Duh, lelaki
pembelah jagad semesta sunyi,
tembangmu sederajat mantera berlapis doa,
mengalir dari kedalaman hati nurani murni,
sederet luka tertinggal adalah jalan karma insan milik NYA, kita tak bisa lari dari kenyataan pahitnya sebuah perpisahan.
Mulut mungkin bisa bersandiwara,
tersenyum menutupi lara membakar didada,
nur sukma sejujurnya terus bermandikan air mata,
kesucian hati nurani insan pemilik cinta sejati.
Tembangmu telah mengetuk pintu nirwana,
mencairkan hati putih para pencari hakikinya kehidupan.
Tembangmu telah meretas jarak terpampang dunia akhirat, diterima sang tulang rusuk yang mendahului ruasnya .
Pemilik Cinta Hakiki menjembati kerinduanmu,
dengarlah jawabanya disemilir nyanyian sang lelana,
memuja pencipta NYA
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Sabtu 04 Augts 2013/00:13wib
Kudedikasikan untuk sahabatku JAKA MALELA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar