LANGKAH
meski terpaan badai datang menghantam
pantang bagiku berpaling kebelakang
jauh dimasa lalu penuh kenangan
biarlah tetap tertata dan tersimpan
disini kumulai langkahku
semua bersatu walau serba baru
dengan Bismillah
kumulai melangkah
by : HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor
KELABU
diamku bukan berarti mati
pedih yang kurasa kian sesak menyedak
belenggu yang terus mengitar
tak pernah jauh dari hidupku
adakah butiran mutiara diseberang sana
yang masih tersisa untukku
meski hanya kilaunya
meski hanya kerlipnya
biar kugenggam sebagai asa
dengan sejuta pinta
dengan sejuta aksara
pahit yang kini kurasa
pedih yang kini mendera
lepaslah sudah penaku
kugores untuk menjadi makna
beralas kanvas kelabu
bertinta biru semu
dampingi semu asaku
asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
TABIR
guratan itu kian mengikis
beribu bayang diufuk hanya fatamorgana meski tipis
semua semu.
semua kaku sendu dalam tangis
terpenjara dalam paruh denyutkan nadi sang pengais
beranjakkah dari gerbang kekakuan itu
semua diam membisu tiada yang tau
asah yang bergumpal temani setiap waktu
arungi dalam tembusi ruang dan waktu
gerbang ketidak berdayaan jadi penghalang
setiap tarikan dan helaan yang membentang
sekian kali pula tertantang untuk meraih bintang
pantang surut alang kepalang
Asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
SECAWAN ASA
secarik pinta yang tertunda
sekeping hati yang kini menyisa
sirnakan asah yang pernah tertata
luluh kian tak merupa
biruku adalah mauku
meski tak pernah padu
menyisakan harapan semu
yang kini kian membeku
adakah secercah asa diluar sana
secarik pinta yang kini kubawa
meretas rasa yang kini meraga
terlunta menatap asa yang sirna
asal coret By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
MIMPI
beringsut perlahan bangkit dari lamunan
sejenak terdiam terpancar sorot mata tajam
berlari namun tak gerak
bersuara namun tak gema
ingin menggapai sesuatu yang tak mampu
ingin mencapai sesuatu yang tak tentu
semua hanya ilusi.
terjaga tuk tepiskan mimpi
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
SEPENGGAL HARAP
terlunta di lautan gurun berdebu
angin menghembus tunjukkan keperkasaan alam
meraga seluruh jiwa
bak manik berserak tidak bertuan
sepenggal kisah di alam fana
membawa dan memberi warna setiap peristiwa
hanyut terbuai dalam kata bermakna
terbius irama kehidupan alam nyata
tasbih doa terus berkumandang
sejumput syair terus bermunculan
senandung sendu bahasa kalbu
terus memacu dalam keputus asaan
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
PARUH WAKTU
pagi mulai menyapa
saat enggan merejam kata
tersimpan aksara berjuta makna
semua hampa tak beraroma
sepi meniti pijakan hati
tiada tautan berarti
kutertatih meniti hari
adakah mentari kan bersinar lagi
secawan asah yang tertunda
membuat pedih dan terlunta
diantara paruh waktu yang tersisa
megajakku berlomba tiba disana
berat kumelangkah
limbung ku memapah
diantara asa yang membongkah
terdiam hanya merajah
asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor- Jawa Barat
BERLALU
mendung kelabu bergelayut diawan
kabut tebal tutupi satu keinginan
langkah meragu diam terpaku
wajah merona merah semu
lisan meradang kiasan kata
menguntai merajah hingga paruh jiwa
tapakmu menjejak kian sirna
terbawa arus tak berirama
kilatan warna yg kau simpan
kian temaram memudar
birumu tak lg padu
redup redam berbilah sendu
kemulus malam membungkus waktu
asa pun semu terdiam dan layu
setangkup rindu mengharap satu
menguntai senyum
terpenjara dalam paruh denyutkan nadi sang pengais
beranjakkah dari gerbang kekakuan itu
semua diam membisu tiada yang tau
asah yang bergumpal temani setiap waktu
arungi dalam tembusi ruang dan waktu
gerbang ketidak berdayaan jadi penghalang
setiap tarikan dan helaan yang membentang
sekian kali pula tertantang untuk meraih bintang
pantang surut alang kepalang
Asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
SECAWAN ASA
secarik pinta yang tertunda
sekeping hati yang kini menyisa
sirnakan asah yang pernah tertata
luluh kian tak merupa
biruku adalah mauku
meski tak pernah padu
menyisakan harapan semu
yang kini kian membeku
adakah secercah asa diluar sana
secarik pinta yang kini kubawa
meretas rasa yang kini meraga
terlunta menatap asa yang sirna
asal coret By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
MIMPI
beringsut perlahan bangkit dari lamunan
sejenak terdiam terpancar sorot mata tajam
berlari namun tak gerak
bersuara namun tak gema
ingin menggapai sesuatu yang tak mampu
ingin mencapai sesuatu yang tak tentu
semua hanya ilusi.
terjaga tuk tepiskan mimpi
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
SEPENGGAL HARAP
terlunta di lautan gurun berdebu
angin menghembus tunjukkan keperkasaan alam
meraga seluruh jiwa
bak manik berserak tidak bertuan
sepenggal kisah di alam fana
membawa dan memberi warna setiap peristiwa
hanyut terbuai dalam kata bermakna
terbius irama kehidupan alam nyata
tasbih doa terus berkumandang
sejumput syair terus bermunculan
senandung sendu bahasa kalbu
terus memacu dalam keputus asaan
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor - Jawa Barat
PARUH WAKTU
pagi mulai menyapa
saat enggan merejam kata
tersimpan aksara berjuta makna
semua hampa tak beraroma
sepi meniti pijakan hati
tiada tautan berarti
kutertatih meniti hari
adakah mentari kan bersinar lagi
secawan asah yang tertunda
membuat pedih dan terlunta
diantara paruh waktu yang tersisa
megajakku berlomba tiba disana
berat kumelangkah
limbung ku memapah
diantara asa yang membongkah
terdiam hanya merajah
asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor- Jawa Barat
BERLALU
mendung kelabu bergelayut diawan
kabut tebal tutupi satu keinginan
langkah meragu diam terpaku
wajah merona merah semu
lisan meradang kiasan kata
menguntai merajah hingga paruh jiwa
tapakmu menjejak kian sirna
terbawa arus tak berirama
kilatan warna yg kau simpan
kian temaram memudar
birumu tak lg padu
redup redam berbilah sendu
kemulus malam membungkus waktu
asa pun semu terdiam dan layu
setangkup rindu mengharap satu
menguntai senyum
aku pun berlalu
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor,Jawa Barat
MASIH ASA ITU ADA
kabut hembuskan kesejukan
embun basahi pelataran hati
mendung kelabukan harapan
asa terkubur pudar dan mati
mentari masihkah hangatkan pagi
gelap mataku tak bisa rasakan sinarmu
hanya jeruji besi yang setia menemani
bosan hidupku tiada arti
jenuh laraku ratapi diri
adakah diluar sana
masih tersisa dan mau menerima
jasadku hidup
ruh ku ada
tapi semua sia sia tak berguna
ku tak bisa berbuat apa apa
ya Allah
asal coret by:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor,Jawa Barat
MASIH ASA ITU ADA
kabut hembuskan kesejukan
embun basahi pelataran hati
mendung kelabukan harapan
asa terkubur pudar dan mati
mentari masihkah hangatkan pagi
gelap mataku tak bisa rasakan sinarmu
hanya jeruji besi yang setia menemani
bosan hidupku tiada arti
jenuh laraku ratapi diri
adakah diluar sana
masih tersisa dan mau menerima
jasadku hidup
ruh ku ada
tapi semua sia sia tak berguna
ku tak bisa berbuat apa apa
ya Allah
ampuni dosaku
ampuni khilafku
kering air mataku sampaikan taubat untukmu
dzikir dan bertasbih hanya itu pijakanku
itulah bisikan hatinya
semoga kelak kau bisa baca karyamu ini kawan
ditulis kembali By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor Jawa Barat
ampuni khilafku
kering air mataku sampaikan taubat untukmu
dzikir dan bertasbih hanya itu pijakanku
itulah bisikan hatinya
semoga kelak kau bisa baca karyamu ini kawan
ditulis kembali By:
HENDRA REIVAN SETYAWAN
Bogor Jawa Barat
ini adalah bisikan hati sahabatku,yg kini tengah berasa di Lembaga Pemasyarakatan
melalui tanganku ia curahkan isi hatinya...
sahabat tetaplah sahabat,apapun dan bagaimanapun keadaannya,,,saat kutulispun tak kuasa kutitikkan air mata....
sahabatku....melalui RPS kutuangkan karyamu,,,,jika ada kesempatan,,bacalah karyamu ini.....
inilah bisikan hatinya yg kuberi judul " masihkah asa itu ada"
WAJAH
wajah itu seakan tak pernah lepas di pelupukku
wajah itu senantiasa menemani hariku
bulat bola mata tajam bila memandang
menjadi satu yg tak bisa kulupakan
wajah itu semakin kumelupakan
semakin kuat dia menampakkan
wajah itu tetap mengisi ruang hati
meski kini terperih
asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor Jawa Barat
KIDUNG SENJA
kemulus tanpa warna kitari pelataran yang tak lagi sama
menyeruak tabir malam tanpa gema telisik dasar jiwa
senyap melanda sepi merasuki telaga tak mewarna
kidung senja lirih ratap tak berharap
tiupan angin semusim sejukan sesaat
meski semillr berlalu tanpa arah tuju
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
SALAM TANPA SUA
saat terpejam merebah dalam lelah
menyepi sunyi yang tak bertepi
menanti hari datangnya pagi
diujung taman sang penanti
disana ada sejumput asa seikat pinta
yang tertunda tanpa laksana
sapa tanpa kata
salam tanpa sua
adakah asa yang sama
dalam hasrat laksana bara
yang lambungkan setinggi langit
teredam hingga tak terdengar jerit
disana masih ada aksara
mengukir indah dua nama
meski kini tak lagi sama
tetap terindah hingga akhir menjelma
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
PAGI
asa yang mengabut membelukar
asal coret by:
Hendra Reivan Setyawan
Bogor Jawa Barat
KIDUNG SENJA
kemulus tanpa warna kitari pelataran yang tak lagi sama
menyeruak tabir malam tanpa gema telisik dasar jiwa
senyap melanda sepi merasuki telaga tak mewarna
kidung senja lirih ratap tak berharap
tiupan angin semusim sejukan sesaat
meski semillr berlalu tanpa arah tuju
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
SALAM TANPA SUA
saat terpejam merebah dalam lelah
menyepi sunyi yang tak bertepi
menanti hari datangnya pagi
diujung taman sang penanti
disana ada sejumput asa seikat pinta
yang tertunda tanpa laksana
sapa tanpa kata
salam tanpa sua
adakah asa yang sama
dalam hasrat laksana bara
yang lambungkan setinggi langit
teredam hingga tak terdengar jerit
disana masih ada aksara
mengukir indah dua nama
meski kini tak lagi sama
tetap terindah hingga akhir menjelma
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
PAGI
asa yang mengabut membelukar
diantara embun pagimu
yang telah kau tunjuk
dan ketika datang menjemput
kau berdiri diantara enam arah
langitpun berubah
dalam ketidak berdayaan
walau tinggi menjulang
namun hanya diam dalam sajian
warna keemasan
saat kutepis keinginan
hanya satu kepastian
cerita akan tetap meraga
meski tak lagi nyata..
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
MALAM
suara yang tak lagi sama
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
MALAM
suara yang tak lagi sama
jerit dalam paruhku uzurkan waktu malamku
pekat hitam dalam kegelapan
kumasih tetap memandang
mencoba memapah satu keinginan
merayap menggali
penggalan kisah yang terpendam
sangat dalam
di istana yang dulu penuh mawar
dengan aroma menebar
menautkanku pada biru lautmu
hingga menetes setitik air diragamu
masihkah semua menyisah
diantara hening dan keraguan
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
DO'A UNTUK ISTRI KU
begitu indah hari kita lalui bersama
banyak suka dan duka
kau curahkan semua untuk keluarga
Oleh : Hendra Reivan Setyawan
Bogor
DO'A UNTUK ISTRI KU
begitu indah hari kita lalui bersama
banyak suka dan duka
kau curahkan semua untuk keluarga
kasihmu cintamu tak terhingga
kini kau lemah tak berdaya
mataku berkaca
orang yang kucinta tengah hadapi coba
coba dari sang kuasa
ya Allah...
beri kesembuhan untuknya
beri kekuatan untuknya
hanya padamu kutorehkan pinta
hanya padamu sang pemilik kuasa
Amin....
By:Hendra Reivan Setyawan
RSD. Ciawi Bogor
TAUT KU
meraga dalam sapa tak berupa,tiap helamu tak dapat kuterka
melatimu harum tebarkan aroma namun bak fatamorgana
kiasan kata merupa sempurna tanpa wujud nyata
seakan tak ada jeda kembali buka cerita lama
haruskah terbelenggu dalam bisu
bisu yang harus tersimpan dipalung kalbu
berpacu dengan waktu dalam sayat sembilu
tiada yang tau
masihkah tautmu seindah dulu
mereka kata dalam sapa malamku
merenda kisah kasih masa lalu
dan disini kusetia menunggu
asal coret by : Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
KARAM
aku diantara biru lautmu
yang membawaku hingga kedasarnya
sesak dadaku ditengah samudera mendera
hingga hanyutkanku dan terlunta
beri kekuatan untuknya
hanya padamu kutorehkan pinta
hanya padamu sang pemilik kuasa
Amin....
By:Hendra Reivan Setyawan
RSD. Ciawi Bogor
TAUT KU
meraga dalam sapa tak berupa,tiap helamu tak dapat kuterka
melatimu harum tebarkan aroma namun bak fatamorgana
kiasan kata merupa sempurna tanpa wujud nyata
seakan tak ada jeda kembali buka cerita lama
haruskah terbelenggu dalam bisu
bisu yang harus tersimpan dipalung kalbu
berpacu dengan waktu dalam sayat sembilu
tiada yang tau
masihkah tautmu seindah dulu
mereka kata dalam sapa malamku
merenda kisah kasih masa lalu
dan disini kusetia menunggu
asal coret by : Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
KARAM
aku diantara biru lautmu
yang membawaku hingga kedasarnya
sesak dadaku ditengah samudera mendera
hingga hanyutkanku dan terlunta
alunan simfony yang tercipta karam tak berirama
mendung kelabu silih berganti
selimuti hati yang kembali mati
terekam dalam ingatan tergambar dalam pandangan
tali pengikat ketulusan kembali terlepas
melepas mata rantai keiklasan
pasir putih itu tak lagi putih
ternoda onak duri yg menebar
hingga tajamnya menusuk tulang belulang
asa kembali terhempas
pinta yang kembali sirna
musnah binasa
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
INGIN KU
ku bukan pujangga yang mampu merangkai kata
ku bukan emas permata yang kilaunya silaukan mata
ku hanya seorang pemula yang ingin tumpahkan rasa
meski masih belumlah pantas disebut karya
bersatulah demi keutuhan
berbagilah demi keindahan
jangan pernah ada retakkan
yang ujungnya pasti menyakitkan
berhentilah menghujat
karena belum tentu kaupun hebat
berhentilah menghina
karena belum tentu kaupun pantas disana
perbedaan pendapat itu biasa
jangan jadikan senjata untuk tidak bersama
justru satukan kata bersama
untuk pererat persahabatan hingga akhir masa
asal coret by: Hendra Reivan Setyawan
Bogor - Jawa Barat
KIASAN
musimmu telah kelabui sang malam
yang merasuk menyusuri guratan nadi yang menjalar
hingga sejenak hentikan denyut dan detaknya
sapa yang ada hanyalah kiasan sang penyair yang untaikan kata
pujangga yang melisan hiaskan aksara
segenggam padi yang ditanam
luluh tak sempat dituai
hanya karena setitik kekhilafan
adakah malamku masih bisa temui pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar