Biarkan, usah sedu sedan
Biarkan ia tawar menjadi makna
Sebab keluh sudah mengering
Terlampau hina bila mengingat silam
Puisi selalu seiring dengan kata hati
Sedang nafsu selalu sejalan dengan benak yang kotor
Biarlah duri terus menancap mesra pada jantung ini
Usah kau tambah dengan hunjaman kekata yang tak benar-benar ku mengerti.
- Revi Yankovich
KL - Kamis, 22 Februari 2018
WHY
Tempatkanlah ia sebagaimana engkau tiada lagi terengut sepi
seakan lapar aksaraku terhenti ditempat ini
tetapi
semua pergi, tertahan pesona yang bagimu terlalu dini
Ikuti saja irama nya, isi dengan rasa yang masing-masing kita miliki.
Oleh : - Revi Yankovich -
Bekasi
Other Place, 06 Oktober 2013
SELEPAS SINAR JINGGA
Terbangkan asa ke belukar sinar senja.
Hempaskan satu ingin, agar ia bertautan menggelora.
Hadirkan kerling nakal yang tak terduga.
Senyum dan canda tawa masih meraga.
Luas asa hanya sebatas mata.
Apalah arti kehadiran tanpa derai tawa.
Rasa yang tak pernah berkilau saat bahagia jeda.
Apapun itu tentang dia, tak akan kembali membahana.
Karya : Revi Yankovich
Bekasi, Jum'at 08-Februari 2013
PIKIRKU SUDAH
Sedapat mungkin kularungkan sisa angan yang masih mengendap pekat
Meski kuharus mematahkan himpunan kerabat
Semua sudah tak merambati, karena hati terlanjur tersekat
Ku sudah jatuh dan tak akan pernah dapat melihat itu sahabat
Jauh langkah tanpamu pun tak membuat diri ini sekarat
Ketenangan hanya tersimpan di hati yang tak lagi mengikat
Apalah arti satu aksara yang kau buat
Semua hanya akan kembali netra dan hati tercekat
Karya : Revi Yankovich
Desa Wanajaya Cibitung Bekasi
Senin, 21-01-2013
AKUI
Ku sudah terhempas oleh badai yang kubuat sendiri
Tak perlu ku melihat lagi
Percuma aku menepi
Nyatanya aku tetap sendiri
Meski nama-nama itu kau tunjuki
Aku terkadang tertawa geli
Menusuk pori-pori, karena hempasan amarah hati
Sudahlah sayang, aku sudah mengakui
Oleh : * Revi Yankovich *
Desa Wanajaya Cibitung Bekasi,
Rabu 9 Januari 2013
REKAMAN YANG MASIH TERDENGAR
Hanya melepas penat
Sekedar membuang polusi di otak
tetapi di bilik lain masih saja terdengar desah resah
entah dimulai sejak kapan
padahal semua tak termasuk dalam rekaman otak ini
Aku sejak tadi sudah membuang fikiran itu
dan tak ada sisa pita-pita kusut masai lagi
memang tak lengkap tanpa sisa gulungan itu
tapi itu lebih baik dari pada ku memaksakan mendengar
akh untuk apa?
Biarkan ku berlalu dan kutinggalkan rekaman itu disini saja
- Revi Yankovich
Cibitung, 3 Desember 2012
BISA JADI HANYA SEBUAH ISI HATI
Aku tak pernah berpikir dan berniat membuang kisah kita
apabila kau tanyakan itu kembali jujur ku tak dapat menjawab
maafkan jika kini aku membisu
maafkan bila ku meragu
semua karena keadaan
semua seperti mendesak
membuat isi jantung ini hampir terburai karenanya
Berilah waktu untukku berfikir
dan kelak engkau mengerti
- Revi Yankovich
Ujung Menteng Cakung Jak-Tim
2 Desember 2012
SEMUA
Indahnya keduniawian mengukung tali hati suci
Semua terikat ketat erat didalam
Berpadu alam khayal tiada kan habis
Semua dan semua akal sehat terkunci
Semua telah bersemayam dijiwa
Semua t'lah dirasakan
Ramuan yang membius nalar
Takkan mudah ku larutkan
- Revi Yankovich
Cibitung Bekasi Jum'at 30 Nov 2012
HANYA ITU SAJA
Ku coba berfikir secara nyata
untuk apa tembang itu harus a
da?
disaat ku butuhkan irama berlagu tentang kita berdua
tetapi engkau memutus iramanya
Oleh: Revi Yankovich
Cibitung
SELAMAT JALAN
Mungkin ku terlalu naif menafsirkan kegundahanmu
tapi inilah satu-satu yang kumiliki untuk engkau lihat
jika itu bukan karena kata hatiku
tak akan pernah ada lagi tercipta tembang ini untukmu
maafkan jika kini ku membisu
- Revi Yankovich -
Cibitung 27 November 2012
WARNA
Kilau warnamu sebenarnya sudah pas dengan gayamu
mengapa kau sapu ke
mbali dengan warna asing
apakah kau merasa minder dengan warna yang kau miliki sekarang
jika itu menjadi bebanmu
tanggalkan dan buang saja
gantilah segera dengan ciri khasmu
untuk apa memiliki warna yang bukan memang bukan khas dirimu
ku yakin yang kau dapat hanya cibiran
Oleh: Revi Yankovich
Yakarta
ILUSI PETANG HARI
Terlihat Gagah langkahmu melintasi depan mataku
teliha
t mendongak sedikit angkuh tak berperasaan
hanya memandang kecil disekitar
kau pikir produksi otakmu sudah baik
ternyata tak lebih layaknya katak dalam tempurung
bisakah dipertegas langkahmu itu dengan ketukan indah
dan tolong rendahkan pandanganmu
tanpa orang kecil kau bukan apa apa
Oleh: Revi Yankovich
Jakarta
21 Agustus 2012
LISANKU
Arah langkah semakin dibelokan fikiran membucah
Resah tak tentu
Menelaah satu problema pun terasa janggal buat dicerna?
Mau di apakan keping hati ini
Dicampakan atau dirajam dalam dasar sepi
Selip lisan terkadang jadi buah satu hal yang tak diinginkan ....
Semua tetap berkumpul di lingkaran bahasa suci Qalbu ini............
Maafkan aku yang tak sempurna
Oleh : - Revi Yankovich -
Jakarta
Selasa Dini hari 31 Agustus 2012. 01:23
APRESIASI ADA BUATMU
Cara ku menggores jelas beda
dengan caramu melihatpu
n jelas tak akan menarik
sebab memang kau hanya melihat dan melihat hanya satu sisi
bukan salahmu
tak usah membandingkan itu tak bijaksana terdengar
akan tetapi ku tetap berimu apresiasi
tak berbalaspun tak mengecilkan perasaan yang ku punya
Oleh: Revi Yankovich
Bekasi
KEKAGUMANKU
Lembaran baru ini baru saja kumulai
entah takjub akan kilauan di berandamu
mendorongku untuk beringsut dari sisi lorong yang kau beri isyarat cahaya
sungguh tadinya ku cuma bisa terpaku dan membantu disudut sempit ini
maaf langkah kaki ini belum secepat engkau sahabat
ku masih tertatih untuk mengejarmu
tolong lambatkan langkahmu agar ku bisa mengekormu dan mensejajarkan langkah ini disampingmu
ku tak berharap banyak untuk melampaui jejak langkahmu
karena itu terlalu berlebihan buatku
Revi Yankovich
— di Cibitung Bekasi.
TERIMA KASIH
Sudah lama pena ini kering
bahkan nyaris berkarat di mata penanya
Terlalu asyik menyibukan diri sehingga apresiasi jiwa ini seakan mengendap didasar
Kini ada satu asa yang buatku membantu mengisi baki tintaku
Ingin rasanya ku ayunkan pena ini seperti dahulu
By: Revi Yankovich.
Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar