Kamis, 13 Desember 2018
ORASI PUISI PARA FACEBOOKER
Berselimut baju malam dipinggir pantai tua
Sorot mata ombak terasa tajam menghunjamkan pandangannya
Pada uri tambu anak ujung selat malaka
yg terkubur dibawah gedung walet dan pertokoan kita
Lalu lalang abang beca dan para buruh nelayan yang hilir mudik
Melecut tulang dan nadinya demi sibiran tulang
Ditertawakan burung hantu yg sedang mengintip mangsanya
Tertawa cekekeh para remaja hanyut dalam fantasi mimpinya
Mengurai mimpi tentang elang laut yg belum kembali
hm...
Tangis para sufi mengairi bantal guling yg berludah basi
Tanpa ratib saman dan marzanji
Tak ada senandung para abdi yg terdengar dihiruk pikuk dan sepi
Penyair asyik berdebat dengan imajinasi
Musisi hanya lega menenangkan jiwanya dalam tembang kidung cinta
Para ibu ibu separoh baya kulihat pula adu debat dipelantaran sambil mencuci kainnya
Saling menjagokan jagoannya
Celoteh mereka membuat burung pipit tertawa
Mereka lebih membanggakan ganteng jagoannya daripada bapak dari anak anaknya
Siburung renta cirudang terpelongo bersama ibu ibu tua
" ikan asin berenang disela karang dengan mempesona"
Ah....
(bagi sahabat yg ingin melanjutkan puisi ini silakan sambung, sebab alangkah baiknya kalau ini jadi puisi berantai hehehe)
Oleh : TOK LAUT
RENUNGAN PENYAIR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar