Sabtu, 05 September 2015
POHON YANG MENUNGGU JANJI
Dari sepasang bocah
Barangkali pohon itu punya ingatan, yang membuatnya berdiri kokoh menunggu janji, walau hiruk-pikuk jalanan raya di sampingnya menghadirkan sesak yang harus ia hirup setiap hari, juga riuh gemuruh kota yang membuatnya jengah menahan rindu, hingga tangisnya menjelma jadi lambaian daun-daun kering yang berguguran, suaranya parau menjadi ranting-ranting kering yang dinanti api
Sepasang orang bocah yang duapuluh tahun lalu gemar memeluknya, pohon itu tak tak pernah lupa bagaimana bocah-bocah itu bermain-main dibawahnya, terkadang memanjat beberapa ranting tempat berayun, kini menyisahkan tangis baginya
Barang kali jika ia punya kaki ia pasti berjalan ke segala penjuru hanya sekedar menyaksikan bocah yang dirindukan itu, tak harus berakar kokoh dan berdaun rimbun seolah beberapa orang menggangapnya pohon bertuah.
Yang dirindukannya adalah sepasang bocah yang pernah bersumpah dibawahnya, kelak bila tiba waktunya sepasang bocah itu akan bertemu, walau tak lagi menjadi anak-anak lugu seperti waktu itu, tapi mereka akan bawa beberapa bocah yaitu anak-anak mereka.
Pohon itu kukuh berdiri menanti janji
Oleh : Pengendara Langit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar