Malam kembali bersama kini.
Tak terdaya bila terasa sendiri.
Merindukan kedamaian jiwa dan hati.
Didalam sepi berbalut alunan dzikir.
Ada setitik cahaya dari illahi rabbi.
Sebagai penuntun mengarungi bahtera ini.
Surgawi laksana lukisan yang kian lama pudar warnanya.
Sekedar singgahan memperdaya bagai fatamorgana.
Usahlah berkeluh kesah kerana dalam perjalanan.
Pahit manisnya umpama putik berbunga.
Kemudian layu gugur kekeringan.
Semaikanlah amal ibadah yang seharum kasturi.
Pada akhirnya menuai keindahan.
By: sariv
Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar