LANTUNAN MALAM
Menjelang senja dibalut malam,
lantunan surat cintaNya diperdengungkn.
Sejenak, sekelumit rasa singgah menebar aroma di dermaga hati tak berpenghuni
DINGIN. . .
Menyiratkn mendung, bagai edelweiss di lereng gunung.
Ah. . . Masih senja. . .
Tetap kutulis kata menyimpan makna, namun tak semua orang mampu merasa
Oleh : Weeya Nurah Cusyam
Kisaran,Sumatera Utara
DO'A DI RINAI HUJAN
Kutitip doa pada rinai hujan,
dalam tadahan tangan, kuhembuskan untuk kuserahkan pada iringan angin. . .
Biar. . . .Angin yg mengantarnya pada seseorang yg tepat,
yg entah dimana. . .
Oleh : Weeya Nurah Cusyam
Kisaran, Sumatera Utara
IRAMA HUJAN
Tarian hujan baru saja berakhir,
mengantarkn harum yg mmpesona,
menguntai dingin di stiap pori,
irama alam penentram diri
Ad syahdu dibuai jiwa2 merindu,
menatap dalam di halte hati yg mnunggu,
dan aku. . . Sama saja:
rectoverso melanda dibalut sebab mengenang ia yg tak kn prnah melihatku berair mata. . .
Oleh : Weeya Nurah Cusyam
Kisaran, Sumatera Utara
MEMINANG MIMPI
hujan mngiringi malam menyesak dlm diam. . .
Aku mnerpa dingin mmbuai mimpi yg trpinang diri yg rebah.
Mempersunting rasa pd Tuhan, ingn mlihat senyum BUNDA d balik tirai langitNya
menguntai kata:
"Tuhan, lwt mimpi ijinkan aku skali sja brtmu ia, krn aq tk lg mmpu mnjamahny selamany"
Oleh : Weeya Nurah Cusyam
Kisaran, Sumatera Utara
SAJADAH EMAK
Sehelai kain dr beludru mnggantung d ujung dinding
dulu. . . D atsny emak brsimpuh
mengalunkn ayat2 cintaNya pnuh merdu
khusyu' trduduk memeluk mushaf
melantunkn snyum dr ats kain dr beludru
Sehelai kain dr beludru mnggantung d ujung dinding
mngusap melodi ingatan stiap kali mnatapny brgelayutan trtiup angin yg tk asing
kupeluk sajadah beludru milik emak, tnda kugemakn rindua yg mmuncak.
Suara merduny lenyap brsma dandelion yg mmbwany k pusara
sajadah itu ttap sama. . .
Mski emak tk lg duduk d sana. . .
Oleh : Weeya Nurah Cusyam
Kisaran, Sumatera Utara
WEEYA NURAH CUSYAM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar