Senin, 26 September 2011
TEMBANG RINDU UNTUK IBUKU
Nande, turang beru karo………
Hari ini, 24 September , empat tahun yang lalu
Dalam gelepar yang teramat menyayat,
Terbaring ragamu dipembaringan ,tak mampu lagi berkata kata,
Saat tujuh saudara putramu, lengkap berserta anak, cucu dan pasangan hidupnya
Masing masing dengan ratapan hati berlinangan airmata’
Sejuta doa mengalir dari mulut yang terkunci diam membeku,
Setelah sekian bulan kau terkulai pecah batang otak dan koma…
Aku berteriak hesteris menceracau tak jelas menunjuk kelangit pagi buta,
Saat kulihat Sang Penjemput, datang dengan kereta kencana-
menyala nyala rodanya….
Dicengkramnya roh ibuku yang meronta ronta bertahan tak hendak pergi,
…pegangi kaki mamak !!! Jangan lepaskan nenek karonya !!!, teriakku tak jelas magnanya,
Tapi roh putih bersinar itu lolos dan terpisah dari tubuh dingin -
yang terbujur diam dipembaringan
Beberapa depa kemudian ia menolehkan wajahnya
kekerumunan anak, menantu, cucu dan cicitnya yang menjerit jerit
kehilangan orang yang disayanginya……
“ Aku terpana menatap senyumanmu yang terindah yang pernah kulihat-
seumur hidupku,
Bergetaran sukmaku mendengar petuah pesan imajinasi rangkuman senyum dan tatapan matamu :
,,,,Berkat ndai aku anakku…ula kam tangis, mambur iluhndu erdire dire…tading dage kena lebe,
Ula kena si rubat rubat , persada arih kena…kam kap jadi penggurun senina turang ndu e anakku, Ula pergelut…ula perpusuh…”
Lalu roh putih bersinar itu perlahan hilang dikabut dini hari,dituntun sang Penjemput
Aku terpaku dalam diam berlinangan air mataku………
-------- oleh Drs Mustahari Sembiring.-------------------
-------- Batavia, 24 September 2011. Nostalgia duka mengenang 4 tahun -
-------- wafatnya ibunda tercinta. -----------------------------
( IN MEMORIAL WAFATNYA IBUNDA TERCINTA G BR SURBAKTI )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar