UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Selasa, 08 November 2011

AIR MATA DARAH (2)


Adikku Ragil, sibontot
Kubawa laraku menyisiri samudra derita,
Jauh…jauh sekali dari orang orang yang kucintai sepenuh hati,
Jauh juga dari pandangan mata jasmani dan mata hatimu….
Masihkah kau busungkan dada atas derita, nestapa dan berjuta cerita duka yang memfakta ?
Taukah kau, satu persatu cabang patah rantingnya ?
Bahwa pelita jiwa telah kehilangan cahayanya,
Saat lentera kehabisan daya, kering minyaknya
Sementara tepat didepan mata, kau bangun menara gading luar biasa,
Malah sudah berdiri kerajaan dengan istana tanpa tanding,
Semua mengulurkan tangan dengan dua jempol memuja,
Tak satupun berani angkat bicara meski alfa, culfa bahkan sengaja
Menari nari diatas derita orang lain , tertimbun sejuta pura pura berlapis sandiwara
Saat ini, semua orang haturkan puja puji , kaulah sang dewa
Siapa saja yang coba menyilangkan kata, kau remukkan tanpa warna
Setiap hari gemuruh gelak tawa pesta pora melambungkan sang paduka,
Duh, adikku ragil sang bontot…
dari kejauhan ditanah perantauan , kini berdiriku pun mulai goyah
tegarnya jiwa pun mulai retak dimakan usia,
tak bisa kering air mataku meski berkali kali kuseka menatap semuanya,
betapa hancur hati tak terperi melihat porakporandanya pertalian darah ini
yang dulu kubangun dengan segala daya bermateraikan nyawa
bahkan nyaris tak ada batasnya, demi satunya karsa dan rasa
mencatatkan nama yang harum “ pewaris sang Muham “,amanah bapak kita
ingatkah kau akan semua kata yang dulu pernah kita rangkum bersama :
“ tak silau oleh harta dunia, kita sudah capek sengsara, disini kita cari kaya “

-----Oleh Drs Mustahari Sembiring.---------------------------------------------------
-----Makassar 07 Nopember 2011.Serat jiwa untuk adikku ragil, sibontot,--------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar