UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 07 Januari 2019

DOA DI TENGAH KIAMAT


Kegelapan membungkus dursila
Sembunyikan maksiat yang tak terlihat kasat mata
Tumbuh menembus dinding batas alam astral
Sadarkah kita ??
Tahukah kita dia ada ??

Kita yang terpanggil memasuki dan menggenggam dunia keindahan
Dan duduk dengan kerendahan hati
Di antara orang – orang yang hanya bisa memandang tanpa mengerti makna
Melihat tetapi buta
Melangkah tanpa mengerti jejak yang terukir di belakang nya

Kita ada di antara mereka
Yang melontar kata maksiat dan mulut tak terkunci
Berkeringat dursila memercik noda pada setetes madu
Tuk racuni hati putih

Tuk pecah belah di antara sesama
Tuk hancurkan seni seni di bumi tercinta
Sadarkah kita di dalam genggaman ??

Yaa Allah ....yaa Robb ...
Kami semua yang ada di sini ...
Menyatukan tekad menggenggam panji seni
Dan memacakkan nya di puncak sana
Tebarkan cahaya merasuk urat nadi

Kami yang tegak di tengah pembuat maksiat
Kami yang berada di keliling para durjana
Membersitkan pinta pada MU Yaa Robb ...

Agar mereka tak meracik angkara
Agar tak mendulang maksiat
Agar tak melontar fitnah dan aniaya

Percikkan kekuatan dan karisma pada kami yang ada di sini
Agar roh seni dan teater tak pernah mati

Di hati kami ......

<i>Karya : Wawan Setiawan Labura
Tanjung Balai, Malam Renungan Teater 2018


Dibacakan oleh : Buya Gustami Hasibuan ( Pimpinan Daerah Al Washliyah kota Tanjung Balai ) Dalam sambutan nya pada Malam Renungan Teater Sumatra Utara 2018 di kota Tanjung Balai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar