Hujan di balik pintu, mengintip. berdansa bersama angin yang lalu. mekar buahnya merajai basah, sedang gema senandung petir, tak henti - hentinya menyambarkalbu, takut.
dalam dentuman gemuruh, melodinya sahut menyahut. petir dan guntur adalah lawan, kilap sebagai pembatas.
gemericik hujan, basah. perkosa bumi, lumuri kita.
Kantor Pusat Sanggar
Oleh : Adhiet's Ritonga
Analisa, Rabu 15 Juli 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar