Senin, 08 Desember 2014
PASRAH
Kita pernah menelanjangi malam,
menangkap resah dari beranda rumah Lalu kita saling berpelukan
mencairkan salju fikiran yang bertengger di otakku..
Aku laki-laki seribu bisu.
kau pematah diamku sekali waktu.
di bawah rembulan sisa setengah
kita sepakat berbagi pahit, pun sakit.
bukankah kenangan terlalu perih disesap sendiri?
Katakan apa saja,
sebelum pagi menjarah mimpi,
merenggut yang kupagut dalam kecup.
harapan yang meletup,
larut terseret angin pembawa ingin.
Bintang urung meniup ribuan kilau pada malam yang bertubuh panjang. di bawah lengkung, kita berhitung,
hujan luruh satu,
rindu terburu layu.
langit bermuram,
malam tetiba karam.
Doa berkelebat,
meledak dari dada sesak
"aku telah membumi di tubuhMU"
Oleh : Putra Pengembara Azza
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar