Sabtu, 09 Februari 2019
BUKAN RAHIM YANG TERTUKAR
Cinta mengenalmu dengan hati penuh kasih
Setangguh-tangguh pengabdian kuabadikan untukmu
Meski khilaf mengutuk dada
Engkau takkan mengubah rindu yang terlanjur kokoh
Mama
Bidadari di palung hatiku
Warna rekah yang menawan
Seindah bianglala dalam dekap jingga
Semerbak mawar dicumbu embun
Mama
Engkaulah payung di hujan dukaku
Kerlip di redup benderangku
Obat di penat dan sakitku
Semangat di letih murungku
Tetaplah dalam dekapanku
Jangan meninggalkanku seorang diri
Meski darah-dagingku tak tercipta darimu
Engkau tetap rahim paling mama yang kupunya
Oleh: Amha La Ode Bintang
Makassar, 31-01-2019
WANITA PARUH BAYA
Wanita paruh baya menggeletar
Kaki kecil berdebu tanpa sendal
Raut mukanya lukisan
Warna air mata yang tertahan
Wanita paruh baya bergumam
Mencari mutiara diantara kekasih waktu yang perlahan dia tinggalkan
Ada sebuah nama yang s'lalu dia sebutkan
Mantan suami yang terkubur ditelan zaman
Wanita paruh baya bersimpuh
Duduk meradang di trotoar pinggiran perkotaan
Sejuta mata menatap tanpa kasihan
Wanita paruh baya terdiam
Jam berganti dengan matahari yang silih datang dan pergi
Wanita paruh baya tetap berdiam
Bersemedi dengan duduk simpuh yang dalam
Sedalam liang lahat suami yang telah menjadi mantan
Wanita paruh baya juga hilang ditelan zaman
_______
_____MS_____
Langganan:
Postingan (Atom)