Karya : Riri Eka Putri
Sepoi angin siang ini terasa lembut menyentuh wajah, saat kutemukan namamu di beranda maya, hai..., lembut sapamu kacaukan suasanaku, aku semakin terpana dengan semua ini
Ingin rasanya kuputar cerita itu lagi, hati terasa terbang di awan, ah masa indah itu, seolah menari lagi di sudut mata.
Denting dawai gitar alunkan lagu memory,
Gemericik air damaikan nuansa jiwa
diruang rindu hati bertaut, dalam cerita yang tak bertepi.
Lelahku berselimut asa, ku ulas senyum dalam canda, rintik hujan waktu itu, hangatkan nuansa jiwa.
PENANTIAN SEMU
Karya : Riri Eka Putri
Garis senja mulai tergambar ke jingga ufuk barat, burung burung kecil bekejaran di sudut langit nuansa yang indah dalam pelukan senja.
Berdiri du ujung jembatan dengan sebuah penantian. Entah apa yang membuatmu selalu menunggu. Telah kau coba lalui waktu
Waktu pun berlalu sedikitpun tak memihak dengan penantian ini.
Pada siapa harus kau tautkan rasa
Pada mimpi semu itukah??
Sedangkan hati telah dibagi
Tapi kenapa penantian itu takjua pasti
KEMBALILAH
Karya : Riri Eka Putri
KAWAN.......
Dalam redupnya sinar rembulan kutelusuri
Jalan yg selalu kita lalui terngiang derai tawa kita , ayunan tangan mengiringi derap kaki kita , berlari berpacu menuju surga itu,
Yang dulu adalah cita cita kita , seoalah kitalah bidadari diterangnya sinar rembulan.
Kini.... Aku kembali menuju surga impian kita dulu. kini aku datang dalam pesona yg sudah berbeda kini aku bergandengan dg keluarga kecilku.
Derap langkah itu masih sama
Tapi kenapa tak kutemui lagi wajah" polos yang dulu selalu bersamaku?
Dimana kalian semua??
Saat azan itu berkumandang. Aku berharap kalian datang namun tak kutemui lagi wajah sahabat kecilku
Disamping kiri kanan ku hanya ada nenek nenek dan emak emak .
KAWAN....
Andaikan aku bisalagi merengkuh kalian semua, kembali kesini surga yang selalu kita impi impikan . bulir bening ini mulai membendung saat tak kutemui kalian satupun di rumah Allah ini.
Dan saat ku berjalan pulang bersama nenek nenek itu ada kebahagiaan lain menyentuhku
Mereka juga bisa bercanda denganku
Hari berlalu bulan pun berganti. Aku selalu menunggu sahabat sahabat kecilku dulu.
Namun kalian tak lagi datang.
Kini.....
Di rumah Allah ini......
Aku bahagia walau sahabatku telah berganti
Dengan nenek nenek
Di bulan suci nanti kuharap kalian datang kesini
Kawan....kembalilah aku menunggumu
Menagih janji kita dulu.
BERSAMAMU
Karya : Riri Eka Putri
Kucoba kuburkan rasa ini di pengabadian
Menunggumu hanya menyulam kecewa
Hati ini seakan terbang dari sayap hati yg telah patah.
Bercerita dgmu semakin ngangakan luka
Tentang rasa yg tak bermakna
Tentang jiwa yang telah padam.
Aku........
Bagai merpati disangkar emas
Terkurung dlm asa sia sia
Berjalan diantara padang ilalang berbisa
Lukaku semakin membekas dijiwa
BERSAMAMU.....
Kutitip luka kuburkan rasa
Membunuh cinta dalam tanya.
KECEWAKU BAHAGIAMU
Karya : Riri Eka Putri
Mungkin ini yang terbaik buatku
merajut kecewa ini sendiri
bersamamu hanya ngangakan luka
aku bagai diri yang tak pernah ada di
hatimu.
Biarkanlah aku berlalu pergi
jangan mengharap untuk kembali
biarku obati perih ini sendiri
dan biarkanlah waktu mengajariku
untuk melupakanmu
walau aku tahu diri ini tak sanggup tanpamu
namun aku harus terbiasa dengan semua ini
membalut luka ini sendiri
menghibur diri ini
walau luka itu semakin perih.
