UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 29 April 2013

KETIKA SEORANG PEJUANG TERLUKA

Kembali ke barak saja, katamu.
Aku inginkan perang ini.
Seperempat jam kemudian,
Tiga helikopter perang pada landasan bandara itu terbuka.
Malam telah melukai harga diri mereka.

Mungkin itu sebabnya kau selalu merasa bersalah,
seakan-akan sedih adalah bagian dari ketidak-tahuan.
Atau kegilaan pada musuhmu.

Tapi setiap malam, ada desingan peluru
dan lampu yang berkedap-kedip sebuah kota yang sudah hancur dan tak diingat lagi,
dan kau, yang mencoba mengenangnya
dari kebencian yang pendek, yang terburu,
Dan nafsu mengerjarmu akan gagal.

Di mana kota itu?
Siapa yang meletakkan tubuh itu pahlawan yang gugur itu di sisi tubuhmu?

Semua yang kembali
hanya menemuimu
pada mimpi yang tersisa
di langit yang sudah memar...

Coba dengar, katamu lagi, ada sepasukan tentara perang
apa yang datang di malam gulita begini ?

Di bandara itu seseorang memandang ke luar
dan mencoba menjawab:
Mungkin hujan peluru yang segera akan sampai. Hanya peluru.

Tapi tak ada peluru dalam ajalku, katamu.

Oleh : Jaka malela
Jakarta
(Jm dan ya - 29-04-2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar