Jumat, 29 Mei 2009
GUGATAN PUISI
Kita digantung tanpa tali........sayang
Tersembunyilah kita dalam bayang - bayang
Kasad mata hati yang tertekan
Adalah sebuah sabda sang cinta yang mengembang
Hai sang gembala jiwa dimalam malang
Meronta pada dinding kelam petaka alam
Menyibak luka pada tebing hati
Yang tak berpondasi ruh batini
Adakah fajar merah merona pagi?
bukan sekedar basa basi
Adakah elegi senja hari
Tak memungkinkan kita
Mendaki pendar di ujung tombak
Yang riaknya mensajakkan puisi rimba
Liang luka sajak rimba kita
Rebah seketika dipangkuanmu
Merobek tangis dimanis senyummu
Menghentakkan pilu dimerah bibirmu
Dan terkaparlah nafsu - nafsu birahi kita
Di atas kanvas sang pelukis takdir
Mega impian tentang syurgawi
Meluluh renyah dikunyah ambisi
Namun kutetap menunggumu di pintu firdausz
Menanti takdir di dua kali
Disana akan ku ukir duplikat dunia
Dan kusajakkan pada durjana
Melampiaskan rasa rindu dunia pada neraka
Bertataplah kita diantara syurga dan neraka
Mengenang nostalgia catatan buku kita
Kita adalah asma yang hilang ditelan naluri
Bersama langkah dipagi hari
Ditelan dosa kita hari ini
Dan hidup memanglah sebaris puisi
GUGATAN PUISI
By :AHMED EL HASBY
E-mail : med4rt@yahoo.co.id
http://ruangpekerjaseni.blogspot.com
PENYAIR adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu - merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lelu terbang kembali ke negeri asalnya.
( Khahlil Gibran )
Real power does not hit hard, but straight to the point.
KEKUATAN yang sesungguhnya tidal memukul dengan keras, tetapi tepat sasaran.
MUNGKIN Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunianya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar