
Aku yang lamunkan ketidak pastian hari..
tinggal dan tenggelam dalam kalimat yang hampir saja sia-sia..
dendangkan kalimat caci maki percuma
melipat sangka petik gitar tak bernada..
Melodi duka..
hanya denting dan denting hampa irama..
tunjukkan bahagia atas segala,
sedang jiwa terpuruk lara..
Mereka yang terbaring disana...
ditanah penuh darah ketidak adilan,
adakah sempat bermimpi tuk memiliki cita-cita..??
masih cukup waktu kah 'tuk menanti dan sambung nyawa..??
konon nyanyikan lagu gembira,
tuk perut saja masih harus lari dan sembunyi.
rentang-rentangkan sayap perjuangan
bertemu wajah dengan hujung senapan,
"Ini dadaku..!!!
teriak lantang budak bawah usia.
dikanan sehelai bendera,
dikepala bersarang peluru.
warna itu tetap berani.
"Mana..!!??"
"mana dia kaum anshar yang KAU kirimkan..?"
rajuk sang ibu dekap raga tak lagi sempurna.
Miris begitu menyedihkan,
Nun dibanyak negeri yang mengaku peduli.
Tubuh-tubuh yang membusung kenyang,
kaki mulus yang terawat mandi susu bergumam
"Apa dayaku..??"
sedang mulut penuh cemilan yang menyenangkan.
Arrrgh.....!!!!!
pekik itu terus jatuhkan korban,
gugur tanpa pilihan,
Dorrrr.....!!!!
pesta agresi begitu meriah,
bak berburu binatang saja serangan dilancarkan..
Bhuuummmm....
kembang api terdengar dari kejauhan,
bukan meledak dilangit bumi,
tapi pecah ditanah pertiwi.
"Ini dadaku..!!!
Ini dadakuuuuu....!!!!
teriak lantang budak-budak bawah usia.
bela sahabat yang telah meregang nyawa.
ditiap masing kepala terikat sehelai bendera,
songsong barisan yang siap dengan senjata.
walau mereka terlalu belia namun warna itu tetap berani.
melodi duka...!!
melipat sangka petik gitar tak bernada..
jauh dari sikap berjaga-jaga,
kirmkan doa buat Gaza yang semakin porak poranda.
"Nada itu Berwarna Merah."
(Berapa banyak lagi darah yang harus keluar untuk mulai bersatu dan membentuk shaf para pembela..?)
red : wahyu sumut
untuk : TRIBUTE TO PALESTINE (AJAKAN UNTUK MENULIS)
by : WAHYU SUMUT