Selasa, 16 Agustus 2011
SANG MUHAM
Kuhempaskan segenap sukma,
saat kusadar keberadaanku sudah tawar, pucat pasi warna diri,
Meskipun segala upaya telah kugelar bahkan tak bersisa daya,
Tapi rupanya pesona dunia, binar permata,mendominasi tiap pola
Bahkan begitu mesra membutakan mata bathinmu…
Entah mesti kumulai darimana, saat kusadar rantai jiwa sudah begitu rapuh
masih kah ada gunanya hati jujur berbahasa seadanya,
sedangkan isyaratmu tetap saja bermagna sejuta dusta,
Duh….geram rasanya ,sebab semua cerita telah kupaparkan sebelumnya,
Perjalanan nyata alur cakra “ SANG MUHAM ‘ , yang kujaga dengan nyawa
Episode telah bergulir, luluh lantak tetali silaturahmi
Begitu datar kata, sebab kau sedang asik bercumbu dengan duniamu
Dan aku terpojok pada fakta yang tumpuk menumpuk didadaku
Ya, tampaknya beginilah buku kehidupanku,
Sambil tersenyum kau sayatkan luka,
Tak lagi mampu kubenahi hatiku,
Sebab telah usai penantian, tak ada lagi rangkaian….
Duh…Sang Pemilik hidup, mestikah kuukir kelam,
Atau kulukis ketidakpastian, tak usah lagi menatap kedepan…
---- Batavia, 15 Agustus 2011,
---- oleh : Drs Mustahari Sembiring : inilah aku yang tak lagi kau kenal---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar