beribu pulau di negara kasatuan kuhuni
dari abad ke abad sepertinya aku tertegun
memandang wajah dari negeri seberang
meskipun langkah kaki dan jejak kakiku
masih tertanam di negeri pertiwi kucintai
kepemimpinanku terwujud sudah di atas
kursi goyang menghanyutkan pendirianku
dengan tugas kuemban terpercaya tidak
kadang hati menuntut diriku bahwa aku
menghempaskan rakyatku ke dunia korupsi
melanda bumi Tuhan masa kini
kepemimpinan yang tak becus melukiskan
wajah, ciri khas negeriku dari masa ke masa
siapa salah?aku sadar sungguh akan kewajiban
kugapai dalam mengembangkan visi misi
rakyatku
tapi namun demikian aku bersalah tetap
dengan kekuatan iman tertanam di pundakku
bawa aku tergiur sungguh dengan lembaran
kertas berharga dengan posisiku
desas napasku semraut
perutku semakin buncit tak menentu bagaikan
balon terhembus
mataku meruncing menatap langit berpikir terus menerus
anganan melambung ke langit yang biru bahwa aku
semakin lama semakin jatuh
Oleh : siamir marulafau
sm/13092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar