Lupakanlah warut wajah ini,
Aku tak sanggup lagi menjahit luka ini
hingga bertempel seribu, membekas dan bertikas,
perih, pedih,
Lupakanlah seluruh kenangngan,
karena Aku takpantas tuk di kenang,
biar Ku berlayar di samudera harapan
dengan layar hati yang bertampal seribu,
biarlah ku sendiri dengan rindu Ku,
biarlah dan biarlah........
by : RIDWAN WAN
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar