Jagad roh bumi adalah rumah mata
Yang setia melolongkan andung dan suka cita
Telaga zam zam dan kausar yg megaliri kelopaknya
Adalah pamflet cinta kita
Yang terus berputar mengikuti porosnya
Malam ini tatapan tajamnya menjadi tangan tangan malam yg membelai pundak kita
Ulurkan jemarimu dan genggamlah
Lalu katakan " beban dipundakku bukanlah puisi tanpa kata"
Aku dan kau adalah terdakwa dalam aksara purba
KITA ADALAH SAHABAT TERBAIK YANG PERNAH ADA
Jabatku
TOK LAUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar