Senin, 02 Mei 2016
WASIAT RANTING
Walau kering tak berirama, setidaknya
pesonamu menawan jiwa. Apalagi tatkala
cahaya gerimis membiaskan lapisan warna,
selapis demi selapis mengecup ingatanku.
Itu sebabnya aku betah menatapmu
hingga mengembun di kalbu.
Berwasiat ranting dan dahan kering, bahkan
pelangi yang tak asing itu. Amsal kesetiaan
dan keindahan, selebihnya adalah kerelaan.
Sekeras hatimu mengejar mentari, kau
semakin dekat pada hakikat menyengat, lalu
waktu pun purna hayat. Jawaban selalu ada
seperti pelangi membasuh resah pada warna.
Atau boleh jadi, ranting serta lentur pesona
nyatanya setajam mandau panglima jubata,
tak tanggung-tanggung bicara nestapa
di jeroanmu yang paling pekat warnanya.
Jemari ranting, pelangi tersungging, pesona
syahdu yang mungkin berguna. Demi masa
tiap perjumpaan pastinya menautkan pisah,
sebab fana pastilah punah. Sisanya desah
para penziarah
Oleh : Topan Kejora
------------------------------
Singkawang, April 2016.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar