Jika rindu, sebut namaku
Meski lewat celah bilik malam bisu
Sebab, semilir angin kan rentangkan busurnya
Lesatkan ribuan panah gulana yang kau punya
Dan aku, akan rasakan itu
Getarnya yang menghujam ulu pilu
Lumpuhkan, binalnya rupa nalar
Butakan, paradigma sang netra liar
Aku, telah mati imaji
Tak kuasa, berlari menjauhi sepi
Tak kuasa, mengudar ikrar kita
Tak kuasa, melebur prasasti arti setia
Jika rindu, sebut namaku
Dengan hela napas ikhlas
Usah ada setitik tinta ambigu
Aku pun begitu, rinduku di setiap utas napas
#DewaBumiRaflesia_12_12_18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar