Sakiti aku, sayat rindu ini hingga tercecer darah di pelataran hampa kalbuku.
Pasti kuusap dengan telapak tanganku sendiri tapi tidak kubersihkan.
Aku suka rindu yang memerah dan sesekali terlihat beku.
Dengan begitu otakku kembali normal.
PP. 13/7/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar