Aku punya hujan, ia mengering dijala mata-mata pagi
tempias fajar tak undang angin, acuh butir embun beranjak senyumnya miris! Aku juga punya senja, melantun disatu fikiran prasangka jalang
temaram kerabati petang, raba tergagap sesaknya pekat!
Keduanya berkisah tajamnya mata pena, patahi untaian nada-nada berubah
Sedikit merdu gertak serukan genggaman hati, berpacu rindu kekata asik aksikan diam
biarlah... biar sepetik melodi semu-ku merdeka
Jeram kudeta maya merampas waktu, adanya malam-malam terlelap mimpi
jemari-jemari bertajuk bayu, rujuk lentiknya memandu hujan
;pada... Ia yang merakit bara terpendam
Tirani selembut kasih deranya ranjau...
aku terhembus hempas dipelatar dinding-dinding kusam
muak sentak merajam tersadap tanya, tabu lintah tumpu bayang perona
teracik begitu latih, selakon peran peramu pesan tersimpan
Oleh: Mauja Naurra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar