Rabu, 30 Maret 2022
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - CINTA DALAM SETETES AIR MATA
CINTA DALAM SETETES AIR MATA
Meskipun tulang belulangku merapuh di tanah tak bersuluh
Namun jiwa ragaku bersemayam selalu dalam napasmu sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
Dan di sana kau tahu kau adalah bahagian tulang rusukku yang tak dapat dipisahkan dan dipatahkan
Rembulan malam sungguh tersenyum
Di kala langit menyapaku
Meskipun alamku sudah berbeda dengan alam kau sentuh
Aku hanya membisikkan dalam relungmu, rohku mengintai gerak langkahmu di setiap pojok kau mengingat jasadku
Tapi apa dayaku...
Aku tak seperti dulu lagi
Sinar lembayung diterpa di atas pusaraku melingkar di prasasti kau pinta pada setiap bulan suci
Ya , Tuhan ...
Lapangkanlah alam ke gelapan bagiku
Berdoalah untukku, menggapai surga abadi
Moga jasadku tak bersekat dengan jasadmu di akhir kelak nanti
Karya : Siamir Marulafau
Medan, 07/03/2022
PEMUISI DUNIA
Oleh :Siamir Marulafau
Malam itu direnungkan
Mendalam sudah kata-kata disampaikan
Bait-bait puisi yang dibaca mempesona
Melirik pada setiap peserta
Diucapkan selamat pada rekan semua
Puisi dibacakan menggugah hati
Aroma dan nada diucapkan membidik lara
Malaysia, Brunei, Singapura, Indonesia, Korea dan Rusia
mengucap kata indah mengikat tali saudara
Dalam setiap roh terbentang ikatan kata
Menggema di dunia maya
Mengukir dunia dalam kecerahan
Merangkul cahaya terang benderang dalam setiap negara
Medan,21-03-2022
DI BAWAH LINDUNGAN KA'ABAH
Siamir Marulafau
segelincir sujudku pada-Mu
dengan tetesan air mata
membasahi tanah suci
dibawah lindungan ka'abah
akankah sujudku terulang lagi?
meskipun tanah suci kugapai dengan burung besi
mengudara berjam -jam namun hati terdetak bahwa aroma-Mu mengukir kerinduan bertahu-tahun
sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
tersemai dalam suka cita
terdampar di gunung-gunung gundul pebatuan
di gua hira terangkul ayat-ayatmu
membahana di seluruh alam
pematrik iman dengan kesungguhan berdoa pada-Mu
ya, Tuhan,,,
ampunilah dosa-dosa hamba-Mu
terbingkai sujud, tahmid ,takhtim,tahlil dan doa 1/3 malam untuk-Mu
terhindar dari bara api menyala
ya, Tuhan,,,
perkenankanlah doa kami,,,,.Moga menjadi ahli surga-Mu kelak
kokohkanlah iman kami dari godaan syetan terkutuk
sesungguhnya Kau maha Pengampun dan Penyayang bagi kami
tunjukkanlah jalan yang benar bagi kami
hindarkanlah kami dari jurang neraka, terkutuk
berikanlan kami Pemimpin yang baik di negara kami
moga hidup kami terlepas dari belenggu kemiskinan
dan mengharapkan ridho-Mu sepanjang masa
kiranya kami menjadi kekasih bagi-Mu
ya,,,Tuhan kami perkenankanlah doa kami
Aamiin.
sm/01/4/2019,Mdn
DI KALA HATI TERTEGUN
Karya : siamir marulafau
Di bulan maghfirah kubersujud
Berdoa selalu pada-Mu
Lepaskanlah aku dalam belenggu dosa
Surga merangkul jasad
Seribu bulan menggapai amal
Ibadah terukir di arasy-Mu
Napas kuserahkan pada-Mu
Kerinduanku melantunkan ayat-ayat-Mu
Sepanjang dunia tak hancur lebur
Di kala hatiku tertegun
Langit biru-Mu menggugah hatiku
Sepertinya malaikat tersenyum padaku
Aku tahu,,,,
Aku makhluk tak sempurna bagi-Mu
Diciptakan dari debu
Kubersujud dan tak mendustakan ayat-ayat-Mu
Seiring roh dititipkan tak tercela
Di dunia fana berlindung
Sebelum jasad tertelan bumi kusanjung
Allahu Akbar,,,Allahu Akbar
Seribu bulan menggapai amal bagiku
sm/03/05/2018,Mdn
APA YANG DIHARAP?
karya:siamir marulafau
Di hari pendidikan ini
akan dilahirkan anak bangsa
yang berjiwa bersih
dan tak akan menjadi bumerang
bagi masyarakat dunia
Di hari pendidikan ini
akan dilahirkan generasi berjiwa
jujur dan ulet dalam membangun bangsa
dan jangan menjadi generasi
yang terkontaminasi dengan obat terlarang
Di hari pendidikan ini
akan dilahirkan generasi berjiwa pejuang
cerdas,semangat dan tak merusak
Di hari pendidikan ini
diharapkan generasi muda
menjadi bunga bangsa yang handal
bermartabat dan berwibawa
Moga sukses,,,,moga sukses
sm/02/05/2018,Mdn
NUZUL QUR'AN
Karya : Siamir Marulafau
Langit sunyi
Beraroma kemerah-merahan
Malaikat bersalam
Kami turun ke bumi
Membawa Furqan
Ayat-ayat Allah terukir
Fajar terbit dan menyinar
Ketahuilah : Sesungguhnya
Bulan ramadhan bulan maghfirah
Beramallah buat kebajikan
Allah sesungguhnya maha pengampun
Dan taubatlah sebelum ajal
Sebelum napas keluar dari sarangnya
Sebelum jasad disalatkan
sm/02/05/2018,Mdn
DI SUATU SENJA
Siamir Marulafau
senjamu terbingkai dalam hidup
mengukir kemenangan dunia akhirat
akan kurangkul dengan perjuangan hidup
sebelum senja terkapar di tanah tak bersuluh
cinta dan kasih tak akan melapuk
sepanjang ranting terlepas tidak
meskipun pohon kusemai diterpa angin
lirikan mata tak akan menyeberang sungai
sungai dalam pun akan kuselam
seiring ikan-ikan bertanya :
ada apa dengan senja ?
terjawab sudah dalam bilik sukma
mengapa tidak,,,,?
syairku takakan tenggelam sepanjang masa
karena senjamu menyatu dengan jasadku
napasmu bersemayam dalam napasku
dan tak akan mungkin senjamu dan senjaku tak bersatu
hanya Tuhan tahu,,,
bahwa kau dan aku sebiduk dalam bertempur
mati pun rela akan terkubur
ketimbang daun-daun kering mengering tanpa haluan
percayalah,,,daun-daunya akan tumbuh lagi
sepanjang dunia tak menghilang di pelupuk mata
namanya bunga Ros bertunas emas
melambangkan keajaiban cantik permata
dunia akhirat akan kusemai setiap kerinduan
sm/2/01/2019,Mdn
PENYAIR DAN SYAIR
Siamir Marulafau
nama itu bagaikan pelangi
kadang membisu di siang hari
tersemai dalam setiap waktu
membahana pada setiap negeri
karya itu ulasan dalam setiap pikiran
berzafas dalam setiap kata
merangkai ranting-ranting berdaun
tertanam di setiap daratan terhubung
bersyairlah sampai ujung dunia
mengikat tali di dermaga setiap berkunjung
sebelum senja terkapar di langit biru kelam
Medan,02/11/2020
DI BALIK PELANGI
Siamir Marulafau
Di pelataran senja berbayang aromamu
Menanti sekian detik dalam kurung waktu
Meskipun sinar kau lemparkan dalam relung
Hanya pasrah bersembunyi di balik pelangi
]Seiring nafas menderu bagaikan angin kencang menuju pulau
Dan di sana aku bersemedi menanti kehadiranmu
Walaupun tapak kakimu tak berbekas di atas pasir putih
Deburan ombak akan senyum di celah karang tak berlumut
Medan, 01/12/2020
WAJAH YANG SIRNA
Siamir Marulafau
Tak menatap wajahmu lagi di pelataran senja
Sepanjang alam di kau gapai meniti buih dalam renungan hati
Di balik batu yang menjulang itu ada bisikan hati
Menyepuh dalam relung yang tak dapat dielus
Walaupun dirangkul dan dipeluk
Jika doa itu terlimpah
Tuhan sungguh melirik dan mengingat dalam sebuah impian
Dengan nafas yang tak terhingga merekat dalam hati tulus dan ikhlas
Medan,29/11/2020
SINGGAHAN
Siamir Marulafau
Jangan dikau biarkan tercebur
terpeleset di pinggiran
jika hanya senyum hanyut di air sungai
tak bermuara,,,,,dan akan ke mana aku berenang?
jangan dikau biarkan kakiku melangkah
hanya sebelah mengintari pinggiran
sungainya akan keruh
jika hanya sekedar di pinggiran
bulan purnama tak akan gelisah lagi
cahayanya akan menerangi sungai
di kala langit cerah
tak akan terdampar dengan sebatang kayu
menghanyut tak berarti di hamparan
dengan deburan ombak memecah
singgah akan di pinggiran
sepanjang kembangnya tak memudar
sm/26/12/2018,Mdn
SETITIK NODA
Samir Marulafau
Bagaimana imanku tak melayang
Hanya sekeping roti kau suguhkan
Sementara perut kosong berbunyi terus
Periuk -periuk berpecahan semua
Apakah ini cobaan?
Pertengkaran berdendang siang malam
Hanya belut kasih saja mengukir senyum
Di atas kasur tersulam tanpa sehelai benang
Apaka itu cukup?
Lipstik itu berpatahan dan tak teroleskan lagi
Dan apakah sanubariku tersanjung?
Meskipun dunia terhias dengan sulaman cinta
Tak akan meranjang sekali dalam kesunyian
Di kala birahi mengganas di malam kelam
Aku hanya terdiam dengan ukiran bingkai menyengat
Walaupun dikau bukan kumbang liar kuduga
Tapi kalbu tersisih sudah di pinggiran
Dengan hasrat mati di rembulan purnama tanpa cahaya
Terserah,,, apakah cincin dikau ukir di jari manisku dihempaskan?
Setitik noda menggerayani sekujur tubuhku
Tersemai dalam napasku
Terselubung dalam tulang rusukku
Terbelah dengan kembang dikau cantolkan tanpa arah
Apakah aku bersalah?
Semestinya bintang terukir dengan cahaya pada malam cumbuan
Terbilang tak berharga dengan sekuntum bunga mawar dikau tanam di celah-celah kasur tak berwarna
Aku hanya terdiam
di penantian merangkul sunyi di tepi pantai berpasir indah
Dan tak akan melayang ke muara
Sepanjang napasmu bersemayam dalam napsku
Dan di sana cumbuanku menggendap
Meskipun setetes noda kau taburkan
Aku hanya pasrah,,,
Dengan kasih terselip dalam sukma tanpa duri menusuk
Kisah ini tak akan sirna sepanjang masa
Meskipun direndam di air garam
Tak akan berkarat dan sirna selamanya
Delik cintaku tak tergulung dengan deburan ombak dan terbalut dengan pasir pantai dikau gali pada masa lalu
Hamparan lautan dipandang tak akan kabur
Seiring di kejauhan tak akan bisa diteropong
Hanyalah Tuhan tahu
Setetes noda dikau cantolkan
Tak akan sirna meskipun bumi dipijak hancur berlumpuran
sm/05/01/2019,Mdn
DI KALA SENJA TERBENAM
Siamir Marulafau
di kala senja terbenam
apa yang telah kuperbuat?
bertanya selalu,,,bertanya selalu
kadang rasa piluku menyambar sinar benderang
akan kah aku bersinar setelah terbenam dalam tanah tak bersuluh
sajadah akan menjawab kelak
di alas kusujud pada-Mu
ya,,, Tuhan, apakah aku termasuk penghuni surga-Mu?
katakanlah,,,tak akan mungkin
jika sujudku tak mengukir 1/3 malam selalu
biarlah langit dan bumi jadi penyaksi
bagiku penyesalan atau tidaknya nanti terhitung
ya,,,Tuhan,apakah aku termasuk penghuni neraka-Mu
ayat-ayat-Mu kusemai selalu di malam syahdu
di kala bintang berkilau
dan cahayanya tak akan merapuh dalam kalbu
sungguh tak menista akan diriku
karena Kau adalah Pencipta atas diriku
dengan rembulan Kau ciptakan
bercahayalah segala pintaku pada-Mu
tak akan kubiarkan cahaya itu memudar
doaku pada-Mu setiap malam tak kelam dalam diriku
bahwa Kau adalah maha agung
aku sungguh tak terlena akan perintah-Mu
di setiap waktu aku bersujud
mengenang atas ciptan-Mu dan tak ada Tuhan selain kusembah dengan ridha karena Ilahi terbelenggu dalam imanku
ampunilah dosa-dosaku,,,dosa-dosa hamba-Mu
seru sekalian alam Kau ciptakan.Aamiin.
sm/17/01/2019,Mdn
BERSYAIR
Siamir Marulafau
bersyair sajalah dikau
sampai langit biru kabut
sampai lautan kering
dan di sanalah awan menumpuk
tak akan dapat lagi mengembara
seperti dulu di masa aku berumur jagung.
kenalilah dirimu bahwa hanya setetes sperma
apakah tak kembali pada-Ku?
penuntun sudah tak bisa dihitung lagi
jika dikau baca
bacacalah dengan nama Tuhan-mu
dan di sana kau tahu siapa zat-Ku
mengukir segala penjuru di alam semesta
tahukah kau siapa dirimu
bertaubatlah sebelum syairmu terbenam
sebelum senjamu sirna
akan Kusempurnakan bait-bait syairmu
di kala senja menepi di aras- Ku
sm/17/01/2018,Mdn
BERSYAIR
Siamir Marulafau
bersyair sajalah dikau
sampai langit biru kabut
sampai lautan kering
dan di sanalah awan menumpuk
tak akan dapat lagi mengembara
seperti dulu di masa aku berumur jagung.
kenalilah dirimu bahwa hanya setetes sperma
apakah tak kembali pada-Ku?
penuntun sudah tak bisa dihitung lagi
jika dikau baca
bacacalah dengan nama Tuhan-mu
dan di sana kau tahu siapa zat-Ku
mengukir segala penjuru di alam smesta
tahukah kau siapa dirimu
bertaubatlah sebelum syairmu terbenam
sebelum senjamu sirna
akan Kusempurnakan bait-bait syairmu
di kala senja menepi di aras- Ku
sm/17/01/2018,Mdn
NOTA DAN FAKTA
Siamir Marulafau
di ujung lidahmu terukir nama-Ku
sebutkan setiap 1/3 malam
malaikat pencabut nyawa mencatat
siksaan kubur terbengkalai
cacing berlari terbirit-birit
lumpur-lumpur membeku
tak bertanya siapa dikau
pasir-pasir berhamburan dan gelisah
kain kafan utuh
aromamu tak bau busuk
kebajikanmu apa?
maksiat tersentuh tidak
sm/11/01/2019,Mdn
KIAMAT
Siamir Marulafau
Kuingatkan : kiamat sudah mendekat
bumi-Ku sudah panas
air laut-Ku mengering
gunung-gunung banyak meletus
daratan-Ku semakin tandus
apa lagi kau cari?
dunia- Ku semakin usang
usiamu semakin senja
mau ke mana lagi?
apa lagi kau cari?
pikirkanlah surga nera-Ku
jika tidak,,,,,merugi selamanya
sm/09/01/2019,Mdn
KESEDIHAN
Siamir Marulafau
Kesedihanmu adalah rintihan batinku
Menyambar dalam darahku
Sepanjang napasku bersemayam dalam napasmu
Dan di sanalah dikau berhitung
Mengapa aku tak sirna dalam jasadmu
sm/09/01/2019,University of Sumatera Utara
WHAT IS THE NEXT?
The only thing i worry about is the earth
As a basic need be drawn in the lives
That makes all be in trouble some
No cloud will be able to cover
Since the nature be a mother of love
Let the earth be happy to shoulder
Everything would be alright to solute
Because of dignity,humanity and solidarity
Keep togetherness be a golden in lives
That brings peace among
Hope for the next future will be bright as the sun shining
Though this world is a fantastic
Never be drawn in a dream
It is a fact, should be gazed up to the end
Because life is just only for a while
No days to be waiting, let's go ,,,let's go
sm/15/05/2018,copyright
YOU ARE ONLY ONE IN THY HEART
You are the one whom in the love
As long as this world is for ours
That the leaves will be smiling to gaze
Since your love is mine
As i utter you are the fuel of thy heart
To give a lighting all nights and days
Though the sky is so dark
But it never makes thy love fade away
That what it strikes in thy heart
Where as it has stuck my flesh
That never be forgotten till to die
As the sea which is going to be dried
In the top of mountain i speak
That you are really the point of thy life
To bring a light brightening the window of lives
Whereas this world be a witnesses
To acknowledge you and i are in the flower of spring
Never be separated till to be in the silent land
As long as the breath in the flesh
That the love be in the white as white thy skin
sm/06/06/2018,copyright
IN MY DREAM
You are the pearl growing
Wherever you are will be in my dream
Never you cheat it as long as i put my eyes on
That you are really the stem i am stuck
Never i miss you away from
For it is a natural fact that might be
Since you are the fuel of thy heart
Never be forgotten till to die
In my verse,you are the rose
Never be forgotten till to die
Though the sea will be dried
And never the light be put off
You look like flower in my dream
For whom i address the love
Which may not be thrown away
Though the drizzling never stops
My heart is in sight
Flows under water hills
Never stops all days and nights
My my love be there always
sm/14/05/2018,copyright
WHAT SHOULD I DO ?
Let's have a hand in a hand
That friendship is a pearl of life
Only a kind heart be in yours and mine
Others no except the moon light
Which has a heart to provide
What should I do?
Everything is a gold for mutual understanding
If not, the love among others will not be there
Let's have a hand in a hand
As long as this world be in ours
For creating happiness
That might not be found easily
And it will be smiling like moon in the night
Though it is too dark
The lighting will enlighten us to dance
Let's have a hand in a hand
As far as it can be run
As long as the breath be in the flesh
Friendship for the verse be like golden daffodil
Which has been spread under the hills
Whereas the love among be drawn
That's the precious be needed for all
sm/14/05/2018,copyright,Mdn
HOW CAN THE SUN SMILE?
Siamir Marulafau
How can the sun smile
if the creatures are roaring for suffering
since all the clouds be in not in the blue sky
to cover all the voice of oppression
Where else be concealed at the bottom of heart
otherwise man be in honest to state
that life will be in straight a way
Let correct the mistakes
what is it?
to touch the feeling of every holy soul
be in every breath of living
How can the sun smile
if the creatures in the misery
since all the clouds are in selfish
not to encourage for the weak
The poor and the rich are in a gap
oppression seems like the fire burning
not able to avoid and run look like in iron cage
and no way to find out
Where should a place to get a shelter
no one is helped to get rid of
though the crying seems so loudly
what do you think?
The fire will stop burning the hills
if the high mountains have eyes to gaze
who you are and who i am in the world of being settling
that lives will be in chaotic
Be sure of the sun to identify
as its lighting will be spreading to all
which has no hesitation to walk
is like a river flows to estuary towards the sea
And all thank for Almighty
because of His sincerely in the love
that should be appreciated as creatures
in the nature created from time to time up to the end
sm/31/12/2018, copyright
UYGHUR'S SUFFERING
Siamir Marulafau
how cruel you are
to kill without sin
God will not be blind
to close His eyes for every moment
how cruel you are
to destroy our belief
God will identify
that you are like crocodile to murder
no one lost his eyes
as witnesses
mercy for Uyghur
to save for the less strength
to sustain their life
since the evil come for giving suffering
to torture for lives
how cruel you are
for having less humanity
Uyghur as moslem
to pray for God
to capture and kill
what mistakes be done?
no bad action conducted
Uyghur is in suffering
let them be blessed
as like holy creatures being created
for the sake of strong belief
and none of us will be giving up
to stop our belief
let the body be destroyed in the dust
and the breath is still in rebellion
on the deserted land
sm/21/01/2019, copyright
PURE LOVE NEVER GOES AWAY
Siamir Marulafau
How can thy heart be there
without having no permission
How can thy mind be there
without telling you the truth
Though the love be in yours
never be there in others
Because the love is the first
in the moonlight
when i first met you in thy heart
And it is not easy to make it fade away
without any force
that the love looks like daffodils under the trees
As the mountains say not to be sold like the things
you gaze in twilight
never fades away,,,,,never fades away
Be confident of my voice for the love
as long as this nature is ours
you and me stand still to wait for the sun shine
Though all the witnesses saw it for a mean while
and let them be there to see till the sea is drying,my dear
sm/04/12/2018,copyright
SPARKLING LIGHT
Siamir Marulafau
It sounds like thunder storm
It is sparkling too bright
That is gathering lighting to the earth
For simultaneously awakening
No substance is like Him
Should be praised whole days
Though year is changed
No matter for praising as long as belief be in heart
That Almighty,God be in sincerely with humble creatures
No separation with others exist
Because He who as a determiner of all
Let us be witnesses for so long
As far as there is no conflict
And that will be humanistic
For all people around the corner of cities
Keep this as a memory to establish relationship
Sm/02/11/208
NO OTHERS
Siamir Marulafau
No other things i think//Except thyself to explore how deep sea of my voyage//To remind me i am incomplete//
Siamir.2@yahoo.com
ROSE
When the rose is blooming
The sun is so reluctant to touch
That might be a dying before and after
The red rose will be speaking
Not only the green to achieve desire
The red will be a fire
While others are to find out the love
You are in the love
Whenever you come to pick up
Show up identity
Who you are,,,,for the sake of safety
Be brave to come near
That it really a rose
Growing under the trees beneath the hills
To stand up for a while
Before the insect comes to gaze
Let her be growing
And touch thy heart to write
Whereas the ink is unable to dictate
How beautiful rose there be in the garden of paradise
Let her be like a moon smiling
Before i come to pick
That the world speaks endlessly
Sparkling the light of thy heart
Since the rose looks like angel from radiant Claims
Never stop to think in thy life
With full of glasses to draw on the eyes
Never stop to think in thy life be in touch always
The hope is not for imagine merely
But for the futurity be built
I say it is great,,,,i say it is great
sm/26/10/2018,copyright.
HUMANITARIANIASM
Siamir Marulafau
How can the sun gives its lighting
If the earth is in conflict with the sky
Mean while the creatures will do the same
That prediction will be in chaotic
In relation to humanistic be survived
Otherwise the lives will be dilemma
Keep humanitarianism in lives
To make he sun be smile to enlighten
As the lives will be blooming like daffodils
Under the trees beneath the hills
Let life be in harmony
As long as the earth opens its eyes
As well as the sea will not be dried
As well as the mountains will not be broken into pieces
Keep humanity in lives
That life will be in saved and sound vividly
sm/05/10/2018,copyright
HOW CAN IT BE?
Siamir Marulafau
No moon can give you smile
If you are in dried leaves
To state you are like the vehicles
Without having a steer to drive
That all feel amazing to gaze
Rather than be like the sun to burn
The lives seemed to be chaotic
For those are unable to think
What humanities be there?
Otherwise life is meaningless
Be kept in mind
How important lives be there to survive
We are the same creatures
Be created form the same clay
No difference among
Let's think trice for a while
Before the sun comes to the west
Before the twilight is off
sm/04/10/2018,copyright
A YELLOW FACE TIGER
Siamir Marulafau
I am the wild beast in jungle
I kick and attack the enemies
For those who are fierce in my country
No excuse with humanity
Since the sun has no lighting
All dark to be a sample from the sky
By the name of Lord
I swear for thy country to struggle for
And no affection from others
Except when there is no gun to shoot
Our country is not like others
Respected with full of precious culture
I am a yellow face tiger to attack
Attacking without defeating
I will spoil and throw them away at the bottom of the sea
If seemed to be fierce like crocodile in the river of Nill
Let me walk around to gaze
Who you are in the forest at the island near by
sm/6/11/2018,copyright
BITTER LIFE
Siamir Marulafau
I have sent my smile through the winds
That no worries how complaint of the world be there to experience
Compared with the last experience
Nobody knows how suffering of lives
Since this world is cruel for the poor
While the rich merely laughs
And no one cares how bitter life be there to run
What humanity you possesses?
Daily life will demand
Asking for humanity
Not for money to provide
Because he is a human as the same with
To acknowledge is the pearl of all
Be one of all the creatures to be merciful
To state humanity for them
And they say : You are great like the king of king
With no smile to sneer
Be an picture to gaze who you are and who i am
Keep humanity in mind as precious in lives
To be a fine impression before the death
As the last voice be sung before going to sleep
sm/31/10/2018,copyright
Kumpulan Puisi Merawati May - KETIKA TUHAN BERKATA
Merawati May
KETIKA TUHAN BERKATA
Ketika Tuhan memberikanmu ujian, yakinlah bahwa Tuhan ingin kamu selalu dekat denganNya
Ketika ujian yang engkau terima terasa begitu besar, yakinlah bahwa Tuhan sangat tau jika seluruh potensimu perlu dikeluarkan dengan maksimal
Ketika ujian yang engkau terima membuatmu menangis, yakinlah bahwa Tuhan selalu ada di sampingmu, memelukmu, dan mendengar segala doa-doamu
Ketika ujian yang engkau terima membuatmu terjatuh, yakinlah bahwa Tuhan ingin melihatmu bangkit berdiri dengan lebih kuat di atas segala ketabahan, kesabaran dan keteguhanmu
Ketika ujian yang engkau terima berhasil engkau lewati, maka lihatlah dirimu di depan cermin. Engkau yang dulu kini berbeda dari yang kemarin. Ternyata engkau begitu tangguh dan tak terkalahkan oleh badai
Dan katakan pada Tuhanmu, "Terima kasih duhai Yang Maha Mengasihiku, yang tak pernah meninggalkanku di saat Engkau mengujiku"
Karena, ketika ujianmu datang, ada Allah yang senantiasa mengawasimu, menemanimu, dan siap menyambutmu di setiap langkah dan harimu
Dan di tulisan kali ini khusus buatmu para perempuan tangguh!
Assalamualaikum,
Good morning people. Have a great day!
Bengkulu, 01 Meret 2022
Merawati May
AIR KEHIDUPAN
Air itu jernih
Pelepas haus
Sejuk nikmat
Jiwaku
BUMI
Bumi itu bulat
Indah di pandang
Tempat hidup
Insani
LENTERA
Lentera ku kamu
Cahaya hidup
Gelap sunyi
Sendiri
HATIKU
jiwa itu raga
rindu tersekat
hati mati
Hampaku
HUJAN
hujan itu rindu
jiwa ku hilang
langit tangis
Dukaku
DEMI CINTA
Waktu demi waktu
Berjalan duka
Kisah kita
Kenangan
Bengkulu, 10 maret 2021
Merawati May
ZAMAN BERZAMAN
Zaman berzaman telah berlalu
kisah sahabat ada selalu,
setia bersama kini dan dulu
tetap seiring bila di perlu
sejati bersama suka dan duka,
tawa seia tangis di seka,
sakit di rasa bila terluka
ria dirai tanda sama suka
biarpun jauh hidup terpisah
rindu ketemu resah gelisah
hanyalah do'a terus dicurah
Semoga Allah memberi kita anugerah
duhai sahabat teman sejati
saya di sini terus mengingati
hajat berjumpa simpan di hati
semoga tiba jua saat dinanti
Bengkulu, 19 Maret 2022
Merawati May
SEBUAH PESAN TENTANG PERASAAN
Malam-malam begini
Termenung kusendiri
Duduk berteman sepi
Tanpa hadirmu di sisi
Sunyi, sepi terasa
Menambah beban rasa
Tanpamu hidupku hampa
Seakan hidup tiada artinya
Selintas bayangmu berlalu
Sejenak aku terpaku, termenug
Terbayang lagi kisah di masa lalu
Masa indah antara engkau dan aku
Angin malam mendesir menderu
Suasana hati semakin merancu
Kepada siapa kuharus mengadu
Untuk mengungkapkan rasa rindu
Pada sang angin kuberbisik
Tentang rasaku yang telah terusik
Rasa rindu yang begitu menggelitik
Sehingga diriku tak dapat berkutik
Pawana sampaikan padanya
Titip pesan rindu untuk dirinya
Setiap saat aku teringat padanya
Setiap hari aku memikirkannya
Aku cinta dia...
Aku sayang dia...
Aku rindu dia...
Palung Hati, 18 Maret 2022
KUTASBIHKAN NAMAMU DALAM DOA
Merawati May
Setiap sujud aku selalu memanggil namamu
Kukalamkan namamu dalam hatiku
Aku tak ingin ada jarak yang terbentang di antara kita
Meski itu hanya rasa
Karena kau dan aku satu paket dalam sebuah keluarga.
Duhai engkau pemilik raga
Detik waktu yang terlewati
Kubingkai indah kisah cinta kita
Meski mentari berlalu pergi, berganti dengan datangnya malam
Namamu dalam kenang selalu kusemaikan lewat majas puisi kata.
Tuan, jangan tinggalkan senyum itu di sini
Karena senyum itu sebagai semangatku
Di saat netraku tak bisa terbendung dari tetesan kristal di sudut bola mataku
Dengamu aku bahagia.
Bengkulu, 15 maret 2021
NYANYIAN JIWA PERINDU
Merawati May
Kulantunkan nyayian jiwaku
Saat kerinduan mulai memuncak
Hanya dinding bisu yang bersemayam
Kupejamkan kedua mataku, kuhempaskan napasku dengan pelan-pelan
Dan berharap dalam hati
Sebuah doa yang kupintal dalam pintaku
Tuan...
Mungkinkah kisah ini tertulis di atas lembaran kertas
Atau hanya di batas bayangan semu
Dan helaan angin yang tak bersyarat.
Aku diam dalam hening, meski hatiku meronta?
Bengkulu, 18 Maret 2019
DERMAGA DAN SENJA
Merawati May
Dermaga ini, dan senja yang meranggas.
Adalah puisi yang mengantar kita.
Mengarungi luasnya samudera hidup.
Kita akan terus melayarkan cinta.
Meski ombak dan badai melanda.
Ruang Hati, 17 Maret 2022
HARI-HARI TERASA INDAH
Merawati may
Indah...
Hari-hariku terasa indah
Langit jiwaku selalu cerah
Tak ada lagi awan resah
Berganti arakan bahagia mega-mega putih
Indahnya hari-hari...
Kini kutak sendiri lagi
Sejak kau selalu ada di sisi
Mengisi kehampaan hati
Menempati ruang dalam hati ini
Kuyakini...
Kaulah yang selama ini kunanti
Tuk melukis cinta menghiasi hari-hari
Bukan hiasan sebatas fatamorgana
Melainkan hiasan cinta beronakan pelangi
Bengkulu, 29 Maret 2021
LORONG WAKTU
By: Merawati May
Sendiri berjalan di lorong sunyi
Tanpa ruang, penuh ilusi
Entah di mana berada
Apakah aku sudah tiada
Seperti mimpi tanpa akhir pasti
Gelisah dalam debar panjang
Gema suara layaknya nada-nada sumbang
Hanya diam, meredam detak jantung yang kencang
Tersentak kulihat sekelebat bayang
Menuntun jemari menuju setitik sinar
Memaksaku untuk kembali pulang
Sebelum semua hilang memudar
Kemudian sayup-sayup terdengar
Pekik Hamdallah sanak keluarga
Aku tersadar
Mengenang perjalanan di lorong waktu
Menciptakan pelajaran hidup yang baru
Bengkulu, 25 Maret 2021
Merawati May
WANITA
Wanita
kau seringkali menggoda
dengan memperlihatkan belahan dada,
kau buat para pria jadi terpesona
hingga timbul nafsu hasrat
yang membara....
Lalu salah siapa sebenarnya?
jika pria memperkosa wanita,
wanita berani membuka auratnya,
sedangkan pria tipis dalam keimanan nya....
Cinta dan kriminal selalu terjadi,
karena kita tak saling menjaga hati,
saat kita tidak bisa menjaga harga diri,
dari situlah semuanya bisa terjadi....
Hati-hatilah wahai kaum wanita
janganlah kalian mengumbar tubuh,
walau hanya sebagian saja
karena bisa membuat kalian menderita selamanya....
Bengkulu, 22 Maret 2022
Sabtu, 19 Maret 2022
KARENA ADA HATI YANG HARUS AKU SELAMATKAN
Jangan berjalan terlalu dekat, jangan berlari terlalu jauh.
Aku tak siap jatuh hati juga tak siap patah hati "lagi" ~
Jangan cabik hidup serta hatiku oleh keangkuhan sikapmu, belajarlah untuk mencintai segala keterbatasanku :')
Karna cinta datangnya sembarangan, kamu yang padahal tidak melakukan apa apa terhadapku.
Tapi aku begitu sangat sayang.~
Semakin jauh aku meninggalkanmu, semakin berat rindu ini aku rasakan.
Namun, tak banyak pilihan.
Karena ada hati yang harus aku selamatkan.~
Tampaknya memang benar aku tidak akan pernah menjadi penting bagimu.~
Selamat tinggal, bukan maksud aku lelah berjuang hanya perlu menyadari semua akan lebih baik jika dengan hati yang tenang.~
SNA Natakusuma
16032022
Kumpulan Puisi Uwa Kijoen - INI PERJALANAN
Sajak Uwa Kijoen :
KEMBALI MENGEJA NAMA KITA
berceritalah, ungkap dirimu, sambil merebahkan lelah di ranjang kayu milik kita
lantas, mengalirlah tumpukan cerita dan peristiwa, seperti peluru yang dimuntahkan, tiada jeda selain anggukan dan gelengan kepala melengkapi riwayat
malam pun, kian rapuh
lewat daun tua, ada rembulan yang mulai pucat cahayanya
: aku kembali mengeja
nama kita.
Kadipaten, 05032022
INI PERJALANAN - kepada diri sendiri
bukankah, jarak dan waktu telah kita bekukan?
demikian ucapmu saat purnama pucat menghiasi cakrawala, kemudian lembar
demi lembar catatan pun, kita remas karena besok menanti tulisan berikutnya.
telah kita remaskan, waktu dan jarak.
Karya : Uwa Kijoen
Kadipaten, 22112021
sajak Uwa Kijoen
SECANGKIR KOPI
aku tawarkan secangkir kopi, pada subuh tadi
karena dingin nyaris
memenuhi setiap pori
engkau pun, meraup kehangatan itu,
dua tegukan menghantarkan hangat
pada pelukan jemarimu
biarkan embun itu, kelak akan luruh saat mentari memanjakan bumi, ujarmu seperti gaung memenuhi ruang
maka, mengalirlah kehangatan, ketika memujiMu, Ya Rabb
Kadipaten, 14032022
sajak Uwa Kijoen
LAGU RINDU
hampir setiap saat
aku lantunkan lagu
rindu yang kian beku
langit pun senandungkan
sendu.
kadipaten, 150320220414
sajak Uwa Kijoen
JELAGA
langit seperti memuntahkan
jelaga, ada misteri
kamu menghilang dalam
separuh perjalanan
: kapan berlabuh, sebelum
ombak menelannya.
kadipaten, 23042022
Senin, 14 Maret 2022
KATANYA
Di tengah hiruk-pikuk duniawi
Yang sengaja dibuat-buat hamba tak ber-Tuhan
Hingga menyiksa sebagian makhluk Ilahi
Kini ditambah lagi virus-virus yang mematikan
KATANYA
Apakah kau tidak puas melihat kami menderita
Tak pantaskah kami bahagia
Sulit bagi kami mengais nafkah
Kau tambah harga yang membunuh kami
Kalau ditanya kau bilang perbaikan ekonomi
KATANYA
Ada ada saja negeriku ini
Belum habis derama virus yang tak ada habis-habisnya ini, ditambah lagi BON negara
Aqidah Kami pun ingin kau usik
Mengganggu, provokator, radikal, teroris
KATANYA
Apakah kau ingin mengobrak-abrik negeri kami
Atau ingin memporak-porandakan aqidah kami
Atau hanya ingin mengikuti politik PKI dunia ini
Kemarin kau berjanji ingin memakmurkan
Negeri yang megah ini
KATANYA
Kami pun sudah tak tahu lagi ingin berbuat apa
Protes sudah, aksi damai sudah juga
Tapi kami di ringkus satu-persatu
Kau tebas guru-guru dan ulama-ulama
Maksudmu apa
Rdikal, provokator, teroris, intoleran
KATANYA
aku benci kau
Karna kau benci aqidahku
Aku jijik melihatmu
Karena kau juga jijik dengan aqidahku
Aku juga tidak suka kau
Karena kau kau tidak suka melihat kami bahagia
Apa kau lupa sejarah bukan legenda
Kita merdeka karena Allah
Karena perjuangan sebagian para ulama
Jangan hanya bilang
KATANYA KATANYA KATANYA dan KATANYA
Karena rezimmu memang tidak bermutu
SAJAK SAJAKKU
lantaran sajak-sajakku seperti sayap kupu-kupu
mengitari harum putik bungamu
aku bayangkan embun melukis tekstur daun-daun itu
tiba-tiba saja angin bersiul menguntit gerak langkahku yang biru
mengulum selapis bibir di batinku
Batu, 532022
Kumpulan Puisi Maks Onesimus Talan - PELAUT MELAUT
PELAUT MELAUT
Pelaut
di tiap-tiap pagi hingga malam;
melauti budi tepian akal
pada hatimu gemuruh keheningan
ia membawa madu
Melaut
di tiap-tiap senja;
berkemas dalam kesunyian
pada jiwamu sepaginya kembali
ia membawa orderan
Aku
di tiap-tiap waktu;
pada matamu selangit sunyi
pada namamu menderas rindu
membawa rekah pada nafasku
***
Tublopo, 11 Maret 2022
Salam Seniman
KUJALANI TAKDIR
Berteman sabar dan ikhlas
Kujalani takdir dipelukan waktu
Ketika malam berkabut sunyi
Serpihan rindu sekeping rasa
Dibuai parasmu membawa pekat
Ada tekat berlambang suci
Menambatkan nurani pedoman jiwa
Ketika hari datang mengembara
Terlukis dua musim memberi arti
Ketetapan Tuhan suka dukanya
***
Tublopo, 22 Maret 2022
Salam Seniman
DISUARAKANNYA SEBUAH KISAH
Ceritakanlah diorama keagungan
Kepada angkatan kemudian
Tuhan itu memang baik
Terkubur dalam elegi, suka bersebelah duka
Namun percaya akan keagungan
Benih-benih harap pun senantiasa tumbuh
Memupuknya dengan semangat
Bakal mendulang banyak kebahagiaan
Sekiranya Tuhan berkenan
Ubah hidupku kini dan selamanya
***
Tublopo, 25 Maret 2022
Salam Seniman
TUHAN ITU MEMANG BAIK
Berharap
Arah berkisah
Disuarakannya sebuah kisah
Bakal mendulang banyak kebahagiaan
Berlomba
Senja menghampiri
Memupuknya dengan semangat
Benih-benih harap senantiasa tumbuh
Suka
Bersebelah duka
Terkubur dalam elegi
Namun percaya akan keagungan
Ceritakanlah
Diorama keagungan
Kepada angkatan kemudian
Tuhan itu memang baik
***
#patidusa
Tublopo, 25 Maret 2022
Salam Seniman
MENJEMPUT KEMENANGAN
Terkesima dalam doa penantian
Sembari menuju datangnya kesempatan
Menjemput kemenangan lentera hidup
Siapa lama tahan, menang!
Alah... galaksi mencuri perhatian
Dengan lancang mengajak hati
Berlagu tentang melodi kenangan
Kala dia menggenggam tanganku
Alah main, menang disarak
Tersirat sendu, terlewat sadar
***
Tublopo, 24 Maret 2022
Salam Seniman
LENTERA HIDUP
Hidup bersyukur berhikmat tersurat
Dalam suka duka terdekap erat
Merangkai indahnya di sudut keheningan
Mengeja bait-bait pelangi menyegarkan
Belaian tangan Khalik menghidupkan
Gambaran kebahagiaan turut bermekaran
Mengalun lembut ribuan titian
Lupakan dunia pertebal iman
Menjemput kemenangan lentera hidup
Siapa lama tahan, menang!
***
Tublopo, 24 Maret 2022
Salam Seniman
KAU HARUM SERUPA KOPI
Kau harum serupa kopi
Yang memanggil namaku
Setiap waktu
Kuhirup
Kau harum serupa kopi
Setiap saat dikenang
Menjamu ingatan
Kekasihku
Kau harum serupa kopi
Pertaruhkan semua asa
Ayah ibuku
Berjuang
Kau harum serupa kopi
Di altar suci-Nya
Menitipkan embun
Mengasihi
Kau harum serupa kopi
Dawai cinta bersenandung
Rindu berbaur
Tergelar
Kau harum serupa kopi
Dari sekarang selamanya
Empunya kuasa
Tergugu
***
#patidusa
Tublopo, 20 Maret 2022
Salam Seniman
Pelaut
di tiap-tiap pagi hingga malam;
melauti budi tepian akal
pada hatimu gemuruh keheningan
ia membawa madu
Melaut
di tiap-tiap senja;
berkemas dalam kesunyian
pada jiwamu sepaginya kembali
ia membawa orderan
Aku
di tiap-tiap waktu;
pada matamu selangit sunyi
pada namamu menderas rindu
membawa rekah pada nafasku
***
Tublopo, 11 Maret 2022
Salam Seniman
KUJALANI TAKDIR
Berteman sabar dan ikhlas
Kujalani takdir dipelukan waktu
Ketika malam berkabut sunyi
Serpihan rindu sekeping rasa
Dibuai parasmu membawa pekat
Ada tekat berlambang suci
Menambatkan nurani pedoman jiwa
Ketika hari datang mengembara
Terlukis dua musim memberi arti
Ketetapan Tuhan suka dukanya
***
Tublopo, 22 Maret 2022
Salam Seniman
DISUARAKANNYA SEBUAH KISAH
Ceritakanlah diorama keagungan
Kepada angkatan kemudian
Tuhan itu memang baik
Terkubur dalam elegi, suka bersebelah duka
Namun percaya akan keagungan
Benih-benih harap pun senantiasa tumbuh
Memupuknya dengan semangat
Bakal mendulang banyak kebahagiaan
Sekiranya Tuhan berkenan
Ubah hidupku kini dan selamanya
***
Tublopo, 25 Maret 2022
Salam Seniman
TUHAN ITU MEMANG BAIK
Berharap
Arah berkisah
Disuarakannya sebuah kisah
Bakal mendulang banyak kebahagiaan
Berlomba
Senja menghampiri
Memupuknya dengan semangat
Benih-benih harap senantiasa tumbuh
Suka
Bersebelah duka
Terkubur dalam elegi
Namun percaya akan keagungan
Ceritakanlah
Diorama keagungan
Kepada angkatan kemudian
Tuhan itu memang baik
***
#patidusa
Tublopo, 25 Maret 2022
Salam Seniman
MENJEMPUT KEMENANGAN
Terkesima dalam doa penantian
Sembari menuju datangnya kesempatan
Menjemput kemenangan lentera hidup
Siapa lama tahan, menang!
Alah... galaksi mencuri perhatian
Dengan lancang mengajak hati
Berlagu tentang melodi kenangan
Kala dia menggenggam tanganku
Alah main, menang disarak
Tersirat sendu, terlewat sadar
***
Tublopo, 24 Maret 2022
Salam Seniman
LENTERA HIDUP
Hidup bersyukur berhikmat tersurat
Dalam suka duka terdekap erat
Merangkai indahnya di sudut keheningan
Mengeja bait-bait pelangi menyegarkan
Belaian tangan Khalik menghidupkan
Gambaran kebahagiaan turut bermekaran
Mengalun lembut ribuan titian
Lupakan dunia pertebal iman
Menjemput kemenangan lentera hidup
Siapa lama tahan, menang!
***
Tublopo, 24 Maret 2022
Salam Seniman
KAU HARUM SERUPA KOPI
Kau harum serupa kopi
Yang memanggil namaku
Setiap waktu
Kuhirup
Kau harum serupa kopi
Setiap saat dikenang
Menjamu ingatan
Kekasihku
Kau harum serupa kopi
Pertaruhkan semua asa
Ayah ibuku
Berjuang
Kau harum serupa kopi
Di altar suci-Nya
Menitipkan embun
Mengasihi
Kau harum serupa kopi
Dawai cinta bersenandung
Rindu berbaur
Tergelar
Kau harum serupa kopi
Dari sekarang selamanya
Empunya kuasa
Tergugu
***
#patidusa
Tublopo, 20 Maret 2022
Salam Seniman
KETIKA HUJAN BERKISAH KITA
Bersama hujan
Terjatuh deras kenang
Melembabkan rindu
di nuansa benak ku
Di kesendirian waktu
Butiran keluh serupa deru
Menampar gemas sesal
Ketika hujan mewarta beku
Symponi sempurna nadi berdetak
Serupa reranting patah
Saat senja terjatuh di benak merapuh
Di lembab yang berhalu senyum mu
Kesunyian telah memaksa kisah
Melantunkan nyanyian luka
Ketika hujan mendakwa bara
Dendam rindu terjewantah rasa
Seketika hujan mendalu warna
Menyisakan kegetiran separuh cerita
Kita yang bukan lagi diksi bertaut nadi
Di narasi beku yang melemur janji
Ya bersama hujan
Yang terjatuh gelisah
Sewarna kisah reranting yang patah
kita yang tak lagi satu termakna
Jkt.22*IsRa*
Kumpulan Puisi Nebula - LUKA
TAK JUA JELANG
by-Nebula
kembali kau datang bertandang
dalam ingat yang nyaris hilang
adakah ini jala yang kembali ingin kau rentang
gelanggang maya lama sudah terkubur
sejak untaian hambar terbujur
hilang tak berasap kucoba jerang
namun ingin tak jua jelang
kicau pipit selenting mendesir
camar memekik di ranah pesisir
namun terlambat buih pecah di pasir
tapak kenang hilang tanpa desir
sudahi saja merah lebih menyala
merangkum rasa dalam bara
melenggang dalam liukan kata
berucap kau segala ada
dalam suka maupun lara
sampai senja ikhlas melepas rona
......................................
bumi_minang
Maret, 05-2022
LUKA
Nebula
Satu sapaan melambai di bibir senja
Merona jingga dengan manjanya
Debar dulu kau siur lagi
Berharap patah lenting kembali
Rasa kasih berbalut luka
Biar rekah tak berbunga baka
Usah kau anjung bersembur rayu
Telah ku tuba jantung memilih lalu
Kenang mengenang titian takdir
Kalaupun ada di mimpi hadir
Berbisik luka di sisir tabah
Itu hanyalah rampai bunga cita
Walau hadirmu mengoyak luka
Entah mengapa aku suka
bumi_minamg
Maret,08-2022
KUSEMAYAMKAN PINTA PADA LARIK
Nebula
satu kisah lelap dilarut malam
ada disela hela yang perlahan pelan
tika waras memeluk tunduk
telan apa yang terlihat samar
selagi kuku masih mencengkam
lurus mampu memberi'ku kembali
biar saja kicau senandung
menggenggam eja patah nan lenting
secuil harap memilih lalu
melangkah membawa hampa
rekah tak sudah
selirih angin berkhabar luka
meremang gigau di peraduan
kisah cita tumbuh disimak hidup
dupa mengasap dalam diam
kusemayamkan pinta pada larik
kelak berharap pecah
bersama embun menyapa fajar
bumi_minang
Maret,08-2022
Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - TENUNAN CINTA
LUNGUN SUNYI
Lungun mengunggun di ceruk kalbu
Muhabah mengimla ayat-ayat keramat di embun fajar
Mematangkan kata di perapian
Sebih berpilin kesiur bayu
Saat gelebah terbungkus rindu
Setitik tinta menguap ingin
Frekuensi mengirim morse dari detak jantung
Berakhir dengan riuhnya lelaku di lembaran rasa kusebut sunyi
Pds, 01032022
Suyatri Yatri
PELAYARAN
Laut biru tak berkuala tenggelam di deru ombak tak beriak, rindu berpetualang.
Perahu perlahan ke tengah, pergi membawa luka di atas gelombang. Rasa begitu riuh mengasin setiap tetes peluh membasahi sekujur tubuh penuh debu. Sekali sentak oleng dan terjatuh dalam kesia-siaan dan angin berseru memintal waktu kian senja. Pintu malam terbuka dan jendela semesta mulai tertutup.
09032022
Suyatri Yatri
TENUNAN CINTA
Luka semesta, langit mengulurkan benang. Menjahit sobekan tanah karena musim terkoyak gersang. Awan memintal rindu untuk aku dan kau pakai saat pesta puisi. Tak lupa menyulam diksi sebagai renda hiasan di dinding estetika.
Taburlah warna yang kau suka menjadi bianglala dan tenunlah bumi dengan tumbuhan cinta yang bersemi. Aku duduk menyaksikan geliat lincah tanganmu merapikan pesona di rintiknya gerimis.
Lgp, 08032022
Suyatri Yatri
SEMAIAN CINTA TAK BERMUSIM
Kutanam rindu di bedeng hati, kurawat semaian agar tumbuh subur cinta tak bermusim. Mencicipi asin, manis, pedas, asam, pahit, dan hambar dari hidangan kehidupan, sebentuk koma menuju titik. Aku menjeda rasa bila lelahku mengiba dan melanjutkan susuri lorong bila kaki tegarku melangkah perlahan mencari arah dari delapan penjuru mata angin.
Aku bertemu dirimu di koridor sunyi memintal diksi bersitatap netra penuh kasih. Bibir mengatup rapat meskipun hati riuh berucap. Gelenyar aneh mendebarkan jantungku, gemetar suara memberi jawaban atas ungkapan yakinmu mengalirkan sungai air mata haru.
"Kusandarkan harapan di langit kuasa-Nya, menitipkan doa menyatukan jiwaku jiwamu dari payung hakekat cinta bersinar cahaya."
Aku bermula dari alif dan berakhir dengan ya tiada huruf tertinggal dari ingin bukan sekadar angan meskipun angin menerbangkan debu membawa asa melayang entah ke mana.
Batsa, 16032022
Suyatri Yatri
IMLA HATI
Aku mencatat huruf-huruf dari gigil embun dalam hening menahbiskan jiwa padamu menggiring doa ke minda. Sunyi adalah kegembiraan paling riuh dari deretan diksi di kuncup rindu paling palung. Kusandarkan zikir di dinding ancala agar kukuh cinta. Kutasbihkan muhabah di atap cakrawala bersama ayat rindu yang mengalir sungai air mata. Meleburkan hati mengimla hijaiyah dari alif hingga ya. Menguatkan atma dengan meniupkan syukur di akhir kalam menuju penghentian akhir bersamamu dari titik yang tak bisa dijelaskan.
Batsa, 16032022
Suyatri Yatri
BERKARYA ATAS IZIN-MU
Bismillah, atas izin-Mu ya Allah kulangkahkan kaki menjemput pijaran cahaya-Mu
Tegur aku bila kesombongan mendongakkan kepalaku
Sentuh aku bila kelemahan menguasai jiwaku
Syukur bermandikan rahmat-Mu adalah anugerah yang tak terhitung nilainya
Dari titik luka aku berangkat berkarya
dan tak ingin bergelimang lumpur duka
Dari rasa aku menyentuh setiap titik estetika agar kurasakan keindahan sastra
Dari nurani kutitipkan makna dari sederet diksi yang kusebut puisi
Aku terbang mengepak sayap camar melintasi ketiak awan
Hinggap di sela dahan tuk mengistirahatkan imajinasi agar aku tak lupakan wajibku sebagai hamba di pengembaraan negeri
Menyemai benih di ladang amal
Menuai hasil dari pendidikan berakhlak
Payung kebaikan dari membaca makna alam yang tak berkesudahan.
Kularungkan jiwa dalam zikir berhiaskan doa di langit aksara
Rohul, 2 April 2018
#SuyatriYatri
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
IKHLAS HATI
Bang, bila adikmu dijemput Tuhan
Jangan sesali ketentuan
Berjalanlah terus ke depan
Menapak jejak kehidupan
Bila jarak merentang di hadapan
Janganlah dipaksakan
Sebab ini takdir dari Tuhan
Hati tiada didekatkan
Dengan jodoh menyatukan
Tersenyum adalah sedekah
Jangan rindu berbuah gundah
Sabarkan hati yang dipenuhi gelisah
Allah tempat mengadu jiwa nan pasrah
Bila hati sudah berketetapan
Tiada rasa yang meragukan
Menyatukan hati merengkuh kebersamaan
Menuai niat ikhlas yang diikrarkan
Rokan Hulu,,2 Mei 2018
#SuyatriYatri
KUNTUM MAWAR KARYA
Karya : Suyatri Yatri
Aku terjaga dari tidur panjang
Dalam diam mengais renungan
Kusimpulkan pijar dalam genggaman
Makna terangkum dalam jiwa sadarku dari kekurangan
Satu kuntum mawar karya telah kubuktikan
Berangkat dari luka waktu yang kumanfaatkan
Tak ingin aku tenggelam dalam keterpurukan
Kukayuh semangat goreskan tinta dari selembar catatan
Walau diksi yang kurangkai masih samar
Dari pandangan kata yang nanar
Tak ingin aksaraku pudar
Membungkus bait tafsir yang tergelar
Di bongkahan tanah kutanam benih larik yang tersebar
Memungut estetika membawa kabar
Dari rasa menelaah sabar
Kubiarkan raga tercabar
Dari sebuah perjuangan kan kuraih asa yang bersinar
Senyum manis tanpa kepura-puraan, ikhlas bersandar
"Syukurku atas nikmat Allah memberi ujian dari kasih-Nya."
Rokan Hulu, 12 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelihara
SULUH HATI
Karya : Suyatri Yatri
Adakah cinta kan berlabuh
Sementara rasa kian bertabuh
Di deretan makna yang tumbuh
Menginginkan aroma embun berhias subuh
Dikalungkan segenggam cinta bertaruh
Berjuang membaiat rindu tegar dan kukuh
Hatiku kian gemetar senandungkan kidung meluluh
Diam dalam tunduk pada untaian pelita sebagai suluh
Untukmu yang kusebut pejuang
Dari riak berpusara menerjang gelombang
Kusandarkan harapan agar kuntuman makna datang
Menyatukan jiwa di tengah padang ilalang
Meredam suara sumbang
Menjadikan titik strategi agar tak bimbang
Membiarkan semu berhias bayang-bayang
Menetapkan hati tak tergoyahkan walau badai menghadang
Rokan Hulu, 10 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelira
MANTRA MELIPAT SUNGSANG
Karya : Suyatri Yatri
Tuan, telah membalut raga dengan tanda di barisan zona merah
Kutawarkan senyuman merekah
Dibalik gusar bercampur darah
Yang akan diselipkan di rambut membasah
Oh ... Angin merapal mantra
Menyentuh jiwa
Berkelambu pilar dari tirai yang tertata
Mengikat benang tujuh warna
Melipat kain kafan berhiaskan cemara
Oh ... jiwa melipat sungsang
Mengimla badai gelombang
Hadirkan aroma kemenyan berlaga taburan kembang
Meronta dalam getaran memaksa datang
Liwa-liwa melilit hati
Semarak makna membaca jampi
membawa segelas air suci
Bersama setepak syarat penjaga diri
Lupa diri berkubur syirik harapkan pesugihan
Saudara jadi tumbal persembahan
Setan telah merasuki badan
Allah telah dijauhkan
Tertutup hati oleh bayangan semu
Memintal keranda dalam sepi memburu
Laknat Allah menghancurkan angkuh
Tenggelamkan angkara bencana berlabuh
Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018
Semua hak terpelihara
DRAMATIS KEHIDUPAN
Karya : Suyatri Yatri
Berdiri di antara dua pusaran angin
Menghempaskan raga berbalut dingin
Suam mengikat jiwa
Berbentur debat bertirai jelaga
Gundah mengalir derai tangis
Saat bongkahan tanah gersang miris
Permainan laku menghujam tragis
Nyaris terseret nyanyian dramatis
Di ujung negeri, wajah menunduk perih
Tak kuasa menjerit berpeluk rintih
Saat raga menua tiada berdaya dan ringkih
Menyeret derita kesusahan tertatih-tatih
Di ruang dingin berpoles kemewahan
Gelak nikmat tertawa lepas dalam kekuasaan
Mengumpulkan pundi-pundi kekayaan
Berpesta pora meminum darah persaudaraan
Tiada malu bertelanjang dada
Bertepuk dalam sorak di panggung drama
Tiada sadar alam jenuh menyaksikan prilaku dusta
Sekali amarah bumi menenggelamkan segala harta, nyawa pun hilang dipancung bencana
Allah Mahasempurna atas kehendak-Nya
Tiada satu pun tersembunyi dari penglihatan-Nya
Mengepak makna dari deretan peristiwa
Agar kembali menata ibadah dalam cinta di jalan atas rida-Nya
Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua terpelihara
CAHAYA SILATURAHMI KEBERSAMAAN
Karya : Suyatri Yatri
Aku duduk di antara jelaga
Mengapit riak dalam bara
Mengemas kobaran emosi jiwa
Dalam debat kata menggusarkan dada
Mentari membakar hangus bilah kasih berpusara
Hantikan berseteru
Di bait rindu aku berseru
Jauhkan prasangka dan dendammu
Berdamailah dengan hatimu
Sebab emosi mengukir jilatan amukan laku
Rasa akan menyakiti dirimu
Allah Mahatahu dari risalah yang teramu
Gelisahku menghimpit pilu
Dukaku pun memburu
Di larik makna berkidung sendu
Biarkan bianglala tersandar di cakrawala
Kebahagiaan bukan sekadar ucapan belaka
Kepak camar terbang goreskan aksara
Cinta damai dari ikhlasnya hati berbuah manis dalam sastra
Seni berbungkus kelembutan makna
Bukan debat dan hadirkan kata-kata
Di ketiak awan diksi bersuara
Berhentilah badai gelombang menggulung rumah teduh hancurkan keluarga
Hijau daratan berpadu birunya lautan
Harmoni jiwa memberi kebaikan
Bersujud dalam zikir memohon ampunan
Air suci padamkan api hadirkan kesejukan
Di bawah cahaya silaturahmi kebersamaan
Rokan Hulu, 8 Mei 2018
Suyatri Yatri @ Hak cipta terpelihara
SEKUNTUM RINDU UNTUKMU
Ruang hati telah berwarna biru
Sejak aku mengenal dirimu
Rasa tak pernah menipu
Senandung rindu menyapa kalbu
Dari secawan makna
Inginku berpayung cinta
Walau tiada ungkapan kata
Bersandar dari kuntuman dahlia
Terbungkus pakaian setia
Waktu berjalan pelan
Kubiarkan kasih tersimpan
Yakin hati bernaung dalam harapan
Menyelinap di jiwa berbalut ketenangan
Pagaruyung, 16 Mei 2018
Suyatri Yatri © 2018 Semua hakcipta terpelihara
RENUNGAN JIWA
Bertajuk sepi kusauk embun
Memapah rasa dalam lamun
Sujud rindu menakar waktu
Menggenggam zikir lafazkan Asma-Mu
Butiran tirta menetes titik makna
Dari rengkuhan cinta setiap kata
Menjaring syukur atas anugerah-Nya
Nikmat hidup masih terus diterima
Perenungan atas dosa
Setiap langkah yang tercipta
Mengetuk pintu harapkan ampunan-Nya
Dari rindu berkelindan di jiwa
Rokan Hulu, 21 Mei 2018
Suyatri Yatri ©2018
Hakcipta terpelihara
MENELAAH JIWA
Aku takkan meninggalkanmu
Walau rasa berseteru
Di kuntum prasangka berseru
Tulusku masih menyapa di ruang hatimu
Biarkan aku mengolah makna syahdu
Dari deretan tekanan yang merayu
Aku hanya sesaat menelaah jiwa
Dari segala dosa
Memaparkan lantunan kata
Di pelataran yang tak bisa kuungkap dengan kumpulan aksara
Sebab tak ingin hati teiris luka
Dari debat yang seharusnya tak pernah ada
Aku berkurung sunyi
Merapal segala laku setiap hari
Agar tak tergelincir diri
Dalam kesalahan yang samarkan ikhlas hati
Tak nodai kebersamaan sejati
Mempertahankan sebuah janji
Ujungbatu, 20 Mei 2018
Hakcipta © 2018 Suyatri Yatri
Semua Hak terpelihara
Bismillah, atas izin-Mu ya Allah kulangkahkan kaki menjemput pijaran cahaya-Mu
Tegur aku bila kesombongan mendongakkan kepalaku
Sentuh aku bila kelemahan menguasai jiwaku
Syukur bermandikan rahmat-Mu adalah anugerah yang tak terhitung nilainya
Dari titik luka aku berangkat berkarya
dan tak ingin bergelimang lumpur duka
Dari rasa aku menyentuh setiap titik estetika agar kurasakan keindahan sastra
Dari nurani kutitipkan makna dari sederet diksi yang kusebut puisi
Aku terbang mengepak sayap camar melintasi ketiak awan
Hinggap di sela dahan tuk mengistirahatkan imajinasi agar aku tak lupakan wajibku sebagai hamba di pengembaraan negeri
Menyemai benih di ladang amal
Menuai hasil dari pendidikan berakhlak
Payung kebaikan dari membaca makna alam yang tak berkesudahan.
Kularungkan jiwa dalam zikir berhiaskan doa di langit aksara
Rohul, 2 April 2018
#SuyatriYatri
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
IKHLAS HATI
Bang, bila adikmu dijemput Tuhan
Jangan sesali ketentuan
Berjalanlah terus ke depan
Menapak jejak kehidupan
Bila jarak merentang di hadapan
Janganlah dipaksakan
Sebab ini takdir dari Tuhan
Hati tiada didekatkan
Dengan jodoh menyatukan
Tersenyum adalah sedekah
Jangan rindu berbuah gundah
Sabarkan hati yang dipenuhi gelisah
Allah tempat mengadu jiwa nan pasrah
Bila hati sudah berketetapan
Tiada rasa yang meragukan
Menyatukan hati merengkuh kebersamaan
Menuai niat ikhlas yang diikrarkan
Rokan Hulu,,2 Mei 2018
#SuyatriYatri
KUNTUM MAWAR KARYA
Karya : Suyatri Yatri
Aku terjaga dari tidur panjang
Dalam diam mengais renungan
Kusimpulkan pijar dalam genggaman
Makna terangkum dalam jiwa sadarku dari kekurangan
Satu kuntum mawar karya telah kubuktikan
Berangkat dari luka waktu yang kumanfaatkan
Tak ingin aku tenggelam dalam keterpurukan
Kukayuh semangat goreskan tinta dari selembar catatan
Walau diksi yang kurangkai masih samar
Dari pandangan kata yang nanar
Tak ingin aksaraku pudar
Membungkus bait tafsir yang tergelar
Di bongkahan tanah kutanam benih larik yang tersebar
Memungut estetika membawa kabar
Dari rasa menelaah sabar
Kubiarkan raga tercabar
Dari sebuah perjuangan kan kuraih asa yang bersinar
Senyum manis tanpa kepura-puraan, ikhlas bersandar
"Syukurku atas nikmat Allah memberi ujian dari kasih-Nya."
Rokan Hulu, 12 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelihara
SULUH HATI
Karya : Suyatri Yatri
Adakah cinta kan berlabuh
Sementara rasa kian bertabuh
Di deretan makna yang tumbuh
Menginginkan aroma embun berhias subuh
Dikalungkan segenggam cinta bertaruh
Berjuang membaiat rindu tegar dan kukuh
Hatiku kian gemetar senandungkan kidung meluluh
Diam dalam tunduk pada untaian pelita sebagai suluh
Untukmu yang kusebut pejuang
Dari riak berpusara menerjang gelombang
Kusandarkan harapan agar kuntuman makna datang
Menyatukan jiwa di tengah padang ilalang
Meredam suara sumbang
Menjadikan titik strategi agar tak bimbang
Membiarkan semu berhias bayang-bayang
Menetapkan hati tak tergoyahkan walau badai menghadang
Rokan Hulu, 10 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua hak terpelira
MANTRA MELIPAT SUNGSANG
Karya : Suyatri Yatri
Tuan, telah membalut raga dengan tanda di barisan zona merah
Kutawarkan senyuman merekah
Dibalik gusar bercampur darah
Yang akan diselipkan di rambut membasah
Oh ... Angin merapal mantra
Menyentuh jiwa
Berkelambu pilar dari tirai yang tertata
Mengikat benang tujuh warna
Melipat kain kafan berhiaskan cemara
Oh ... jiwa melipat sungsang
Mengimla badai gelombang
Hadirkan aroma kemenyan berlaga taburan kembang
Meronta dalam getaran memaksa datang
Liwa-liwa melilit hati
Semarak makna membaca jampi
membawa segelas air suci
Bersama setepak syarat penjaga diri
Lupa diri berkubur syirik harapkan pesugihan
Saudara jadi tumbal persembahan
Setan telah merasuki badan
Allah telah dijauhkan
Tertutup hati oleh bayangan semu
Memintal keranda dalam sepi memburu
Laknat Allah menghancurkan angkuh
Tenggelamkan angkara bencana berlabuh
Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018
Semua hak terpelihara
DRAMATIS KEHIDUPAN
Karya : Suyatri Yatri
Berdiri di antara dua pusaran angin
Menghempaskan raga berbalut dingin
Suam mengikat jiwa
Berbentur debat bertirai jelaga
Gundah mengalir derai tangis
Saat bongkahan tanah gersang miris
Permainan laku menghujam tragis
Nyaris terseret nyanyian dramatis
Di ujung negeri, wajah menunduk perih
Tak kuasa menjerit berpeluk rintih
Saat raga menua tiada berdaya dan ringkih
Menyeret derita kesusahan tertatih-tatih
Di ruang dingin berpoles kemewahan
Gelak nikmat tertawa lepas dalam kekuasaan
Mengumpulkan pundi-pundi kekayaan
Berpesta pora meminum darah persaudaraan
Tiada malu bertelanjang dada
Bertepuk dalam sorak di panggung drama
Tiada sadar alam jenuh menyaksikan prilaku dusta
Sekali amarah bumi menenggelamkan segala harta, nyawa pun hilang dipancung bencana
Allah Mahasempurna atas kehendak-Nya
Tiada satu pun tersembunyi dari penglihatan-Nya
Mengepak makna dari deretan peristiwa
Agar kembali menata ibadah dalam cinta di jalan atas rida-Nya
Rokan Hulu, 9 Mei 2018
Hakcipta Suyatri Yatri © 2018 Semua terpelihara
CAHAYA SILATURAHMI KEBERSAMAAN
Karya : Suyatri Yatri
Aku duduk di antara jelaga
Mengapit riak dalam bara
Mengemas kobaran emosi jiwa
Dalam debat kata menggusarkan dada
Mentari membakar hangus bilah kasih berpusara
Hantikan berseteru
Di bait rindu aku berseru
Jauhkan prasangka dan dendammu
Berdamailah dengan hatimu
Sebab emosi mengukir jilatan amukan laku
Rasa akan menyakiti dirimu
Allah Mahatahu dari risalah yang teramu
Gelisahku menghimpit pilu
Dukaku pun memburu
Di larik makna berkidung sendu
Biarkan bianglala tersandar di cakrawala
Kebahagiaan bukan sekadar ucapan belaka
Kepak camar terbang goreskan aksara
Cinta damai dari ikhlasnya hati berbuah manis dalam sastra
Seni berbungkus kelembutan makna
Bukan debat dan hadirkan kata-kata
Di ketiak awan diksi bersuara
Berhentilah badai gelombang menggulung rumah teduh hancurkan keluarga
Hijau daratan berpadu birunya lautan
Harmoni jiwa memberi kebaikan
Bersujud dalam zikir memohon ampunan
Air suci padamkan api hadirkan kesejukan
Di bawah cahaya silaturahmi kebersamaan
Rokan Hulu, 8 Mei 2018
Suyatri Yatri @ Hak cipta terpelihara
SEKUNTUM RINDU UNTUKMU
Ruang hati telah berwarna biru
Sejak aku mengenal dirimu
Rasa tak pernah menipu
Senandung rindu menyapa kalbu
Dari secawan makna
Inginku berpayung cinta
Walau tiada ungkapan kata
Bersandar dari kuntuman dahlia
Terbungkus pakaian setia
Waktu berjalan pelan
Kubiarkan kasih tersimpan
Yakin hati bernaung dalam harapan
Menyelinap di jiwa berbalut ketenangan
Pagaruyung, 16 Mei 2018
Suyatri Yatri © 2018 Semua hakcipta terpelihara
RENUNGAN JIWA
Bertajuk sepi kusauk embun
Memapah rasa dalam lamun
Sujud rindu menakar waktu
Menggenggam zikir lafazkan Asma-Mu
Butiran tirta menetes titik makna
Dari rengkuhan cinta setiap kata
Menjaring syukur atas anugerah-Nya
Nikmat hidup masih terus diterima
Perenungan atas dosa
Setiap langkah yang tercipta
Mengetuk pintu harapkan ampunan-Nya
Dari rindu berkelindan di jiwa
Rokan Hulu, 21 Mei 2018
Suyatri Yatri ©2018
Hakcipta terpelihara
MENELAAH JIWA
Aku takkan meninggalkanmu
Walau rasa berseteru
Di kuntum prasangka berseru
Tulusku masih menyapa di ruang hatimu
Biarkan aku mengolah makna syahdu
Dari deretan tekanan yang merayu
Aku hanya sesaat menelaah jiwa
Dari segala dosa
Memaparkan lantunan kata
Di pelataran yang tak bisa kuungkap dengan kumpulan aksara
Sebab tak ingin hati teiris luka
Dari debat yang seharusnya tak pernah ada
Aku berkurung sunyi
Merapal segala laku setiap hari
Agar tak tergelincir diri
Dalam kesalahan yang samarkan ikhlas hati
Tak nodai kebersamaan sejati
Mempertahankan sebuah janji
Ujungbatu, 20 Mei 2018
Hakcipta © 2018 Suyatri Yatri
Semua Hak terpelihara
Kumpulan Puisi Hidayat Dayat - ANGIN BERBISIK
(RIZAL...)
ANGIN BERBISIK
Hadir bak bayangan
Temuiku yang sendirian
Segarkan hati dan pikiran
Hidup harus terus berjalan
Bisik yang terngiang
Melecut hati bagai kuda jalang
Kesampingkan segala beban
Berfokus pada tujuan
Dalam diam tanpa suara
Bisiknya makin menggelora
Hancurkan keraguan
Pastikan esok dalam genggaman
Angin berhembus lagi
Ia pun pergi tanpa permisi
Namun beberapa saat nanti
Ia pasti hadir kembali
Sby,14/03/22
DEMI UNTUK BAHAGIA
Tiada pernah kering keringat
Berbagi setitik rasa nikmat
Walau tiada terbayang nikmat
Untukmu, yang selalu memikat
Detik demi detik ku arungi
Tiada merasa lelah hati
Mentari dan bulan menyaksikan
Akan semua yang kulakukan
Tak kuminta gemerlap dunia
Padamu duhai jelita
Ku ikhlaskan ini semua
Demi untukmu bahagia
Sby, 13/03/22
SECERIA MENTARI
Aku masih di sini
Menyambut mentari yang tersenyum lagi
Bersama belalang yang bernyanyi
Di antara ilalang yang tegak berdiri
Hangat mentari yang menyiram diri
Kuanggap sebagai restu dari Ilahi
Agar ku kuat hadapi hari
Menggapai semua mimpi-mimpi
Nyanyianmu waktu itu
Kuanggap semua cerita lalu
Yang 'kan menguap bagai air di atas tungku
Tanpa bisa mewarnai hidupku
Damaiku bersama mentari
Memberi kekuatan dalam diri
Meski nanti kau 'kan hadir kembali
Kuanggap itu sebagai reinkarnasi
sinar mentari
luas Padang ilalang
lahir kembali
semangat dalam diri
menggapai mimpi-mimpi
Surabaya, 19 Maret 2022
TERBANG BEBAS
Kulepas cemas
Kala cakrawala berwarna emas
Dalam dada mengikhlas bebas
Walau langit hati mulai tertutup awan was-was
Kata yang kau torehkan
Begitu pelan namun menikam
Hancurkan istana keyakinan
Yang selama ini teguh kupertahankan
Usah kau coba hadirkan pijakan
Biarkanlah semua ada walau tak sejalan
Kuikhlas dengan caramu memandang
Moga 'kan kau temukan cinta yang tenang
Biarkanlah aku dengan langkahku
Terbang bebas bagai burung di langit biru
Andai ini jadi yang terakhir kali
Biarlah semua tersimpan didalam hati
menjelang senja
awan hitam di langit
o burung terbang
pergi mencari arti
coba menjawab tanya
Sby, 18/03/22
MAWAR UNGU
Bisik lirih yang kutitip pada bayu
Semoga bisa kau dengar selalu
Bahwa di dalam hatiku
Namamu, masih bernyanyi merdu
Takkan pernah kurampas rindu
Meski adamu di balik kelambu
Mekarlah selalu bagai bunga di tamanku
Duhai Mawar Ungu pujaanku
Aku 'kan tetap menggenggam janji kalbu
Walau mungkin dunia tiada pernah setuju
Namun tetaplah tersenyum duhai Bidadariku
Hingga dunia memberi restu
hembusan angin
sepi sunyi di taman
o mawar ungu
senyum menawan hati
lambang cinta sejati
Sby, 17/03/22
MENJEMPUT MIMPI
Detik-detik waktu yang berlari
Begitu kencang bagai tak peduli
Seakan ingin membawa pergi
Semua khayalan dan angan diri
Berbaring pasrah bagai mati
Pandangan mata searah diri
Istana ruang yang terkondisi
Memberi harapan penuh arti
Gelap sunyi sudah menanti
Mengetuk pintu mimpi
Berharap Sang Bidadari menemui
Hadirnya Sukma di ujung sepi
Sby, 15/03/22
BIDADARI JELITA
Hadirmu bersama pelangi cinta
Begitu sangat indah dan penuh warna
Mempesona kedua mata
Hingga ku terbius dan melupakan semua
Laksana bidadari nirwana
Kau sesuci Puteri di alam lena
Demi senyumanmu sepenuh rasa
Rela kuserahkan jiwa dan raga
Kecantikanmu yang sempurna
Menggelorakan semangat cinta di jiwa
Andai kumemiliki ribuan nyawa
Ku rela untuk mati berkali-kali demimu wahai jelita
Surabaya, 24 Maret 2022
SADAR
Aku mencoba sadar
Mungkin kini hanyalah bintang yang hilang sinar
Redup dan samar
Terpenjara di antara jutaan awan yang berjajar
Angan tersia-sia
Begitu lemah tiada berdaya
Bagai raga tanpa nyawa
Bahkan kicau burung pun enggan 'tuk
menyapa
Tapi biarlah begini
Tak mengapa anggap aku mati
Karena dasar sejati
Sinarku ada dan masih menerangi
Surabaya, 23 Maret 2022
HIDAYAT DAYAT |
Minggu, 06 Maret 2022
Kumpulan Puisi Genoveva Manuhara - KREMASI
KREMASI
Pulang
Pulanglah
Ada hati yang patut diziarahi
Sebelum rindu itu mati
Pulanglah untuk terakhir kali
Lalu kremasi cinta dengan kobaran sepi
Kuburkan abunya di bawah prasasti bertuliskan benci
Gk, 20220306
(Genoveva Manuhara)
TUBA MANIS
Bersamamu adalah kebahagiaan dalam kegelapan
Kehangatan dalam gigil sepi
Kecemasan tersuguh saat kecup rindu bertemu
Engkaulah tuba semanis gula
Rasa yang membuat aku selalu dahaga
GK, 20220321
(Arum Dalu)
PERTOBATAN
Bulan berkaca di jendela
Sinarnya layu kuyu memenuhi jiwaku yang retak
Kupejamkan mata menghayati penyesalan yang porak poranda
Dan mengalirlah airmata darah dari hatiku yang berduri
Kuhamparkan sajadah panjang
Kubangun ribuan sujud di atas altar puing puing pertobatanku
Dalam hening menghunuskan doa doa
Berhambur lepas
Membumbung memenuhi angkasa
Sambil bersimpuh kusimpulkan harap
Kepada-Mu yang maha sempurna maha segala
Sinari jiwa kelam ini
Dengan Roh-Mu yang mampu membakar sepi hati
Tetesi raga rapuh ini biar terlepas dahaga jiwa
Dari keikhlasan dan ketabahan
Teduhkan sukma lara dengan keteguhan iman
Gk, 20191203
(Genoveva Manuhara)
LELAKI AROMA KOPI
Lelaki aroma kopi
Terbata bata kueja puisi cinta di matamu
Meski samar tersirat bahasa rindu
Menuntunku dalam pelukmu
Lelaki aroma kopi
Pada lengkung senyummu pelangi bersemayam
Bidang dadamu senyaman peraduan
Tempatku rebahkan segala gundah dengan nyaman
Lelakiku
Aroma kopi hangatkan gigil rinduku
Pagiku lebih sempurna
Dengan segelas kopi cinta arabika
Yang kau tuang dalam kidung asmaradana
Gk, 20191216
(Genoveva Manuhara)
TERPEDAYA CINTA
Tuan datang pada hamba
Dalam dunia gelap hidup hamba
Kala hati gersang penuh luka
Dengan secarik asa terkoyak ujungnya
Tuan janjikan sejuta rasa penuh pesona
Keceriaan kilau yang memijar sekilas
Kesejukan tirta tuk membasuh hati dari noda duka
Berharap diri kembali berjiwa
Saat mentari genit menggoda
Tuan terpedaya, pergi menghampiri
Meninggalkan wadah rindu nan pedih
Apa yang Tuan inginkan sebenarnya
Kehancuran hati hambakah
Kejamnya Tuan
Membiarkan putik putik gugur di awal musim semi di hati hamba
Sisakan seberkas kilau pedih di hati
Segaris nelangsa di jiwa
Gk, 20191208
(Genoveva Manuhara)
HUJAN AWAL
Rintik hujan pertama di bulan Desember
Datang begitu tergesa
Kaki kaki hujan runcing menapak ke bumi
Mencipta genang luka
Dalam deraian bahasa hujan
Aku membaca ayat ayat luka
Demikian perih aku menerima sayatan sayatan cinta
Ah ... nikmat terasa bila pedang saja menghujam dada
Dari bibir angin yang menderu
Menghembuskan harapan yang sunyi dari air mata
Sementara daun jadi berzikir
Doa doa berkarat dalam mimpi
Dadaku bergemuruh
Berulang kali aku mendesah
Ah ... kenapa aku ini
Gk, 20191219
(Genoveva Manuhara)
AKU DAN KAU
Siang panas menyengat
Di hatiku hujan deras
Petir melecut pada jantung, dinding hati
Nikmat terasa bila pedang saja yang menghujam dada
Bara ini makin memerah
Oh, bibir yang berlapis gincu
Senyum yang mengulum makna rona
Mengapa tak semerah saga yang asli
Kawan, pengorbanan ini terlalu mahal
Mengapa kau tawar begitu rendah
Aku dan kau
Mereka sama harkat
Sama martabat
Mengapa mesti menabur duri duri
Di tengah lalu lalang sesamamu
Sementara aku akan berselimut dalam cahaya-Nya
Gk, 20200427
(Genoveva Manuhara)
LAUT BELUM PASANG
Laut belum pasang, kekasih
Ketika kutuliskan syair rindu pada pantai pasir putih
Beriak ombak menari di hatiku
Saat kuredam gejolak waktu yang mulai tak ramah padaku
Laut belum pasang, kekasih
Saat camar menangis lirih
Membawa berita duka nan pedih
Tentang cinta yang tersisih
Laut belum pasang, kekasih
Ketika senja datang bayangku memanjang
Mengitari jejak jejak cinta yang hilang
Dan aku melangkah pulang ke peraduan
Ke istana sunyi sendirian
Gk, 20200425
(Genoveva Manuhara)
KECEWA
Penuh dendam kurangkum kecewa
Kujalani lelakon penuh derita
Saat pengorbanan tak lagi nyata
Ketulusan hanya bagian dari dusta
Kulepas asa yang tersisa
Dan ketika luka makin nganga
Karna bayang tanpa makna
Kutepis setiap pinta
Berhambur
Terpendar dalam satu liang
Biarkan saja
Biarkan saja apa maunya
Aku sudah tak berdaya
Gk, 20200423
(Genoveva Manuhara)
LAYANG KANGEN
Mak
Ndak tulis layang iki nalika udan riwis riwis ing wayah sore
Kekes rasaku koncatan sihmu kang sesinglon ing petenge mendung angendanu
Gurit perih ndak wayuh rasa kapang kang mbrayut sarandhuning angga
Mak
Ndak pajang kangenku ing pucuke gunung gamping etan telaga
Tak renga janur kuning ndak singitke saka betara Kala
Aku sumelang kangenku muspra sadurunge marak ing ngarsamu
Sungkem tumitah kalimput sembah sujud
Sungkeme ati lola kang nglangut nunggu pepemut
Tansah nggadang piwulang
Ati putih raga kinasih
Riwemu arum melati
Puspa ing guriting uripku
Mak
Layang iki kanggo sulihku
Menawa ora laras nyuwun pangarasmu
Menawa ora titi nyuwun pangastutimu
Gk, 20200520
(Genoveva Manuhara)
AKU AKAN PERGI
Aku akan pergi
Meninggalkan sejuta kenang yang memenuhi rongga jiwa
Hatiku yang retak telah melampaui garis kesabaran
Rasaku yang pahit telah mencapai puncak getir
Tangisku sempurna pada titik didih kepunahan
Segera aku menepi memanggil sunyi
Mengekalkan kenyerian menandai kesendirian
Lalu kubangun ribuan sujud di altar suci
Cinta kubekukan di ujung dunia
Biar tak terbaca oleh manusia
Sebab cahaya yang telah tergenggam segera kupadamkan
Dan kuhayati kelam dari puing puing cinta yang porak poranda
Biarlah mataku buta dari pesonamu yang menggetarkan dada
Biarlah mulutku bisu agar tak lagi menyebut namamu
Biarlah tanganku buntung agar tidak bisa lagi merajuk dalam pelukmu
Biarlah lumpuh kakiku agar tak bisa lagi menghampirimu kala rindu
Aku akan pergi
Meninggalkanmu dan menyembunyikan rahasia dari kecemasan
Lalu kukubur luka luka masa silam
Agar tak kaudengar lagi lolongan hati
Dan jangan tercium semerbak rindu dari kedalam kalbu
Gk, 20200516
(Genoveva Manuhara)
MELANGKAH
Hati pun butuh istirahat dari debar rindu yang berkarat
Cinta butuh jeda untuk menguji kedalaman rasa
Jangan sesali yang telah pergi karena cinta tak bisa dipaksa dan bahagia tidak bisa pura pura
Esok ketika mentari kembali menyapa bumi
Tetapkan tujuan teruslah berjalan
Dengarkan panggilan hatimu
Jangan hiraukan nyanyian sumbang tepi jalan
Kuatkan hatimu
Di depan akan banyak goncangan
Berpeganglah pada kebenaran
Jangan pernah berpaling dari panggilan
Gk, 20200513
(Genoveva Manuhara)
PENAT
Betapa penat jiwa menanggungkan gelisah
Lelah menerpa
Berat
Tiap kali kembali sebersit bimbang
Satu perkara rusuhi diri
Tentang sesalku
Bagai mengaduk aduk seluruh kalbu
Bergelombang lautan biru
Badai silih berganti
Siapa yang peduli
Seakan tumpah seluruh isi hati
Sarat begitu sarat gundah diri
Susah payah bertahan sendiri
Dari terpaan beliung misteri
Akan sebuah pengakuan di akhir keringkihan
Semestinya rasa ini tersadari sejak semula
Bukannya setelah angan jauh tertanggalkan
Dari kekosongan singgahi seorang
Yang pernah datang membawa cinta
Yang pernah sejiwa penuh ketulusan
Melangkah lintasi lingkaran kebersamaan
Bawa sekeping asa nan gamang
Satu satu ruas keutuhan
Lepas dari nurani
Sisakan ketegaran hanya mimpi
Gk, 20200507
(Genoveva Manuhara)
GERAM
Uiih....
Geram....
Sinting.....
Bercampur jadi satu.
Saat ku dengar auman mu
Bicara tentang panggilan Tuhan ku
Untuk ku hamba Nya yg lemah
Terhempas rasa nya.
Bingung????
Terbuat dari apa lidahmu?
Bagai mana susunan komponen otakmu?
Hingga gampang saja kau bicara.
Siapa sih kamu??
Terlalu bijak sekali,
Ilmu apa yg kau anut??
Tauhid, atau mistik?
Buang saja titel dan jabatanmu
Tak ada rakyat yg menunjukmu
Lagi pula tak pantas itu bagimu
Kau hanya manusia terkutuk
Heran??..
Kenapa lidahmu terlalu ringan
Hingga mudah bilanganmu
Tanpa ragu sedikitpun bicara
Kau umpakan panggilan Tuhanku
Seperti gonggongan anjing
Mengusik ditelinga setiap orang
Orang yg mana??
Kalau ku bilang,
Kau yg anjing
Ucapanmu sumua najis
Fikiranmu iblis
Hai kau yg sekarang jadi pemimpin
Tunggu saja aksi dari kami
Tunggu saja teguran dari Tuhan kami
Tunggu saja....
Tunggu saja....
Tunggu saja....
Kini kau masih berkuasa
Lihat, berapa lama lagi kau bertahan
Saat nanti kau tak punya jabatan
Bagai mana nasibmu selanjutnya
By : Sangkot
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kumpulan Puisi MS Sang Muham - MEMORI DI JIWA
KETIKA RINDU MENGGEMA
Karya MS Sang Muham
Ketika rindu menggema di dada
melengkung sepanjang busur usia
melingkari sukma terus merembet ke jiwa
hati pun tak kuasa
embun mengkristal memenuhi netra
tak ada kata yang mampu mewakili rasa
Begitu perih menanggungkan sayatan tanpa luka
tinggal tergantung segala nostalgia
entah untuk berapa lama
kita bisa bersua kembali bagai semula
Dengan kata seadanya mewakili sejuta irama
kutitipkan puisi ini sebagai doa
#Billymoonistanaku, Minggulegi, Maret 06-2022 = 07.47 wib
MEMORI DI PUSTAKA JIWA
Karya MS Sang Muham
Telah kau tetapkan garis keputusan
meletakkan dasar perasaan
sejujurnya terombang ambing rasanya jiwa raga
tergantung tak bertali tapi nyata
sepintas seperti meretas kehidupan sisakan perih
tapi kita lakukan dengan ikhlas dari hati yang bersih
Suatu kebohongan jika semua biasa biasa saja
terbalut apik di balik raut muka
seturut janji kita sembunyikan lara di pustaka memori
membalut luka menyimpannya di lubuk hati
Semua terpulang kepada takdir seturut suratan dari-Nya
kita jalani dengan pasrah berserah sepenuhnya
#Billymoonistanaku, Mingguwage, Febr 27-2022 = 05.55 wib
MEMORI DI JIWA
Karya MS Sang Muham
Apakah mimpi entahpun cuma hayalan semata
tapi hadir serupa kejadian sesungguhnya
bahkan bergetar hingga ke sukma
selalu datang tiap kali netra terlena
mengingatkan nostalgia serupa
pernah terjadi di alam nyata
Ketika terjaga tersisa memori di jiwa
kadangkala menggoreskan cerita di raga
tak jarang berkepanjangan membekas di rasa
menimbulkan sengketa di alam fana
Begitulah keberadaanmu antara ada dan tiada
hingga kini tak bisa ku singkirkan dari pandangan mata
#Billymoonistanaku, Selasalegi, Maret 01-2022 = 07.37 wib
RAHASIA BERDUA
Karya MS Sang Muham
Andai takdir kita tak bertaut
meski sudah sekian warsa kita hanyut
masihkah kau ikhlas menjaga rahasia hati
entah pun menyimpan segala catatan sanubari
hingga tamat perjalanan di dunia
menjadi rahasia kita berdua
Ketika suratan berkata tak serupa harapan
bukan lantaran sengketa atau perselisihan
jurang menganga menjauhkan pertemuan
masih bisakah kita seiring meski tak setujuan
Berat rasanya mengakhiri tulisan ini
sebab catatan tentangmu tak terkikis dari hati
#Billymoonistanaku, Sabtupon, Febr 26-2022 = 17.47 wib
KEPUASAN HATI
Karya bersama Putry Blambangan dan MS Sang Muham
Dalam jiwa yang memberi
ada rasa bahagia terpatri
menatap senyum berseri seri
kepuasan hati tak terganti
terpancar dalam hidup dan kehidupan sehari hari
tubuh roh dan jiwa yang terberkati
Berbagi tak kan pernah merugi
memberi sesungguhnya menyantuni diri sendiri
menabung pundi pundi syurgawi
bekal perjalanan menuju kehidupan abadi
Bijak berbagi dari ketidak sempurnaan diri
serupa menanam benih meski cuma sebiji
#Belantaraibukota, Jumatlegi, Maret 11-2022 = 06.30 wib
MEMBERI DALAM KEIKHLASAN
Karya bersama Giselle dan MS Sang Muham
Ketika banyak memberi dalam keikhlasan
tak akan pernah kekurangan
Tuhan memberikan kelimpahan
bukan hanya untuk pribadi
tapi juga untuk yang berbagi
bagi mereka yang telah di ridhoi
Dalam keluarga tugas dan pelayanan
bersama Tuhan selalu ada sukacita dalam kehidupan
meski di tengah rintangan pun tantangan
Tuhan sempurnakan setiap inci kekurangan
Suka cita dalam setiap keadaan meski kesusahan
percayalah Tuhan akan membukakan jalan
#Belanataraibukota, Rabuwage, Maret 09-2022 = 08.28 wib
BUNGA TIMOR
Karya bersama Maks Onesimus Talan dan MS Sang Muham
Akan selalu kusebut nama Tuhan
di antara titik bumi dengan kerendahan diri
tergelar di atas selembar permadani
membentang di tanah karang ini
tumbuh seperti bunga dari surgawi
sebagai doa tengadah kekal hingga keabadian
Semoga nafiri sampai di langit kasunyatan
lalu turun kembali ke bumi sebagai karunia Illahi
memberi hidup dan kehidupan bagi duniawi
lahir dalam perbuatan pun dalam keseharian
Dari sudut tempat nan jauh di Timor nan sunyi
sepotong narasi melengkapi hembusan angin sepoi sepoi
#Belantaraibukota, Rabuwage, Maret 09-2022 = 08.08 wib
BERJALAN DALAM TERANG KASIH TUHAN
Karya bersama Giselle dan MS Sang Muham
Yang terjadi pasti telah di gariskan
seturut suratan jalan hidup tiap insan
namun tetaplah berjalan dalam terang kasih Tuhan
niscaya hidup ternikmati dengan penuh keikhlasan
meski ketika aral melintang di jalan
berserah diri penuh pengharapan
Jangan pernah ragukan kasih Tuhan
hidup berlimpah anugerah meski di terpa pencobaan
hitung berkat-Nya kita akan heran
segala sesuatunya telah di sediakan dalam kehidupan
Jangan cuma menuntut mari berbagi perasaan
memberi tak kan pernah menimbulkan kemiskinan
#Belantaraibukota, Rabuwage, Maret 09-2022 = 05.55 wib
MENGEJAR PENCERAHAN SEJATI
Karya MS Sang Muham
Sepulang bertandang dari hiruk pikuk kehidupan
berbekal keberanian yang menggantung
hati menggumpal mengganjal perasaan
berjalan menyusuri peruntungan dalam bimbang
bahkan berdiriku pun tak punya pijakan
hari demi hari malam berganti siang
Penantian ini sepertinya tak berujung
mundur tak bisa maju pun tak guna
lelah raga letih jiwa terombang ambing
mengejar pencerahan sejati di dunia fana
Kepada-Mu Pangeran Gusti aku berserah diri
kuatmampukan hamba menjalani semua ini
#Billymoonistanaku, Seninpahing, Maret 07-2022 = 21.21 wib
SETURUT KODRAT INSANI
Karya MS Sang Muham
Terlalu jauh tertinggal di beranda jiwa
segelumit rasa terbengkalai
meninggalkan coretan penuh tanda tanya
tak mudah ku pahami
begitu pilu terpapar di jiwa
hingga tercerai berai
Kucoba merangkum satu persatu kata
meski akhirnya kehilangan pegangan diri
tapi tak perlu menyesali setiap pesona
sebab terjadi dengan ketulusan sepenuh hati
Sekarang kurelakan segalanya menjemput sunyi
biarlah semuanya terjadi seturut kodrat insani
#Billymoonistanaku, Seninpahing, Maret 07-2022 = 20.40 wib
PERENUNGAN
Karya bersama Maks Onesimus Talan dan MS Sang Muham
Renung yang teramat panjang
terbilang untung dalam esa
mengaji lebih arif bijaksana
memilah diam atau murka simpan di dada
hari hari telah membentuk berlapis cerita
kini tersimpan di hati yang lapang
Memperhitungkan nasib tak menutup hati
terbuka meluahkan kebajikan
berasas perang sabung perasaan
terpatri kokoh di raga mewarnai sanubari
Sekarang mari melangkah lagi dengan hati hati
memastikan diri tak terulang gagal lagi
#Belantaraibukota, Senipahing, Maret 07-2022 = 18.41 wib
TERBAYANG BAYANG
Karya MS Sang Muham
Ketika pulang
kaki tersandung pada sebongkah kenang
tersentak dalam menung yang panjang
terlempar ke ranah silam terbilang
kehabisan kata lalu melahirkan bimbang
kini hidup kering kerontang
Aku tertambat tak bertali terkatung katung
barangkali sudah terlambat bahkan di anggap hilang
kini kusadari aku telah terbuang
tertatih merambati jalan panjang
Jika tak ada lagi kemungkinan untuk melangkah seiring
mari menutup hati agar nostalgia tidak terus membayang
#Billymoonistanaku, Seninpahing, Maret 07-2022 = 06.30 wib
PUDAR HARAPAN
Karya MS Sang Muham
Aku tak percaya kau tega melakukan itu
melepas ikatan merenggangkan kebersamaan
dalam ketidakberdayaanku melipat waktu
sementara kau melambai tanpa perasaan
perih terasa di dada hingga bicaraku gagu
berahirlah sudah hilanglah harapan
Bergerak dari titik nol berat terasa
tapi aku harus meneruskan cerita
tak mungkin tamat atau henti sampai di sini
sebab perjalanan ini masih setengah jadi
Bersama atau seorang diri tetap akan kutuntaskan
melengkapi catatan sebelum mengakhiri suratan
#Billymoonistanaku, Seninwage, Maret 14-2022 = 21.11 wib
MAGNA PENGHIANATAN
Karya bersama Lita Roboth dan MS Sang Muham
Aku kehilangan orang yang aku cintai
lewat penghianatan rasa yang menyakiti
aku hanya tersenyum ikhlas dalam jiwa
sadar yang terjadi pasti ada hikmahnya
bersyukur atas keputusan sekalipun perih
sejujurnya semua tersimpan di hati susun bertindih
Sayatan itu membekas menimbulkan trauma
runtuh jiwa retak raga menanggungkan petaka
hanya kepada-Nya kunafirikan lewat doa
semoga langkah tak patah meski terseok menapaki duka
Segala sesuatu kembali kepada keputusan Pangeran Gusti
kupahami kujalani jadi kodrat sebagai suratan insani
#Belantaraibukota, Seninwage, Maret 14-2022 = 06.40 wib
DATANG KALA SENJA
Karya MS Sang Muham
Suka tak suka itu nyata
melambungkan hasrat meski tak di nyana
satu persatu lembaran terbuka
bergilir bergulir di kepala
bahkan tanpa filter semua tergambar di sana
nostalgia merah jingga hingga buruk rupa
Entah bagaimana supaya bisa lupa
barangkali itulah karma selama di dunia
muncul di kala senja
mengkristalkan bening di netra
Memandang jauh melampaui jarak pandang mata
serupa melamun padahal penuh sesak di dada
#Billymoonistanaku, Minggupon, Maret 13-2022 = 09.00 wib
AKU KEHILANGAN
Karya bersama Anik dan MS Sang Muham
Aku kehilangan rindu
tergugu diam membisu di ujung waktu
Aku kehilangan rasa di kalbu
di antara gemerisik pucuk cemara di sudut waktu
Aku kehilanganmu
saat senja menyapa kalau itu
Aku telah kehilangan semua yang ada padaku
saat berusaha mengejar silluit hitam di sisiku
tertinggal mengental di kalbu
tak tau lagi kemana kutuju
Dalam diam yang berkecamuk penuh ragu
nafiri kulantunkan kelangit biru
#Belantaraibukota, Minggupon, Maret 10-2022 = 08.30 wib
NARASI KEBAJIKAN
Karya bersama Anik dan MS Sang Muham
Meski kebaikan hanya sebiji sesawi
berlisensi berpahala masuk surgawi
ringankan amal diri untuk memberi
kelak bertemu Sang Illahi
di penghujung masa di dunia keabadian pasti
setidaknya itulah keyakinan diri
Jangan abaikan suara nurani
lakukan dengan tulus dengarkan suara hati
mari memberi dari kekurangan sendiri
narasi ini gampang terucap susah untuk di tepati
Menatap jauh kedepan sembari menabur kebajikan sejati
MENABUNG PUNDI-PUNDI SURGAWI
Karya bersama Maks Onesimus Talan dan MS Sang Muham
Jauhilah sifat tabiat jahat hai kawan
perlakukan dengan baik meski lawan
carilah damai sejahtera di dunia
dan berusaha mendapatkannya
itulah yang pertama dan utama untuk di miliki
menabung pundi-pundi surgawi
Sungguh tak akan kehilangan meski berbuat baik
sembari berserah diri pada Yang Khalik
hadapilah rintangan halangan dan jangan menyerah
tumbuh suburkan hati nan welas asih
Segala sesuatu terpulang kepada kehendak Pangeran Gusti
melakukan yang terbaik adalah kewajiban insani
#Belantaraibukota, Sabtupahing, Maret 12-2022 = 05.55 wib
SENGKETA KITA
Karya MS Sang Muham
Waktu pulang bersama rindu
ada beberapa catatan telah menunggu
berharap kita samakan nada nada suara
setidaknya merangkumkan cerita lama
menjawab semua tanda tanya
apa dan mengapa
Tak seperti kubayangkan terjadi begitu saja
awalnya selisih kata berujung sengketa
kau berteriak histeris bernada curiga
pergi begitu saja meninggalkan selaksa cerita dusta
Aku kehilangan kesadaran duduk terpaku
diam dalam sepi terbawa lamunan membeku
#Billymoonistanaku, Sabtuwage, Maret 19-2022 = 06.16 wib
BELANTARA MALAM
Karya bersama Anik dan MS Sang Muham
Belantara malam jadi saksi
ketika diri termenung di pembaringan sunyi
desah nafas mengiringi
netra mengembun bibir mengucap nama Illahi
ku jatuh sejatuh jatuhnya tak sanggub lagi berdiri
tak tau arah kemana kuharus pergi
Sesali diri tak ada arti mengharap doa di ijabahi
menunduk dalam merendahkan diri
pasrah berserah dengan segenap nurani
masih pantaskah hamba mendamba kasih-Mu Gusti
Hanya pada-Mu nafiri kulantunkan tiap hari
semoga alfa di maafkan dosa terampuni
#Belantaraibukota, Jumatpon, Maret 18-2022 = 18.00 wib
TANGAN TUHAN AKAN MENGUKIR KEBIJAKSANAAN
Karya bersama Kantor Ketaren dan MS Sang Muham
Itulah kehidupan
di ukir Kanjeng Gusti Maha Agung penuh kebijaksanaan
tak bisa di pungkiri keinginan
mengisyaratkan tanda tanda kesuksesan
meski samar di awal makin jelas di penghujung hitungan
semua tersurat di lubuk hati terdalam
Begitupun saya lebih parah lagi
tapi mau apa menjeritpun tak ada arti
dunia tidak berpihak pada orang lurus
karena jalan pun berkelok kelok bahkan terputus
Biarkan saja meskipun terkadang singgah juga di relung hati
Sedih luka dan perih karena kecewa jadi mutiara indah diri
#Belantaraibukota, Rabulegi, Maret 16-2022 = 11.55 wib
KALAU KAU TAK YAKIN
Karya MS Sang Muham
Kalau kau tak yakin akan kata
lihat saja langsung ke dalam jiwa
di sana kata berbaur dengan nyata lahirkan nostalgia
pun kau akan tau betapa dalam lumpur terpendam
sekian lama suara terekam tanpa irama geram
kuyakinkan kau pun akan ikut tenggelam
Tak perlu cemas tentang jalan pulang
langkahmu akan tertuntun menuju siang
hanya saja jangan kau isyaratkan rahasia hati
tinggalkan semua di sini jangan kau bawa pergi
Hidup akan bergulir beregenarasi seturut suratan
itulah hukum alam yang tak terbantahkan
#Billymoonistanaku, Rabulegi, Maret 16-2022 = 08.50 wib
DI DASAR HATI YANG PALING DALAM
Karya MS Sang Muham
Sampai di akhir penantian
melati tak pernah lagi turun
harus puas hingga di tapal batas
meninggalkan kecewa yang tiada tara tak beruas
dan semua itu mesti kutanggungkan
tercatat di dasar hati yang paling dasar paling dalam
Terwujudlah dalam puisi samar terbaca
karena asmaraku cintaku terhadap Tribrata
tak pernah bisa tergantikan oleh apapun
hingga kini masih sulit untuk kuterima dalam kenyataan
Begitulah nafiri dalam jiwa lara sengsara
bukan sekedar kata tersisa tapi fakta nyata
#Billymoonistanaku, Rabulegi, Maret 16-2022 = 07.55 wib
PERJALANAN SETENGAH JADI
Karya bersama Maks Onesimus Talan dan MS Sang Muham
Kicau burung yang menyusup lewat malam ini
menyanyi dalam gaib adalah sebuah misteri
perjalanan setengah jadi adalah sebuah duka
tertinggal dari kibasan sayap luka
tetapi Tuhan mengijinkanku untuk dapat belajar
tumbuh berkembang membumi berakar
Ia adalah tempat tinggalku
tempat bertumbuh menyuburkan kebun insani
dan tak pudar harapan terus melaju
seturut dengan kehendak Illahi
Di depan terbentang panjang katulistiwa kehidupan
liku liku perjalanan sesuai dengan suratan
#Belantaraibukota, Selasakliwon, Maret 15-2022 = 05.55 wib
KECEMASAN
Karya MS Sang Muham
Mengapa cemas menimbun ragu
mengapa gagu padahal cuma alunan lagu
tak perlu gentar menghadapi kenyataan
tak perlu mundur di bentur rintangan
tetaplah fokus pada tujuan
bulatkan tekad teguhkan perasaan
Hidup di bumi cuma silluit hitam selintas malam
tak satu debu pun akan di bawa
tapi perbuatan menjadi kalam
suluh dalam perjalanan melintasi alam baqa
Melangkahlah dengan tenang hilangkan bimbang
pegang ridho Tuhan sebagai bintang
#Billymoonistanaku, Rabukliwon, Maret 30-2022 = 05.50 wib
MENYIMPULKAN HIDUP MERAIH GEMILANG
Karya MS Sang Muham
Sudah terlalu senja
kau datang membawa sebingkai sketsa lama
hadir di tengah gemuruh rasa
bagaimana mungkin membeberkan rencana
jika menimpali rumusan semula
percuma menebar asmara
Kini senja sudah menghadang
menyadarkan jiwa membawa terang
mari menata rencana terbengkalai silam terbilang
menyimpannya di pustaka jiwa sebagai bintang
Menapaki masa lalu hanya menimbulkan garis melintang
lebih baik menyimpulkan hidup meraih gemilang
#Billymoonistanaku, Selasawage, Maret 29-2022 = 07.37 wib
KEHENDAK BEBAS
Karya MS Sang Muham
Aku telah terbangun dari tidur panjang
jangan lagi kau ajak mengharungi mimpi
sudah tiba waktunya menyongsong terang
suka tidak suka mesti di jalani
semua kini tembus pandang
pilih seturut kata hati
Menentukan pilihan memang gampang gampang susah
semua sisi mesti di perhitungkan
tak cukup hanya menutupi gelisah
coba sejajarkan dengan perasaan
Ada kehendak bebas lahir sebagai perbuatan
kebebasan nan kelak di pertanggung jawabkan
#Billymoonistanaku, Seninpon, Maret 28-2022 = 05.44 wib
TIDAK BERBUAH
Karya MS Sang Muham
Untuk apa penyesalan berlarut larut menggerus jiwa
jika semua sebatas penampilan semata
padahal jauh di lubuk sukma
menggumpal dendam membara
meski di kemas begitu rupa
terlukis nyata di raut muka
Setiap minggu seperti menghamba di tengah Gereja
mengeja Kitab Suci bahkan hapal di luar kepala
tapi serupa perumpamaan pohon ara
tak berbuah di tebang di buang ke api membara
Di satu sisi iba memenuhi sukma
tapi kehendak bebas membawa jiwa lara
#Billymoonistanaku, Minggupahing, Maret 27-2022 = 06.06 wib
SEBUAH KESIA-SIAAN
Karya MS Sang Muham
Menggamit waktu
tak semudah menghitung rindu
padahal tiap senja berlalu
bening di netra melukiskan rasa
meski begitu sulit mengakui fakta
tapi itulah kenyataan sesungguhnya
Setelah tiba di halte penantian
sekelompok ragu datang mengganggu
menggerogoti raga terbawa perasaan
terbengkalailah rencana tak tentu arah di tuju
Di akhir kata di ujung pelarian sukma
untuk apa lagi mengejar dunia
#Billymoonistanaku, Minggupahing, Maret 27-2022 = 05.30 wib
BERLAWANAN ARAH
Karya MS Sang Muham
Maka sia sialah semua rencana
cetak biru kehidupan yang fana
terbengkalai tak pernah bisa usai
sebab yang tak pasti
jika asa dalam raga penuh dengan iri dengki dan konyol
memandang orang dengan sedotan teh botol
Sedemikian parah kah kenyataan
selalu saja berlawanan
hati hitam memandang geram
mencari celah membalaskan dendam
Oh Tuhan ampunkan hamba yang tak layak
ingin rasanya menyingkir dari khalayak
#Billymoonistanaku, Seninlegi, Maret 21-2022 = 20.20 wib
Langganan:
Postingan (Atom)