Kamis, 26 Maret 2009
KIDUNG CINTA DALAM PENYESALAN
Sayang....
Ma'afkan atas kesalahanku
yang telah kulakukan padamu
Aku.......
Aku menyesal, sayang
Sungguh, aku menyesal
Ma'afkan aku
kini aku mengerti
Juga aku menyadari
Betapa kejamnya
perbuatanku selama ini kepadamu
Itu aalah kesilapanku
Sayang
Lihatlah aku
yang tersandar di dinding ini
Yang kerap kali
menyesali akan sikapku
Oh...........
Kau tercipta
bukan dari tulang kakiku
Yang senantiasa menginjakmu
Kau bukan tercipta
dari tulang tanganku
Yang senantiasa menggamparmu
Tapi kau tercipta
dari tulang rusukka
Yang berada didekat hatiku
Tangan ini........
tangan inilah
yang akan membelai kekasihku
Membelai anakku
agar ia tertidur lelap
Dan
tangan inilah
yang membangunkan mereka
tuk menyongsong
hari esok yang cerah
Ma'afkan aku........
RENUNGAN
Ruang Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med4rt@yahoo.co.id
http://ruangpekerjaseni.blogspot.com
PENYAIR adalah raja yang tak bertahta, yang duduk di dalam abu istananya dan coba membangun khayalan daripada abu itu.
( Khahlil Gibran )
JANGAN memandang kebelakang, masa lalu telah berlalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Syukurlah kalo masih bisa menyesal....
BalasHapus