UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 29 September 2011

ISYARAT PAMIT ADIKKU “ MALEM ITA”


Baru dalam hitungan hari,
gelak tawamu lepas bebas,
saat gubuk tempat berteduh kokoh berdiri megah,
entah bagaimanapun caranya, tapi semua nyata adanya….
selamat memasauki rumah yang baru adikku, kataku parau
suaraku sumbang diterjang haru biru perasaanku…..
Jangan lagi kau menangis adikku…kau yang paling hebat…!!!
bersyukurlah atas berkat dan rahmat NYA yang berlimpah tumpah
Isyarat yang kau simphonikan terlalu kami acuhkan,
Pamitmu sungguh isyarat awam yang gampang dieja tapi luput kubaca…..
sadarlah aku, ketika berita mengoyakkan segala ketidakpercayaan….
tak sepatah katapun lagi yang keluar dari bibir biru membeku
raga yang rentan dan rapuh bagai rumah tak berpenghuni terkulai bisu
tak ada lagi cahaya kehidupan yang terpancar dari wajahmu yang kusam
gurat gurat kaku diwajahmu gambaran pahit getirnya kehidupanmu
begitu tidak adilnya perlakuan kehidupan ini terhadap dirimu, adikku…
“…..Capek kali aku bang…nggak sanggub lagi kutanggungkan semua ini, …
.relakanlah kepergianku, ya bang…..kerumah Bapa Disorga…
disana mamak sama bapak sudah menungguku….
.kutitipkan dua anakku sama abang dan kakak….kasihanilah mereka tak pernah-
mendapatkan kasih sayang dari bapaknya…, udah ya bang….selamat tinggal -semuanya…”
duh Gusti Pangeran……
tak habis tanyaku atas garis hidup yang kau berikan pada adikku,
begitu tragisnya peran yang mesti ia mainkan,
dilakonkannya dengan ikhlas dalam keterbatasan talentanya
meski tertatih tatih dijalaninya hidup apa adanya, bersama dua anaknya
duh Gusti Pangeran……
sekarang kami semua sudah ikhlas…jemputlah adikku dalam damai…
lepaskanlah semua derita dunia ini dari raganya….

-------oleh Drs Mustahari Sembiring.----------------
------ Batavia, RS Mitra Kemayoran Jkt , 29 september 2011. Catatan kalbu diruang ICCU.----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar