Kamis, 26 Maret 2009
KAMPUS BIRU
Pagi ini
kampus agak
sedikit mendung
Awan hitam
menggantung
dan sepoi
angin yang biasanya
membelai
kini terasa menampar
Liuk - liuk pohon cemara
yang biasanya
seperti penari striptis
pagi ini nampak
menyentak kasar
bak seorang penari aerobic
Aku berdiri di tangga
yang megah banyak
punya kenangan sejarah
ketika aku masih disini
Penuh canda gurau dan tawa
yang penuh riang
Ya
ketika bersamamu, sayang
Tapi sayang
hubungan kita
hanya sampai disitu saja
Tidak begitu lama
Karena aku melepaskan
kampus biru itu
hanya karena biaya
Dan
kau pun melepaskan
aku begitu saja
Kini
aku
dalam
kesendirian.....
Kutarik resleuting jacketku
Dan
kutatap awan yang
tak pernah ramah
itu dengan alis mata
yang bertaut
Mendung masih tampak
menggayut di langit
Dan
terpaan angin
masih terasa keras menampar
kulit dan pori - pori tubuh
Kusandarkan punggungku
kepilar yang menghiasi
teras kampus biru itu
Masa lampau yang manis itu
telah diatur seperti scenario
yang sudah siap dilayar putihkan
Di buat atas kehendak alam
Dan disutradarai oleh keadaan
Oh, nasib.....................
RENUNGAN
Ruang Pekerja Seni
By : AHMED EL HASBY
E-mail : med4rt@yahoo.co.id
http://ruangpekerjaseni.blogspot.com
PENYAIR adalah raja yang tak bertahta, yang duduk di dalam abu istananya dan coba membangun khayalan daripada abu itu.
( Khahlil Gibran )
Ideas are only seeds, to pick the crops needs perspiration.
GAGASAN - GAGASAN hanyalah bibit, menuai hasilnya membutuhkan keringat.
BERCINTA memang muda. Untuk dicintai juga memang mudah. Tetapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 Puisi Renungan |
BalasHapus| 10 Puisi Kangen Dan Rindu |
| 10 Puisi Kenangan Abadi |
| 10 Puisi Pesta Dan Hiburan |
| 10 Puisi Persaudaraan Perdamaian |
| 10 Puisi Cinta Rusia |
| 10 Puisi Perang Rusia Bagian Ke Tiga |
| 10 Puisi Perang Rusia Bagian Ke Dua |
| Puisi Gombal