Oleh : Maks Onesimus Talan
Sejak menemukan senyummu
Hati selalu bercerita tentangmu
Mendadak ditiap pandang mataku
Terlintas bayang menghiasi seluruhku
Kerinduan tertuang utuh dikemas
Dalam secarik kertas bertinta emas
Menerjang semua penghalang cemas
Menyibak dalam petang berayun sekilas
Nama dan angka dalam rumah kenangan
Menjadi batang pohon berteduh masa depan
Hentikan semua pencarianku tentang apapun
Menggalang doa sejuta harap tertera
Dibias serpihan-serpihan rasa cinta
Peluang Satu Maret awal jumpa
***
Tublopo, Rabu 010323
Salam Seniman
SENYUMMU SAMA MANISNYA
Oleh : Maks Onesimus Talan
Senyaman mentari pagi membuka hari
Memamerkan bulan sabit yang lindap
Di bibirmu yang lugu laris meletup
Menuju ruang koneksi sedia menanti
Bermodal sepasang lesung pipi
Menyimpan bebintang kekar kerap
Meneduhkan hati terangsang gegap
Membersamai angan mencipta puisi
Hijau hutan bumi berisi dihiasi
Sedang cemburu sendiri muncul
Pada senyummu cahaya terpantul
Tersambut manisku cermin memenuhi
Selama kita punya senyuman
Duka hidup menjelma keindahan
***
Tublopo, Senin 270223
Salam Seniman
SENGKETA IMAN
Oleh : Maks Onesimus Talan
tak mustahil singkat hayat
sepakat menyekat kasihpun dilepaskan
terkoyak tragedi menyentak sanubari
gambaran hari-hari suram semalam
pentas kehidupan zaman bertukar
diksi-diksi kehilangan domisili
terasing dimengerti mati beradaptasi
rebutan mengantri tanpa silinder
mayoritas mengulurkan kekuatan
kadang semena-mena dilepasi
dalam kewajarankah atau cela
takaran kebenaram urusan belakangan
minoritas dipacu berintrospeksi diri
yang benar terabai, salah terjerumus
doa tuluspun dilepaskan sesekali
memiutangi hati tuhan yang membalas
aku kini berselimutkan gerah
melihat poros kedamaian jadi rancu
diselimuti basis siapa yang kuat
menjadi menang atas s'galanya
tajamnya cinta tak lagi subur
tumbuh rimbun tabah dan megah
dalam berita buruk goyah dan patah
segala guruh congkak berakar tertidur
***
Tublopo, Minggu 260223
Salam Seniman
PELAMPIASAN
Oleh : Maks Onesimus Talan
suatu peluang terlanjur ditempuh
bak beranda berpakan kaca benggala
salah masuk menubruk mukanya
sesal memanah malu menulah
suatu peluang terlangkaui luluh
remuk melebar lupa dipersilahkan
tiada tega niat pun tersampaikan
saduran emasku hilang bersepuh
tertuduh arus seludupan
hilang sepuh tampak senam
tuai biji hampa hasil bertanam
apa jadi menebas buluh serumpun
memasang niat hendak berziarah
jerat disimpulkan pasang telinga
halus tampak apung sorong kepala
semata untung genting bersusah
rampung harapan terputus arang
asal-asalan maju atau mundur
meluntur sepakat turun pamor
deras mengalir puas tenang
***
Tublopo, Rabu 080323
Salam Seniman
TANDAI SUKACITAMU
Oleh : Maks Onesimus Talan
dari sekilas info
pedih perih perjuangan beralas
pulanglah ke tempat asalmu
agar pembencimu melihat terang yang dari ilahi
dan wujudkan dengan syukur
suatu tanda sukacitamu
biarlah lepas segala cerita
tegar bersabar mampir bersandar
dunia melihatmu hendak bahagia
bersanding menghayati harapan
sedetik menatap pada riuh gemuruh
perkara percaya tulus terbentuk
pergilah beritakan kabar baik
biar ilahi mengenalmu lebih dalam, melebihi aku
di beberapa debar merindu
melukai temu yang menyiksa
seperti berjalan mundur
biarkan ilahi sekali-kali di depan
menarik atau mengangkatmu
nyalakan arti tandai sukacitamu
pada puisi terindah
di bawah langit yang sama
terlahir lekat berpijak
***
Tublopo, Senin 060323
Salam Seniman
ADAPTASI
Oleh : Maks Onesimus Talan
1\\
pulanglah
membenciku
dan pergilah
nyalakan artimu
2\\
roman asing di kepalaku
mengenalkan senja cukup dalam
seterusnya tersentak beriak
ketika malam mengitari pandang
sejenak tak lagi bersuara
sebelum terlambat
biarkan saja cerita yang berlagu
3\\
di saat sampai di titik terlelah
selaras dimaklumi
seirama lumpuh lebam
menoleh dalam lamunan
kembali dalam permainan
ikhlas bertutur kata
melihat dua bola mata yang indah
siang jadi mentari
malam jadi rembulan
***
Tublopo, Senin 060323
Salam Seniman
IMPIAN
Oleh : Maks Onesimus Talan
Meski jatuh dan hancur pertaruhanku
Segaris ceria terhapus patah sulap
Lelah tuju sekedar merasa cukup
Tatapan matamu kelemahanku
Remuk redam di sana tertawa
Pulang membawa angin segar
Tertancap amarah dalam gulita
Terjebak tak lagi berani berpikir
Menjelang siang di atas kertas
Terangkai cerita seluas senyum
Boleh diserahkan pada malam
Segalanya kembali atas ikhlas
Bergelung nikmat tercapai impian
Menggalang doa menjaring angin
Selaksa tawa hujan bisa dikenang
Berkali angan turun memeluk bumi
***
Tublopo, Senin 060323
Salam Seniman
SEBERAPA PANTAS
Oleh : Maks Onesimus Talan
Seberapa pantas dia berkumis
memperelok diri tertata manis
dibahas oleh orang yang malas
semua hanya selera hidup bebas
Seberapa pantas akui yang tak mungkin
lebih menjijikkan kalau disebarluaskan
lelucon Abu Nawas makan korban
dibumbui kata-kata pembualan
Selalu mengulas isi surga
perbuatan baik olesan formula
manis di bibir berwujud fatamorgana
Aku terhanyut tidak rela
Panas terik perdebatan manja
Kelak tinggal melayang-layang saja
***
Tublopo, Minggu 050323
Salam Seniman
PANAS BERKALANG LELUASA
Oleh : Maks Onesimus Talan
Waktu telah bergulir tak lekang
Potret-potret bergambar leluasa
Menepis rindu ia memenuhi maya
Dalam hasrat bercermin berkalang
Pada hitamnya memori fitnah
Susuri lembaran cerita membakal
Gantungkan cahaya walau sejengkal
Tidak terbatas dan sekali-kali menyerah
Berbagi arti pelangi kebersamaan
Teruslah bermimpi, kita belum kalah
Karena segalanya belum berakhir kawan
Melaju kisah persaudaraan menjejak
Menyurati kasih singkat tanpa risau
Selimuti diri kita dengan ilmu bijak
***
Tublopo, Kamis 090323
Salam Seniman
APES MENYAMAR
Oleh : Maks Onesimus Talan
menjadi tidak untung
diksi-diksi bertebaran
konon berebut siung
melayang kejujuran
lahan amatir ruang jenaka
selepas pagi terlintas khayal
sampaikan pesan diiringi cinta
memulainya di bawah langit kekal
satuan kata lahir samar
berdiri kaku di dekat sia-sia
seribuan sajak tak bermakna
mengharap bayang-bayang liar
mentari tertawa lepas
angin menyibak memelukku
sarana puisi aksara membeku
bertiang celaka cemburumu lekas
***
Tublopo, Kamis 090323
Salam Seniman
TAMENG BERKERAS HATI
Oleh: Maks Onesimus Talan
baja tipis lantas dibawa bersantai
di jalan ingatlah manfaat diri
cita-cita muncul banyak pengeluaran
bersusah-susah dahulu, bersenang kemudian
menghindar adalah pilihan yang tepat
kecuali diri sendiri tak menurut nasehat
gigih kerasan kita berjuang
jatuh tempo Tuhan penyayang
baja tipis mengeras kebijaksanaan
keharuan mana yang bisa kau dustakan
jaga semangatmu terus membara
meneriakan keadilan jauh bermuara
nikmati kesenangan sejuta harkat
segenggam ketenangan buah martabat
***
Tublopo, Jumat 100323
Salam Seniman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar