Ingin, kuluah aksara tanpa rima
Biar saja, berserakan, carut marut
Tanpa titik, atau pun koma
Agar, kau tak ikut larut dalam kabut
Aku menyebutmu cinta
Ya, cinta dalam figura
di balik sekeping kaca
Terpajang, di dinding netra
Entahlah, sesak di ulu rasa
Ketika atma coba lukis pelangi
Merona, sejenak lalu pergi
Cuma jejak ribuan tanya tersisa
Puan, bilik ini milik kita
Untuk kau ukir dengan senyum
Pada dindingnya yang masih kelam
Lalu, kita tebar cahaya lentera
Ah, aku lupa
Bukankah, aku tak butuh jawaban
Sebab siang tanpa dupa
Malam pun tanpa rembulan
#DewaBumiRaflesia_26_08_18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar