Aku tau kau mengikuti jejakku dari balik awan jingga
lalu menterjemahkan aksara kedalam lelaku senyatanya
disebelahmu terbaring sosok kelelahan
setelah berpacu semalaman
Seperti inilah potret terpajang saat semeja kita berhias
main mata sembari memeluk layaknya setia mati
diamku bukan dungu, kukira kau malu
sadarlah aku, sia-sia kusemai benih tulus ikhlas itu
Hari telah senja saatnya berkemas menyiapkan jiwa raga
apapun adanya terbaik buatmu, kuhormati sikapmu
kukemasi jalanku, berilah aku setuju
dibatas mega kita bersua, tulus ikhlas aku berdoa
semoga bahagia berbuah indah dijalan hidupmu
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.
(JT)Pondok bambu istanaku, 02 Augt 2013 . 12:08wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar