalir sungai air mata. Meleburkan hati mengimla hijaiyah dari alif hingga ya. Menguatkan atma dengan meniupkan syukur di akhir kalam menuju penghentian akhir bersamamu dari titik yang tak bisa dijelaskan.

Batsa, 16032022
Suyatri Yatri



BERKARYA ATAS IZIN-MU

Bismillah, atas izin-Mu ya Allah kulangkahkan kaki menjemput pijaran cahaya-Mu
Tegur aku bila kesombongan mendongakkan kepalaku
Sentuh aku bila kelemahan menguasai jiwaku
Syukur bermandikan rahmat-Mu adalah anugerah yang tak terhitung nilainya

Dari titik luka aku berangkat berkarya
dan tak ingin bergelimang lumpur duka
Dari rasa aku menyentuh setiap titik estetika agar kurasakan keindahan sastra
Dari nurani kutitipkan makna dari sederet diksi yang kusebut puisi

Aku terbang mengepak sayap camar melintasi ketiak awan
Hinggap di sela dahan tuk mengistirahatkan imajinasi agar aku tak lupakan wajibku sebagai hamba di pengembaraan negeri
Menyemai benih di ladang amal
Menuai hasil dari pendidikan berakhlak
Payung kebaikan dari membaca makna alam yang tak berkesudahan.

Kularungkan jiwa dalam zikir berhiaskan doa di langit aksara

Rohul, 2 April 2018
#SuyatriYatri
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL



IKHLAS HATI

Bang, bila adikmu dijemput Tuhan
Jangan sesali ketentuan
Berjalanlah terus ke depan
Menapak jejak kehidupan

Bila jarak merentang di hadapan
Janganlah dipaksakan
Sebab ini takdir dari Tuhan
Hati tiada didekatkan
Dengan jodoh menyatukan

Tersenyum adalah sedekah
Jangan rindu berbuah gundah
Sabarkan hati yang dipenuhi gelisah
Allah tempat mengadu jiwa nan pasrah

Bila hati sudah berketetapan
Tiada rasa yang meragukan
Menyatukan hati merengkuh kebersamaan
Menuai niat ikhlas yang diikrarkan

Rokan Hulu,,2 Mei 2018
#SuyatriYatri



KUNTUM MAWAR KARYA
Karya : Suyatri Yatri


Aku terjaga dari tidur panjang
Dalam diam mengais renungan
Kusimpulkan pijar dalam genggaman
Makna terangkum dalam jiwa sadarku dari kekurangan
Satu kuntum mawar karya telah kubuktikan
Berangkat dari luka waktu yang kumanfaatkan
Tak ingin aku tenggelam dalam keterpurukan
Kukayuh semangat goreskan tinta dari selembar catatan

Walau diksi yang kurangkai masih samar
Dari pandangan kata yang nanar
Tak ingin aksaraku pudar
Membungkus bait tafsir yang tergelar
Di bongkahan tanah kutanam benih larik yang tersebar
Memungut estetika membawa kabar
Dari rasa menelaah sabar
Kubiarkan raga tercabar
Dari sebuah perjuangan kan kuraih asa yang bersinar
Senyum manis tanpa kepura-puraan, ikhlas bersandar

"Syukurku atas nikmat Allah memberi ujian dari kasih-Nya."

Rokan Hulu, 12 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelihara



SULUH HATI
Karya : Suyatri Yatri


Adakah cinta kan berlabuh
Sementara rasa kian bertabuh
Di deretan makna yang tumbuh
Menginginkan aroma embun berhias subuh

Dikalungkan segenggam cinta bertaruh
Berjuang membaiat rindu tegar dan kukuh
Hatiku kian gemetar senandungkan kidung meluluh
Diam dalam tunduk pada untaian pelita sebagai suluh

Untukmu yang kusebut pejuang
Dari riak berpusara menerjang gelombang
Kusandarkan harapan agar kuntuman makna datang
Menyatukan jiwa di tengah padang ilalang

Meredam suara sumbang
Menjadikan titik strategi agar tak bimbang
Membiarkan semu berhias bayang-bayang
Menetapkan hati tak tergoyahkan walau badai menghadang

Rokan Hulu, 10 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelira



MANTRA MELIPAT SUNGSANG
Karya : Suyatri Yatri


Tuan, telah membalut raga dengan tanda di barisan zona merah
Kutawarkan senyuman merekah
Dibalik gusar bercampur darah
Yang akan diselipkan di rambut membasah

Oh ... Angin merapal mantra
Menyentuh jiwa
Berkelambu pilar dari tirai yang tertata
Mengikat benang tujuh warna
Melipat kain kafan berhiaskan cemara

Oh ... jiwa melipat sungsang
Mengimla badai gelombang
Hadirkan aroma kemenyan berlaga taburan kembang
Meronta dalam getaran memaksa datang

Liwa-liwa melilit hati
Semarak makna membaca jampi
membawa segelas air suci
Bersama setepak syarat penjaga diri

Lupa diri berkubur syirik harapkan pesugihan
Saudara jadi tumbal persembahan
Setan telah merasuki badan
Allah telah dijauhkan

Tertutup hati oleh bayangan semu
Memintal keranda dalam sepi memburu
Laknat Allah menghancurkan angkuh
Tenggelamkan angkara bencana berlabuh

Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018
Semua hak terpelihara



DRAMATIS KEHIDUPAN
Karya : Suyatri Yatri


Berdiri di antara dua pusaran angin
Menghempaskan raga berbalut dingin
Suam mengikat jiwa
Berbentur debat bertirai jelaga

Gundah mengalir derai tangis
Saat bongkahan tanah gersang miris
Permainan laku menghujam tragis
Nyaris terseret nyanyian dramatis

Di ujung negeri, wajah menunduk perih
Tak kuasa menjerit berpeluk rintih
Saat raga menua tiada berdaya dan ringkih
Menyeret derita kesusahan tertatih-tatih

Di ruang dingin berpoles kemewahan
Gelak nikmat tertawa lepas dalam kekuasaan
Mengumpulkan pundi-pundi kekayaan
Berpesta pora meminum darah persaudaraan

Tiada malu bertelanjang dada
Bertepuk dalam sorak di panggung drama
Tiada sadar alam jenuh menyaksikan prilaku dusta
Sekali amarah bumi menenggelamkan segala harta, nyawa pun hilang dipancung bencana

Allah Mahasempurna atas kehendak-Nya
Tiada satu pun tersembunyi dari penglihatan-Nya
Mengepak makna dari deretan peristiwa
Agar kembali menata ibadah dalam cinta di jalan atas rida-Nya

Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua terpelihara



CAHAYA SILATURAHMI KEBERSAMAAN
Karya : Suyatri Yatri

Aku duduk di antara jelaga
Mengapit riak dalam bara
Mengemas kobaran emosi jiwa
Dalam debat kata menggusarkan dada
Mentari membakar hangus bilah kasih berpusara

Hantikan berseteru
Di bait rindu aku berseru
Jauhkan prasangka dan dendammu
Berdamailah dengan hatimu
Sebab emosi mengukir jilatan amukan laku

Rasa akan menyakiti dirimu
Allah Mahatahu dari risalah yang teramu
Gelisahku menghimpit pilu
Dukaku pun memburu
Di larik makna berkidung sendu

Biarkan bianglala tersandar di cakrawala
Kebahagiaan bukan sekadar ucapan belaka
Kepak camar terbang goreskan aksara
Cinta damai dari ikhlasnya hati berbuah manis dalam sastra

Seni berbungkus kelembutan makna
Bukan debat dan hadirkan kata-kata
Di ketiak awan diksi bersuara
Berhentilah badai gelombang menggulung rumah teduh hancurkan keluarga

Hijau daratan berpadu birunya lautan
Harmoni jiwa memberi kebaikan
Bersujud dalam zikir memohon ampunan
Air suci padamkan api hadirkan kesejukan
Di bawah cahaya silaturahmi kebersamaan

Rokan Hulu, 8 Mei 2018
Suyatri Yatri @ Hak cipta terpelihara



SEKUNTUM RINDU UNTUKMU

Ruang hati telah berwarna biru
Sejak aku mengenal dirimu
Rasa tak pernah menipu
Senandung rindu menyapa kalbu

Dari secawan makna
Inginku berpayung cinta
Walau tiada ungkapan kata
Bersandar dari kuntuman dahlia
Terbungkus pakaian setia

Waktu berjalan pelan
Kubiarkan kasih tersimpan
Yakin hati bernaung dalam harapan
Menyelinap di jiwa berbalut ketenangan

Pagaruyung, 16 Mei 2018
Suyatri Yatri © 2018 Semua hakcipta terpelihara



RENUNGAN JIWA

Bertajuk sepi kusauk embun
Memapah rasa dalam lamun
Sujud rindu menakar waktu
Menggenggam zikir lafazkan Asma-Mu

Butiran tirta menetes titik makna
Dari rengkuhan cinta setiap kata
Menjaring syukur atas anugerah-Nya
Nikmat hidup masih terus diterima

Perenungan atas dosa
Setiap langkah yang tercipta
Mengetuk pintu harapkan ampunan-Nya
Dari rindu berkelindan di jiwa

Rokan Hulu, 21 Mei 2018
Suyatri Yatri ©2018
Hakcipta terpelihara



MENELAAH JIWA

Aku takkan meninggalkanmu
Walau rasa berseteru
Di kuntum prasangka berseru
Tulusku masih menyapa di ruang hatimu
Biarkan aku mengolah makna syahdu
Dari deretan tekanan yang merayu

Aku hanya sesaat menelaah jiwa
Dari segala dosa
Memaparkan lantunan kata
Di pelataran yang tak bisa kuungkap dengan kumpulan aksara
Sebab tak ingin hati teiris luka
Dari debat yang seharusnya tak pernah ada

Aku berkurung sunyi
Merapal segala laku setiap hari
Agar tak tergelincir diri
Dalam kesalahan yang samarkan ikhlas hati
Tak nodai kebersamaan sejati
Mempertahankan sebuah janji

Ujungbatu, 20 Mei 2018
Hakcipta © 2018 Suyatri Yatri
Semua Hak terpelihara

SUYATRI YATRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar