Sabtu, 25 Maret 2017
DIMANA AKU, MENUJUMU
Dimana Aku, Menujumu.
Dalam detak, bertalu.
Rinai, Menyeringai....
Rindu, Tersipu....
Dimana aku, Menujumu.
Bayang, Menghilang.
Jejak, tergilas.
Aku. Tertikam
Dimana aku, Menujumu.
_Shaqayeq, 130317_
---------------------
Semudah kau mempermainkan rinduku..
Serupa itu aku merindukanmu...
Kau yang memilih menghilang...
Tanpa sebuah kesempatan untukku menggamit bayang...
Kau pergi...
Setega itu.
Kau.
TEARS
Dalam gerak sunyi
Kabut membubung
Udara mengkristal
Air pun jatuh
Tetes demi tetes berderai
Mencipta kali dan sungai
Di mataku...
Hanju_130317
Kamis, 16 Maret 2017
SAMPAI KAPAN?
Sampai kapan aku duduk di sini?
Sampai kapan aku begini?
Kerja, kerja dan kerja lagi
Duduk sebagai Operator di perusahaan
Ingin juga menjadi Bos besar
Ingin juga punya perusahaan
Bukan aku tidak bersyukur akan nikmat mu ya Allah..
Sangat aku syukuri
Terkadang manusia tiadak ada puas nya
Sudah di beri masih saja kurang
Mungkin, datang nya pikiran ini
Membuat aku terus berkembang,
Terus smangat, Terus meraih SUKSES
Oleh : Andi kurniawan sp
beranda sanggar pelangi
RINDU DAN SECANGKIR TEH
Buatlah secangkir teh manis
Tuangkan, campur sesendok madu
Rasakanlah, resapi bersama deras hujan di sana
Ajarilah sepasang matamu, ajak membaca indahnya rindu yang ada...
Hanju_070317
CINTA KITA
Pagi seolah berdansa,
mengikuti irama tembang jiwa.
Yang mengalun manja,
di sela rasa yang bergelora..
Seakan menyegarkan kembali,
tanda yang pernah pudar,
dari ukiran ingatan yang samar.
Namun, semua akan selalu indah,
karena cinta kita,
masih berada dalam ruang yang sama.
Karya : Minang Maimbau
Bekasi, 08 Maret 2017.
Senin, 06 Maret 2017
SIAPAKAH AKU DI HATIMU
,,,,,,siapa ku dihatimu,,,,,,
terkadang ada rasa rindu mu padaku
namun kau tak mampu untuk mengatakannya.....
karna ego dan egois mu
tak mampu lagi menilai siapa aku di hati mu
andai kau mengerti sebuah angka.....
engkau pasti takkan pernah tinggalkan aku dan 3 anakku.....
engkau pergi merasa bebas melangkah....
tetapi hati mu terikat dengan 3 kata dalam hati mu......
namun kabut rupiah menutupi mata mu.....
untuk siapa kamu hadirkan 3 anak mu...
bila siang mu bagai malam.....dan malam mu memikirkan 3 anakku.....
untuk apa perpisahan yg kau inginkan......
jika ada sesal di hatimu....
jangan pernah sedikitpun kau ucapkan......
teruslah kau menghitung....rupiah mu......hingga mata hati mu........mampu menilai aku dan 3 anakku......
lebih berharga...........dari rupiah........mu......berhentilah kau menghitung......
kembalilah.......aku dan 3 anakku masih menunggu mu...mama
Oleh : Ayah Rizky
BERITA DARINYA
Waktu masih sedikit belia
Saat dia datang membawa berita
Tubuh ini masih beku
Sebab hujan menampakkan dirinya di persada maya
Aku memberitahumu tentang berita darinya
Kau terdiam, merenung dan berfikir
Aku tak tahu inginmu
Tapi sejurus kau iyakan dirinya
Aku terdiam, kaku dan tak bersuara
Dengan pasti, kau melangkah bersamanya
Aku mengiringi dengan wajah yang ku sendiri tak bisa memaknainya
Kini sepi dan bisu terasa
Saat kau tiada
Saat kau jauh bersamanya
Inginku mengikhlaskan semua
Tapi kenapa nala ini meronta
Mengharap dan menghiba
Agar kau tetap di sisiku dan bukan di sisinya
By. Aulia.
Kumpulan Puisi Riri Eka Putri – SEPUCUK SURAT BUAT KEKASIH
BUNDA
Karya : Riri Eka Putri
Inginku kau ada dalam setiap titik rindu ini
membelaiku bagai masa kecil dulu, hiasi hari- hari dalam cabaran rindu yg ku tulis untukmu,
banyak sudah cerita disini kutulis dalam memori indah hidupku, terkadang rasa itu begitu sulitnya untuk kusembunyikan.
Bunda...., inginku kau selalu ada disini
merenda bahagia ini bersamaku, menuai semua yg pernah kau semai, penyesalanku tanpamu selalu mengusik setiap detik nafasku .
Namun kutakmungkin pungkiri semua skenario-NYA, kujalani walau terasa pahit
kulewati walau sunyi membelenggu
Namun siapa yang sanggup menterjemahkan semua rahasi-NYA
Disini..,
Disudut kota ini, kujalani semua skenario indah itu, kuhadapi walau kadang sebenarnya kutakmampu, namun kuyakini hati ini, semua akan baik- baik saja.
MIMPI
Karya : Riri Eka Putri
Bila mencintai mu hanya mimpi
Biarkan ku tertidur
Bila rasa ini tak pernah di hargai
Biarkanlah kuberlalu pergi
Biarkan rasa itu mati
Jangan panggil aku untuk kembali
Agarku tak terbangun dari mimpi
Biarkanlah tetesan embun itu temani petang ku . biarku nikmati senja itu
Jiwa ini lelah
Rasa ini tak bisa ku pungkiri
Asa ini kian sia sia
Dimanakah cinta sejati itu
Semakin ku dekap
Semakin ku terluka
Ku coba menjauh
Luka semakin menganga.
SERIBU TANYA KOYAKAN LUKA
Karya : Riri Eka Putri
Seribu tanya ku ukir di gelap nya malam
Sejuta kisah ku pahat di lubuk hati
Saat semua harus menjadi cerita
Ujian itu semakin menikam perih
Jalan yg ku lalui kini penuh kerikil tajam
Yg selalu melukai setiap langkah ini
Aku lelah dg semua ini saat kebaikan harus di pertanyakan
Biarkan ku rengkuh asa ini
Mencicil rumah di syurga nanti
Duhai hati.....
Kemana hendak ku sembunyikan semua ini
Jiwa ini rapuh
Aku telah sembunyi dlm terang pun tak tertampak tapi kenapa harus selalu di pertanyakan?
Oh jiwa jiwa pendengki.....
Kau semai pasti kau tuai
Aku bak lara dlm bahagia ku.
BERLALULAH BERSAMA WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Jalan ini semakin licin dan sunyi
Selepas mendung menggelayuti hati
Tiada lagi sapaan hangat mesra dulu
Yg terselip hanya pedang di setiap sayap
Nostalgia itu.
Aksara itu semakin menusuk perih
Di manakah kebersamaan yg dulu indah
Yg selalu bersama saat duka menyapa
Semua pergi hilang di telan ego nya diri
Bait bait rindu itu pun kini menyulam perih
Menusuk hati ,sapaan hanya sekedar basa basi,
Biarkan lah waktu ini berlalu membunuh semua kenangan itu.
Tepian hati ini semakin terkikis
Diri ini tak bisa di dustai
Oh waktu berlalulah
Biar ku obati perih ini sendiri
RINDU MAMA
Karya : Riri Eka Putri
Kerinduan ini selalu saja menjadi selimut
Malam ku, rasa ini mengikat ku erat
Di penghujung malam ku terjaga dalam bayangan mimpi semu.
Kembali ku bersujud di sajadah panjang MU
Saat pagi menyapa
Ku pandangi jalanan dari beranda
Hamparan hijau yg mulai menguning
Menambah indah nya suasana pagi
Namun kerinduan ini terus saja menyapa
Mama......
Adakah rasa itu juga kan sama
Ma setiap waktu ku selalu berdo'a untuk mu
Agar mama selalu bahagia di sana
Bermain bersama bidadari syurga
Dan jika waktu itu telah tiba
Kita kan selalu bersama selama nya.
PENA USANG
Karya : Riri Eka Putri
Ku lukis malam bersama bintang bintang
Ku kanvas kan dg pena usang
Tertitip tanya dalam diam
Sanggupkah malam menemui pagi
Kunang kunang cinta menari mesra
Malam pun merangkul mesra bumi
Seakan enggan menemui pagi
Aku yang terpana kini
Menunggu sapa dlm sunyi
Berharap mentari akan kembali
Bersenda dg ku di alam mimpi.
Rasa yg terbelenggu
Di pelantara sunyi ku titip rindu
Pada koloni awan ku titip pesan
Pada satu janji ku tetap menunggu
Pena usang ini selalu saja ingin menari
Menyapa mu saat tak kembali
Denting dawai ini selalu nyanyikan
Lagu memory.
Semua ku sulam sendiri
Walaw kadang terkoyak oleh waktu
Ku coba renda kembali.
Di ujung waktu ku kan selalu menunggu
Sampai kau kembali lagi
Bersama kita menari
Menuai indah nya hari.
Walaw terkadang hanya mimpi.
BUNGA DI TAMAN HATI
Karya : Riri Eka Putri
Sebuah asa terkikis oleh waktu
Harap yang terperap menuai perih
Kini bunga terkulai lemas
Di padang pasir gersang senyum tak merekah. Melawan takdir hidup nya
Setitik embun pun enggan singgah
Hanya bercerita dengan kabut pagi
Bunga yang malang layu tak tersiram
Kini embun memeluk bunga di taman hati
Selalu bersama menyambut pagi
Hiasi asa dengan mimpi yang indah
Seolah waktu tak ingin berganti
Bahagialah Dikau bunga di taman hati
Semerbak mu mewangi
Menjerat embun selalu menemani
Mentari pagi ikut tersenyum
Bunga ditaman hati
Mekarlah sudah.
FRAKTUR HEPAR
Karya : Riri Eka Putri
Saat tetesan infus mengaliri tanda kehidupan
Diagnosa itu telah terdeteksi
Tertulis indah di lembaran visite
Tiada penyakit kronis
Hanya serangan akut
Walau terkadang penyakit menular
Berbasis masyarakat sering menggerogoti
Jiwa, namun cepat lenyap walaw tanpa penawar.
Sistim kekebalan imun masih berlandaskan iman
Terkadang diagnosa sering meleset
Oleh yg bukan profesional
KOTA KENANGAN
Karya : Riri Eka Putri
Panas mentari menyengat kulit
Tak mampu keringkan luka
Senja yang merayu, angin mendesah syahdu
Tak mampu menghapus air mata
Ku coba menghalau duka
Dekap erat daku
Bisikan lembut cinta mu
Satukan asa dalam raga.
Malam yang indah bermandikan cahaya
Berpadu menyatu hangatkan jiwa
Anganku seakan terbang bersama putaran waktu.
Andai malam ini hari yang ku tunggu
Aku tak kuasa menahan rindu
KOTA INI.....
Kota yang membuatku tegar
Kota yang telah menuntunku menemui takdir
Ku coba melukis tentang semua kenangan itu. sahabat, cita, cinta
Saat ku kembali kesini
Aku hanya bisa memandangi jalan memory
Dengan seulas senyum kerinduan
Kala senja menyapa, aku tak bisa lupakan semua
Biar ku dekap erat kenangan ini
Oh..........kau dimana????
DI SUDUT SENJA
Karya : Riri Eka Putri
Di sudut senja yg kian memerah
Ku lukis potret cerita mu dalam maya
Saat itu kau masih menggenggam mimpi bersama nya.
Rindu mu tak pernah pudar
Bagaikan embun yang selalu ingin singgah di kelopak bunga,
Ku coba tulis tentang cerita negri di awan
Pena ku pudar tak bewarna
Kini.......
Kerinduan terus menyapa
Mengukir membelenggu jiwa
Bunga disini layu tanpa tetesan embun
Membiarkan malam sepi tanpa rembulan
Kasihan sekali dengan kisah ini
Jiwa yang merindui cerita misteri
Kau lelapkan ia dalam harap
Membawanya larut dalam mimpi" semu
Seakan menari bersamanya di ujung waktu
Oh........
Sanggupkah asa ini menjawab semua mimpi
Sedangkan pendayung telah patah di hempas gelombang.
Yang telah pergi tak usah di tangisi
Mari bersama kita bercengkrama kembali
Di pantai cerita kita.
Camar di pantai kota ini
Selalu menunggu masa indah yang dulu
Pernah koyak oleh ego nya waktu
Buih air yang menepi rindu akan siulan elang itu lagi bermain bersama camar di pantai ini.
KECEWA
Karya : Riri Eka Putri
Nama mu masih ku ukir di sini
Di relung hati yang paling dalam
Masih ku rasakan hangatnya pelukan
Dlm cerita rindu semalam
Namun semua itu hanya semu
Di saat kau semakin jauh dan pergi
Acuh kan ku dlm setiap kenangan itu
Seruling melodi rindu
Iringi gontai langkah ku
Ah....
biarlah puing puing kenangan itu
Kusulam sendiri
Takan kubiarkan menjadi debu
Kini tak kurasakan lagi hangat pelukan mu
Tak kulihat lagi pelangi di mata mu
Malam....
Berlalulah.....
Biar ku dekap pagi bersama mentari
Kubasuh luka bersama mimpi
IRAMA DAWAI USANG
Karya : Riri Eka Putri
Nuansa pagi ini merangkul mesra bumi
Memberi nafas untuk aku bernyanyi
Melodi yang membwaku hanyut pada masalalu
Setiap lirik nya adalah denting hatiku
Iramanya adalah hidup ku
Aku bernyanyi bukan untuk siapa siapa
Bait bait nya terlukis dari kesunyian hati
Denting dawai melodi teruslah bernyanyi
Sampai rasa ini berlalu pergi
Aku masih disini mendengarkan dawai usang menusuk piluku bagai malam yg terus
Membungkam
Gemericik air menerpa perih kesedihanku
Membuang selimut rindu
Mennggu fajar merengkuh pagi ku.
#dalamdiksisenjamenyapa#
SEPUCUK SURAT BUAT KEKASIH
Karya : Riri Eka Putri
Kembali kugores lembaran usang ini
Kutulis sepucuk surat untuk mu
Kutitp kepada merpati putih cinta kita
Sering kunikmati kesepian ini dengan
Nada nada mimpi, membiarkan rindu ini
Bersemayam didasar hati
Siang ini bisu, pucuk pucuk cemara terpaku
Kicauan burung tak merdu. Membawa diri ini
Hanyut dalam tanya
Entah kau juga merasa hal yg sama
Diri ini lelah temani kesepian ini
Dahan dahan cinta di hati mulai membungkam
Menunggu balasan suratmu tak pernah tiba
Bila puisi ini tak mampu mewakili perasaan ini biarkan ku berlalu pergi
Bila kau harus memilih dia
Bantu aku membenci waktu
SUNYI
Karya : Riri Eka Putri
Kupeluk sunyi diladang puisi ini
Menunggu cinta hanya menjemput kecewa
Kurengkuh kesepian di hujung penantian
Menguburkan rasa ini di jurang keabadian
Kusimpan semua lara kutepis semua
Kenangan bersamamu hati ini terbang dari sayap yang telah patah.
Aku lelah dengan semua ini
Hati ini telah dingin api mana yang mampu
Menghangatkan...
Hati mu telah terbang
Pergi bersama nya merenda kisah semu
Di benua tak bernama kau reguk asa
Oh.....samudra biru....hentikan riak gelombang mu
biarkan sunyi menikam ku
RINAI TANGIS DALAM LARA
Karya : Riri Eka Putri
Gerimis bertaut menyambut pagi
Awan masih menggantung kelabu
Rinai yang jatuh jadi tangis di mata.
Kelabu, beku seperti membatu
Puisi adalah aku, aku bercinta dengan kata
Bercumbu dengan bait nya
Terbangun oleh goresan alunan nya
Aku benyanyi menghibur diri
Laranya adalah hari hari ku
Aku hanya melagukan denting suara hati
Merangkai aksara dengan kanvas putih
Yang lama tak tersentuh oleh jemari nakal ku
Entah sampai kapan aku berhenti
Aku menari dan menari
Menciptakan tarian rindu padamu ibu.
BIARKAN KULUKIS PELANGI UNTUK MU
Karya : Riri Eka Putri
Fajar tertepis hangatnya sinar mentari
Walau hati ini ingin mendekap pagi
Terik mentari takmampu keringkan lukaku
Hari hari berlalu terasa hampa
Terkikis oleh kesunyian jiwa
Aku seolah bercengkrama dengan ilalang maya setiap aksaranya ngangakan luka.
Tenggelamkanku dalam fatamorgona
Inginku lukis pelangi di sepanjang perjalanan waktuku hanya untukmu ,dan saat senja menyapa ku hanya ingin menyaksikan
Kilauan emas di kaki bukit bersama mu
Bercerita tentang kita.
Namun gelap itu menghapus semua asa ku
Mematahkan gemulai jemariku
Inginku teriak membuka pintu langit
Namun kelam itu semakin pekat
Aku kehilangan kendali
Gelombang itu menggulung tubuhku
Aku terhempas ketengah samudra
Tak satupun yang bisa kugapai
Rinai tangis kini menjadi airmata
Dingin dan bekukan jiwaku
Kupahami gelap dan terang
Tapi irama syair itu terus kelabu
Memamah jiwaku
Oh....waktu....
Sanggupkah aku?????
Mengobati lara itu sendiri????
Karya : Riri Eka Putri
Inginku kau ada dalam setiap titik rindu ini
membelaiku bagai masa kecil dulu, hiasi hari- hari dalam cabaran rindu yg ku tulis untukmu,
banyak sudah cerita disini kutulis dalam memori indah hidupku, terkadang rasa itu begitu sulitnya untuk kusembunyikan.
Bunda...., inginku kau selalu ada disini
merenda bahagia ini bersamaku, menuai semua yg pernah kau semai, penyesalanku tanpamu selalu mengusik setiap detik nafasku .
Namun kutakmungkin pungkiri semua skenario-NYA, kujalani walau terasa pahit
kulewati walau sunyi membelenggu
Namun siapa yang sanggup menterjemahkan semua rahasi-NYA
Disini..,
Disudut kota ini, kujalani semua skenario indah itu, kuhadapi walau kadang sebenarnya kutakmampu, namun kuyakini hati ini, semua akan baik- baik saja.
MIMPI
Karya : Riri Eka Putri
Bila mencintai mu hanya mimpi
Biarkan ku tertidur
Bila rasa ini tak pernah di hargai
Biarkanlah kuberlalu pergi
Biarkan rasa itu mati
Jangan panggil aku untuk kembali
Agarku tak terbangun dari mimpi
Biarkanlah tetesan embun itu temani petang ku . biarku nikmati senja itu
Jiwa ini lelah
Rasa ini tak bisa ku pungkiri
Asa ini kian sia sia
Dimanakah cinta sejati itu
Semakin ku dekap
Semakin ku terluka
Ku coba menjauh
Luka semakin menganga.
SERIBU TANYA KOYAKAN LUKA
Karya : Riri Eka Putri
Seribu tanya ku ukir di gelap nya malam
Sejuta kisah ku pahat di lubuk hati
Saat semua harus menjadi cerita
Ujian itu semakin menikam perih
Jalan yg ku lalui kini penuh kerikil tajam
Yg selalu melukai setiap langkah ini
Aku lelah dg semua ini saat kebaikan harus di pertanyakan
Biarkan ku rengkuh asa ini
Mencicil rumah di syurga nanti
Duhai hati.....
Kemana hendak ku sembunyikan semua ini
Jiwa ini rapuh
Aku telah sembunyi dlm terang pun tak tertampak tapi kenapa harus selalu di pertanyakan?
Oh jiwa jiwa pendengki.....
Kau semai pasti kau tuai
Aku bak lara dlm bahagia ku.
BERLALULAH BERSAMA WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Jalan ini semakin licin dan sunyi
Selepas mendung menggelayuti hati
Tiada lagi sapaan hangat mesra dulu
Yg terselip hanya pedang di setiap sayap
Nostalgia itu.
Aksara itu semakin menusuk perih
Di manakah kebersamaan yg dulu indah
Yg selalu bersama saat duka menyapa
Semua pergi hilang di telan ego nya diri
Bait bait rindu itu pun kini menyulam perih
Menusuk hati ,sapaan hanya sekedar basa basi,
Biarkan lah waktu ini berlalu membunuh semua kenangan itu.
Tepian hati ini semakin terkikis
Diri ini tak bisa di dustai
Oh waktu berlalulah
Biar ku obati perih ini sendiri
RINDU MAMA
Karya : Riri Eka Putri
Kerinduan ini selalu saja menjadi selimut
Malam ku, rasa ini mengikat ku erat
Di penghujung malam ku terjaga dalam bayangan mimpi semu.
Kembali ku bersujud di sajadah panjang MU
Saat pagi menyapa
Ku pandangi jalanan dari beranda
Hamparan hijau yg mulai menguning
Menambah indah nya suasana pagi
Namun kerinduan ini terus saja menyapa
Mama......
Adakah rasa itu juga kan sama
Ma setiap waktu ku selalu berdo'a untuk mu
Agar mama selalu bahagia di sana
Bermain bersama bidadari syurga
Dan jika waktu itu telah tiba
Kita kan selalu bersama selama nya.
PENA USANG
Karya : Riri Eka Putri
Ku lukis malam bersama bintang bintang
Ku kanvas kan dg pena usang
Tertitip tanya dalam diam
Sanggupkah malam menemui pagi
Kunang kunang cinta menari mesra
Malam pun merangkul mesra bumi
Seakan enggan menemui pagi
Aku yang terpana kini
Menunggu sapa dlm sunyi
Berharap mentari akan kembali
Bersenda dg ku di alam mimpi.
Rasa yg terbelenggu
Di pelantara sunyi ku titip rindu
Pada koloni awan ku titip pesan
Pada satu janji ku tetap menunggu
Pena usang ini selalu saja ingin menari
Menyapa mu saat tak kembali
Denting dawai ini selalu nyanyikan
Lagu memory.
Semua ku sulam sendiri
Walaw kadang terkoyak oleh waktu
Ku coba renda kembali.
Di ujung waktu ku kan selalu menunggu
Sampai kau kembali lagi
Bersama kita menari
Menuai indah nya hari.
Walaw terkadang hanya mimpi.
BUNGA DI TAMAN HATI
Karya : Riri Eka Putri
Sebuah asa terkikis oleh waktu
Harap yang terperap menuai perih
Kini bunga terkulai lemas
Di padang pasir gersang senyum tak merekah. Melawan takdir hidup nya
Setitik embun pun enggan singgah
Hanya bercerita dengan kabut pagi
Bunga yang malang layu tak tersiram
Kini embun memeluk bunga di taman hati
Selalu bersama menyambut pagi
Hiasi asa dengan mimpi yang indah
Seolah waktu tak ingin berganti
Bahagialah Dikau bunga di taman hati
Semerbak mu mewangi
Menjerat embun selalu menemani
Mentari pagi ikut tersenyum
Bunga ditaman hati
Mekarlah sudah.
FRAKTUR HEPAR
Karya : Riri Eka Putri
Saat tetesan infus mengaliri tanda kehidupan
Diagnosa itu telah terdeteksi
Tertulis indah di lembaran visite
Tiada penyakit kronis
Hanya serangan akut
Walau terkadang penyakit menular
Berbasis masyarakat sering menggerogoti
Jiwa, namun cepat lenyap walaw tanpa penawar.
Sistim kekebalan imun masih berlandaskan iman
Terkadang diagnosa sering meleset
Oleh yg bukan profesional
KOTA KENANGAN
Karya : Riri Eka Putri
Panas mentari menyengat kulit
Tak mampu keringkan luka
Senja yang merayu, angin mendesah syahdu
Tak mampu menghapus air mata
Ku coba menghalau duka
Dekap erat daku
Bisikan lembut cinta mu
Satukan asa dalam raga.
Malam yang indah bermandikan cahaya
Berpadu menyatu hangatkan jiwa
Anganku seakan terbang bersama putaran waktu.
Andai malam ini hari yang ku tunggu
Aku tak kuasa menahan rindu
KOTA INI.....
Kota yang membuatku tegar
Kota yang telah menuntunku menemui takdir
Ku coba melukis tentang semua kenangan itu. sahabat, cita, cinta
Saat ku kembali kesini
Aku hanya bisa memandangi jalan memory
Dengan seulas senyum kerinduan
Kala senja menyapa, aku tak bisa lupakan semua
Biar ku dekap erat kenangan ini
Oh..........kau dimana????
DI SUDUT SENJA
Karya : Riri Eka Putri
Di sudut senja yg kian memerah
Ku lukis potret cerita mu dalam maya
Saat itu kau masih menggenggam mimpi bersama nya.
Rindu mu tak pernah pudar
Bagaikan embun yang selalu ingin singgah di kelopak bunga,
Ku coba tulis tentang cerita negri di awan
Pena ku pudar tak bewarna
Kini.......
Kerinduan terus menyapa
Mengukir membelenggu jiwa
Bunga disini layu tanpa tetesan embun
Membiarkan malam sepi tanpa rembulan
Kasihan sekali dengan kisah ini
Jiwa yang merindui cerita misteri
Kau lelapkan ia dalam harap
Membawanya larut dalam mimpi" semu
Seakan menari bersamanya di ujung waktu
Oh........
Sanggupkah asa ini menjawab semua mimpi
Sedangkan pendayung telah patah di hempas gelombang.
Yang telah pergi tak usah di tangisi
Mari bersama kita bercengkrama kembali
Di pantai cerita kita.
Camar di pantai kota ini
Selalu menunggu masa indah yang dulu
Pernah koyak oleh ego nya waktu
Buih air yang menepi rindu akan siulan elang itu lagi bermain bersama camar di pantai ini.
KECEWA
Karya : Riri Eka Putri
Nama mu masih ku ukir di sini
Di relung hati yang paling dalam
Masih ku rasakan hangatnya pelukan
Dlm cerita rindu semalam
Namun semua itu hanya semu
Di saat kau semakin jauh dan pergi
Acuh kan ku dlm setiap kenangan itu
Seruling melodi rindu
Iringi gontai langkah ku
Ah....
biarlah puing puing kenangan itu
Kusulam sendiri
Takan kubiarkan menjadi debu
Kini tak kurasakan lagi hangat pelukan mu
Tak kulihat lagi pelangi di mata mu
Malam....
Berlalulah.....
Biar ku dekap pagi bersama mentari
Kubasuh luka bersama mimpi
IRAMA DAWAI USANG
Karya : Riri Eka Putri
Nuansa pagi ini merangkul mesra bumi
Memberi nafas untuk aku bernyanyi
Melodi yang membwaku hanyut pada masalalu
Setiap lirik nya adalah denting hatiku
Iramanya adalah hidup ku
Aku bernyanyi bukan untuk siapa siapa
Bait bait nya terlukis dari kesunyian hati
Denting dawai melodi teruslah bernyanyi
Sampai rasa ini berlalu pergi
Aku masih disini mendengarkan dawai usang menusuk piluku bagai malam yg terus
Membungkam
Gemericik air menerpa perih kesedihanku
Membuang selimut rindu
Mennggu fajar merengkuh pagi ku.
#dalamdiksisenjamenyapa#
SEPUCUK SURAT BUAT KEKASIH
Karya : Riri Eka Putri
Kembali kugores lembaran usang ini
Kutulis sepucuk surat untuk mu
Kutitp kepada merpati putih cinta kita
Sering kunikmati kesepian ini dengan
Nada nada mimpi, membiarkan rindu ini
Bersemayam didasar hati
Siang ini bisu, pucuk pucuk cemara terpaku
Kicauan burung tak merdu. Membawa diri ini
Hanyut dalam tanya
Entah kau juga merasa hal yg sama
Diri ini lelah temani kesepian ini
Dahan dahan cinta di hati mulai membungkam
Menunggu balasan suratmu tak pernah tiba
Bila puisi ini tak mampu mewakili perasaan ini biarkan ku berlalu pergi
Bila kau harus memilih dia
Bantu aku membenci waktu
SUNYI
Karya : Riri Eka Putri
Kupeluk sunyi diladang puisi ini
Menunggu cinta hanya menjemput kecewa
Kurengkuh kesepian di hujung penantian
Menguburkan rasa ini di jurang keabadian
Kusimpan semua lara kutepis semua
Kenangan bersamamu hati ini terbang dari sayap yang telah patah.
Aku lelah dengan semua ini
Hati ini telah dingin api mana yang mampu
Menghangatkan...
Hati mu telah terbang
Pergi bersama nya merenda kisah semu
Di benua tak bernama kau reguk asa
Oh.....samudra biru....hentikan riak gelombang mu
biarkan sunyi menikam ku
RINAI TANGIS DALAM LARA
Karya : Riri Eka Putri
Gerimis bertaut menyambut pagi
Awan masih menggantung kelabu
Rinai yang jatuh jadi tangis di mata.
Kelabu, beku seperti membatu
Puisi adalah aku, aku bercinta dengan kata
Bercumbu dengan bait nya
Terbangun oleh goresan alunan nya
Aku benyanyi menghibur diri
Laranya adalah hari hari ku
Aku hanya melagukan denting suara hati
Merangkai aksara dengan kanvas putih
Yang lama tak tersentuh oleh jemari nakal ku
Entah sampai kapan aku berhenti
Aku menari dan menari
Menciptakan tarian rindu padamu ibu.
BIARKAN KULUKIS PELANGI UNTUK MU
Karya : Riri Eka Putri
Fajar tertepis hangatnya sinar mentari
Walau hati ini ingin mendekap pagi
Terik mentari takmampu keringkan lukaku
Hari hari berlalu terasa hampa
Terkikis oleh kesunyian jiwa
Aku seolah bercengkrama dengan ilalang maya setiap aksaranya ngangakan luka.
Tenggelamkanku dalam fatamorgona
Inginku lukis pelangi di sepanjang perjalanan waktuku hanya untukmu ,dan saat senja menyapa ku hanya ingin menyaksikan
Kilauan emas di kaki bukit bersama mu
Bercerita tentang kita.
Namun gelap itu menghapus semua asa ku
Mematahkan gemulai jemariku
Inginku teriak membuka pintu langit
Namun kelam itu semakin pekat
Aku kehilangan kendali
Gelombang itu menggulung tubuhku
Aku terhempas ketengah samudra
Tak satupun yang bisa kugapai
Rinai tangis kini menjadi airmata
Dingin dan bekukan jiwaku
Kupahami gelap dan terang
Tapi irama syair itu terus kelabu
Memamah jiwaku
Oh....waktu....
Sanggupkah aku?????
Mengobati lara itu sendiri????
Langganan:
Postingan (Atom)