Sabtu, 22 Oktober 2016
BISIK
Aku tidak bersama orang orang saat mereka berangkat pagi,mereka bawa air mataku di pipi karena rindu dendam.tandu mereka miring karena kata dan kataku,esok menghadang,janganlah cepat usai
Huh berkenan
Bagaimana aku berbisik pada akal
Sedangkan air mata menggenang
Pada pelupuk mata kesabaran dan derita
Penguasa itu tidak memusuhi ku dengan keadilannya terhadap orang lalim yang berkeras untuk jauh melarang
Oleh : Razyied Rieza
Selangor Okt.2016
AKU DAN ANGAN
Terbangkan angan melepas pilu saat hujan semakin deras.....,
telusuri jalan tapak demi tapak, walau dingin udara menusuk raga.....
Sebentar menoleh kebelakang...
Terlihat jelas roda sejarah membentang.....
Angin menari-nari bersama percikan hujan & halilintar.....
Berharap reda kan tiba, terang kan datang bersama pelangi....
Kapan waktu itu kan menjelang...??
Hanya sabar menanti kepastian....
Sanjungan hati terhadap Ilahi Rabby....
Agar sedih berganti ria....
AKU & ANGAN
YBD 20102016
Sabtu, 15 Oktober 2016
Kumpulan Puisi Riri Eka Putri –DAWAI CINTA
INGINKU
Karya : Riri Eka Putri
Pegang erat jemariku, menelusuri nista dunia ini, rengkuh erat jiwaku, lewati ranting- ranting dosa yang menjeratku.
AKU..., manusia hina yang penuh dosa, berusaha berjalan di lembah sunnah, langkah ini kian terseok, jatuh bangun dan merangkak kulalui.
Bantu aku menuju syurga itu, andaikan waktu ini tak mampu membawaku, lepaskan ikatan itu, biar ku merangkak lewati asaku,
Jangan iringi langkahku ke neraka, sungguh kutaksanggup untuk kesana, walau harus terseok langkah ini biarlah itu menjadi pilihanku, kutakingin kebahagiaan dunia yang kau janjikan, aku hanya ingin RidhoNYA
Aku hanya mencintaiNYA, lebih dari yang kupunya, bantu aku menggapai syurga itu.
Bismillah......
CERITA ITU HILANG DiTELAN WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Telah kucoba jejaki waktu, berjalan dalam riuhnya angin, kutelusuri kembali jalan itu, tak satupun jejak yang dulu terukir kutemui, semua hilang tergores waktu.
Kucoba bertanya pada riak gelombang, dimana tersimpan semua cerita itu, kutemui sang bayu yang melambai,merekapun seolah tak mengenaliku.
Di ujung jalan ini, kisah itu bermula di tepian pasir putih pantai itu mulai terkikis, dihempas riak yang menepi.
Wahai awan yang berarak masihkah terlukis kisah itu ditengah langit biru?
Kucoba bertanya pada camar yang berduet mesra, semuanya diam seolah tak mengenalku.
Simpang tugu
18-8-2017
CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri
Cerita itu bisa saja telah usai
Saat datangku bukan untuk kembali
Namun kepergian ini untuk memenuhi suatu janji,
Cerita itu masih tertulis rapi, walau kita telah lupakan semua, walau hati pernah melukai.
Biarkanlah waktu ajari kita untuk dewasa, biarkanlah waktu mengubah semua cerita
dan biarkan cerita tersulam indah.
AKU YANG TERSISIH
Karya : Riri Eka Putri
Aku...??
Adalah serangkai jiwa yg lara, yg mmbntuk senyum ketabahan, biarpun hanya lara yg kudapat aku masih mampu tersenyum, aku terlalu rapi merangkai semua nya , semua ku buku kan disini untuk ku hadiahkan nanti saat kita semua harus kembali
Andai dapat ku tulis semua cerita ini, rasanya tak cukup meski dg tinta emas sekalipun, walau dg seribu syair nyanyian langit sekali pun, gemuruh jiwa ini tak tertampak, hanya butiran bening yg terendap dlm dada, namun puisi ini bagi ku kata hati. Tanpa harus ada bts logika
Aku telah terbiasa sunyi ,karena sunyi adalah hari yg telah biasa ku daki, menjejak menggapai masalalu , hidup ku terbatas ruang gerak dan waktu, teman ku yg paling setia adalah barisan goresan ini ,aku sdah terbiasa tersisih.
MERPATI KU PERGI TAK KEMBALI
Karya : Riri Eka Putri
Seperti biasa ku telusuri jalan ini, menunggu merpati putih membawa kabar dari mu, ku rengkuh kesendirian di pantai ini, pantai kenangan cinta kita ku ukir nama mu di pasir putih
Ku coba menatap koloni awan di langit, awan tak pernah meninggalkan langit biru, deburan ombak mulai mengusik , riak air yg menepi buih nya seolah hapus jejak mu.
Kau tak kunjung kembali, dia mencoba lenakan angan mu di benua tak bernama,kau temui cinta nya, oh rasa jaga hati nya untuk ku, wahai pujangga ku apa kau masih mengenal ku?
Entah masih ada harapan esok hari, merpati putih aku menunggu kau kembali, ku dekap rasa ini, hati mulai berbisik, masalalu mulai menari di sudut mimpi ku, keraguan mulai menyapa
Merpati putih aku menanti kau kembali . hari ini akan kah harus menunggu kabar dari mu? Atau kembali ke masa lalu....entah lah....masalalu terus saja menari menggapai ku....
BISIKAN JIWA
Karya : Riri Eka Putri
Ketika malam menawar kan pagi
Berbisik semilir menupang sepi
Jemari kian gemetar bibir kian kelu
Dermaga jiwa sunyi di pelantara
Dlm ruang dan waktu ku tepis pilu
Nyanyian burung malam
Antarkan ilusi menunggu janji
Menemani dlm naungan
Kemana hendak berlabuh perjalanan ini
Berlari ku menggapai Ridho itu
Dlm kelam nya jalan kian ku tempuh
WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Kau tau sakit nya Rindu??
Kau tau perih nya pilu?
Apa kau tau betapa besar cinta ku?
Tidak.......
Kau tak kan pernah mengerti aku
Tapi.....
Kenapa kau selalu lena kan angan ku?
Membuat ku cemburu
Dlm setiap bait aksara mu?
Waktu......
Jgn biar kan rindu meredam perih
Cinta ku
Jgn bisikan ttg cinta itu
Waktu....
Bawa aku berlalu pergi
Jauh kan dari
Cerita semu ini
LARA HATI
Karya : Riri Eka Putri
Kala mentari tak sehangat hari kemaren
Saat embun enggan singgah di dedaunan
Terlintas tanya di hati berbisik lirih
Mengkoyak luka
Mungkin kah rembulan juga kan pergi?
Bertanya lara di dlm sepi
Mungkinkah kasih makin tersisih
Duhai jiwa......
Terombang kini dlm fatamorgana bisu
Bagai panggung tanpa penonton
Kenapa mesti terselip pedang
Di setiap sayap syair cinta ini
Kasih........
Kemana hendak ku paut kan rindu
Tak ada tempat buat ku bertamu
Jiwa ini lelah......
Akan kah hati ini semakin dingin?
Entah lah....
Oh jiwa......
Belajarlah untuk sebuah TAKDIR.
AKU TAk SEMBUNYI
Karya : Riri Eka Putri
Bantu aku untuk terbiasa dg semua ini
Sembunyi di balik kemesraan mu
Bantu aku tidak melebur dlm bias mu
Aku cemburu??
Aku tau itu
Walaw hati tetap terpaut
Namun rasa itu tak bisa ku sembunyi kan
Cerita kita untuk masa depan
Bukan untuk kehancuran
Namun jiwa ini sungguh telah kau dustai
Aku tau itu
Aku di sini
Tidak bersembunyi
Aku berdiri bukan untuk menggapai mu
Berlalulah bersama harapan mu
Jgn salah kan aku
Biar lah sepi menertawai ku
Duhai jiwa......
Kenapa mesti menunggu rembulan di sini
Tidak kah kita memandang langit yg sama?
Duhai hati....
Tidak kah pernah engkau terkeping
Kenapa musti ingin terkeping lagi?
Oh jiwa....
Seteguk embun itu kah yg kau tunggu?
Tidak kah siraman hujan hilangkan dahaga mu?
Taman ini telah indah...berpagar duri
Peri peri kecil cantik bermain riang di sini
Bersama kupu kupu cinta nya
Jgn sampai kau terluka nanti
Bila berharap bermain di taman ini
Ilalang tetap lah gersang
Embun ku tak kan bisa kau reguk
KAPAL KU BERPENDAYUNG EMAS
Karya : Riri Eka Putri
Dalam kelam lembaran ini, ingin ku koyak semua rasa....memutar waktu menuai mimpi yg berlalu...
Dekapan mu lepas di awal bahagia ku
Daun daun itu berjatuhan sebelum waktunya....pendayung ku hilang tak ber arah kemanakah deburan ombak ini membawaku pergi
Aku gamang sendiri dipadang pasir, batu karang itu begitu terjal untuk ku gapai.
Oh.....Asa ku larut di ujung pantai diantara padang ilalang berbisa
Gelapku semakin mencekam, harap ku seakan sirna Bisikan itu membawaku larut dlm pilu
Andaikan waktu ini bisa ku putar balik
Ku hanya ingin kembali ke masa kecil ku
Namun hidangan cinta mu membangkitkan segala Asa ku yg hilang, dan kapal ku kembali berpendayung emas
Mimpi indah itu kini telah ku rajut menjadi sulaman.
TITIP RINDU
Karya : Riri Eka Putri
Ku sisir malam bersama kelam
Ku lukis kelam tanpa rembulan
Hanya untuk mencumbu bayangan mu
Andai kau tau hati ku
Hanya kerinduan dlm nyanyian sunyi.
Bayangan wajah mu semakin mendekat
Menepi di ilusi hati
Ku coba menggapai
Namun tangan ku tak sampai
Kini.......
Hanya pada sebait puisi ku titip Rindu
Ku sematkan cinta di penghujung waktu
Dlm bias kelam kau semakin menghilang
Aku terpana dlm titian asmara
Cinta yg semakin semu
Di batas khatulistiwa
Hati tergores dan perih
Hilang bersama bias malam
Wahai hati....
Kenapa tak jua kau pahami
Ttg Rindu yg kian membelenggu
Tentang cinta yg semakin menjerat ku
Akan kah ini akan menjadi kisah bisu
DAWAI CINTA
Karya : Riri Eka Putri
Ku tepis nada dlm getaran Dawai cinta
Kau erat kan belenggu semakin ku malu
Mencoba berlari dan ku tepis waktu
Dawai cinta ini memeluk erat jiwa ku
Aku yg terbelenggu dlm setiap bait ku
Dan ku coba menepis rindu
Rindu pun membelenggu
Jalan mana yg harus ku tempuh.
Denting Dawai cinta
Bercumbulah hanya dg ilusi
Diri ku yg terpaut kini
Mencoba melepas semua belenggu itu
Jgn biar kan denting itu mengusik
Biarkan aku pergi
Menghalau mimpi di lembah sunyi
MASA LALU
Karya : Riri Eka Putri
Gerimis terus saja menetesi jalan ini
Ku tetap berjalan bersama puing puing Rindu. Berselimut kelam ku tempuh hari .
Langkah ini kian gontai bulir ini sesakan dada.
Jalan ini.......
Jalan kenangan tumpukan dosa dosa
Mampu kah gerimis ini hanyutkan semua dosa yg mmbekas....
Akan kah......
Aku sanggup...???
Menjadi air yg jernih dlm bekas yg berdebu?
Menggapai mutira Ridho NYA
ENTAH LAH......
SAHABAT
Karya : Riri Eka Putri
Sahabat....
Izin kan aku mnjadi orang terdekat mu
Diri ini tak ada yg bisa di banggakan
Izin kan ku genggam tangan mu
Namun diri ini tak mempunyai kekayaan
Apa pun.
SAHABAT....
Rengkuh jiwa ini menuju Ridho NYA
Sungguh ku ingin kembali mengharap cinta NYA. Setelah menjauh dari kehinaan yg ku tempuh.
SAHABAT...
Izin kan aku mencintai mu karena NYA
Namun diri ini tak punya apa apa
Dosa ini bagaikan butir pasir di pantai
SAHABAT.....
Jika syurga itu bukan milik ku....
Ajari aku untuk menggapai nya
Andai nanti tak kau temui diri ku di syurga
Cari aku di serambi depan dn belakang nya
SAHABAT.....
Tanyakan aku pada NYA....
Jemput diri ku di neraka
Jadikan aku sahabat Dunia akhirat mu.
SENJA BERKABUT
Karya : Riri Eka Putri
Di ujung petang ku berdiri
Menatap segumpalan awan yg mulai kelam
Hati terkikis sudah, terbesit tanya dan airmata kemana hendak ku paut rasa
TUHAN.......
Izin kan bulir bening ini menetes
Menahan perih ujian MU
Sampai terang itu kembali
Kini.....
Cicitan merdu tak seirama lg dg nyanyian alam , koloni awan semakin tak bisa ku terjemah kan
Sanggupkah petang ku menemui senja
Kemana hendak ku titip asa
Sedangkan ilalang itu semakin berbisa
SULAMAN ASA
Karya : Riri Eka Putri
Ketika sang waktu bicara seketika lidah ini kelu,wajah wajah tanpa dosa itu tertunduk diam seribu bahasa
Jalan yg di lalui semakin tajam dan licin
Menatap hampa dlm ruang dn waktu.
Menunggu sapa peluruh rindu
Duhai jiwa.....
Menangislah untuk suatu masa
Jgn biarkan jiwa terlena
Aku...
Berdiri disini....
Jalani segala rasa yg selalu singgah
Mengobati luka perih sendiri
Mengulas senyuman menuai kasih
Sulaman ku yg dulu indah
Koyak bersama ego nya waktu
Ku coba renda kembali
Semakin ku tuai perih.
Oh jiwa....
Kemana hendak berlabuh...
Oh Hati....kemana hendak kau reguk asa..
Entah lah..
RESAH
Karya : Riri Eka Putri
Kenapa harus ada air mata ??
Keterpurukan mu tak ber alasan, kenapa hrus malu menggapai terang mu lihatlah.....betapa indahnya hidup ini.....biarkan pagi mu menyapa petang
Masa kelam yg menghantui mu itu hanya permainan dlm perjalananmu....walau tertatih kini.....teruslah lah melangkah gembok itu sudah terkuak
Semu di hati mu hilangkanlah
Songsonglah kehariban mu
Waktu akan terus menghantui langkahmu mengkoyak segala harap
Hidup ini perjuangan yg tak berujung
Jadilah Matahari.....
Karya : Riri Eka Putri
Pegang erat jemariku, menelusuri nista dunia ini, rengkuh erat jiwaku, lewati ranting- ranting dosa yang menjeratku.
AKU..., manusia hina yang penuh dosa, berusaha berjalan di lembah sunnah, langkah ini kian terseok, jatuh bangun dan merangkak kulalui.
Bantu aku menuju syurga itu, andaikan waktu ini tak mampu membawaku, lepaskan ikatan itu, biar ku merangkak lewati asaku,
Jangan iringi langkahku ke neraka, sungguh kutaksanggup untuk kesana, walau harus terseok langkah ini biarlah itu menjadi pilihanku, kutakingin kebahagiaan dunia yang kau janjikan, aku hanya ingin RidhoNYA
Aku hanya mencintaiNYA, lebih dari yang kupunya, bantu aku menggapai syurga itu.
Bismillah......
CERITA ITU HILANG DiTELAN WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Telah kucoba jejaki waktu, berjalan dalam riuhnya angin, kutelusuri kembali jalan itu, tak satupun jejak yang dulu terukir kutemui, semua hilang tergores waktu.
Kucoba bertanya pada riak gelombang, dimana tersimpan semua cerita itu, kutemui sang bayu yang melambai,merekapun seolah tak mengenaliku.
Di ujung jalan ini, kisah itu bermula di tepian pasir putih pantai itu mulai terkikis, dihempas riak yang menepi.
Wahai awan yang berarak masihkah terlukis kisah itu ditengah langit biru?
Kucoba bertanya pada camar yang berduet mesra, semuanya diam seolah tak mengenalku.
Simpang tugu
18-8-2017
CERITA KITA
Karya : Riri Eka Putri
Cerita itu bisa saja telah usai
Saat datangku bukan untuk kembali
Namun kepergian ini untuk memenuhi suatu janji,
Cerita itu masih tertulis rapi, walau kita telah lupakan semua, walau hati pernah melukai.
Biarkanlah waktu ajari kita untuk dewasa, biarkanlah waktu mengubah semua cerita
dan biarkan cerita tersulam indah.
AKU YANG TERSISIH
Karya : Riri Eka Putri
Aku...??
Adalah serangkai jiwa yg lara, yg mmbntuk senyum ketabahan, biarpun hanya lara yg kudapat aku masih mampu tersenyum, aku terlalu rapi merangkai semua nya , semua ku buku kan disini untuk ku hadiahkan nanti saat kita semua harus kembali
Andai dapat ku tulis semua cerita ini, rasanya tak cukup meski dg tinta emas sekalipun, walau dg seribu syair nyanyian langit sekali pun, gemuruh jiwa ini tak tertampak, hanya butiran bening yg terendap dlm dada, namun puisi ini bagi ku kata hati. Tanpa harus ada bts logika
Aku telah terbiasa sunyi ,karena sunyi adalah hari yg telah biasa ku daki, menjejak menggapai masalalu , hidup ku terbatas ruang gerak dan waktu, teman ku yg paling setia adalah barisan goresan ini ,aku sdah terbiasa tersisih.
MERPATI KU PERGI TAK KEMBALI
Karya : Riri Eka Putri
Seperti biasa ku telusuri jalan ini, menunggu merpati putih membawa kabar dari mu, ku rengkuh kesendirian di pantai ini, pantai kenangan cinta kita ku ukir nama mu di pasir putih
Ku coba menatap koloni awan di langit, awan tak pernah meninggalkan langit biru, deburan ombak mulai mengusik , riak air yg menepi buih nya seolah hapus jejak mu.
Kau tak kunjung kembali, dia mencoba lenakan angan mu di benua tak bernama,kau temui cinta nya, oh rasa jaga hati nya untuk ku, wahai pujangga ku apa kau masih mengenal ku?
Entah masih ada harapan esok hari, merpati putih aku menunggu kau kembali, ku dekap rasa ini, hati mulai berbisik, masalalu mulai menari di sudut mimpi ku, keraguan mulai menyapa
Merpati putih aku menanti kau kembali . hari ini akan kah harus menunggu kabar dari mu? Atau kembali ke masa lalu....entah lah....masalalu terus saja menari menggapai ku....
BISIKAN JIWA
Karya : Riri Eka Putri
Ketika malam menawar kan pagi
Berbisik semilir menupang sepi
Jemari kian gemetar bibir kian kelu
Dermaga jiwa sunyi di pelantara
Dlm ruang dan waktu ku tepis pilu
Nyanyian burung malam
Antarkan ilusi menunggu janji
Menemani dlm naungan
Kemana hendak berlabuh perjalanan ini
Berlari ku menggapai Ridho itu
Dlm kelam nya jalan kian ku tempuh
WAKTU
Karya : Riri Eka Putri
Kau tau sakit nya Rindu??
Kau tau perih nya pilu?
Apa kau tau betapa besar cinta ku?
Tidak.......
Kau tak kan pernah mengerti aku
Tapi.....
Kenapa kau selalu lena kan angan ku?
Membuat ku cemburu
Dlm setiap bait aksara mu?
Waktu......
Jgn biar kan rindu meredam perih
Cinta ku
Jgn bisikan ttg cinta itu
Waktu....
Bawa aku berlalu pergi
Jauh kan dari
Cerita semu ini
LARA HATI
Karya : Riri Eka Putri
Kala mentari tak sehangat hari kemaren
Saat embun enggan singgah di dedaunan
Terlintas tanya di hati berbisik lirih
Mengkoyak luka
Mungkin kah rembulan juga kan pergi?
Bertanya lara di dlm sepi
Mungkinkah kasih makin tersisih
Duhai jiwa......
Terombang kini dlm fatamorgana bisu
Bagai panggung tanpa penonton
Kenapa mesti terselip pedang
Di setiap sayap syair cinta ini
Kasih........
Kemana hendak ku paut kan rindu
Tak ada tempat buat ku bertamu
Jiwa ini lelah......
Akan kah hati ini semakin dingin?
Entah lah....
Oh jiwa......
Belajarlah untuk sebuah TAKDIR.
AKU TAk SEMBUNYI
Karya : Riri Eka Putri
Bantu aku untuk terbiasa dg semua ini
Sembunyi di balik kemesraan mu
Bantu aku tidak melebur dlm bias mu
Aku cemburu??
Aku tau itu
Walaw hati tetap terpaut
Namun rasa itu tak bisa ku sembunyi kan
Cerita kita untuk masa depan
Bukan untuk kehancuran
Namun jiwa ini sungguh telah kau dustai
Aku tau itu
Aku di sini
Tidak bersembunyi
Aku berdiri bukan untuk menggapai mu
Berlalulah bersama harapan mu
Jgn salah kan aku
Biar lah sepi menertawai ku
Duhai jiwa......
Kenapa mesti menunggu rembulan di sini
Tidak kah kita memandang langit yg sama?
Duhai hati....
Tidak kah pernah engkau terkeping
Kenapa musti ingin terkeping lagi?
Oh jiwa....
Seteguk embun itu kah yg kau tunggu?
Tidak kah siraman hujan hilangkan dahaga mu?
Taman ini telah indah...berpagar duri
Peri peri kecil cantik bermain riang di sini
Bersama kupu kupu cinta nya
Jgn sampai kau terluka nanti
Bila berharap bermain di taman ini
Ilalang tetap lah gersang
Embun ku tak kan bisa kau reguk
KAPAL KU BERPENDAYUNG EMAS
Karya : Riri Eka Putri
Dalam kelam lembaran ini, ingin ku koyak semua rasa....memutar waktu menuai mimpi yg berlalu...
Dekapan mu lepas di awal bahagia ku
Daun daun itu berjatuhan sebelum waktunya....pendayung ku hilang tak ber arah kemanakah deburan ombak ini membawaku pergi
Aku gamang sendiri dipadang pasir, batu karang itu begitu terjal untuk ku gapai.
Oh.....Asa ku larut di ujung pantai diantara padang ilalang berbisa
Gelapku semakin mencekam, harap ku seakan sirna Bisikan itu membawaku larut dlm pilu
Andaikan waktu ini bisa ku putar balik
Ku hanya ingin kembali ke masa kecil ku
Namun hidangan cinta mu membangkitkan segala Asa ku yg hilang, dan kapal ku kembali berpendayung emas
Mimpi indah itu kini telah ku rajut menjadi sulaman.
TITIP RINDU
Karya : Riri Eka Putri
Ku sisir malam bersama kelam
Ku lukis kelam tanpa rembulan
Hanya untuk mencumbu bayangan mu
Andai kau tau hati ku
Hanya kerinduan dlm nyanyian sunyi.
Bayangan wajah mu semakin mendekat
Menepi di ilusi hati
Ku coba menggapai
Namun tangan ku tak sampai
Kini.......
Hanya pada sebait puisi ku titip Rindu
Ku sematkan cinta di penghujung waktu
Dlm bias kelam kau semakin menghilang
Aku terpana dlm titian asmara
Cinta yg semakin semu
Di batas khatulistiwa
Hati tergores dan perih
Hilang bersama bias malam
Wahai hati....
Kenapa tak jua kau pahami
Ttg Rindu yg kian membelenggu
Tentang cinta yg semakin menjerat ku
Akan kah ini akan menjadi kisah bisu
DAWAI CINTA
Karya : Riri Eka Putri
Ku tepis nada dlm getaran Dawai cinta
Kau erat kan belenggu semakin ku malu
Mencoba berlari dan ku tepis waktu
Dawai cinta ini memeluk erat jiwa ku
Aku yg terbelenggu dlm setiap bait ku
Dan ku coba menepis rindu
Rindu pun membelenggu
Jalan mana yg harus ku tempuh.
Denting Dawai cinta
Bercumbulah hanya dg ilusi
Diri ku yg terpaut kini
Mencoba melepas semua belenggu itu
Jgn biar kan denting itu mengusik
Biarkan aku pergi
Menghalau mimpi di lembah sunyi
MASA LALU
Karya : Riri Eka Putri
Gerimis terus saja menetesi jalan ini
Ku tetap berjalan bersama puing puing Rindu. Berselimut kelam ku tempuh hari .
Langkah ini kian gontai bulir ini sesakan dada.
Jalan ini.......
Jalan kenangan tumpukan dosa dosa
Mampu kah gerimis ini hanyutkan semua dosa yg mmbekas....
Akan kah......
Aku sanggup...???
Menjadi air yg jernih dlm bekas yg berdebu?
Menggapai mutira Ridho NYA
ENTAH LAH......
SAHABAT
Karya : Riri Eka Putri
Sahabat....
Izin kan aku mnjadi orang terdekat mu
Diri ini tak ada yg bisa di banggakan
Izin kan ku genggam tangan mu
Namun diri ini tak mempunyai kekayaan
Apa pun.
SAHABAT....
Rengkuh jiwa ini menuju Ridho NYA
Sungguh ku ingin kembali mengharap cinta NYA. Setelah menjauh dari kehinaan yg ku tempuh.
SAHABAT...
Izin kan aku mencintai mu karena NYA
Namun diri ini tak punya apa apa
Dosa ini bagaikan butir pasir di pantai
SAHABAT.....
Jika syurga itu bukan milik ku....
Ajari aku untuk menggapai nya
Andai nanti tak kau temui diri ku di syurga
Cari aku di serambi depan dn belakang nya
SAHABAT.....
Tanyakan aku pada NYA....
Jemput diri ku di neraka
Jadikan aku sahabat Dunia akhirat mu.
SENJA BERKABUT
Karya : Riri Eka Putri
Di ujung petang ku berdiri
Menatap segumpalan awan yg mulai kelam
Hati terkikis sudah, terbesit tanya dan airmata kemana hendak ku paut rasa
TUHAN.......
Izin kan bulir bening ini menetes
Menahan perih ujian MU
Sampai terang itu kembali
Kini.....
Cicitan merdu tak seirama lg dg nyanyian alam , koloni awan semakin tak bisa ku terjemah kan
Sanggupkah petang ku menemui senja
Kemana hendak ku titip asa
Sedangkan ilalang itu semakin berbisa
SULAMAN ASA
Karya : Riri Eka Putri
Ketika sang waktu bicara seketika lidah ini kelu,wajah wajah tanpa dosa itu tertunduk diam seribu bahasa
Jalan yg di lalui semakin tajam dan licin
Menatap hampa dlm ruang dn waktu.
Menunggu sapa peluruh rindu
Duhai jiwa.....
Menangislah untuk suatu masa
Jgn biarkan jiwa terlena
Aku...
Berdiri disini....
Jalani segala rasa yg selalu singgah
Mengobati luka perih sendiri
Mengulas senyuman menuai kasih
Sulaman ku yg dulu indah
Koyak bersama ego nya waktu
Ku coba renda kembali
Semakin ku tuai perih.
Oh jiwa....
Kemana hendak berlabuh...
Oh Hati....kemana hendak kau reguk asa..
Entah lah..
RESAH
Karya : Riri Eka Putri
Kenapa harus ada air mata ??
Keterpurukan mu tak ber alasan, kenapa hrus malu menggapai terang mu lihatlah.....betapa indahnya hidup ini.....biarkan pagi mu menyapa petang
Masa kelam yg menghantui mu itu hanya permainan dlm perjalananmu....walau tertatih kini.....teruslah lah melangkah gembok itu sudah terkuak
Semu di hati mu hilangkanlah
Songsonglah kehariban mu
Waktu akan terus menghantui langkahmu mengkoyak segala harap
Hidup ini perjuangan yg tak berujung
Jadilah Matahari.....
BULAN SEULAS SENYUM
Bulan melengkungkan senyuman
Termangu dalam kabut, menunggu?
Hanya lengang sunyi yang bergelimang
Senyap, lenyap dalam selimut gelap
Diantara
Rasa sakit yang mengendap
Oleh : Hany Juwita
Oktober, 2016
Termangu dalam kabut, menunggu?
Hanya lengang sunyi yang bergelimang
Senyap, lenyap dalam selimut gelap
Diantara
Rasa sakit yang mengendap
Oleh : Hany Juwita
Oktober, 2016
Sabtu, 08 Oktober 2016
RUANG SEPI
Di sudut ku hening...
Menyapa gelap yg tiada sinaran...
Diam tertatap...
Sunyi menyelimuti....
Entah apa rencana sang Lentera,
Hingga padam tak terbayang...
Teringat ku kisah usang...
Kisah dimana kau rencanakan mahligai indah....
saat2 itu kita masih mesra bersama....
Tanpa dusta atau pun angkara...
Rona wajahku berubah saat bisikan itu di telinga berhembus...
Kau kejutkan ku....
Senyumku hilang....
Ceriaku pudar....
Semangat itu pupus....
Bersama langkah mu yg semakin menjauh dariku ...
Tinggallah impian yg tak mukin lg terwujud....
Di sudut ruang inilah aq menanti cahaya.....
Menanti sirnanya gelap....
Ruang ku begitu sempit dan sepi....
BY: YBD
ANTARA SAROJA DAN KAMBOJA
Dalam titian sendu berurai peluh.
Menapak sayu di antara harum seroja.
Meski pahit di lingkarkan sampai ke hulu.
Namun langkah tetap lurus di kesunyian.
Bertaburan kamboja menjadi puisi lara.
Biarpun pedih dan penat itulah ujian.
Dalam kepanasan terbakar pesona dunia.
Tetap sujud dan bersyukur pada Tuhan yang esa.
Suatu hari kerlip cahaya nan tiba.
Menerobos dinding awan hitam.
Dan sinarnya menembus hati.
Lalu terlelap berpusara harum seroja dan kamboja.
Karya : sariv
Surabaya
TONGKAT MASA DEPANKU
Beliau yang aku kalahkan suatu hari nanti
Dan Beliau
Yang tak takut dengan mati
Demi mendengar tangisan pertama anaknya didunia
Beliau yang selalu menyelesaikan segala masalah.
Yang selalu beri aku nasihat
Yang selalu beri aku petunjuk
Yang selalu mendoakanku dari jauh
Beliau yang selalu mengkhawatirkan Ketika aku belum pulang
Beliau yang akan takut bila aku membangkang
Beliau yang akan marah, jika ku dzalimi diriku sendiri
Beliau yang akan melepas musik yang aku dengarkan,ketika aku terjaga,
Beliau yang selalu menimangku saat aku masih kecil
Melepaskanku ke sebuah desa yang amat terpencil di kaki gunung lawu
Mengajarkanku sebuah kemandirian
Agar tahu getirnya hidup ini
Beliau melepasku ke desa, demi mencari sebutir beras untuk keluarga dikampung
Dan hanya berjumpa setahun sekali dihari raya
Karena
Beliau yang ditengah malam tetap bersujud, meminta kepadaNya untuk aku
Beliau yang selalu mengucapkan "anakku sayang"
Kasihnya tak terhingga
sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Karya: Iqbal Al Javpad
Ngawi 5-10-2016/13:56
Selasa, 04 Oktober 2016
SATU MUHARAM
Malam ini tak seperti malam kemarin
Suasananya pun hening dan sayu
Menambah rasa penasaran hatiku saat itu
Aku pun mulai keluar rumah
Melihat lingkungan sekitar yang tampak sunyi
Aku mencoba untuk berkeliling desa
Ternyata pada bulan muharam
Banyak masyarakat sekitar yang melaksanakan adat malam 1 suro
Konon katanya malam itu penuh dengan aura mistis
Akupun beranjak pulang kerumah
Duduk merundukk di tengah malam.
Mengingat dosa dan kejahatan yang pernah aku perbuat
Ya Allah ampunilah dosa hamba
Sinarilah hati hamba
Kuatkanlah dinding iman dan taqwa hamba
Jadikan hamba kader-kader umat dan pemikir bangsa di masa mendatang
Lindungilah kedua orang tua hamba Sebagaimana mereka melindungku semenjak aku masih kecil
Iqbal Al Javpad
Ngawi, 02-10-2016 15:52
Langganan:
Postingan (Atom)