Sabtu, 24 Mei 2014
HINA
ketika kesombongan yg dipelihara
ketika keangkuhan yang digunakan untuk berkata
dan ketika ke egoisan yang dipakai melangkah
maka kehinaanlah yang nantinya
akan menjadi tabungan kita
Oleh : Rasyid Sulaiman
Tanjungbalai, Sumatera Utara,
YULI
Tak dapat ku Pahami,
Masih ada Cinta yang menemani,
Atau sekedar menemani Sepi ini,
Sebagai penghibur Lara Hati,
Hati yang lama bagai mati Suri.
Bait kata ini untuk mu,
Yang Lahir di Relung Hati ku,
Tentang Cinta yang lama ku Rindu,
Di dalam Hayal Mimpi ku,
Hanya Untuk mu.
Andai kamu Menjadi Nyata,
Membuat Hidup ini Sempurna,
Tak mungkin pernah dapat ku lupa,
Karena Cinta ku Ingin Bahagia,
Dan menjadi Jalan ku menuju Sorga.
Kadang keraguan menjelma,
kala ingat Cerita Cinta yang menyiksa,
Diantara Impian ku terluka,
Bersama derai Air Mata,
Tersimpan semua di dalam rasa Kecewa.
Mf kan keraguan ini Sayang,
Karna terlalu lama cinta ku Hilang,
Tercampak di tanah yang Gersang,
Namun engkau bagai membawa kembali Pulang,
Pulang ke dalam ukiran Cinta Kasih dan Sayang.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 19:05:2014)
OPERA BASI
terserah kata mereka yang menikmati
bila disebut sinetron parodi
apalagi panasnya kata pemerhati
bila disebut film komedi
atau sakitnya hati kami kami
sampai menyebut opera basi
bukan tontonan kotor yang kami cari
ketika pucuk tangkai berbanyak daun mengajak dalam satu kompromi
menguasai pohon besar yang sudah sekaratlah kini
bunga bunganya berbentuk proyek , baunya pasti grativikasi
buah buahnya rasanya pahit , hasil penyerbukkan korupsi
akarnya menancapkan banyak hutang luar negri
Oleh : Deky Budi
Surabaya
Senin, 19 Mei 2014
SOREAN
tapak kaki bergerak memuaskan keinginan diri
dari keramik kwalitas dua menuju lelah mata terpuasi
hingga paving paving pasrah yang terasa agak dingin
menuju aspal penipu ketika redup asap terdera angin
burung dadali , sriti ,walet dan sebangsanya merenda mimpi
sesekali kelelawar kecilpun andil meramaikan pinggir yang tak bertepi
hiruk pikuknya adalah nafas kehidupan
pekik parau mereka adalah gelegak perjuangan
sang siangpun pamit undur diri
memberi kesempatan petang unjuk gigi
satu , dua , tiga lampu isyaratkan mulai
terangi area kecil , semoga cukup diketahui
tapak kaki berbelok dirumput bebercak lelah kesenangan
banyak yang botak , disana mereka kegirangan
kucurkan peluh harapkan kebugaran
tapi kali ini mereka telah bubar , serempak kecapaian
hinga terdengar panggilan panggilan bersahutan
dari menara menara berketuhanan
tapak kaki beringsut jujur , setiap langkah didunia pasti berkesudahan
karena sorean tlah diberi kesempatan jalan jalan
Oleh : Deky Budi
Surabaya
KUHA HA
Setiap orang bisa menerjemahkan
Tak peduli ia orang awam
Tak peduli bahasa apa yang digunakan
Yang berdasar yang bisa dipertanggung jawabkan
Syair-syair bergelantungan
Siang malam terus berdatangan
Generasi yang berbeda
Generasi yang penuh rupa
Selalu menghiasi warna
Dalam pemahaman berjubel makna
Kita jaga kita rawat
Kata-kata dalam bahasa ironi
Merefleksikan ciptaan Tuhan
Yang harus terus diasah
Lewat sepatah kata
Atau ribuan kata
Semuanya bermuara dalam satu arah
Tuhan maha kuāsa
Dengan karyaNYA kita menjadi pengagum yang ditorehkan lewat kata
_______
**Den Bagus Atmadja
**06: Mei : 2014 Bekasi
Kamis, 15 Mei 2014
RUANG PEKERJA SENI
Berakar dan berpinaklah dikau nuansa hati
di Ruang Pekerja Seni
mengukir kata menjadi sebuah puisi
Seiring dengan bertambahnya usia dini...
dengan sentuhan jari jemari admin yang baik hati
Semoga dengan bertambahnya usia
Ruang Pekerja Seni
Bertambahlah cipta, karya, rasa dan cinta
para anggota RPS yang tercinta
dan mempererat tali silaturrahmi bagi sesama anggota
semoga.....
Selasa, 03062014
By : Maia Syifa
di Ruang Pekerja Seni
mengukir kata menjadi sebuah puisi
Seiring dengan bertambahnya usia dini...
dengan sentuhan jari jemari admin yang baik hati
Semoga dengan bertambahnya usia
Ruang Pekerja Seni
Bertambahlah cipta, karya, rasa dan cinta
para anggota RPS yang tercinta
dan mempererat tali silaturrahmi bagi sesama anggota
semoga.....
Selasa, 03062014
By : Maia Syifa
MALU
Terlalu lama diperhatikan dengan tatapan itu buat aku malu dengan yang dilihatnya.
Aku tak senang dengan tatapan itu,karena tatapannya sedang mendikteku.
Jangan bunuh aku dengan kesunyian dari dirimu,sementara aku disini sedang berduka atas kejadian dari masalahku.
Aku tahu dera yang menimpaku memojokkanku disituasi ini.
Meronta tak kuasa ku lakukan.Tersandar dikesendirian sambil merintih lirih adalah hal yang kupilih,bila aku bercerita denganmu kau pun akan berpura-pura mendengarkannya,pada akhirnya kaupun akan perlahan menjauh,karena tidak akan mendengarkan keluhanku sahabat.Dengan sadar aku gontai melangkah disini,dilangkahku yang sepi.
Bubawa saja beban ini dengan diam,ku tahu kalian bisah lihat itu dari langkahku,raut wajahku,tapi kau jua tak mampu mendudukkanku disisimu untuk berbagi dalam hal ini,Maka ku tak berdaya dalam upaya
Oleh : Irfan Ramadhan
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Kamis, 08 Mei 2014
UNGKAPAN KALAM HATI UNTUK ANAKKU
Dari pandangan mata
Enam tahun berjuang
Yang pertama awal semua
Dari rajutan cinta sepasang
Engkau para pemuja pencipta
Sang khalik Esa pemberi rahmat
Tahta mulia telapak bunda
Tempat engkau bersantun hikmat
Detik pertama hadirmu
Nyata aku sempurna
Dicipta takdir atas diriku
Kini penuh kugapai surge
Kuarahkan menuju kiblat
Kualirkan bersuci diri
Juga aturan garis aurat
Karena Ilahi didetak nadi
Kuberikan seribu kitab
Kujelaskan dibalik gelap
Tentang sebab musabab
Untuk kau tau berdiri tegap
Kusemat namaku dijiwamu
Menjadi pancaran tanda pengenal
Sebagaimana aku membawa bapakku
Dari fana hingga ku kekal
Kuwariskan hanya mulia
Walau hitam coreng wajahku
Engkau penuntun raga
Saat tiba renta tuaku
Kuberi kau kecubung manja
Intan payungku kalbu tautan
Namun tetap iman menjaga
Supaya belati mengenal lawan
Sedikitkan sedih lemah mengeluh
Paduan doa tengadah mengadu
Jadilah engkau suluh
Sahabat sejati para perindu
Jantungku hampir penuh berbilang
Tinggal hitungan menuju diam
Elok cari teman digelap terang
Agar kau tau berhidup tenang
Anakku...anakku...
Jangan mati
Tunggu aku mendahuluimu
Tunggu aku dulu pergi
(terimakasih gerimis)
Oleh : Karmanista
Kiriman : Rocky Topan Butar Butar
Rabu, 07 Mei 2014
Kumpulan Puisi Ayit Ray - KELANA SUNYI
LAILA
Diharum mori jazamu
Tertulis namamu laila
Tinggalkan dunia dengan cinta dipadang sahara
Mata air tak lagi dinanti
Berjalan sendiri arungi lembah mimpi
Oh..laila
Kupanggil digunduk tanahmu
Kubuang kembang
Kusingkirkan sesaji
dan kubaca mantra sakti
Untukmu laila
Meski dingin tak lagi kurasa
Maka kuraba dengan doa mantra
Taman nirwana untukmu
kenangan dan cerita
___________
sugidi prayitno ( Ayit Ray)
kota_gersang 2014/22/08
SESAL
Menjadi bayang
di tengah siang
Gemuruhnya ingin berjumpa
Rasanya ingin memadu madu, seperti dulu.
Engkau pergi tinggalkanku seorang diri
lewati malam tanpa hangat
Lewati apa saja bersama bayang
Putramu memanggilmu ayah
Memang engkau ayah bagi dia dan ini salah yang harus kutebus dengan rindu
Maafkan sesalku
Tinggalkan sepi dalam umur tak lagi muda
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
Kota_gersang 2014/22/08
KELANA SUNYI
Sudahi saja dunia puisimu ray, untuk apa merangkai kata yang berimaji rasa.
Sedangkan dia tak butuh lagi teka-teki puisi darimu
Sumbang, diujung belati tak terasah, menguliti malam.
Wahai! Perempuan senja hujan
Apa, dendangmu begitu indah hingga ray terkapar mayat diranjang bayangmu?
Atau, kau siram ray dengan manimu, lumuri wajah dengan kemaluanmu
Hingga ray tak lagi berimaji padamu, wahai! Perempuan senja hujan.
Gejolakmu membunuhnya
________
sugidi p (Ayit Ray)
kota_gersang 2014/22/08
BUNGA GODA KUMBANG
Tiba-tiba kau menjadi bunga
Manis senyummu
Goda kumbang menghisap
Ya! Kau bunga jalan
Rapih berhias manis surgawi
Diremang sudut sepi
Asyik tawar setangkaimu
Kumbang tak ragu
Meski dalamnya layu
Meski dalamnya tak mau
Bunga jalan inginkan uang
Lembaran demi apa saja
Bahagia sedihkah
Kumbang tak peduli
Asal manis terhisap
Lembaran dicari kembali
Sepertinya tak kan usai
Sebab warisan ini
Mandat abadi
________
sugidi p(ayit ray)
kota_mimpi 2014/24/08
JANGAN LUPA!
Kembang pete tanda cinta yang tercekik.
Budak jempol aku padamu
Oh..laila, surga mungkin telah kau nikmat, namun keparat masih menari telanjang atas namamu "HAM".
Oh..kembang pete.
Tak usah sekolah, cinta kau dapat, jadi pejabat tinggi yang merakyat.
Oh..laila harum tegak adilmu masih kucium.
______
sugidi prayitno ( ayit ray)
#IndonesiaMenolakLupa
2014/08/26 kota_tua
AWAN SENJA KINANTHI
Jangan bersedih putriku
Langitmu hiasi harimu
Meski mendung dan panas
Namun kau beri aku teduh
Cepatlah besar putriku
Ingin rasa, aku menggendongmu
Memelukmu dengan sayang
Memanjamu dengan cinta
Aku masih disini
Mendengar tangis air matamu
Setiap malam kau hadir
Dengan tawa mungil tanpa gores dosa
Aku akan kembali
________
Sugidi p (Ayit Ray)
Jakarta_16 september 2014
LAYANG-LAYANG PUTUS
Mari berkhianat
Lumpuhkan sahwat
Kencangkan ikat pinggang
Lari kencang
Terobos barisan bangsat
Yang lupa bertambah
Yang gila menggila
Lupa semakin beringas
Beringas menindas loyalitas
Tiada batas
Balas ucap bedebah rakyat
Balas budi tiada arti
Cekik melarat
Dalam tawa
dia yang berkuasa
Senang tiada tara
Terulang lagi
Peristiwa penjajah
Sebagai umpan kekuasaan
Melarat, hanya menangis
Dia bilang, negeri ini hanya milik mereka!
______
Sugidi p
Jakarta_16 september 2014
SALMIA
Masihku ingat wajahmu
Kala hujan engkau berlari
Teriakkan sayang pada alam
Tarian memutar searah bumi
Rambut tangan dan kaki
Seirama daun bergoyang
Terlena aku pada luwes gerakmu
Hingga tak mampu bibir mengucap
Aku sayang padamu
Salmia, sampai kapan
Aku mencintaimu
__________________________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
Jakarta_20 september 2014
ADA YANG LEBIH INDAH
Aku seperti air dalam genangan
Yang terselip diantara celah sempit
Untuk berkhayal tidak mudah
Walau harus berlari telanjang
Seperti anak kecil merindukan hujan
Saat lelah datang sebagai teman setia
Yang hadir tanpa kenal waktu
Terkadang harus diam
Dengan mereka yang berpasangan
Namun ada cerita dibelakang
Yang lebih indah dijabarkan
Dalam hitung matematika
Seperti rasa dan nafsu
Yang mengikis persendian
Kubiarkan
Bulan bersinar
Tanpa ada yang menikmati
_____________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Cengkareng 23 November 2013
TANPAMU RINDU
Seandainya hujan
Mampu ku tampung
Rintiknya akanku bawah
Sebagai rindu tanpamu
Kuserahkan rintik
kugenggam sakit
Meski tubuhmu semu
Dan membiru
Adalah Rindu kejam
Yang ku jalani di penantian panjang
Dengan do'a, mimpi yang terbuang
Kuhampiri bayangmu, meski kau tak tau
Bahwa aku merindu kelembutan jiwamu
_________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Cengkareng Negalsari 05/12/2013
TERPAKSA WANGI SENJA
:ayu
Satukan jiwa yang tak ada rasa
Kau bangun istana di atas luka
Wàlau indah terpandang sempurna
Namun batin terkikis, amarah bara
Aku ingin dia tau
Namun hanya diam batu
Ingin lari entah kemana
Diri tertahan dalam rimba
Lepas! Aku dalam ikat
Yang tak lagi kau rawat
Terlentang merana tanpa harum bunga
Jazad tubuh kau siram dengan cuka
Kemana lari
Air mata tak mampu aku tampung
Hanya do'a sembah
Pada Sang Pemberi Rasa
Semoga yang terbaik itu ada
________________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Jakarta 24 september 2014
MASIH SALMIA
Saat pertama kali kau datang
Wajahmu bulan lima belas
Anggun dan menawan
Tak jemu kupandang
Hinggaku beranikan diri
Menyodorkan tangan padamu
Dengan lembut tangan manis
Dan bibir terbata sebut nama
Hatiku bergetar, keringat tumpah
Rasa terbalas nama dan rupa
Salmia, namamu
Nama yang selaluku ingat
Nama yang telah terukir di dalam hati
Meski waktu beri jeda pada kita
Namun itu buat lega tak terkira
Sebagai cerita di tumpuk
Dalam lembar buku aksara
Yang kuberi judul 'Salmia'
__________
Sugidi prayitno ( Ayit Ray)
2014/09/23 jakarta_kebon kacang
DELAMAN DUA EMPAT
Satu dan lima
Kosong dan sembilan
Dua dan empat
Perjalanan cerita tanpa koma
Kusimpan dalam doa
Berselimut sayap mega
Menembus awan kata
Aku diam
Aku berjalan
Ada Harap
Tersimpan
Dilembar putih
Untukku gores seindah mungkin
Bidadari dan malaikat
Setia menemani luka
Kini dan selamanya
Dua dan empat
______
Sugidi prayitno [Ayit Ray]
Jakarta_kota tua
WANITA MANA
Wanita mana, yang mau bersetubuh dengan dzikir dan do'a dariku saat aku jauh
Lamat tubuh mengering, bersarang dekil, mengayuh pedal asa, wanita mana yang mau membasuh lamat, saat raga mulai terbakan bara
Ayun jerit merontah perih
Tiada lagi iba kasih bersarang di hati
Membalas pesan tak lagi seindah pagi
Hanya do'a dan pasrah
Saat usaha terkayuh jauh
Padanya wanita
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
23 september 2014
PERTARUNGAN MILIK MEREKA
Sebab
Sebuah ilusi telah mempermainkan mata dan menggelapkan hati
Ilusi ambisi membangun negri
Yang telah ditancapkan dibumi NKRI
Semoga bukan hanya angan
Tidak berakhir dalam lembaran
Setelah jadi maupun tidak
Mimpi tetaplah mimpi yang harus dilakoni
Tidak mudah dan tidak gampang
Seperti saat berorasi lantang
Dilapangan keras harus nendang
Penonton akan senang
Kita semua bukan jadi pecundang
Ditanah para pejuang
Atau hanya melihat mereka menang
Setelah itu menjadi tikus yang malang
Tuan ingin rakyat senang
Tapi tua menjadikan kami budak berwajah tampang
Inilah negeriku
Menang kalah adalah mereka
Nyatanya kita masih berjuang sendiri
Mencari sesuap nasi.
_________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
19 Juni 2014 Bekasi
18:38 WIB
Image by Yusikom
DOLY NASIBMU KINI
Doly doly
Aku ingin engkau kembali dalam warna dan kisah yang berbeda
Dan kusapa mucikari baik hati
Yang dulu temani kala hujan sepi
Kiini menjadi lorong tak berujung arti
Dima mucikari penyambung birahi
Kala istri tak mampu buat onat berdiri
Doly doly
Lorong sempit
Sesempit pemikiran para pemangku kepentingan
Bu risma baik hati
Birahi terus tercipta meski telah tertutup sepi
Mucikari kan mencari
Tempat becek bersembunyi
Terus dan terus
Sampai matahari tak mampu sinari pagi.
_____
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
18 Juni 2014 Bekasi
22:45 WIB
CINTA KARENA LUKA
Yang menangis jangan marah padaku
Yang berduka jangan caci aku
Peluk saja aku kecup kening merahku
Jika marahmu dukamu
Semua lukamu karenaku
Belum juga mengendap dalam hatimu
Namun semua membuatmu lebih berarti
Maka jangan pernah letih untuk bercumbu
dengan dekilnya kisah cintaku padamu
Marilah terbang tanpa sayap
titipkan saja sayapnya pada kerinduan akan luka yang aku gores padamu
Jangan letih mencinta.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
05/04/2014
LARUT
Selamat tinggal malam
Selamat tinggal Facebook
Pertemuan kita terlalu lama
Ada bosan untuk terus bercumbu
Meski jemari ingin rasa terus berbagi
Tapi apa daya jenuh diambang mati
Ada waktunya saya bersembunyi dari rentetan puisi yang usang dan berdebu untuk dibaca para ahli
Malam engan untukku rangkul mesrah dengan sayang meski mani mengalir deras dari pundak syahwat
Namun Pagi telah menunggu untukku ludahi.
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
21 juni 2014
TAMAN SEPI
Gugur bunga ungu
Ditaman sepi tempat melepas penat
Kupu-kupu dan belalang mengintip
Dari balik batang bunga
Dua tahun silam
Memori terekam
Dendang anak perawan
Ditengah lamunan
Kini ditaman sepi
Dendang anak perawan tak terdengar
Begitu sepi untuk diulang
Tawa yang hilang
Empat sembilan teman
Telah hidup dengan pasangan
Ditaman sepi
Ingin mengulang
Bunga ungu yang menyapa penat
Kupu-kupu dan belalang yang mengusik ketenangan.
Mulai mengusik rindu.
_______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
23 Juni 2014
TOPENG HITAM
Siapa dibelakang
Saat Jogja bergelora
Baku hantam bak meriam
Bangunkan mata menerka
Ini tanah!
Tempat orang diam siap menikam
Merambat tegak
Dipagar kebenaran
Ditanah jogja
Suara lantang akan kejalan
Ratusan ribuan pasukan
Didikan omar bakri siap bergerak
Jika benar salah di tikam
Hadang!
ini bukan tanah percobaan
Saat dua pilihan ada jawaban
Pantas baku hantam digunakan
Atau kita hanya diam
Pantasnya kita lawan!.
______
Sugidi prayitno(Ayit Ray)
24 Juni 2014 Bekasi
21:48 WIB
MENJEMPUT SAUR
Mata masih enggan mengintip gelap
Rintih kecil mulai angkat raga berdiri
Bayang rempah menggoda lidah untuk menjemput
Ada sedikit bumbu yang terlewat
Bumbu tiada dua didunia
Saat seperti ini hanya itu selera ada
Ada membayangkan nyanyian dapur begitu merdu
Ada kalanya sepi merintih tangis
Seandainya....seandainya....andai saja masih bisa menikmati bersamanya
Oseng kangkung goreng teri sedikit sambel terasi tersaji dimeja untuk disantap bekal energi sampai senja beri salam mari
Seandainya saur ini bersamamu ibu.
_______
Sugidi prayitno(Ayit Ray)
30 Juni 2014 Bekasi
RINDU KITA
Bicara tentang rindu
Semakin banyak beban
Untuk kita emban
Bisa aku katakan padamu bahwa
Lembah hati terlalu dalam
Lengkung pipi begitu dangkal
Mungkin itu alasan yang tepat jika rinduku padamu aku tulis diatas air
Tak ada habisnya arungi langkah yang panjang dan daun hijau kering jadi alasan yang tepat untuk menyimpan rindu.
Kuingin kau ada di setiap doa
Meski kau kapalkan rindumu beribu mil
Hanya untukku,aku rasa akan semakin mengikis keropos batin.
Sampai tiba waktunya jangan bosan bercumbu padaku sebab kita adalah kerumitan cinta yang telah tercipta oleh Tuhan untuk kita nikmati cara menyederhanakannya.
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
01 Juli 2014 Bekasi02:32 WIB
SUNGGUH
Sungguh aku lihat engkau di balik salib dan lonceng, bersama gerombolan orang berdoa meminta pada Tuhanmu.
Aku tak mendengar keluh kesahmu, sepertinya dalam hatimu berucap cinta untukku.
Entah, apa yang engkau minta
Apa sama seperti aku minta pada Tuhanku
Orang tua berbaju hitam putih dengan buku ditangannya itu yang disebut pendeta.
Langkahnya begitu berat untuk menghampiri ribuan doa
Karena usia telah memakan punggungnya dan putih memenuhi semua rambut.
Sungguh kita berbeda
Namun cinta telah terukir begitu indah pada dinding-dinding hati antara kita.
Sungguh kita berbeda,
Mungkinkah cinta yang telah mengalahkan semua ini.
Adakah aku dalam doamu,hingga begitu besarnya rasa cintamu padaku.
________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
BASMAH FAJR
Kini Puasamu
Ditemani Debu dan meriam.
Singa dari Kanaan,
Senyum ditanah pejuang
Tanah yang dijanjikan Tuhan
Aku rindu,
Jika senyummu hilang.
Semoga hari kemenangan nanti adalah milikmu,Singa dari Kanaan.
Kita disini menjadi saksi senyum kemenanganmu.
________
Sugidi p(Ayit Ray)
04 Juli 2014 Bekasi
CURIGAMU PADAKU!
Dia adalah teman yang ada diberanda
Yang telah Mengenal hitamnya arang kehidupan.
Dia adalah teman sekataku
Misteri senyap yang terbang menjelma menjadi apa saja.
Kadang aku sebut
Dia adalah siluman kata.
Mungkin adik kecilku bicara lirih dengan karang bahwa dia adalah aku.
Mari kita belajar diam pada curiga
Dan bermain kata di beranda
Biar mereka tau bahwa kita adalah kawan kawan yang tak perlu tau siapa aku dan kamu.
Setelah kita senang dengan kegaduhan
Masuk keluar grup adalah kesukaan
Lanjutkan mimpi untuk buat mereka garang.
Akanku masukan setelah mereka tenang
Obrak-obrik dengan kata lantang
Terus sampai mereka bilang kamu adalah aku.
__________
Sugidi p(Ayit Ray)
02 Juli 2014 Bekasi
MENEBAS MALAM
Sepi Menebas malam.
amis darah segar dipelataran kumbang,
sang jantan gagah berani terpenggal mati
Tergeletak.
Pintu-pintu terbuka,mengejar arah
semak,pedang mengarah diam.
Jerit sayang.
membelah gelap,runcing tergenggam amuk menyeruduk sepi
Tawa menang.
masih tersimpan oleh sepi
_________
Sugidi p(Ayit Ray)
03 Juli 2014 Bekasi
KANVAS BOLONG 1
Dalam gelap malam,
Aku mencintaimu tanpa engkau tau.
Meski sakit,namun itu bagian dari rasa cintaku
Aku sering menggores imaji ragamu
Yang enggan mengenal dan mengerti
Inginku bersamamu.
Dalam sendiri.
Batin terus bergejolak,berganti menari diangan maya.
Mengucap Salam terbata,
belum juga mampu menyapa.
Aku mencintaimu tanpa engkau tau.
Meski sakit,namun itu bagian dari rasa cintaku.
Biarkan kesendirian adalah imaji agar dapat bersanding dengan kelembutan hati,sampai aku sadar bahwa cinta telah aku paku di kanvas hidupku.
Sampai nanti,kala malam berganti pagi
Semoga ada wajahmu di hangat mentari
Menyapaku pelan namun pasti.
KOPI ARANG
aku yang ingin menelan dingin
didalam dekapan mentari
Menelan apa yang terjadi nanti,
Mungkin rohku telah tercabut mati
tapi rasa didalam kopi arangku
tetap membara walau hanya sekejap.
Mungkin keajaiban hujan turun
Memadamkan baraku namun tidak
Aku hanya ingin menelan dingin
Untuk memberkahi panas diluar bara arangku.
Akun harus sanggup, mendekap dingin di dalam dekap mentari.
Aku harus sanggup, sebab inginku
Terus mendekap.
Namun aku hanyalah arang yang kecil di tumpukan bara api.
KehendakNYA turunkan keajaiban hujan diluar inginku ternyata lebih dari nalar.
Ternyata aku hanyalah kopi arang yang membara .
_________
Sugidi p(Ayit Ray)
07 Juli 2014 Bekasi jln.Beringin 8 No.2
KI MANTRA
Orang memanggilku ki mantra, lahir dari negeri awan, akanku bangun istana di negeri bayang.
Yang bermahkota di negeri bayang menyebutku Bishamonten sebab akanku bangun istana di setiap jengkal tanah.
Malapetaka kusulap, menjadi permata, dinegeri yang menyebutku hina, pembunuh bahkan ada yang menyebutku pecundang.
Akan kutumpas para asura, di setiap jalan menuju lembah, tempat segala nikmat para jelata berpesta.
Tidak ada yang tidak mungkin, di negeri orang saat jenuh bermain mata dan hanyut dalam cerita.
Namun Permainan sulapku lebih menggoda, lantang bahkan tak ada yang bisa mengusik rakyat berbicara senang.
Kalau bukan saat ini, kapan lagi kusulap negeri bayang, menjadi apa saja yang rakyat mau!.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
30 Juni 2014 Bekasi jln.Beringin 8 No.7
22:40 WIB
MENGINTIP SAUR
Kebumen dalam saur
senyum hingga rindu
Bersatu dalam satu ilu
Dekap tubuh
Dingin di kotamu
Bersama anak gadis
Senyumnya indah menggulung subuh
Mengintip saur dari balik jendela
Bangkitkan butir embun
Di pelatatan sepi
Untuk menyapa pagi
Semangat sampai nanti
Sampai kemenangan menghampiri.
___________
Sugidi p(Ayit Ray)
07 Juli 2014 03:15 WIB
LAPAR!
Menutup sore.
Mengakhiri malam
Berjalan diantara gerombol orang
Menatap wajah para pendusta
Mengulang dalam tanya.
Mungkin bukan waktu yang salah mengajari untuk tetap berjalan diatas pemahan orang.
Dengan lensa kehidupan.
Bahkan aku tak paham arti liku orang yang langkahnya tertitah.
Sehingga sulit diterima.
Atau dia yang telah mengajari kebingungan untuk memaksa satu pemahaman
Karena kita adalah lapar,dipadang tandus yang haus oleh paksa rakus-orang suci.
Biarkan kita berjalan diantara gerombol orang tanpa harus melihat arah yang menjerumuskan langkah
Kita adalah lapar.
Lapar oleh sebab
bahkan menjelma zombie diatas diri sendiri
Atas dasar pemahaman dan kebingungan.
Mereka Mati!
_______
Sugidi p(Ayit Ray)
05 juli 2014 Bekasi
KANVAS BOLONG: Bukan Ingin Melarat !
Disana jalan
Ada makan yang nikmat
dan segar untuk disantap
Kolek pemilu raja dan mahkota madu
Semua bicara nikmat
Bicara segar tanpa keparat
Keparat bangsat yang lama di umpat
Di umpat di tendang
Kini redup oleh hujat
Jalan mana
Katanya uang 20.000.000.000 .000,-
Telah melayang untuk pesta
Ujang masih belum sekolah
Unggul masih nete di ketiak ibunya
Jalan mana
Pesta hujat
Para kasta naik tahta
Negeri sebah tersenyum
Manyun girang uang dihambur perang
Jalan mana
Agar kita tak melarat !
___________
Sugidi p(Ayit Ray)
09 Juli 2014 Bekasi
AKU MALU !
Di Tanah Airku besok pemilu
Di tanah air yang aku perjuangkan
Kini jadi rebutan orang-orang baik yang terlalu baik untuk diributkan.
Paman sam tersenyum, dengan emas dan minyak kita
Namun kita merasa bangga
Jelata jilati limbahnya
Di tanah airku yang aku perjuangkan
Kini semakin pintar bersandiwara
Apalagi yang berdasi duduk manis di kursi, dengan mantra sakti ubah mimpi sekejap ilusi.
Jelata teriak "hebat..hebat "
bukankah itu sandiwara mantra yang hebat.
Kini orang-orang perang pilihan
Orang-orang bilang ini hebat
Punyaku lebih hebat.
Tanahku terkotori caci maki
Hanya karena beda misi beda pilih
Aku malu jika tanah airku yang aku perjuangkan terlihat hina
Di mata dunia yang di kenal santun.
Berhentilah aku MALU.
kita tak perlu mengotori tanah air yang aku perjuangkan.
Bukankah kita ingin hebat
Dengan pilihan tepat
Untuk Memimpin tanah air.
Apa yang diributkan aku MALU.
PILIHLAH JIKA ITU PILIHANMU.
_________
sugidi p(Ayit Ray)
08 Juli 2014 Bekasi 20:00 WIB
UNTUK CINTA YANG BEDA
Beribu kenangan indah tercipta di bawah altar ini, kita!
Untukmu cinta begitu indah,mungkin!
Esok jemari tak lagi kau genggam
Dan kening meronamu tak aku kecup
Nikmati malam yang indah ini,dengan perjamuan terakhir kita
simponi gerimis
Dentum hati mengendap cinta
Kita masih ada cinta
Untuk semua
Walau kita berbeda
Kita adalah cinta.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
RASA DI HATI
Cinta karena beda
Hanya ini yang kita punya
Keyakinan dan iman
Akan makna jalinan rindu dalam satu ikatan
Esok aku akan merindu
Saat menemani doa-doa sucimu
Di ujung malam tanpa bintang
Engkau akan tersenyum
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
TUKIY EM
Tiba-tiba engkau hadir, dengan bocah mungil di pangkuanmu, mengajak aku menulis kenangan yang telah aku lupa dua puluh tahun silam. Gila, engkau yang dulu kunanti kini seperti inginkanku kembali bertukar mani.
(Kota_Patriot Bekasi 2014/17Juli)
ASSALAMUALAIKUM KEBUMEN
Garis malam
Melintas menembus batas
Batas gelap terang nan benderang
Gelap datangnya terang pada diam
Terpesona tebalnya kabut, yang kini masihku rangkul, bias perihnya, mengisi rindu, rindu menjadi debu, debu yang terbang kedalam pelukmu.
Assalamualaikum kebumen
Masihkah sama saatku tinggal dua tiga tahun, tentang warna dan wajah cerita, dalam gurat malam.
Assalamualaikum kebumen
Kuingin berjumpa dan bercumbu denganmu, sampai kau bosan padaku.
____________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
14 Juli 2014
SECUIL BULAN TUKIY EM
Hanya secuil, ya hanya secuil bulan yang kau pinta, kuberi padamu. Itu saja aku harus merayu Tuhan agar mau memberi padaku. Malikat tersenyum manis dan berat saat mengantar bulan secuil padaku, kenapa tidak semua!
Apa lagi bidadari senja, guling di taman surga, melihat ulahmu.
Masihkah diam dan tak bersyukur sedangkan Tuhan dan malaikat sudah sekongkol denganku untuk menuruti inginmu.
(Kota_Patriot Bekasi 2014/18Juli)
HILA! BUJANG DURJANA
Sumbu-sumbu malam di nyalakan
Api kecil membakar gelap
Terlihat kucing angsa berdandan tenang
Bawahkan bunga layu pada pangkuan
Dari gelap sumbu melingkar arang
Lenyapkan getir yang merasuk sekarat
Juwita mulai menari di ikat kawat
Hila! Hila! Hila!
Juwita melayang hilang perawan, mahkota rajang mekar merah, pada bujang durjana.
Terus menari, juwita menggerang, putar sumbu padam pada ranum pentil juwita.
Tak kunjung datang bujang durjana, putaran seribu mantra semakin menghiasi balai nirwana.
Hila! Hila! Hila!
Engram benih haram di lapis jahanam, juwita kesakitan nikmat keparat.
Bajingan, bujang durjana jilati liang kesucian.
______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
2014/19Juli 13:13 Bekasi
TUKIY EM SINGA DARI KANAAN MENANGIS
Ceritakan pada anak-anakmu kelak tentang, tragedi yang telah mengikis rongga nadi, menumpahkan ilu dan senyum para šyuhadā.
Apa lagi yang kita bisa beri.
Hanya bisa beristigasah lirih untuk mereka, tak ada yang benar jika mencari salah, tak ada yang salah jika mencari benar, semua benar salah, hanya milik Sang Skenario Hidup.
Atau kita mau mengkambing hitamkan situasi, tidak! Atau memang kita tak merasakan tragedi, tapi kita merasa perih! Hanya menerka dan menjadi pengamat kondisi, pura-pura sedih atau sedih sudah mendidih!
Ceritakan pada anak-anakmu
Tentang kelamnya langit Singa dari kanaan.
_______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
2014/18Juli 22:30 Bekasi
SAJAK MUDIK
Angin yang telah kau tiup
Dingin tak lagi kurasa
Lelah dan letih adalah teman
Semua orang ingin pulang
Memeluk rindu halaman
Gelap terasingi
Bising simponi
Menderu, ingin bertemu!
Kau dan debu yang tersendiri
Di atas roda cerita
Semoga terus berputar
Roda-roda rindu
Berpacu pada sehelai merdu
Yang telah menanti di balik sinar pintu
Aku adalah mudik!
_________
Sugidi prayitno (Ayit Rat)
Antara Bekasi-Kebumen 2014/23Juli
JIKA KAU MENGERTI
Apakah kamu cemburu, jika aku bercumbu dengan waktu, menjilati nafsu pada celah subuh.
Ketika aku tak kuasa menahan beban, menompang rasa yang mendera, membuang jauh ingin, mengikhlaskan sayapmu mengepak keangkasa raya.
Apakah kamu cemburu, melihat aku terlentang dengan mani yang masih menempel di selimut putih, terkapar tak berdaya karena ingin telahku buang.
Kamu akan diam, ketika melihatku bersetubuh dengan bayangmu, dengan keringat amis yang mengalir di rahim sang waktu, tentang inginku mimilikimu.
_______
sugidi prayitno (Ayit Ray)
2014/08/01 kebumen 20:42
JARAK RINDU
Hai jarak rindu
Seperti bunga dan kupu
Bagaimana bisa aku layu
Cara menguliti rindu
Kalimat sapa terlihat kaku
Bergetar dan berkeringat di peluk ilu
Entah apa, sampai aku seperti batu
Saat mengeja bahasa tubuhmu
Engkau miliknya dan aku milik waktu
Hai jarak rindu
Pada kelok bertemu
Diamlah agar aku tau
Bahwa aku lupa padamu
Tentang rindu itu
_________
sugidi prayitno (Ayit Ray)
2014/08/02 kebumen 18:42
TIANG TANPA BENDERA
Merah di atas putih
Langit jakarta berwarna kelam
Upacara bendera tanpa sang saka
Memberi makna di bawah sumpah
Para kesatria
Merah putih telah mengalir di darah
Bergerak seperti terjangan gelombang pada karang
Ketika wajah tertindas merengek
Satukan hati untuk mereka
Kita sama bagaikan air samudra
________
Halte sarinah_Jakarta 2014/15/08
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
MERDEKA KATAMU
ya kita merdeka tuan
merdeka dalam hitung matematika.
merdeka tuan!
banyak arti
banyak makna
merdeka dari bangsa pemerkosa yang melahirkan benih jahanam di rahim nusantara.
merdeka nyonya!
merdeka, bukannya kita telah di kebiri, tanpa tau laras masih terlena, terjaga limbah di surga, kesuburan menjadi cerita bahkan makmur hanya kata.
merdeka tante!
merdeka tanpa telanjang dan mengemis mani bajingan di ranjang kesenangan.
merdeka mimpi untuk semua
pelacur dan rakyat jelata.
___________
Bundaran HI_Jakarta2014/14/08 02:32
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
Diharum mori jazamu
Tertulis namamu laila
Tinggalkan dunia dengan cinta dipadang sahara
Mata air tak lagi dinanti
Berjalan sendiri arungi lembah mimpi
Oh..laila
Kupanggil digunduk tanahmu
Kubuang kembang
Kusingkirkan sesaji
dan kubaca mantra sakti
Untukmu laila
Meski dingin tak lagi kurasa
Maka kuraba dengan doa mantra
Taman nirwana untukmu
kenangan dan cerita
___________
sugidi prayitno ( Ayit Ray)
kota_gersang 2014/22/08
SESAL
Menjadi bayang
di tengah siang
Gemuruhnya ingin berjumpa
Rasanya ingin memadu madu, seperti dulu.
Engkau pergi tinggalkanku seorang diri
lewati malam tanpa hangat
Lewati apa saja bersama bayang
Putramu memanggilmu ayah
Memang engkau ayah bagi dia dan ini salah yang harus kutebus dengan rindu
Maafkan sesalku
Tinggalkan sepi dalam umur tak lagi muda
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
Kota_gersang 2014/22/08
KELANA SUNYI
Sudahi saja dunia puisimu ray, untuk apa merangkai kata yang berimaji rasa.
Sedangkan dia tak butuh lagi teka-teki puisi darimu
Sumbang, diujung belati tak terasah, menguliti malam.
Wahai! Perempuan senja hujan
Apa, dendangmu begitu indah hingga ray terkapar mayat diranjang bayangmu?
Atau, kau siram ray dengan manimu, lumuri wajah dengan kemaluanmu
Hingga ray tak lagi berimaji padamu, wahai! Perempuan senja hujan.
Gejolakmu membunuhnya
________
sugidi p (Ayit Ray)
kota_gersang 2014/22/08
BUNGA GODA KUMBANG
Tiba-tiba kau menjadi bunga
Manis senyummu
Goda kumbang menghisap
Ya! Kau bunga jalan
Rapih berhias manis surgawi
Diremang sudut sepi
Asyik tawar setangkaimu
Kumbang tak ragu
Meski dalamnya layu
Meski dalamnya tak mau
Bunga jalan inginkan uang
Lembaran demi apa saja
Bahagia sedihkah
Kumbang tak peduli
Asal manis terhisap
Lembaran dicari kembali
Sepertinya tak kan usai
Sebab warisan ini
Mandat abadi
________
sugidi p(ayit ray)
kota_mimpi 2014/24/08
JANGAN LUPA!
Kembang pete tanda cinta yang tercekik.
Budak jempol aku padamu
Oh..laila, surga mungkin telah kau nikmat, namun keparat masih menari telanjang atas namamu "HAM".
Oh..kembang pete.
Tak usah sekolah, cinta kau dapat, jadi pejabat tinggi yang merakyat.
Oh..laila harum tegak adilmu masih kucium.
______
sugidi prayitno ( ayit ray)
#IndonesiaMenolakLupa
2014/08/26 kota_tua
AWAN SENJA KINANTHI
Jangan bersedih putriku
Langitmu hiasi harimu
Meski mendung dan panas
Namun kau beri aku teduh
Cepatlah besar putriku
Ingin rasa, aku menggendongmu
Memelukmu dengan sayang
Memanjamu dengan cinta
Aku masih disini
Mendengar tangis air matamu
Setiap malam kau hadir
Dengan tawa mungil tanpa gores dosa
Aku akan kembali
________
Sugidi p (Ayit Ray)
Jakarta_16 september 2014
LAYANG-LAYANG PUTUS
Mari berkhianat
Lumpuhkan sahwat
Kencangkan ikat pinggang
Lari kencang
Terobos barisan bangsat
Yang lupa bertambah
Yang gila menggila
Lupa semakin beringas
Beringas menindas loyalitas
Tiada batas
Balas ucap bedebah rakyat
Balas budi tiada arti
Cekik melarat
Dalam tawa
dia yang berkuasa
Senang tiada tara
Terulang lagi
Peristiwa penjajah
Sebagai umpan kekuasaan
Melarat, hanya menangis
Dia bilang, negeri ini hanya milik mereka!
______
Sugidi p
Jakarta_16 september 2014
SALMIA
Masihku ingat wajahmu
Kala hujan engkau berlari
Teriakkan sayang pada alam
Tarian memutar searah bumi
Rambut tangan dan kaki
Seirama daun bergoyang
Terlena aku pada luwes gerakmu
Hingga tak mampu bibir mengucap
Aku sayang padamu
Salmia, sampai kapan
Aku mencintaimu
__________________________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
Jakarta_20 september 2014
ADA YANG LEBIH INDAH
Aku seperti air dalam genangan
Yang terselip diantara celah sempit
Untuk berkhayal tidak mudah
Walau harus berlari telanjang
Seperti anak kecil merindukan hujan
Saat lelah datang sebagai teman setia
Yang hadir tanpa kenal waktu
Terkadang harus diam
Dengan mereka yang berpasangan
Namun ada cerita dibelakang
Yang lebih indah dijabarkan
Dalam hitung matematika
Seperti rasa dan nafsu
Yang mengikis persendian
Kubiarkan
Bulan bersinar
Tanpa ada yang menikmati
_____________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Cengkareng 23 November 2013
TANPAMU RINDU
Seandainya hujan
Mampu ku tampung
Rintiknya akanku bawah
Sebagai rindu tanpamu
Kuserahkan rintik
kugenggam sakit
Meski tubuhmu semu
Dan membiru
Adalah Rindu kejam
Yang ku jalani di penantian panjang
Dengan do'a, mimpi yang terbuang
Kuhampiri bayangmu, meski kau tak tau
Bahwa aku merindu kelembutan jiwamu
_________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Cengkareng Negalsari 05/12/2013
TERPAKSA WANGI SENJA
:ayu
Satukan jiwa yang tak ada rasa
Kau bangun istana di atas luka
Wàlau indah terpandang sempurna
Namun batin terkikis, amarah bara
Aku ingin dia tau
Namun hanya diam batu
Ingin lari entah kemana
Diri tertahan dalam rimba
Lepas! Aku dalam ikat
Yang tak lagi kau rawat
Terlentang merana tanpa harum bunga
Jazad tubuh kau siram dengan cuka
Kemana lari
Air mata tak mampu aku tampung
Hanya do'a sembah
Pada Sang Pemberi Rasa
Semoga yang terbaik itu ada
________________
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
Jakarta 24 september 2014
MASIH SALMIA
Saat pertama kali kau datang
Wajahmu bulan lima belas
Anggun dan menawan
Tak jemu kupandang
Hinggaku beranikan diri
Menyodorkan tangan padamu
Dengan lembut tangan manis
Dan bibir terbata sebut nama
Hatiku bergetar, keringat tumpah
Rasa terbalas nama dan rupa
Salmia, namamu
Nama yang selaluku ingat
Nama yang telah terukir di dalam hati
Meski waktu beri jeda pada kita
Namun itu buat lega tak terkira
Sebagai cerita di tumpuk
Dalam lembar buku aksara
Yang kuberi judul 'Salmia'
__________
Sugidi prayitno ( Ayit Ray)
2014/09/23 jakarta_kebon kacang
DELAMAN DUA EMPAT
Satu dan lima
Kosong dan sembilan
Dua dan empat
Perjalanan cerita tanpa koma
Kusimpan dalam doa
Berselimut sayap mega
Menembus awan kata
Aku diam
Aku berjalan
Ada Harap
Tersimpan
Dilembar putih
Untukku gores seindah mungkin
Bidadari dan malaikat
Setia menemani luka
Kini dan selamanya
Dua dan empat
______
Sugidi prayitno [Ayit Ray]
Jakarta_kota tua
WANITA MANA
Wanita mana, yang mau bersetubuh dengan dzikir dan do'a dariku saat aku jauh
Lamat tubuh mengering, bersarang dekil, mengayuh pedal asa, wanita mana yang mau membasuh lamat, saat raga mulai terbakan bara
Ayun jerit merontah perih
Tiada lagi iba kasih bersarang di hati
Membalas pesan tak lagi seindah pagi
Hanya do'a dan pasrah
Saat usaha terkayuh jauh
Padanya wanita
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
23 september 2014
PERTARUNGAN MILIK MEREKA
Sebab
Sebuah ilusi telah mempermainkan mata dan menggelapkan hati
Ilusi ambisi membangun negri
Yang telah ditancapkan dibumi NKRI
Semoga bukan hanya angan
Tidak berakhir dalam lembaran
Setelah jadi maupun tidak
Mimpi tetaplah mimpi yang harus dilakoni
Tidak mudah dan tidak gampang
Seperti saat berorasi lantang
Dilapangan keras harus nendang
Penonton akan senang
Kita semua bukan jadi pecundang
Ditanah para pejuang
Atau hanya melihat mereka menang
Setelah itu menjadi tikus yang malang
Tuan ingin rakyat senang
Tapi tua menjadikan kami budak berwajah tampang
Inilah negeriku
Menang kalah adalah mereka
Nyatanya kita masih berjuang sendiri
Mencari sesuap nasi.
_________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
19 Juni 2014 Bekasi
18:38 WIB
Image by Yusikom
DOLY NASIBMU KINI
Doly doly
Aku ingin engkau kembali dalam warna dan kisah yang berbeda
Dan kusapa mucikari baik hati
Yang dulu temani kala hujan sepi
Kiini menjadi lorong tak berujung arti
Dima mucikari penyambung birahi
Kala istri tak mampu buat onat berdiri
Doly doly
Lorong sempit
Sesempit pemikiran para pemangku kepentingan
Bu risma baik hati
Birahi terus tercipta meski telah tertutup sepi
Mucikari kan mencari
Tempat becek bersembunyi
Terus dan terus
Sampai matahari tak mampu sinari pagi.
_____
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
18 Juni 2014 Bekasi
22:45 WIB
CINTA KARENA LUKA
Yang menangis jangan marah padaku
Yang berduka jangan caci aku
Peluk saja aku kecup kening merahku
Jika marahmu dukamu
Semua lukamu karenaku
Belum juga mengendap dalam hatimu
Namun semua membuatmu lebih berarti
Maka jangan pernah letih untuk bercumbu
dengan dekilnya kisah cintaku padamu
Marilah terbang tanpa sayap
titipkan saja sayapnya pada kerinduan akan luka yang aku gores padamu
Jangan letih mencinta.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
05/04/2014
LARUT
Selamat tinggal malam
Selamat tinggal Facebook
Pertemuan kita terlalu lama
Ada bosan untuk terus bercumbu
Meski jemari ingin rasa terus berbagi
Tapi apa daya jenuh diambang mati
Ada waktunya saya bersembunyi dari rentetan puisi yang usang dan berdebu untuk dibaca para ahli
Malam engan untukku rangkul mesrah dengan sayang meski mani mengalir deras dari pundak syahwat
Namun Pagi telah menunggu untukku ludahi.
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
21 juni 2014
TAMAN SEPI
Gugur bunga ungu
Ditaman sepi tempat melepas penat
Kupu-kupu dan belalang mengintip
Dari balik batang bunga
Dua tahun silam
Memori terekam
Dendang anak perawan
Ditengah lamunan
Kini ditaman sepi
Dendang anak perawan tak terdengar
Begitu sepi untuk diulang
Tawa yang hilang
Empat sembilan teman
Telah hidup dengan pasangan
Ditaman sepi
Ingin mengulang
Bunga ungu yang menyapa penat
Kupu-kupu dan belalang yang mengusik ketenangan.
Mulai mengusik rindu.
_______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
23 Juni 2014
TOPENG HITAM
Siapa dibelakang
Saat Jogja bergelora
Baku hantam bak meriam
Bangunkan mata menerka
Ini tanah!
Tempat orang diam siap menikam
Merambat tegak
Dipagar kebenaran
Ditanah jogja
Suara lantang akan kejalan
Ratusan ribuan pasukan
Didikan omar bakri siap bergerak
Jika benar salah di tikam
Hadang!
ini bukan tanah percobaan
Saat dua pilihan ada jawaban
Pantas baku hantam digunakan
Atau kita hanya diam
Pantasnya kita lawan!.
______
Sugidi prayitno(Ayit Ray)
24 Juni 2014 Bekasi
21:48 WIB
MENJEMPUT SAUR
Mata masih enggan mengintip gelap
Rintih kecil mulai angkat raga berdiri
Bayang rempah menggoda lidah untuk menjemput
Ada sedikit bumbu yang terlewat
Bumbu tiada dua didunia
Saat seperti ini hanya itu selera ada
Ada membayangkan nyanyian dapur begitu merdu
Ada kalanya sepi merintih tangis
Seandainya....seandainya....andai saja masih bisa menikmati bersamanya
Oseng kangkung goreng teri sedikit sambel terasi tersaji dimeja untuk disantap bekal energi sampai senja beri salam mari
Seandainya saur ini bersamamu ibu.
_______
Sugidi prayitno(Ayit Ray)
30 Juni 2014 Bekasi
RINDU KITA
Bicara tentang rindu
Semakin banyak beban
Untuk kita emban
Bisa aku katakan padamu bahwa
Lembah hati terlalu dalam
Lengkung pipi begitu dangkal
Mungkin itu alasan yang tepat jika rinduku padamu aku tulis diatas air
Tak ada habisnya arungi langkah yang panjang dan daun hijau kering jadi alasan yang tepat untuk menyimpan rindu.
Kuingin kau ada di setiap doa
Meski kau kapalkan rindumu beribu mil
Hanya untukku,aku rasa akan semakin mengikis keropos batin.
Sampai tiba waktunya jangan bosan bercumbu padaku sebab kita adalah kerumitan cinta yang telah tercipta oleh Tuhan untuk kita nikmati cara menyederhanakannya.
_______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
01 Juli 2014 Bekasi02:32 WIB
SUNGGUH
Sungguh aku lihat engkau di balik salib dan lonceng, bersama gerombolan orang berdoa meminta pada Tuhanmu.
Aku tak mendengar keluh kesahmu, sepertinya dalam hatimu berucap cinta untukku.
Entah, apa yang engkau minta
Apa sama seperti aku minta pada Tuhanku
Orang tua berbaju hitam putih dengan buku ditangannya itu yang disebut pendeta.
Langkahnya begitu berat untuk menghampiri ribuan doa
Karena usia telah memakan punggungnya dan putih memenuhi semua rambut.
Sungguh kita berbeda
Namun cinta telah terukir begitu indah pada dinding-dinding hati antara kita.
Sungguh kita berbeda,
Mungkinkah cinta yang telah mengalahkan semua ini.
Adakah aku dalam doamu,hingga begitu besarnya rasa cintamu padaku.
________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
BASMAH FAJR
Kini Puasamu
Ditemani Debu dan meriam.
Singa dari Kanaan,
Senyum ditanah pejuang
Tanah yang dijanjikan Tuhan
Aku rindu,
Jika senyummu hilang.
Semoga hari kemenangan nanti adalah milikmu,Singa dari Kanaan.
Kita disini menjadi saksi senyum kemenanganmu.
________
Sugidi p(Ayit Ray)
04 Juli 2014 Bekasi
CURIGAMU PADAKU!
Dia adalah teman yang ada diberanda
Yang telah Mengenal hitamnya arang kehidupan.
Dia adalah teman sekataku
Misteri senyap yang terbang menjelma menjadi apa saja.
Kadang aku sebut
Dia adalah siluman kata.
Mungkin adik kecilku bicara lirih dengan karang bahwa dia adalah aku.
Mari kita belajar diam pada curiga
Dan bermain kata di beranda
Biar mereka tau bahwa kita adalah kawan kawan yang tak perlu tau siapa aku dan kamu.
Setelah kita senang dengan kegaduhan
Masuk keluar grup adalah kesukaan
Lanjutkan mimpi untuk buat mereka garang.
Akanku masukan setelah mereka tenang
Obrak-obrik dengan kata lantang
Terus sampai mereka bilang kamu adalah aku.
__________
Sugidi p(Ayit Ray)
02 Juli 2014 Bekasi
MENEBAS MALAM
Sepi Menebas malam.
amis darah segar dipelataran kumbang,
sang jantan gagah berani terpenggal mati
Tergeletak.
Pintu-pintu terbuka,mengejar arah
semak,pedang mengarah diam.
Jerit sayang.
membelah gelap,runcing tergenggam amuk menyeruduk sepi
Tawa menang.
masih tersimpan oleh sepi
_________
Sugidi p(Ayit Ray)
03 Juli 2014 Bekasi
KANVAS BOLONG 1
Dalam gelap malam,
Aku mencintaimu tanpa engkau tau.
Meski sakit,namun itu bagian dari rasa cintaku
Aku sering menggores imaji ragamu
Yang enggan mengenal dan mengerti
Inginku bersamamu.
Dalam sendiri.
Batin terus bergejolak,berganti menari diangan maya.
Mengucap Salam terbata,
belum juga mampu menyapa.
Aku mencintaimu tanpa engkau tau.
Meski sakit,namun itu bagian dari rasa cintaku.
Biarkan kesendirian adalah imaji agar dapat bersanding dengan kelembutan hati,sampai aku sadar bahwa cinta telah aku paku di kanvas hidupku.
Sampai nanti,kala malam berganti pagi
Semoga ada wajahmu di hangat mentari
Menyapaku pelan namun pasti.
KOPI ARANG
aku yang ingin menelan dingin
didalam dekapan mentari
Menelan apa yang terjadi nanti,
Mungkin rohku telah tercabut mati
tapi rasa didalam kopi arangku
tetap membara walau hanya sekejap.
Mungkin keajaiban hujan turun
Memadamkan baraku namun tidak
Aku hanya ingin menelan dingin
Untuk memberkahi panas diluar bara arangku.
Akun harus sanggup, mendekap dingin di dalam dekap mentari.
Aku harus sanggup, sebab inginku
Terus mendekap.
Namun aku hanyalah arang yang kecil di tumpukan bara api.
KehendakNYA turunkan keajaiban hujan diluar inginku ternyata lebih dari nalar.
Ternyata aku hanyalah kopi arang yang membara .
_________
Sugidi p(Ayit Ray)
07 Juli 2014 Bekasi jln.Beringin 8 No.2
KI MANTRA
Orang memanggilku ki mantra, lahir dari negeri awan, akanku bangun istana di negeri bayang.
Yang bermahkota di negeri bayang menyebutku Bishamonten sebab akanku bangun istana di setiap jengkal tanah.
Malapetaka kusulap, menjadi permata, dinegeri yang menyebutku hina, pembunuh bahkan ada yang menyebutku pecundang.
Akan kutumpas para asura, di setiap jalan menuju lembah, tempat segala nikmat para jelata berpesta.
Tidak ada yang tidak mungkin, di negeri orang saat jenuh bermain mata dan hanyut dalam cerita.
Namun Permainan sulapku lebih menggoda, lantang bahkan tak ada yang bisa mengusik rakyat berbicara senang.
Kalau bukan saat ini, kapan lagi kusulap negeri bayang, menjadi apa saja yang rakyat mau!.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
30 Juni 2014 Bekasi jln.Beringin 8 No.7
22:40 WIB
MENGINTIP SAUR
Kebumen dalam saur
senyum hingga rindu
Bersatu dalam satu ilu
Dekap tubuh
Dingin di kotamu
Bersama anak gadis
Senyumnya indah menggulung subuh
Mengintip saur dari balik jendela
Bangkitkan butir embun
Di pelatatan sepi
Untuk menyapa pagi
Semangat sampai nanti
Sampai kemenangan menghampiri.
___________
Sugidi p(Ayit Ray)
07 Juli 2014 03:15 WIB
LAPAR!
Menutup sore.
Mengakhiri malam
Berjalan diantara gerombol orang
Menatap wajah para pendusta
Mengulang dalam tanya.
Mungkin bukan waktu yang salah mengajari untuk tetap berjalan diatas pemahan orang.
Dengan lensa kehidupan.
Bahkan aku tak paham arti liku orang yang langkahnya tertitah.
Sehingga sulit diterima.
Atau dia yang telah mengajari kebingungan untuk memaksa satu pemahaman
Karena kita adalah lapar,dipadang tandus yang haus oleh paksa rakus-orang suci.
Biarkan kita berjalan diantara gerombol orang tanpa harus melihat arah yang menjerumuskan langkah
Kita adalah lapar.
Lapar oleh sebab
bahkan menjelma zombie diatas diri sendiri
Atas dasar pemahaman dan kebingungan.
Mereka Mati!
_______
Sugidi p(Ayit Ray)
05 juli 2014 Bekasi
KANVAS BOLONG: Bukan Ingin Melarat !
Disana jalan
Ada makan yang nikmat
dan segar untuk disantap
Kolek pemilu raja dan mahkota madu
Semua bicara nikmat
Bicara segar tanpa keparat
Keparat bangsat yang lama di umpat
Di umpat di tendang
Kini redup oleh hujat
Jalan mana
Katanya uang 20.000.000.000 .000,-
Telah melayang untuk pesta
Ujang masih belum sekolah
Unggul masih nete di ketiak ibunya
Jalan mana
Pesta hujat
Para kasta naik tahta
Negeri sebah tersenyum
Manyun girang uang dihambur perang
Jalan mana
Agar kita tak melarat !
___________
Sugidi p(Ayit Ray)
09 Juli 2014 Bekasi
AKU MALU !
Di Tanah Airku besok pemilu
Di tanah air yang aku perjuangkan
Kini jadi rebutan orang-orang baik yang terlalu baik untuk diributkan.
Paman sam tersenyum, dengan emas dan minyak kita
Namun kita merasa bangga
Jelata jilati limbahnya
Di tanah airku yang aku perjuangkan
Kini semakin pintar bersandiwara
Apalagi yang berdasi duduk manis di kursi, dengan mantra sakti ubah mimpi sekejap ilusi.
Jelata teriak "hebat..hebat "
bukankah itu sandiwara mantra yang hebat.
Kini orang-orang perang pilihan
Orang-orang bilang ini hebat
Punyaku lebih hebat.
Tanahku terkotori caci maki
Hanya karena beda misi beda pilih
Aku malu jika tanah airku yang aku perjuangkan terlihat hina
Di mata dunia yang di kenal santun.
Berhentilah aku MALU.
kita tak perlu mengotori tanah air yang aku perjuangkan.
Bukankah kita ingin hebat
Dengan pilihan tepat
Untuk Memimpin tanah air.
Apa yang diributkan aku MALU.
PILIHLAH JIKA ITU PILIHANMU.
_________
sugidi p(Ayit Ray)
08 Juli 2014 Bekasi 20:00 WIB
UNTUK CINTA YANG BEDA
Beribu kenangan indah tercipta di bawah altar ini, kita!
Untukmu cinta begitu indah,mungkin!
Esok jemari tak lagi kau genggam
Dan kening meronamu tak aku kecup
Nikmati malam yang indah ini,dengan perjamuan terakhir kita
simponi gerimis
Dentum hati mengendap cinta
Kita masih ada cinta
Untuk semua
Walau kita berbeda
Kita adalah cinta.
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
RASA DI HATI
Cinta karena beda
Hanya ini yang kita punya
Keyakinan dan iman
Akan makna jalinan rindu dalam satu ikatan
Esok aku akan merindu
Saat menemani doa-doa sucimu
Di ujung malam tanpa bintang
Engkau akan tersenyum
______
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
12 Juli 2014 antara-kamu
TUKIY EM
Tiba-tiba engkau hadir, dengan bocah mungil di pangkuanmu, mengajak aku menulis kenangan yang telah aku lupa dua puluh tahun silam. Gila, engkau yang dulu kunanti kini seperti inginkanku kembali bertukar mani.
(Kota_Patriot Bekasi 2014/17Juli)
ASSALAMUALAIKUM KEBUMEN
Garis malam
Melintas menembus batas
Batas gelap terang nan benderang
Gelap datangnya terang pada diam
Terpesona tebalnya kabut, yang kini masihku rangkul, bias perihnya, mengisi rindu, rindu menjadi debu, debu yang terbang kedalam pelukmu.
Assalamualaikum kebumen
Masihkah sama saatku tinggal dua tiga tahun, tentang warna dan wajah cerita, dalam gurat malam.
Assalamualaikum kebumen
Kuingin berjumpa dan bercumbu denganmu, sampai kau bosan padaku.
____________
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
14 Juli 2014
SECUIL BULAN TUKIY EM
Hanya secuil, ya hanya secuil bulan yang kau pinta, kuberi padamu. Itu saja aku harus merayu Tuhan agar mau memberi padaku. Malikat tersenyum manis dan berat saat mengantar bulan secuil padaku, kenapa tidak semua!
Apa lagi bidadari senja, guling di taman surga, melihat ulahmu.
Masihkah diam dan tak bersyukur sedangkan Tuhan dan malaikat sudah sekongkol denganku untuk menuruti inginmu.
(Kota_Patriot Bekasi 2014/18Juli)
HILA! BUJANG DURJANA
Sumbu-sumbu malam di nyalakan
Api kecil membakar gelap
Terlihat kucing angsa berdandan tenang
Bawahkan bunga layu pada pangkuan
Dari gelap sumbu melingkar arang
Lenyapkan getir yang merasuk sekarat
Juwita mulai menari di ikat kawat
Hila! Hila! Hila!
Juwita melayang hilang perawan, mahkota rajang mekar merah, pada bujang durjana.
Terus menari, juwita menggerang, putar sumbu padam pada ranum pentil juwita.
Tak kunjung datang bujang durjana, putaran seribu mantra semakin menghiasi balai nirwana.
Hila! Hila! Hila!
Engram benih haram di lapis jahanam, juwita kesakitan nikmat keparat.
Bajingan, bujang durjana jilati liang kesucian.
______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
2014/19Juli 13:13 Bekasi
TUKIY EM SINGA DARI KANAAN MENANGIS
Ceritakan pada anak-anakmu kelak tentang, tragedi yang telah mengikis rongga nadi, menumpahkan ilu dan senyum para šyuhadā.
Apa lagi yang kita bisa beri.
Hanya bisa beristigasah lirih untuk mereka, tak ada yang benar jika mencari salah, tak ada yang salah jika mencari benar, semua benar salah, hanya milik Sang Skenario Hidup.
Atau kita mau mengkambing hitamkan situasi, tidak! Atau memang kita tak merasakan tragedi, tapi kita merasa perih! Hanya menerka dan menjadi pengamat kondisi, pura-pura sedih atau sedih sudah mendidih!
Ceritakan pada anak-anakmu
Tentang kelamnya langit Singa dari kanaan.
_______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
2014/18Juli 22:30 Bekasi
SAJAK MUDIK
Angin yang telah kau tiup
Dingin tak lagi kurasa
Lelah dan letih adalah teman
Semua orang ingin pulang
Memeluk rindu halaman
Gelap terasingi
Bising simponi
Menderu, ingin bertemu!
Kau dan debu yang tersendiri
Di atas roda cerita
Semoga terus berputar
Roda-roda rindu
Berpacu pada sehelai merdu
Yang telah menanti di balik sinar pintu
Aku adalah mudik!
_________
Sugidi prayitno (Ayit Rat)
Antara Bekasi-Kebumen 2014/23Juli
JIKA KAU MENGERTI
Apakah kamu cemburu, jika aku bercumbu dengan waktu, menjilati nafsu pada celah subuh.
Ketika aku tak kuasa menahan beban, menompang rasa yang mendera, membuang jauh ingin, mengikhlaskan sayapmu mengepak keangkasa raya.
Apakah kamu cemburu, melihat aku terlentang dengan mani yang masih menempel di selimut putih, terkapar tak berdaya karena ingin telahku buang.
Kamu akan diam, ketika melihatku bersetubuh dengan bayangmu, dengan keringat amis yang mengalir di rahim sang waktu, tentang inginku mimilikimu.
_______
sugidi prayitno (Ayit Ray)
2014/08/01 kebumen 20:42
JARAK RINDU
Hai jarak rindu
Seperti bunga dan kupu
Bagaimana bisa aku layu
Cara menguliti rindu
Kalimat sapa terlihat kaku
Bergetar dan berkeringat di peluk ilu
Entah apa, sampai aku seperti batu
Saat mengeja bahasa tubuhmu
Engkau miliknya dan aku milik waktu
Hai jarak rindu
Pada kelok bertemu
Diamlah agar aku tau
Bahwa aku lupa padamu
Tentang rindu itu
_________
sugidi prayitno (Ayit Ray)
2014/08/02 kebumen 18:42
TIANG TANPA BENDERA
Merah di atas putih
Langit jakarta berwarna kelam
Upacara bendera tanpa sang saka
Memberi makna di bawah sumpah
Para kesatria
Merah putih telah mengalir di darah
Bergerak seperti terjangan gelombang pada karang
Ketika wajah tertindas merengek
Satukan hati untuk mereka
Kita sama bagaikan air samudra
________
Halte sarinah_Jakarta 2014/15/08
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
MERDEKA KATAMU
ya kita merdeka tuan
merdeka dalam hitung matematika.
merdeka tuan!
banyak arti
banyak makna
merdeka dari bangsa pemerkosa yang melahirkan benih jahanam di rahim nusantara.
merdeka nyonya!
merdeka, bukannya kita telah di kebiri, tanpa tau laras masih terlena, terjaga limbah di surga, kesuburan menjadi cerita bahkan makmur hanya kata.
merdeka tante!
merdeka tanpa telanjang dan mengemis mani bajingan di ranjang kesenangan.
merdeka mimpi untuk semua
pelacur dan rakyat jelata.
___________
Bundaran HI_Jakarta2014/14/08 02:32
Sugidi prayitno (Ayit Ray)
DI SINI
Tiada dapat ku mengerti rasa ini...
..,hati dipenuhi rasa benci
Terkadang jiwa meraung tanpa alasan..
Hati menangis tanpa air mata..
.dan kerinduan menyapa disaat canda tak bersuara.
Terkadang ku tak habis pikir..
.dengan hati
Selalu merindu meski perna disakiti
Dan yang paling bodoh
Adalah ketika hati masih mencinta
Meski ikatan sudah terputus.
Disini .....
Aku tak tahu
Untuk siapa dan pada siapa....
by : Handayani
Tangerang
07.00 PAGI
Aku menyisir dinding demi dinding
Dari ruang demi ruang
Rumahku
Menarikan jemari bertinta
Menyelipkan jiwa dan hasrat
Hingga pada kesadaran dingin dapur
Sepasang mata teman hidupku
Memerah
Getar bibirnya bahana dalam lirih
"Tidak bisakah setiap kata abang jadikan gerakan kaki mengkayuh becak?"
Aku diam
Kini
Aku mencoreti jalanan
Dengan peluh
Oleh : Rocky Topan Butar Butar
KETIKA KAMU SEDANG SENANG
Ketika kamu sedang senang,kamu nikmati musik nya,namun ketika kamu sedang sedih yang kamu resapi adalah syair nya. Karena sebuah lagu ialah kata dari hati yang enggan bicara.
Oleh : Yukio Mayer
CINTA
Ada apa sebenarnya dengan CINTA ?
Hati kecil bertanya, ini kah CINTA ?
Mengarungi bahtera sekian lama menjalin hubungan yang begitu mesra.....kini renta menghampiri yang tak mungkin diingkari, Kemana kau sembunyi CINTA ?
Perih terasa Menoreh dada, terungkap kata terucap tidak, hanya keluh kesah tentang CINTA yang usang.
Saat ini.....CINTA itu dibutuhkan tuk menemani dalam menapak jalan yang hampir ke ujung.
Ingin bertanya namun tak mampu tuk bicara, pengorbanan yang begitu dalam CINTA tak berbalas.
Oleh : Marhaeni Sitorus
Tanjungbalai, Sumatera Utara
PUISI MALAM
haru resah bersama nuansa malamku
ku termangu diantara penantian yg tak berujung
dalam hasrat yng membara kini
ku lukiskan sebuah keabdian untukmu
duhai engkau yng hadir dalam malam ku
selimutkan lah aku dgn kata indah
yng slalu kudambakan perdetik ku
agar tidurkan aku dgn illusi yng nyata
engkau sang pemilik hati
namamu tlah terpahat indah dalam relung kalbuku
tiada serpihan pun yng ku jumpai
yng kelak mungkin itu tanyamu
Riau : 27-april- 2014
BY : L0T0V
Langganan:
Postingan (Atom)