KAU DAN AKU
Karya : Riri Eka Putri
Kau hadir dalam cerita hidup ku
Langkah mu mulai ikuti jalan yg ku lalui
Serasa hati ini terbang bersama mu
Ke ujung rindu yg mulai kita rajut
Di senja memerah kau tebar pesona
Seminggu sudah kita bersama
Lewati hari dengan sejuta cerita
Jiwa ini mulai terisi oleh canda
Kau genggam tangan ku
Ku dekap mesra uluran mu
Kau berucap dengan tulus nya
Aku pun berkata dengan polos nya
Kita tak tau entah apa yang sedang terjadi
Antara kita berdua mulai ada getar getar cinta.
TERPAKU DALAM GORESAN MAYA
Karya : Riri Eka Putri
Bila waktu berlalu telah tiba
Dan bila mungkin semua harus terjadi
Jangan menggores kertas dengan tinta merah. Bermanis kata menusuk perih
Seoalah esok tak bermentari
Jangan terlalu terpaku dengan goresan ini
Aku hanya menatap mentari di kala pagi
Senja ku telah damai bersama sebuah hati
Takdir itu telah indah menuntun ku
Aku takan ternoda oleh canda
Yang tersiratku telah tersurat
Ke hati malaikat penuntunku
Terkadang jemari lentik ini menari sesukanya
Bersuara tak bermakna
Jiwaku tegar
Kesunyian hanya menyapaku di bawah naungan kamboja merinduku dg ibunda
Air mata ini menetes tak terbendung
Bila nyanyian ini sendu karena itulah iramaku.
SEMATKAN SAJA RINDU ITU PADA MALAM YANG BISU
Karya : Riri Eka Putri
Berlalulah dengan mendekap rasa
Membungkamlah dalam maya
Meluahkan hanya menambah pilu
Mendekap menuai luka
Jemari berhentilah menari
Jangan menggores rasa dalam maya
Biarkanlah rasa itu tak bersuara
Jangan titip rindu pada semilir angin
Sematkan saja pada malam yang bisu
Biarkan rasa itu terbang bersama angin
Tetaplah membisu di ujung rindu
Biarkanlah ruang rindu itu semakin kelu
Berlarilah meninggalkan mimpi semu
Melagulah tanpa irama
Biarkan kelu berpadu
Mentari teruslah berbagi
Bila mungkin jalan itu telah sepi
Biarkanlah kenangan itu berlalu
Tanpa harus mengalunkan lagu memory
RAHASIA MU BEGITU SULIT UNTUK DI TERJEMAH KAN
Karya : Riri Eka Putri
Ketika hanya air mata yg bercerita
Terkadang senyuman sebagai penawar nya
Aku bagaikan menggengam bara api dlm setiap langkah ku
Di manakah kebenaran itu saat semua harus di pertanyakan.....
YA Illahi Rabb...
Telah ku lewati semua jalan yg penuh duri
Mungkinkah masih tersisa ruang untuk ku
Sungguh.....perjalanan ini begitu berat bagi ku. Tapi aku akan tetap melangkah
Walau beribu cerca mendera
Biarkan lah murai itu berkicau
Rahasia MU begitu sulit untuk ku terjemah kan ,tapi aku akan tetap bertahan
Walau jiwa ini tertekan tetap kan kulalui setiap ujian MU
Sampai batas waktu memanggil ku
KOTA KENANGAN
Karya : Riri Eka Putri
Ku injakan kaki di gerbang kota ini
Hilangkan rasa lelah yang sering menyapa
Karena rutinitas yg terkadang membosan kan
Ku nikmati indah nya ciptaan MU
Kota ini.....kota kenangan, sejuta cerita ku renda di kota ini.
Kota tua.....
Kau masih terlihat indah walaw beribu debu menjamah , lambaian hangat bunga bunga dipinggir jalan itu masih seperti 20 th yang lalu.
Kini.....
Aku berdiri di sini menjemput asa permata hati , untuk bekal hidup nya nanti
Kini ku lalui jalan ini dlm pesona berbeda kini
Tak terasa waktu ini begitu cepat berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar